Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wiraswasta Memulai Usaha Kecil Di Sepanjang Jalan DR. Mansyur Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA I MEDAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG WIRASWASTA MEMULAI USAHA KECIL (STUDI KASUS PADA GERAI PENJUALAN

PULSA HANDPHONE DI SEPANJANG JALAN DR. MANSYUR MEDAN)

SKRIPSI OLEH DEDY 040502049

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Universitas Sumatera Utara Medan

2011


(2)

ABSTRAK

DEDY (2011), Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wiraswasta Memulai Usaha Kecil Di Sepanjang Jalan DR. Mansyur Medan. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. Dra. Setri Yanti Siregar SE,MS.i Dosen Pembimbing. Dra.Marhayani,SE,MS.i selaku Dosen Penguji I. Dra.Frida Ramadhini SE,MS.i selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil pada gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan DR. mansyur medan. dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil pada gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan DR. mansyur medan. Faktor Keluarga, Yang Disengaja dan Pemaksa. Faktor Yang Disengaja adalah faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakuka n dengan Metode Batasan Variabel Penlitian yaitu menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. sampel yang digunakan representatif yaitu orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha tersebut dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih jelas dan akurat.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan studi dokumentasi yang pengukurannya menggunakan skala Guttman dan diolah secara statistik deskriftif dengan mengumpulkan data dan di analisis sehingga memberikan gambaran yang jelas, serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel faktor keluarga (X1), yangdisengaja (X2) dan pemaksa (X3), secara simultan berpegaruh positif dan signifikan dalam memulai usaha kecil bagi wiraswasta penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. mansyur medan. Dari hasil penelitan juga diperleh bahwa Faktor yang disengja (X1) merupakan variabel yang paling dominan mendorong wiraswasta dalam memulai usaha kecil di sepanjangjalan Dr. mansyur medan.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR IS... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

BAB I PENDAHULUAN... .... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... ... 1

B. Perumusan Masalah ... ... 4

C. Kerangka Konseptual ... ... 5

D. Hipotesis ... ... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... ... 7

1. Tujuan Penelitian ... ... 7

2. Manfaat Penelitian ... ... 7

F. Metode Penelitian ... ... 8

1. Batasan Variabel Penelitian... 8

2. Defenisi Operasional Variabel... 8

3. Skala Pengukuran Variabel... 12

4. Tempat dan Waktu Penelitian... 12

5. Populasi dan Sampel ... ... 13

6. Jenis dan Sumber Data ... ... 13

7. Teknik Pengumpulan Data ... ……. 14


(4)

BAB II URAIAN TEORITIS... ... 16

A. Penelitian Terdahulu ... ... 16

B. PengertianWiraswasta dan Usaha Kecil ... ... 17

C. Pengertian Gerai dan Pengecer ... ……. 20

D. Manfaat Membuka Usaha Sendiri ... ... 21

1. PotensiPenghasilan Tak Terbatas... 21

2. Memaksimalkan Kemampuan... 22

3. Bebas Mengatur Ritme Kerja... 23

4. Sikap Mental yang Mandiri... 23

5. KepuasanAtas Keberhasilan... 24

E. Faktor-Faktor Membuka Usaha Kecil... 24

1.Faktor Keluarga (Confidence Modalities)... 25

2. Faktor Yang Disengaja (Emotion Modalitie)... 25

3. Faktor Pemaksa (Tension Modalities)………...……... 26

BAB III GAMBARAN UMUM WIRASWASTA PENJUALAM PULSA HANDPHONE A. Gambaran Umum Jalan Dr. Mansyur Medan... 28

B. Gambaran Umum Responden... 29

C. Faktor-Faktor Berwiraswasta... 32

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI ... .... 37

A. Analisis Deskriptif ... ... 37

1. Analisis Data Pribadi Responden ... ... 38

2. Analisis Profil Aktivitas Responden………... 49

3. Analisis Kepemilikan Tempat Usaha……….. 40

4. Analisis Faktor – Faktor Memulai Usaha Kecil………... 42

a. Analisi Faktor Keluarga………….……… 43

b. Analisis Faktor Yang Disengaja.………... 44


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... .... 47 A. Kesimpulan ... ... 47 B. Saran ... ... 48

DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Daftar Nama Geray Penjualan Pulsa... 4

Tabel 1.2 Tabel Operasional Variabel... 11

Tabel 3.1 Data Identitas Responden Penjual Pulsa Handphone Jalan Dr.mansyur... 26

Tabel 3.2 Tabel Alasan Memulai Usaha Kecil ... 30

Tabel 3.3 Tabel Faktor Keluarga………... 32

Tabel 3.4 Tabel Faktor Yang Disengaja………... 33

Tabel 3.5 Tabel Faktor Pemaksa………..………... 35

Tabel 3.6 Tabel Faktor Memualai Usaha Kecil………... 35

Tabel 4.1 Tabel Komposisi Wirausahawan Berdasarkan Data Pribadi…………... 38

Tabel 4.2 Tabel Komposisi Distribusi Aktivitas Pedagang…...39

Tabel 4.3 Tabel Komposisi Wirausahawan Berdasarkan Kepemilikan Tempat Usaha.41 Tabel 4.4 Tabel Komposisi Berdasarkan Faktor Keluarga………....43

Tabel 4.5 Tabel Komposisi Berdasarkan Faktor yang Disengaja…………...44


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual... 6


(8)

ABSTRAK

DEDY (2011), Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wiraswasta Memulai Usaha Kecil Di Sepanjang Jalan DR. Mansyur Medan. Ketua Depertemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si. Dra. Setri Yanti Siregar SE,MS.i Dosen Pembimbing. Dra.Marhayani,SE,MS.i selaku Dosen Penguji I. Dra.Frida Ramadhini SE,MS.i selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil pada gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan DR. mansyur medan. dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil pada gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan DR. mansyur medan. Faktor Keluarga, Yang Disengaja dan Pemaksa. Faktor Yang Disengaja adalah faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakuka n dengan Metode Batasan Variabel Penlitian yaitu menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. sampel yang digunakan representatif yaitu orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha tersebut dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih jelas dan akurat.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan studi dokumentasi yang pengukurannya menggunakan skala Guttman dan diolah secara statistik deskriftif dengan mengumpulkan data dan di analisis sehingga memberikan gambaran yang jelas, serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel faktor keluarga (X1), yangdisengaja (X2) dan pemaksa (X3), secara simultan berpegaruh positif dan signifikan dalam memulai usaha kecil bagi wiraswasta penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. mansyur medan. Dari hasil penelitan juga diperleh bahwa Faktor yang disengja (X1) merupakan variabel yang paling dominan mendorong wiraswasta dalam memulai usaha kecil di sepanjangjalan Dr. mansyur medan.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Usaha Kecil Menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Gerak Sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut permintaan pasar, hal ini dapat dilihat dari UKM sendiri cukup terdiversifikasi dan memberikan konstribusi penting dalam ekspor dan perdagangan. Peranan UKM di Indonesia juga telah menciptakan lapangan pekerjaan yang jauh lebih cepat di sektor usaha lainnya.

Pengertian UKM di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan pengklasifikasian menurut berbagai instansi pemerintah. Menurut Departemen Perindustrian, Usaha Kecil Menengah (UKM) didefenisikan sebagai Perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp 600 juta (diluar area perumahan dan perkebunan). Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), defenisi UKM lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap yang menggunakan skala kecil kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang. diperkirakan UKM akan tumbuh lebih cepat setelah krisis ekonomi, tetapi seringkali Usaha Kecil Menengah (UKM) mengalami pasang surut dan tak sedikit yang mengalami hambatan dan akhirnya sulit untuk berkembang. permasalahan yang paling sering timbul dalam pengembangan Usaha Kecil


(10)

Menengah (UKM) adalah berhubungan dengan karakteristik yang dimiliki oleh usaha kecil ini sendiri. (Lupioyadi, 2007: 5)

Sumber penghidupan masyarakat Indonesia sebagian besar amat bergantung pada sektor UKM. Kebanyakan usaha kecil terkonsentrasi pada sektor perdagangan, pangan, olahan pangan, tekstil, garmen dan olahan kayu, tetapi kini seiring dengan adanya perkembangan pada dunia Teknologi Informasi (TI), yang sangat besar peranannya dalam aktivitas kehidupan masyarakat global.

