Perpindahan Kalor Konveksi Mekanisme Perpindahan Kalor

Sumber Lit. 3 Hal. 9 Gambar 2.10 Konduktifitas Termal Beberapa Zat Cair

2.6.2 Perpindahan Kalor Konveksi

Perpindahan panas terjadi secara konveksi dari pelat ke sekeliling atau sebaliknya. Perpindahan panas konveksi dibedakan menjadi dua yaitu konveksi bebas dan konveksi paksa. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Perpindahan Panas Konveksi Pada konveksi pelat akan mendingin lebih cepat Gambar 2.12 Kovensi Paksa Universitas Sumatera Utara Adapun persamaan dasar konveksi, adalah : T W T  q = h A Tw – T  Keterangan : q = laju perpindahan panas h = koefisien perpindahan panas konveksi A= luas permukaan Tw = temperature dinding T  = temperature sekeliling

2.6.2.1 Prinsip Perpindahan kalor Secara Konveksi

Panas yang dipindahkan pada peristiwa konveksi dapat berupa panas laten dan panas sensible. Panas laten adalah panas yang menyertai proses perubahan fasa, sedang panas sensible adalah panas yang berkaitan dengan kenaikan atau penurunan temperature tanpa perubahan fasa. Universitas Sumatera Utara

2.6.2.2 Jenis Konveksi Menurut Proses Aliran Fluida

Jika proses aliran fluida diinduksi oleh pompa atau sistem sirkulasi yang lain, maka peristiwa konveksi paksa. Jika aliran fluida yang disebabkan oleh pemanasan, maka proses tersebut disebut peristiwa alamiah.

2.6.2.3 Laju Perpindahan kalor

Untuk menyatakan laju perpindahan panas dinyatakan sebagai fluks kalor perhitungannya Didasarkan atas luas perpindahan panas sehingga fluks kalor didefenisikan sebagai laju perpindahan panas persatuan luas dengan satuan Btu jam s atau Watt m 2 atas dasar luas bidang tempat berlangsung-nya aliran kalor. 2 Selanjutnya, fluks kalor dihubungkan dengan perbedaan temperature yang ditentukan melalui koefisien perpindahan panas konveksi konduktans konveksi h yang didefenisikan sebagai berikut : A q = h  T Keterangan : A q = fluks kalor h = konduktan konvektif  T = perbedaan temperature jika h dan t diketahui , maka  A q dapat dihitung. Untuk sebuah tahanan termal dalam peristiwa konveksi didefinisikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara R = h 1 Dimana : R = tahanan termal konvektif h = konduktan konvektif Daftar Tabel 2.5 Nilai Kira - Kira Koefisien Perpindahan – Kalor Konveksi h Modus C m W 2 . F ft Btu 2 . . Konveksi bebas, ΔT = o 30 Plat vertical, tinggi 0,3 m 1 ft di udara Silinder horizontal, diameter 5 cm di udara Silinder horizontal, diameter 2 cm dalam air Konveksi paksa Aliran udara 2 ms di atas plat bujur sangkar 0,2 m Aliran udara 35 ms di atas plat bujur sangkar 0,75 m Udara 2 atm mengalir di dalam tabung diameter 2,5 cm, kecepatan 10 ms Air 0,5 kgs mengalir di dalam tabung 2,5 cm Air udara melintas silinder Diameter 5 cm, kecepatan 50 ms 4,5 6,5 890 12 75 26 3500 180 0,79 1,14 157 2,1 13,2 11,4 616 32 Universitas Sumatera Utara Air mendidih Dalam kolam atau bejana Mengalir dalam pipa Pengembunan uap air, 1 atm Muka vertical Di luar tabung horizontal 2500-35.000 5000-100.000 4000-11.300 9500-25.000 440-6200 880-17.600 700-2000 1700-4400 Sumber Lit. 3 Hal. 12

2.6.3 Perpindahan Kalor Radiasi