Analisis Scanning Electron Microscopy SEM

sebagai temperatur leleh dengan terjadi penurunan temperatur endoterm, dan terdekomposisi pada 450 o C dengan terjadi kenaikan temperatur eksoterm. Hal ini menunjukkan adanya interaksi antara serat dengan matriks PE Hatakeyama, dkk, 1994. Tabel 4.3. Hasil Analisis Sifat Termal Spesimen Campuran Spesimen Campuran Rasio Suhu mulai Leleh ºC Suhu Dekomposisi ºC SBP 10 : 0 50 370 PE – SBP 9 : 1 120 450

4.3. Analisis Scanning Electron Microscopy SEM

Dalam analisis foto SEM dapat diketahui bentuk dan perubahan permukaan dari suatu bahan. Pada prinsipnya bila terjadi perubahan pada suatu bahan misalnya patahan, lekukan dan perubahan struktur dari permukaan, maka bahan tersebut cendrung mengalami perubahan energi. Energi yang berubah tersebut dapat dipancarkan, dipantulkan dan diserap serta diubah bentuknya menjadi fungsi gelombang elektron yang dapat ditangkap dan dibaca hasilnya pada foto SEM. Ramzah Ram: Karakteristik Termoplastik Polietilena Dengan Serat Batang Pisang Sebagai Komposit Untuk Bahan Palet Kayu, 2008. USU e-Repository © 2008 Gambar 4.5. Permukaan Polietilena Murni Gambar 4.5. adalah fotografi permukaan spesimen Polietilena murni yang diperbesar 300 kali. Gambar ini memperlihatkan permukaan tidak rata, ada tonjolan, lekukan dan berongga. Ramzah Ram: Karakteristik Termoplastik Polietilena Dengan Serat Batang Pisang Sebagai Komposit Untuk Bahan Palet Kayu, 2008. USU e-Repository © 2008 Gambar 4.6. Fotografi Mikroskopis Serat Batang Pisang Gambar 4.6. memperlihatkan fotografi permukaan serat batang pisang yang diperbesar 300 kali. Gambar ini memperlihatkan permukaan yang tidak rata, berongga dan ada tonjolan yang dapat berinteraksi dengan polietilena. Ramzah Ram: Karakteristik Termoplastik Polietilena Dengan Serat Batang Pisang Sebagai Komposit Untuk Bahan Palet Kayu, 2008. USU e-Repository © 2008 Gambar 4.7. Fotografi mikroskopis patahan komposit PE-SBP Berbeda dengan tampilan permukaan sebelumnya pada gambar ini memperlihatkan SBP mengalami patahan, dan Polietilena mengisi sela-sela serat batang pisang. Berarti menguatkan bahwa sifat mekanisnya lebih baik seperti tegangan dan keelastisannya meningkat Ramzah Ram: Karakteristik Termoplastik Polietilena Dengan Serat Batang Pisang Sebagai Komposit Untuk Bahan Palet Kayu, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Karakterisasi PE SBP memberikan hasil berupa tegangan sebesar 16,8 kg dan elastisitas sebesar 81,28 kgf. Kayu pallet industri memberikan tegangan sebesar 133,9 dan keelastisitasannya sebesar 53,48. 2. Hasil analisa uji tekan komposit PE SBP memberikan informasi campuran rasio 9:1 memberikan harga kekuatan tekan MOR sebesar 999,5001698 dan keelastisitasannya MOE sebesar 17850,05816. 3. Hasil analisis uji tekan dan uji elastisitas menunjukkan komposit PE- SBP dapat dijadikan pallet karena kelastisitasannya tinggi namun kekuatannya perlu ditingkankan.

5.2. Saran

Untuk peneliti selanjutnya : 1. Agar menggunakan bahan pengisi serat yang lain spesises tertentu dicampur PE agar kekuatannya lebih elastis 2. Hendaknya peneliti- peneliti berikut melakukan penelitian dengan menambahkan unsur komposit lain yang menggunakan kekuatan dan elastisitas yang tinggi. 35 Ramzah Ram: Karakteristik Termoplastik Polietilena Dengan Serat Batang Pisang Sebagai Komposit Untuk Bahan Palet Kayu, 2008. USU e-Repository © 2008