37
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai sikap dan keterampilan perawat dalam penerapan tindakan triage di
IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 28 Maret sampai tanggal 3 Juli 2015.
1. Hasil Penelitian 1.1 Karakteristik Perawat
Berdasarkan 15 Perawat di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan, didapatkan karakteristik perawat mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan
pernah mendapatkan pelatihan PPGD penanggulangan penderita gawatdarurat dan BTCLS Basic Trauma Cardiac Support. Dari hasil penelitian yang
dilaksanakan, data yang menunjukkan usia perawat adalah 40 tahun sebanyak 11 orang 73.3 dan usia perawat 40 tahun sebanyak 4 orang 26.7. Data yang
menunjukkan jenis kelamin perawat adalah laki-laki 8 orang 53.3 dan 7 orang 46.7 perempuan. Tingkat pendidikan perawat adalah SPK sebanyak 1 orang
6.7, D3 keperawatan sebanyak 6 orang 40, S1 ilmu keperawatan sebanyak 8 orang 53.3. Perawat yang pernah mengikuti pelatihan PPGD sebanyak 7
orang 46.7 dan BTCLS sebanyak 8 orang 53.3. Berikut tabel distribusi frekuensi karakteristik demografi perawat IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik demografi perawat IGD
RSUD Dr. Pirngadi Medan n=15
Karakteristik Demografi
Frekuensi Persentase
Usia 40 tahun
40 tahun
11 4
73.3 26.7
Total
15 100
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan 8
7 53.3
46.7
Total 15
100
Tingkat Pendidikan
SPK D3
Keperawatan S1
Keperawatan
1 6
8 6.7
40.0 53.3
Total 15
100 Sumber: Data Primer
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas perawat berusia 40 tahun 73.3. Perawat laki-laki sebanyak 53.3 lebih banyak
dibanding perawat perempuan 46.7.
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi data pelatihan yang pernah diikuti oleh
perawat di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan n=15
Mendapat pelatihan
GADAR Frekuensi
Persentase
PPGD 7
46.7
BTCLS
8 53.3
Total
15 100
Sumber: Data Primer Tabel 5.2 menunjukkan bahwa perawat yang mendapatkan
pelatihan BTCLS 53.3 lebih banyak dibanding perawat yg mengikuti pelatihan PPGD 46.7.
Universitas Sumatera Utara
39
1.2 Sikap Perawat dalam Penerapan Tindakan Triage Data sikap perawat dalam melakukan tindakan penerapan triage di
IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan dideskripsikan menggunakan rumus persentase dan digolongkan menjadi Sangat baik, Baik, Cukup baik, dan
Tidak baik. Berikut tabel distribusi frekuensi sikap perawat dalam penerapan tindakan
triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi sikap perawat dalam penerapan tindakan
triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan n=15
Kategori Frekuensi
Persentase Sangat baik
12 80.0
Baik
3 20.0
Cukup baik
- -
Tidak baik -
-
Total 15
100 Sumber: Data Primer
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa perawat IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan memiliki sikap sangat baik sebanyak 12 orang 80 dan 3 orang
20 memiliki sikap yang dalam penerapan tindakan triage.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 5.5 distribusi frekuensi keterampilan perawat dalam penerapan tindakan triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan
Kategori Frekuensi
Persentase Keterampilan
Perawat
Baik
15 100.0
Tidak baik
- -
Total 15
100.0 Sumber: Data Primer
2. Pembahasan Hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian tentang sikap dan keterampilan perawat dalam penerapan tindakan triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan.
2.1 Sikap Perawat dalam Penerapan Tindakan Triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari perawat di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan memiliki sikap yang sangat baik dalam
melakukan penerapan tindakan triage dengan kategori sikap sangat baik sebesar 80. Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang
mengenai objek atau situasi yang relatif, yang disertai perasaan tertentu dan memberi dasar pada orang tersebut untuk membuat respon atau
berperilaku dalam acara tertentu yang telah dipilih. Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkah laku ataupun
perbuatan individu yang bersangkutan. Dengan memahami atau mengetahui sikap individu, dapat diperkirakan respon atau perilaku yang
Universitas Sumatera Utara
41
akan diambil oleh individu yang bersangkutan. Kecenderungan bertindak dari individu, berupa respon tertutup terhadap stimulus atau pun objek
tertentu adalah suatu sikap Sunaryo, 2004. Berdasarkan data demografi yang didapatkan sebagian besar dari
perawat IGD diRSUD Dr. Pirngadi mendapatkan pelatihan mengenai penatalaksanaan triage PPGD Pelatihan Penaggulangan Gawat Darurat.
