Uji Statistik Hasil Estimasi Model

jam kerja satu minggu hanya 5 hari yaitu hari Senin sampai hari Jumat, untuk swasta lokal masih ada yang bekerja 7 hari dalam seminggu dan memiliki hari off yang tidak diperkenankan pada hari libur, sedangkan swasta nasional dan perusahaan besar umumnya memberlakukan jam kerja yang 6 hari dalam seminggu.

4.4.2. Uji Statistik Hasil Estimasi Model

Estimasi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas independent variable terhadap variabel terikat dependent variable dilakukan dengan menggunakan angka linier terhadap model regresi berganda. Hasil perhitungan analisis regresi ganda pada Lampiran 2 dengan menggunakan program Eviews Versi 5.1 dapat dilihat seperti data berikut: PPW = 157.2458 + 0,387UM + 2,021TP + 5,358JT + 1,050PW – 1,623PL Std Error 0,399 0,956 1,227 5,125 4,358 t-statistic 0,970 2,114 4,367 2,050 - 3,724 R 2 = 0.751 F-Statistic = 56.649 R Adj = 0,737 Prob-Stat = 0.000 Keterangan: Signifikan á 5 Signifikan á 1 Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat menunjukkan bahwa R 2 = 0.751 yang bermakna bahwa variasi Umur UM, Tingkat Pendidikan TP, Jumlah Tanggungan JT, Pendapatan Wanita PW, dan Pendapatan Lain PL mampu menjelaskan Universitas Sumatera Utara variasi partisipasi pekerja wanita di Kota Medan sebesar 75 dan sisanya sebesar 25 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi. Berdasarkan hasil uji simultan serempak yang dilakukan melihat signifikansi secara bersama-sama variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat dependent variable. Dari estimasi tersebut diperoleh nilai F-Statistik sebesar 56,649 yang berarti secara bersama-sama Umur UM, Tingkat Pendidikan TP, Jumlah Tanggungan, Pendapatan Wanita PW, dan Pendapatan Lain PL dapat mempengaruhi partisipasi pekerja wanita di Kota Medan secara signifikan dengan tingkat keyakinan 95. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F-tabel dengan F-hitung. Untuk Degree of Freedom pada pengujian F adalah v1 = k-1 = 6- 1= 5 dan v2 = n-k= 100 - 5 = 95, dijumpai F-tabel; pada á = 0.05 sebesar 2,29. Jadi 56,649 2,29 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian secara parsial dilakukan dengan membandingkan nilai t- hitung dengan nilai t-tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikansi sig pada hasil estimasi. Berdasarkan uji partial Uji t-statistik dapat diketahui variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Pada jumlah sampel n=100, variabel bebas k=5. Koutsoyiannis, 1981 menjelaskan bahwa besarnya k adalah variabel bebas termasuk konstanta. Dengan demikian k = 6 dijumpai Degree of Freedom DF = 100-6 = 94. Pada DF = 94 dijumpai t-tabel pada pengujian dua ekor pada á = 0.05 sebesar 2,021. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil estimasi diperoleh hasil uji parsial dan elastisitas setiap variabel: 1. Umur memiliki nilai t t-hitung sebesar 0,970 lebih kecil dibandingkan t-tabel: 1,658 yang bermakna bahwa variabel umur berpengaruh tidak signifikan terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Koefisien regresi umur diperoleh sebesar 0,387. Dengan demikian apabila umur meningkat 1 tahun, maka partisipasi pekerja wanita dapat meningkat sebesar 0,387 jam bekerja dalam sebulan, ceteris paribus. Berarti hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif umur terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Peningkatan umur sebagai bagian dari peningkatan tuntutan kebutuhan hidup sehingga tekanan untuk bekerja wanita lebih tinggi. 2. Tingkat pendidikan memiliki nilai t t-hitung sebesar 2,114 lebih besar dibandingkan t-tabel: 1,980 yang bermakna bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh signifikan pada á = 0.05 terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Koefisien regresi tingkat pendidikan diperoleh sebesar 2,021. Dengan demikian apabila tingkat pendidikan meningkat 1 tahun maka partisipasi pekerja wanita dapat meningkat sebesar 2,021 jam bekerja dalam sebulan, ceteris paribus. Berarti hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif tingkat pendidikan terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 3. Jumlah tanggungan memiliki nilai t t-hitung sebesar 4,367 lebih besar dibandingkan t-tabel: 2,617 yang bermakna bahwa variabel jumlah tanggungan berpengaruh signifikan pada á = 0.01 terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Koefisien regresi jumlah tanggungan diperoleh sebesar 5,358. Dengan demikian apabila jumlah tanggungan meningkat 1 orang, maka partisipasi pekerja wanita dapat meningkat sebesar 5,358 jam bekerja dalam sebulan, ceteris paribus. Berarti hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif jumlah tanggungan terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. 4. Pendapatan wanita memiliki nilai t-hitung sebesar 2,050 lebih besar dibandingkan t-tabel: 1,980 yang bermakna bahwa variabel pendapatan wanita berpengaruh signifikan pada á = 0.05 terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Koefisien regresi pendapatan wanita diperoleh sebesar 1,050. Dengan demikian apabila pendapatan wanita meningkat Rp. 1 maka partisipasi pekerja wanita dapat meningkat sebesar 1,050 jam bekerja dalam sebulan, ceteris paribus. Berarti hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif pendapatan wanita terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. 5. Pendapatan lain memiliki nilai t t-hitung sebesar 3,724 lebih besar dibandingkan t-tabel: 2,617 yang bermakna bahwa variabel pendapatan lain Universitas Sumatera Utara berpengaruh signifikan pada á = 0.01 terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Koefisien regresi pendapatan lain diperoleh sebesar -1,623. Dengan demikian apabila pendapatan lain meningkat Rp. 1 maka partisipasi pekerja wanita dapat menurun sebesar 1,623 jam bekerja dalam sebulan, ceteris paribus. Berarti hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif pendapatan lain terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan.

4.4.3. Uji Asumsi Klasik