Prospek bisnis telekomunikasi di Indonesia sangat besar. Itu karena pengukuran sambungan telekomunikasi nasional dan regional di Indonesia mencapai 5% dan akan terus meningkat secara signifikan jumlah pelanggan telepon selule pada tahun 2008 diperkirakan mencapai 90 juta orang angka ini meningkat sekitar 12% di banding jumlah pelanggan di tahun 2007.

Banyaknya pilihan usaha yang dapat di masuki oleh UKM, salah satunya adalah menjual pulsa. Teknologi komunikasi seluler yang semakin canggih, pertumbuhan jumlah pelanggan dari berbagai produk operator seluler yang semakin meningkat menggambarkan semakin tingginya permintaan pasar dan Harga handphone yang semakin murah tentunya hal ini menduku ng bisnis ponsel, kartu perdana, dan pulsa isi ulang serta reperasi ponsel, situasi ini menciptakan peluang usaha yang begitu besar pada saat sekarang ini. Hal ini berimbas terhadap bisnis penjualan pulsa. sebagian besar masyarakat memanfaatkan peluang ini dengan menjual pulsa secara eceran, sebagian lagi menjalankan usaha ini sebagai usaha sampingan. bisnis pulsa dijalankan di tempat penjualan atau kios maupun tanpa kios, apapun pilihan bagi UKM, keuntungan yang diraih dari bisnis ini bisa mencapai ratusan ribu perhari selain itu pelajar atau mahasiswa pun bisa menjadi pebisnis pulsa. adapun faktor yang mendorong para wiraswasta memulai usaha kecil usaha kecil


(11)

pada penjualaan pulsa adalah masih berkembangnya industri telekomunikasi, penggunaan telepon seluler dapat digunakan oleh berbagai kalangan, Harga perangkat komunikasi dan pulsa semakin terjangkau, Tidak membutuhkan modal besar dan Faktor sosial masyarakat. ( Endah Tri Utami, dkk 2008) dan menjamurnya gerai – gerai penjualan pulsa Handpone dari pedagang kecil sampai pedagang besar dengan sistem pengisian pulsa secara elektrik maupun voucher yang dapat dilakukan dengan mudah dan harga bervariasi yang tentunya berbeda– beda antara gerai yang satu dengan gerai yang lainnya yang hanya berjarak sekitar satu meter atau bahkan saling berdampingan.

Jadi apa sebenarnya faktor–faktor yang mendorong seseorang untuk berwiraswasta? setiap orang memiliki faktor yang berbeda - berbeda ketika ditanya mengapa berwiraswasta. Mulai dari faktor keluarga, keadaan yang memaksa, dan bahkan memang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang wiraswasta. (Musrofi,2004)

Berdasarkan latar belakang permasalahan terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor– Faktor yang Mendorong Wiraswasta Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai penjualan Pulsa handpone) Penelitian ini dilakukan di sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan


(12)

Tabel 1.1

Daftar Nama Geray Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan.

Sumber : data diolah oleh penulis.

Dari jumlah gerai atau responden yang ada di jalan dr. mansyur sebanyak 12 responden tapi data atau wawancara responden yang diperoleh sebanyak 10 responden.

B. Perumusan Masalah.

Sesuai judul yang digunakan peneliti, maka permasalahan yang ingin di bahas dapat di rumuskan sebagai berikut : Apakah Faktor Keluarga, Faktor Yang di Sengaja dan Faktor Pemaksa yang mendorong Wiraswasta Memulai Usaha Kecil? Studi Kasus Pada Gerai penjualan Pulsa handpone di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan.

No Nama Geray Pemilik Lamam berusaha

1 Cenderawasi Ponsel Asmar Tarigan 2 Tahun

2 D rock Ponsel Mika Saragih 1 Tahun

3 I-One Ponsel Iwan 2 Tahun

4 Iwan Iwan 2 Tahun

5 Jeni Ponsel Welly Marbun 1 Tahun

6 Lingga Jati Ponsel Barry Sinulingga 2 Tahun

7 Murah Meriah Ponsel Yusnita 3 Tahun

8 Petri Ponsel Petri 4 Tahun

9 Taty Ponsel Aunitha 2 Tahun


(13)

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur

(Kuncoro, 2003 : 44). Faktor dan alasan untuk memulai usaha kecil adalah factor berdasarkan modal yang dimilik, kemampuan, hobi, atau bahkan sebagai penyambung kehidupan dengan megandalkan sengala yang dimiliki, baik berupa materi maupun kemauan keinginan atau keadaan yang dialami bias menjadi ide cemerlang yang muncul sat anda memutar otak untuk memulai usaha kecil.

(Adi ImamTaufik, 2009 : 19) dalam penelitian ini perumasan masalah di identifikasi melalui Proses wawancara dan studi dekomentasi

Menurut Musrofi ( 2004:3) Faktor-faktor yang mendorong wiraswasta seperti faktor keluarga, faktor yang disengaja dan faktor pemaksa merupakan faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil.

Penulis mengambil 3 (tiga) variabel yang mendorong wiraswasta dalam memulai usaha kecil pada penjualan pulsa handphone.

(Musrofi 2004:3)

a. Faktor-faktor Yang Mendorong Wiraswasta (X) : 1. Faktor Keluarga (confidence modalities).

Seseorang lahir dan atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang memang memiliki tradisi kuat dalam berwiraswasta.


(14)

2. Faktor Yang Disengaja (emotion modalities).

Seseorang yang memang dengan sengaja mempersiapkan dirinya untuk berwiraswasta

3. Faktor Pemaksa (tension modalities).

Seseorang yang karena berbagai faktor seolah - olah tidak mempunyai pilihan lain selain berwiraswasta.

b. Memulai Usaha Kecil

Memulai Usaha Kecil merupakan variabel Y dalam penelitian ini.

Berdasarkan teori-teori yang di kemukakan, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Musrofi, 2004:3

Memulai Usaha Baru (Y)

Faktor yang mendorong wiraswasta : Faktor Keluarga (X1)

Faktor yang di sengaja (X2) Faktor Pemaksa (X3)


(15)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, hipotesis Penelitian ini adalah Faktor Keluarga, Faktor yang Disengaja dan Faktor Pemaksa pada gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah Menganalisis apakaah faktor keluarga, faktor yang disengaja dan faktor pemaksa, faktor - faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil yaitu pada penjualan pulsa di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wiraswasta untuk mempertahankan usahanya dalam persaingan yang ketat dan sebagai bahan masukan kepada para wiraswasta mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong berkembangnya usaha kecil dalam usahanya.

b. Bagi Fakultas Ekonomi USU, diharapkan dapat menambah dan memperluas khazanah penelitian yang ada.

c. Bagi penulis, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang entrepreneur, khususnya yang berkaitan dengan usaha mengembangkan usaha kecil.

d. Bagi penelitian lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa mendatang.


(16)

F. Metode Penelitian

1. Batasan Variabel Penelitian

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada Faktor-faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil, dalam hal ini peneliti meneliti usaha penjualan pulsa di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah

a. Variabel Bebas (Independen) (X) : Faktor-faktor yang mendorong wiraswasta yaitu: Variabel faktor keluarga (X1), Variabel faktor yang disengaja (X2), serta Variabel faktor pemaksa (X3)

b. Variabel terikat (Dependen) (Y) : Memulai Usaha Kecil. (Musrofi, 2004:3). 2. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

a. Faktor-faktor Yang Mendorong Wiraswasta (variabal terikat) 1. Faktor Keluarga (confidence modalities).