Hal ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dalam sistem pelayanan di rumah sakit tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gurning 2013 di RS Eka Hospital Provinsi Riau menyatakan bahwa berdasarkan hasil observasi 5
dari 10 perawat IGD melakukan kesalahan dalam penempatan pasien penempatan pasien yang dilakukan tidak sesuai dengan hasil triage.
peneliti juga menemukan bahwa terdapat sebagian petugas kesehatan IGD tidak melakukan triage pada saat menerima pasien baru. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar dari perawat masih memiliki sikap yang buruk terhadap penatalaksanaan triage. Menurut Aniek dalam
Purwanto, 2010 mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap kerja perawat diantaranya: kondisi kerja yang
meliputi lingkungan fisik ataupun lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja, pengawasan atasan, kerjasama
antar tim, keamanan, kesempatan untuk maju seperti adanya jaminan masa depan yang lebih baik, fasilitas kerja yang memadai, dan gaji.
Universitas Sumatera Utara
42
2.2 Keterampilan Perawat dalam Penerapan Tindakan Triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Keterampilan adalah kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan kedalam bentuk tindakan. Keterampilan seorang karyawan diperoleh melalui
pendidikan dan latihan. Justine Sirait, 2006. Pada variabel ini dilakukan penelitian dengan melakukan observasi
pemantauan tindakan triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melakukan pemantauan kinerja
perawat dengan menyusun lembar observasi sebanyak 7 pernyataan yang disusun berdasarkan Standard Operasional mengenai penatalaksanaa triage di IGD RSUD
Dr. Pirngadi Medan dengan jumlah responden yang sama yakni sebanyak 15 orang responden Perawat IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hal ini untuk
membuktikan bahwa apakah sikap perawat tersebut sesuai dengan keterampilan yang mereka terapkan dalam penerapan tindakan triage.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama 1 bulan, didapatkan hasil bahwa sebanyak 15 orang 100 perawat memiliki
keterampilan yang baik dalam penerapan tindakan triage di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sebagian besar perawat mampu menerima pasien yang baru
datang di ruang IGD sesuai dengan pernyataan yang telah dibuat oleh peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa perawat di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan memiliki
keterampilan yang baik dalam penerapan tindakan triage. Selain itu, perawat juga mampu melakukan pemeriksaan anamnesa secara cepat dan tepat untuk
menentukan derajat kegawatan pasien serta membedakan tingkat kegawatannya
Universitas Sumatera Utara
43
berdasarkan kondisi pasien. Namun dalam hal ini, masih terdapat 2 orang perawat di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tidak melakukan pemeriksaan anamnesa
secara cepat dan tepat. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, toleransi yang kurang merupakan salah satu alasan bagi mereka untuk tidak
melakukan pekerjaannya secara maksimal. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam penanganan pasien. Adapun klasifikasi dari triage yakni:
menempatkan pasien gawatdarurat kritis immadiate ke ruangan berlabel merah, menempatkan pasien gawat tidak darurat delay ke ruangan berlabel kuning,
menempatkan pasien tidak gawat tapi darurat minor ke ruangan berlabel hijau, dan menempatkan pasien tidak gawat dan tidak darurat meninggal expectant ke
ruangan berlabel hitam. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Gurning 2013 bahwa sebagian besar dari perawat di IGD RS Eka Hospital Riau melakukan kesalahan dalam penempatan pasien dan tidak sesuai
dengan hasil triage serta tidak mampu melakukan triage pada saat menerima pasien baru.
Menurut Depkes 2004 Triage pada dasarnya memiliki 4 kategori warna dan Patient Acuity Categoriy Scale PACS yaitu kategori merah atau P1 gawat
darurat dengan respon time 0-5 menit, kategori kuning atau P2 gawat tidak darurat darurat tidak gawat dengan respon time 5-15 menit, kategori hijau atau
P3 tidak gawat dan tidak darurat dengan respon time 30-45 menit, kategori hitam atau P0 meninggal sebelum sampai di IGD DOA Dath Of Arrival
dengan respon time 30-60 menit.
Universitas Sumatera Utara
44
Selain itu, pada observasi selanjutnya dipernyataan terakhir terdapat hasil yang baik, yakni seluruh perawat yang bertugas di IGD RSUD Dr. Pirngadi
Medan mampu membedakan pasien menurut tingkat kegawatannya dengan memberi kode warna berdasarkan klasifikasinya.
Menurut Rowles 2007 dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat” pengklasifikasian pasien berdasarkan tingkat
kegawatannya merupakan salah satu protap ketentuan yang menjadi salah satu tanda pengenal kondisi pasien itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa 86
perawat yang bertugas di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan memiliki sikap dan keterampilan yang baik dalam menerapkan tindakan triage sesuai dengan protap
ketentuan yang berlaku di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN