Analisis Sifat Fisis dan Morfologi Serat Batang Pisang

benzena adalah zat dalam SBP yang terekstrasi oleh alkohol benzena sebagai pelarut, dilakukan pada titik didih pelarut dalam waktu tertentu. Uji kadar selulosa dilaksanakan untuk menentukan kadar selulosa g, dan , yang ada dalam Serat Batang Pisang. Uji dalam larutan natrium hidroksida satu persen dilaksanakan untuk menyatakan banyaknya komponen yang larut, meliputi senyawa anorganik dan organik, antara lain karbohidrat, tanin, kinon, zat wama dan sebagian lignin

2.6.2. Analisis Sifat Fisis dan Morfologi Serat Batang Pisang

Penentuan morfologi Serat Batang Pisang bertujuan untuk mengetahui dimensi serat dan turunannya. Hal itu dilakukan menurut Standar Nasional Indonesia SNI. Setiap materi bila dilihat dibawah mikroskop, akan terlihat serat-seratnya yang melekat satu dengan yang lainnya. Dari penampang melintangnya serat-serat tersebut mempunyai dinding dan lubang tengahnya yang disebut lumen. Senyawa yang melekat satu serat dengan serat lainnya disebut lignin, yang terdapat didalam Lamela tengah. Uji morfologi serbuk dilaksanakan untuk menunjukkan panjang serat dalam keadaan utuh, dalam hal ini panjang serat merupakan sifat utama untuk menentukan kekuatan komposit. Hasil analisis sifat fisis dan morfologi Serat Sabut Kelapa seperti ditunjukkan pada tabel berikut: Ramzah Ram: Karakteristik Termoplastik Polietilena Dengan Serat Batang Pisang Sebagai Komposit Untuk Bahan Palet Kayu, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 2.2. Sifat Fisis dan Morfologi Serat Batang Pisang Parameter Besar Satuan Panjang Serat Minimal 1,45 mm Panjang Serat Maksimal 0,15 mm Panjang Serat Rata-Rata L 2,82 mm Diameter Luar D 22,45 µm Diameter Dalam l 12,43 µm Tebal Dinding W 6,24 µm Bilangan Runkel 2 x Wl 0,64 - Kelangsingan LD x 1000 50,81 - Kekakuan WD 0,23 - Kelenturan lD 0,64 - Muhisiep Ratio D 2 -i 2 D 2 x 100 20,64 - Sumber: Laboratorium Balai Besar Pulp dan Kertas

2.7. Komposit