Seseorang lahir dan atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang memang memiliki tradisi kuat dalam berwiraswasta

2. Faktor Yang Disengaja (emotion modalities).

Seseorang yang memang dengan sengaja mempersiapkan dirinya untuk berwiraswasta


(17)

3. Faktor Pemaksa (tension modalities).

Seseorang yang karena berbagai faktor seolah - olah tidak mempunyai pilihan lain selain berwiraswasta

b. Memulai Usaha Kecil (variable bebas) 1. Potensi Penghasilan Tak Terbatas.

Membuka usaha berbeda dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang lain. Kalau bekerja sebagai karyawan, penghasilan adalah sebesar gaji (mungkin ditambah dengan tunjangan-tunjangan bila ada), dimana gaji dan tunjangan tersebut telah ditetapkan berdasarkan jabatan (atau masa kerja) oleh bos atau pemilik perusahaan 2. Memaksimalkan Kemampuan.

Kemampuan yang dimaksud bisa berupa ide -ide kreatif, ataupun kemampuan yang lain seperti kemampuan menjual, bernegosiasi, dan lain sebagainya. Dengan memiliki usaha sendiri maka wiraswasta memiliki kebebasan seluas -luasnya untuk berkreasi dengan ide -ide tersebut, untuk bekerja tanpa adanya batasan- batasan yang mungkin akan sering ditemui jika memilih untuk bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan.

3. Bebas Mengatur Ritme Kerja

Dengan menjadi karyawan, sebenarnya seseorang telah melakukan suatu transaksi dengan perusahaan tempat bekerja, yaitu transaksi jual-beli. Seseorang telah menjual waktu dan kemampuannya untuk digunakan oleh perusahaan, dan akan mendapat gaji sebagai imbalannya. Jika bekerja sebagai karyawan, maka ada keterbatasan untuk bisa mengatur waktu


(18)

4. Sikap Mental Yang Mandiri

Sebagai bos dalam suatu usaha sendiri, maka bersikap mandiri dalam menjalankan usaha merupakan tuntutan yang harus dilakukan. Sikap mental yang kuat dan mandiri ini sering kali sangat dibutuhkan pada saat usaha sedang menghadapi masalah yang berat sehingga menuntut untuk dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat

5. Kepuasan Atas Keberhasilan

Sering kali terdengar bahwa salah satu faktor kuat yang mendorong para pengusaha untuk membuka usaha sendiri adalah rasa puas jika telah berhasil menghasilkan sesuatu. Hal ini menimbulkan motivasi tersendiri bagi para pengusaha untuk terus dan terus berusaha supaya bisa menjadi yang terbaik.


(19)

Tabel 1.2

Definisi Operasionalisasi Variabel

VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR

a. Faktor Keluarga

1. terlahir dari lingkungan keluarga yang memiliki tradisi yang kuat

2. usaha warisan dan turun temurun

Guttman

b.Faktor Yang Disengaja

1 adanya peluang

2 banyaknya media-media yang menyediakan sumber

informasi tentang peluang usaha

3. adanya jiwa

kewirausahaandalam diri 4. sebagai usaha sampingan 5. untuk mendapatkan

penghasilan yang lebih besar

Guttman

c. Faktor Pemaksa

1. tidak memiliki pilihan lain 2. tidak mendapatkan pekerjaan

dalam waktu yang lama 3. keadaan tuntutan ekonomi 4. hanya untuk mengisi waktu

luang

5. sebagai penghasilan utama


(20)

VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR

e. Memulai Usaha Kecil

1. Potensi Penghasilan Tak Terbatas.

2. Memaksimalkan Kemampuan

3. Bebas mengatur ritme kerja 4. Sikap mental yang mandiri 5. Kepuasan atas keberhasilan

Guttman

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor–faktor yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil diukur dengan menggunakan Skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu “ya – tidak”, “benar – salah”, “pernah – tidak pernah”, “positif – negatif”, dan lain – lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan Skala Guttman dilakukan bila ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk cheklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan skor terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor satu (1) dan tidak setuju diberi skor nol (0).

