Teori Perdagangan Orang Kejahatan Perdagangan Anak Sebagai Predicate Crime Dalam Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang

Akan tetapi judul tesis berupa “Kejahatan Perdagangan Anak Sebagai Predicate Crime dalam Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang” dengan permasalahannya belum pernah dilakukan oleh peneliti lainnya. Dengan demikian penelitian ini dapat dijamin keasliannya serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

F. Kerangka Teori

1. Teori Perdagangan Orang

Bagi organisasi kejahatan, harta kekayaan sebagai hasil kejahatan ibarat darah dalam tubuh, dalam pengertian apabila aliran harta kekayaan melalui sistem perbankan internasional yang dilakukan diputuskan, maka organisasi kejahatan tersebut lama-kelamaan akan menjadi lemah, berkurang aktivitasnya, bahkan menjadi mati. Oleh karena itu, harta kekayaan merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu organisasi kejahatan. Untuk itu, terdapat suatu dorongan bagi organisasi kejahatan melakukan pencucian uang agar asal-usul harta kekayaan yang sangat dibutuhkan tersebut sulit atau tidak dapat dilacak oleh penegak hukum. Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2001 telah mencatat dalam laporannya bahwa ”.....Indonesia is a source country for domestic and internationally trafficked person, primarily young women and girls.” 56 56 Mereka diperdagangkan ke Hongkong, Singpura, Taiwan, Malaysia, Brunei, Australia, Korea, dan Jepang. Bahkan belakangan merebak pula informasi bahwa mereka dikirim ke negara Eropa seperti di Belanda. US Department of State, Victims of Trafficking and Violence Act of 2000, Washington, Juli, 2001, hlm. 87. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Krisis ekonomi yang melanda di Indonesia sejak tahun 1997 memiliki andil yang cukup besar dalam meningkatkan jumlah perempuan dan anak-anak di Indonesia yang diperdagangkan. Saat ini paling tidak ada 650.000 enam ratus lima puluh ribu perempuan yang terperangkap dalam perdagangan manusia, sekitar 30 tiga puluh persen diantaranya adalah anak-anak. 57 Human trafficking merupakan kejahatan yang tergolong ke dalam crime against humanity dan sulit dibuktikan. Selain para pelaku adalah orang-orang yang memiliki keahlian, jaringan, serta akses ke berbagai bidang seperti penegak hukum, elit politik, serta aparat keamanan, para korban adalah orang yang tidak tahu hukum serta memiliki kepentingan ekonomis sehingga mudah diperalat atau dieksploitasi. Berdasarkan pengertian protocol to prevent, punish on trafficking women and children, maka kejahatan perdagangan orang mengandung anasir sebagai berikut: 1 Adanya perbuatan perlintasan terhadap orang, yakni: a. Perekrutan recruitment; b. Pengangkutan transportation; c. Pemindahan transfer; d. Melabuhkan harbouring; e. Menerima receipt. 2 Adanya modus perbuatan yang dilarang, yakni: a. Penggunaan ancaman use of force; atau b. Penggunaan bentuk tekanan lain other forms of coercion; c. Penculikan; d. Penipuan; e. Kecurangan; f. Penyalahgunaan kekuasaan; g. Kedudukan beresikorawan a position of vulnerability; h. Memberimenerima pembayaran. 57 Data resmi dari pemerintah hanya menyebutkan angka 150.000 seratus lima puluh ribu pada tahun 1998. Sudirman, Lingkaran Setan Perdagangan Perempuan, Kompas, 22 Oktober 2001. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now 3 Adanya tujuan atau akibat dari perbuatan, yakni eksploitasi manusia, yakni: a. Eksploitasi prostitusi; b. Eksploitasi seksual; c. Kerja paksa atau pelayanan paksa; d. Perbudakan; e. Praktek serupa perbudakan; f. Perhambaan; g. Peralihan organ removal organ. 4 Dengan atau tanpa persetujuan orang. 58 Persoalan penting muncul yaitu tidak adanya norma yang mengatur tentang perlindungan anak akibat kejahatan perdagangan anak. Padahal secara faktual, korban anak perempuan berbeda dengan korban perempuan, apalagi dibandingkan dengan korban laki-laki dewasa. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 297 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang menyatakan memperniagakan perempuan dan memperniagakan laki-laki yang belum dewasa, dihukum penjara selama-lamanya 6 enam tahun. Untuk menentukan suatu perbuatan dapat dipidana, menurut ilmu hukum pidana harus dituangkan dalam Undang-Undang, sehingga kerapkali hukum pidana dikenal sebagai hukum undang-undang. Di dalam undang-undang tersebut, dirumuskan perbuatan yang dilarang, ataupun merumuskan unsur-unsurnya. Tanpa rumusan perbuatan yang dilarang, maka suatu perbuatan tidak dapat dipidana. Enschcede yang dikutip oleh Schaffmeister ”......das Sr. Enthla weder Befehle noch Normen, sonder nur Deliktsumschreibungen” bahwa hukum pidana hanyalah 58 Frank Laczko, Trafficking in Women from Central and Eastern Europe, A Review of Statistical Data, Brussels: Belgium, September 2002, hlm. 2. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now rumusan delik, yang menunjukkan fragmen-fragmen dari norma-norma yang dapat dipidana”. 59 Perdagangan manusia termasuk ke dalam salah satu predicate crime menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 yang mempertegas bahwa dengan adanya predicate crimes akan menimbulkan pencucian uang money laundering. Terdapat 3 tiga hal dalam suatu tindak pidana pencucian uang dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 yang mempunyai aspek pidana internasional, yaitu: Tindak pidana tersebut dapat dilaksanakan melalui batas-batas wilayah negara, hasil kejahatan dari tindak pidana pencucian uang dapat berada di beberapa negara, Penanggulangan tindak pidana pencucian uang harus dilakukan dengan bekerjasama dengan negara-negara lain. 60

G. Metode Penelitian

1. Spesifikasi dan Sifat Penelitian

Dokumen yang terkait

Pembuktian Terbalik Dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang

3 71 102

Penanggulangan Kejahatan Trafficking Melalui Undang-Undang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

1 54 130

ANALISIS PENEGAKAN HUKUM KORUPSI SEBAGAI PREDICATE CRIME DALAM TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

8 63 95

ANALISIS YURIDIS KEABSAHAN ALAT BUKTI ELEKTRONIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN UNDANG UNDA

0 7 47

.UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DARI HASIL KEJAHATAN NARKOTIKA MELALUI UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG.

0 2 14

Analisa Hukum Terhadap Penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi Sebagai Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dan Tindak Pidana Pencucian Uang Dihubungkan Dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 Tentang Penc

0 0 8

Implementasi Tindak Pidana Asal dalam Tindak Pidana Pencucian Uang yang Dikwalifikasikan sebagai Tindak Pidana Lanjutan (Follow Up Crime) dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010.

0 0 1

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI MELALUI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

0 0 15

STRUKTURISASI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2003

0 0 57

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Tindak Pidana Pencucian Uang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang JURNAL ILMIAH

0 0 35