Uji Stationaries Uji Multikolinieritas

Kriteria yang digunakan adalah jika nilai R 2 variabel-variabel independen lebih kecil dari nilai R 2 model, maka data bebas dari masalah multikolinieritas. Dari Tabel 4.13 ketika variabel-variabel independen diregresikan maka nilai R 2 lebih kecil dari nilai R 2 model. Dapat dikatakan bahwa data penelitian bebas dari masalah multikolinieritas, di mana tidak ada variabel independen yang saling mempengaruhi.

4.4.4. Uji Stationaries

Uji stasionaries dapat dilakukan dengan uji akar-akar unit yang dikembangkan oleh Dickey Fuller. Alternatif dari uji Dickey Fuller adalah Augmented Dickey Fuller ADF yang berusaha meminimumkan autokorelasi. Uji ini berisi regresi dari diferensi pertama data runtut waktu terhadap lag variabel tersebut, lagged difference terms, konstanta, dan variabel trend Kuncoro, 2001. Untuk melihat stasioneritas dengan menggunakan uji DF atau ADF dilakukan dengan membandingkan t statistik dari variabel lag variabel dependen dengan nilai kritis DF atau ADF dalam tabel. Data yang tidak stasioner bisa menyebabkan regresi yang lancung sehingga perlu dilakukan uji stasioneritas data. Hasil uji stasioneritas variabel-variabel dalam penelitian ditampilkan pada tabel di bawah ini. Penelitian ini dimulai dengan uji stasioner terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu Hasil pengujian stasioneritas data untuk semua variabel amatan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Hasil Pengujian Unit Root Test pada Data Level Variabel Nilai Augmented Dickey Fuller Nilai Kritis Mc Kinnon pada Tingkat Signifikansi 1 Prob Kesimpulan UM TP JT PW PL PPW -10.80000 -8.309887 -6.838217 -5.368976 -5.549517 -4.520866 -3.497727 -3.497727 -3.499167 -3.498439 -3.498439 -3.498439 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,004 Stasioner Stasioner Stasioner Stasioner Stasioner Stasioner Sumber: Lampiran Pengujian Unit Root Test. Hasil uji Augmented Dickey Fuller pada Tabel 4.14 tersebut di atas menunjukkan bahwa data semua variabel stasioner baik UM, TP, JT, PW, PL, PPW, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Dickey Fuller statistik yang di bawah nilai kritis Mc Kinnon pada derajat kepercayaan 1, di mana nilai ADF lebih besar dibandingkan dengan nilai Mc Kinnon pada signifikan 1 dan probabilitas sebesar 0,000 maka data dinyatakan stasioner. Stasioner data juga dapat menunjukkan bahwa data sudah memenuhi unsur yang dapat digunakan sebagai analisa atau kesimpulan, karena data yang digunakan terbebas dari penyimpangan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat diberikan kesimpulan bahwa: 1. Model yang digunakan dalam mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pekerja wanita di Kota Medan sangat baik, karena model terbebas dari pelanggaran asumsi klasik. Nilai R 2 = 0.751 yang bermakna bahwa variasi Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Tanggungan, Pendapatan Wanita, dan Pendapatan Lain mampu menjelaskan variasi partisipasi pekerja wanita di Kota Medan sebesar 75 dan sisanya sebesar 25 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi. 2. Berdasarkan uji serentak F-Statistik dijumpai keseluruhan variabel, secara bersama-sama Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Tanggungan, Pendapatan Wanita, dan Pendapatan Lain dapat mempengaruhi partisipasi pekerja wanita di Kota Medan secara signifikan. 3. Berdasarkan uji partial Uji t-statistik dapat diketahui terdapat 4 variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi pekerja wanita di Kota Medan, yaitu tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pendapatan wanita, pendapatan lain, sedangkan 1 satu variabel bebas yaitu umur tidak signifikan mempengaruhi partisipasi pekerja wanita di Kota Medan. Hal ini berdasarkan Universitas Sumatera Utara