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di sepanjang Jalan Dr. mansyur Medan. Medan. Waktu penelitian dilakukan dari Bulan juli 2010 hingga agustus 2010.


(21)

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiyono (2005: 72), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terditi atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 11 Gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan, dimana populasinya adalah pemilik.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini sampel representatif adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha tersebut yaitu pemilik dari Gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan. dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data-data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha tersebut. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 11 gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

6. Jenis data dan sumber data Dalam Penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis sumber data untuk

membantu memecahkan masalah yaitu : a. Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer yang diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.


(22)

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7.Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara (interview)

Wawancara dengan panduan questioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik gerai penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

8. Metode Analisis Statistik a. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan adalah Statistik deskritif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui


(23)

tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan melalui Statistik Deskritif yang penyajiannya di lakukan melalui tabel, dan diagram.


(24)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Matondang (2006) melakukan penelitian dengan judul, ”Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahaan Memulai Usaha Kecil” studi kasus pada gerai penjualan pulsa

Handphone di sepanjang jalan Letda Sujono Medan menghasilkan kesimpulan yaitu Faktor

Pemaksa (tension modalities) bukan merupakan faktor utama wirausahawan penjualan pulsa

Handphone di sepanjang jalan Letda Sujono Medan untuk membuka usaha keci tapi Faktor yang

disengajalah yang menjadi faktor utama wirausahawan penjualan pulsa Handphone di sepanjang jalan Letda Sujono Medan untuk membuka usaha kecil.

Kurniawan (2009) dengan judul Faktor – Faktor yang Mendorong Berkembangnya Usaha Kecil ( Studi Kasus Pada Warung Internet Sepanjang Jalan Setia Budi Medan) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

Para pengusaha Warung Internet sepanjang jalan Setia Budi Medan telah menerapkan dan mengimplementasikan Rencana Usaha (Bussines Plan) yang mendorong berkembangnya usaha kecil terdiri dari empat faktor yaitu rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil skor atas jawaban ‘ya’ mendominasi keseluruhan hasil dari daftar pertanyaan yang telah diajukan. Dari setiap variabel diperoleh persentase jawaban “ya” lebih tinggi daripada persentase jawaban “tidak”. Untuk persentase variabel rencana pemasaran, diperoleh persentase jawaban “ya” sebesar 81% dan jawaban “tidak” sebesar 19%. Untuk persentase variabel rencana produksi diperoleh persentase jawaban “ya” sebesar 94% dan persentase jawaban “tidak” sebesar 6%. Untuk persentase


(25)

variabel rencana organisasi dan manajemen diperoleh persentase jawaban “ya” sebesar 79,4% dan persentase jawaban “tidak” sebesar 20,6%. Untuk persentase variabel rencana keuangan diperoleh persentase jawaban “ya” sebesar 80,5% dan persentase jawaban “tidak” sebesar 19,5%. Oleh karena itu faktor – faktor yang mendorong berkembangnya usaha kecil adalah penerapan yang diikuti pengimplementasian keempat faktor dari rencana usaha (business plan) yaitu Rencana Pemasaran, Rencana Produksi, Rencana Organisasi dan Manajemen serta Rencana Keuangan.

Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru (studi kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan)”, menghasilkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah penerapan yang diikuti pengimplementasian keempat faktor dari rencana usaha (business plan) yaitu rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan. Faktor rencana pemasaran merupakan faktor yang paling dominan dalam mendorong keberhasilan usaha baru.

B. Pengertian Wiraswasta dan Usaha kecil.

Wiraswasta adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur -unsur

(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Dalam konteks bisnis, wirausahawan adalah seorang pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wiraswasta. Wiraswasta adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko, yang mempunyai visi ke depan, dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha. (Suryana, 2003:11).


(26)

Berwiraswasta melibatkan dua unsur pokok yaitu peluang dan kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut maka defenisi kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta

membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif. Kewirausahaan adalah semangat perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen. (Sutrisno, 2003:3).

Ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda (ability to create the new and different).

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha

(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).

5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberikan nilai lebih.


