UNITED STATES SECURITY COORDINATOR USSC A. PENUTUP

16 menjelaskan asumsi keuntungan yang didapat AS dengan memberikan bantuan luar negeri diantaranya, pertama, bantuan luar negeri dapat meningkatkan kerjasama antara AS dan negara penerima penerima; kedua, negara penerima merasa bergantung terhadap bantuan luar negeri yang diberikan AS. Sehingga negara penerima donor merasa harus mengikuti kepentingan AS jika ingin mendapatkan bantuan lagi. Secara historis, AS pernah memberikan bantuan pada negara-negara di Eropa untuk rekonstruksi paska perang dunia kedua melalui program Marshall Plan pada tahun 1948-1952. Pada 1960-an hingga 1970-an AS memberikan bantuan yang fokus pada kelaparan, malnutrisi, dan program kesehatan Lawson, 2012:3. Pada tahun 1961 AS mengeluarkan lima prinsip dasar bantuan luar negeri AS yaitu pertama, pemberantasan kemiskinan; kedua, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan negara penerima bantuan; ketiga, meningkatkan hak ekonomi dan hak sipil; keempat, mengintegrasikan sistem perekonomian internasional; dan kelima, meningkatkan akuntabilitas pemerintahan negara penerima untuk transparansi dan pemberantasan korupsi Lawson, 2012:2-3. Selanjutnya terdapat amandemen dari prinsip tersebut pada tahun 1971 dengan menambahkan poin pelarangan untuk membuat dan menjual narkotika dan obat psikotropika. Lalu pada tahun 1975 ditambahkan lagi bahwa bantuan luar negeri ditujukan untuk membantu korban bencana alam ataupun akibat manusia. Pada tahun 1983 kembali ditambahkan tujuan bantuan luar negeri yaitu meningkatkan kemampuan anti-terorisme melalui pelatihan dan memberikan perlengkapan dan menguatkan ikatan AS dan negara aliansi dengan bantuan anti- terorisme Lawson, 2012:2-3. 17 Lalu, saat Perang Dingin berlangsung, bantuan luar negeri diberikan untuk mencegah pengaruh komunisme di negara-negara miskin Sullivan, 2012; Tarnof dan Lawson, 2012; Lancaster, 2000. Pada tahun 1990-an Perang Dingin berakhir dengan keruntuhan Uni Soviet. AS pun menjadi negara yang memimpin dunia. Untuk mempertahankan posisinya, AS memelihara perdamaian dunia dari konflik antar negara dan intra negara. Bantuan luar negeri AS difokuskan untuk program peacemaking dan conflict prevention di wilayah regional seperti Eropa, Asia Tengah, dan Timur Tengah. AS juga mempromosikan dan membantu transisi demokrasi pada negara-negara berkembang Lancaster, 2000; Tarnoff dan Lawson, 2012. Paska runtuhnya Soviet, menurut Lancaster 2000, kebijakan luar negeri AS yang diimplementasikan melalui bantuan luar negeri memiliki empat prinsip nilai yaitu pertama, menyediakan bantuan kemanusiaan; kedua, membantu mengurangi kelaparan di negara-negara miskin; ketiga, memperbaiki kualitas hidup bagi manusia yang membutuhkan, keempat, mempromosikan demokrasi dan HAM. Kemudian pasca serangan 11 September 2001, AS memfokuskan bantuan luar negeri untuk counter-terrorism Tarnof dan Lawson, 2012; Sullivan, 2012. Sembilan hari setelah peristiwa tersebut pada 20 September 2001, Bush menyampaikan pidato yang disebut sebagai Doktrin Bush. Menurut doktrin Bush yang dikutip dalam Owens 2008, AS akan aman hanya jika negara lain juga aman. Peristiwa 11 September 2001 membuat AS melakukan preventive war karena menangkal perang tidak mungkin dilakukan ketika serangan sudah 18 semakin dekat. Preventive war dapat dilakukan dengan mempromosikan rezim tirani menuju demokratis. Owens 2008:25 menjelaskan doktrin Bush terdiri dari tiga prinsip yaitu pertama , menyebarkan demokrasi dan mengakhiri rezim tirani yang dianggap AS tidak unggul dibandingkan demokrasi; kedua, memerangi terorisme yang menjadi penyebab peristiwa serangan 11 September 2001 yang dianggap memiliki tujuan memerangi AS dan Israel atau liberalisme Barat; ketiga, pengakuan AS bahwa paska serangan yang dianggap dilakukan oleh teroris, pendekatan tradisional seperti pencegahan ancaman atau deterrence dan pembendungan atau containment terhadap kebijakan luar negeri AS tidak lagi relevan. Argumen di atas didukung melalui penjelasan dari laporan pemerintah AS dan USAID bahwa diplomasi AS memandang kebebasannya perlu dilindungi untuk menjamin kebebasan negara yang lain, kesejahteraan AS bergantung pada kesejahteraan negara lain, dan keamanan AS bertumpu pada upaya dunia untuk keamanan hak semua negara. Bagi AS, menjadi tanggungjawab mereka untuk menggunakan kekuasaan untuk memajukan keamanan, demokrasi, dan kesejahteraan di seluruh dunia USGOV USAID, 2003:1. Pemerintah AS dan USAID memiliki prinsip yang terangkum dalam strategi keamanan nasional yaitu diplomasi, pembangunan, dan pertahanan Tarnoff dan Nowels, 2005: 6. Pertama, AS akan menguatkan dan memelihara hubungan bilateral dan multilateral untuk mencapai misinya. AS akan menguatkan aliansi tradisional dan membangun hubungan baru untuk mencapai perdamaian yang membawa keamanan melalui penyediaan bantuan dan mengambil kesempatan USGOV USAID, 2003:1.