(27)

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber- sumber melalui cara cara baru dan berbeda üntuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa baru yang lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. (Suryana,2003:13).

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari- hari, atau seorang penjual es yang menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi. Sebenarnya bukan hal- hal seperti itu. Usaha kecil adalah jika memiliki sepuluh gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai dua atau tiga bahkan lebih cabang. Memang ada sesuatu hal yang rancu mengenai definisi usaha kecil. Sampai sekarang ini belum ada suatu batasan atau pengertian yang jelas mengenai. usaha kecil. Lain lembaga lain pula pengertian mereka mengenai usaha kecil. Baik itu dari bank dan lembaga keuangan swasta bahkan pihak pemerintah sendiri. Menurut Undang- Undang Usaha Kecil Nomor 5 Tahun 1995, yang disebut usaha kecil adalah usaha yang memenuhi kriteria:

1. Memiliki kekayaan (aset) bersih paling banyak Rp200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan, tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan (omset) paling banyak Rp 1 miliar. 3. Milik warga negara Indonesia.


(28)

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasi, atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung oleh usaha besar atau usaha menengah, berbentuk badan usaha perseorangan, badan usaha tidak berbadan hukum, atau usaha berbadan hukum, termasuk koperasi. (Iwantono, 2002:4).

Menurut undang-undang ini, cakupan usaha kecil sangat luas. Dan ekonomi pinggiran sampai :ekonomi kuat. Dan usaha yang omset tahunannya hanya ratusan ribu hingga usaha yang omset tahunannya mencapai satu miliar. Dan usaha yang asetnya puluhan ribu hingga usaha yang asetnya 200 juta.

Diskusi dan perdebatan mengenai hal ini memang cukup berkepanjangan dan melibatkan banyak pakar. Sebagian menghendaki agar kriteria diturunkan, misalnya maksimum aset (di luar tanah dan bangunan) cukup Rp. 100 juta, sedangkan omset

tahunannya cukup Rp. 500 juta. Dengan kriteria ini, keinginan untuk memprioritaskan pemberdayaan usaha kecil lapisan bawah akan tercapai.

C. Pengertian Gerai Dan Pengecer.

Kata gerai merupakan kata yang jarang terdengar di tengah - tengah masyarakat, terutama di masyarakat awam. Kata- kata toko grosir, maupun kedai lebih sering terdengar dibandingkan dengan kata gerai. Untuk lebih mengetahui apa yang dimaksud dengan perkataan gerai, di sini peneliti akan menjelaskannya berdasarkan sumber - sumber yang ada. Ma’ruf 2005 ; 71 menuliskan bahwasanya gerai tersebut merupakan tempat pembelian barang dan jasa, sebagaimana yang ditulis dalam salah satu bukunya


(29)

Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjua! barang atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen. Peritel perorangan atau peritel kecil memiliki jumlah gerai yang bervariasi, mulal dan sam gerai hingga beberapa gerai. Gerai dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang dan jasa, yaitu dalam anti konsumen datang ke gerai untuk melakukan transaksi belanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa. Kata “gerai” merujuk path tempat dimana seseorang dapatmembeli barang atau jasa dan merupakan terjemahan dan kata outlet. Gerai- gerai dan peritel kecil terdiri atas dua macam, yaitu gerai tradisional dan gerai modem. (Ma’ruf, 2005:71).

D. Manfaat Membuka Usaha Sendiri.

Kebanyakan wiraswasta membuka usahanya sendiri untuk kepuasan diri. Rutinitas yang membosankan, kreativitas yang dihambat-hambat dan dimatikan, birokrasi yang panjang dan kaku, atau suasana kerja yang tidak menyenangkan, budaya (kultur) perusahaan yang tidak cocok merupakan hal -hal yang bias menciptakan motif dan mendorong orang untuk segera mencari kebebasan. Jika mereka bekerja sebagai orang gajian, maka semua yang mereka lakukan hanya untuk bos atau pimpinan perusahaan. Sedangkan dengan berwiraswasta, semua pekeaan yang dilakukan untuk diri sendiri, di perusahaan milik sendiri. Ada beberapa keuntungan menarik yang bisa didapatkan dan membuka usaha. (Sarosa, 2003:5).

1. Potensi Penghasilan Tak Terbatas.

Membuka usaha berbeda dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang lain. Kalau bekerja sebagai karyawan, penghasilan adalah sebesar gaji (mungkin ditambah dengan tunjangan-tunjangan bila ada), dimana gaji dan tunjangan tersebut telah ditetapkan berdasarkan jabatan (atau masa kerja) oleh bos atau pemilik perusahaan.


(30)

Di sini seseorang hanya bisa menerima keputusan yang dibuat oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya, bila membuka usaha sendiri, maka penghasilan yang didapatkan.bisa dalam jumlah yang besar, bahkan tidak terbatas, tergantung dan kinerja dan pengelolaaan usaha. Wiraswasta bebas menentukan berapa yang akan didapatkannya. Potensi menerima penghasilan yang tak terbatas ini merupakan daya tank yang menggiurkan bagi seseorang untuk berwirausaha. (Saroso, 2003:5)

2. Memaksimalkan Kemampuan.

Kemampuan yang dimaksud bisa berupa ide -ide kreatif, ataupun kemampuan yang lain seperti kemampuan menjual, bernegosiasi, dan lain sebagainya. Dengan memiliki usaha sendiri maka wiraswasta memiliki kebebasan seluas -luasnya untuk berkreasi dengan ide -ide tersebut, untuk bekerja tanpa adanya batasan- batasan yang mungkin akan sering ditemui jika memilih untuk bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan. Sudah tentu dengan adanya kebebasan bekerja dan berkreasi secara maksimal maka semangat kerja pun akan menjadi berlipat ganda. Semangat ketrja yang tinggi hiilah yang sangat diharapkan dapat membuahkan basil yang maksimal pula bagi usaha sendiri. Seringkali seseorang merasa gerah berada di tempat kerjanya, karena merasa ide-ide atau pemikirannya tidak berkembang. Jika bekerja sebagai orang kantoran, ide- ide tidak begitu dibutuhkan, karena semuanya sudah berjalan sesuai dengan sistem yang ada. Sudah pisti pimpinan atau bos di kantor tersebut telah membuat sistem yang harus dipatuhi seinua bawahannya. Dengan berwiraswasta seseorang bebas bekreasi. Maju tidaknya usaha tersebut, tergantung bagaimana mengelolanya.


(31)

3. Bebas Mengatur Ritme Kerja.

Dengan menjadi karyawan, sebenarnya seseorang telah melakukan suatu transaksi dengan perusahaan tempat bekerja, yaitu transaksi jual-beli. Seseorang telah menjual waktu dan kemampuannya untuk digunakan oleh perusahaan, dan akan mendapat gaji sebagai imbalannya. Jika bekerja sebagai karyawan, maka ada keterbatasan untuk bisa mengatur waktu. Sebagian besar waktu yang ada dihabiskan di luar rumah. Akan tetapi, seseorang dapat mengatur waktu kerjanya sendiri jika memulai membuka usaha. Bahkan jika usaha mengambil tempat di rumah, maka seseorang tidak perlu meninggalkan rumah. Wiraswasta seperti orang bebas yang mempunyai tanggung jawab. Semakin sukses seorang wiraswasta maka semakin banyak waktu luangnya. Seorang wiraswasta bukannya seseorang yang semakin sibuk jika usahanya mulai berkembang.

4. Sikap Mental Yang Mandiri.

Sebagai bos dalam suatu usaha sendiri, maka bersikap mandiri dalam menjalankan usaha merupakan tuntutan yang harus dilakukan. Sikap mental yang kuat dan mandiri ini sering kali sangat dibutuhkan pada saat usaha sedang menghadapi masalah yang berat sehingga menuntut untuk dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Pada situasi seperti itu tidak ada siapa pun. yang dapat diandalkan selain diri sendiri karena wiraswasta merupakan bos bagi usahanya. Justru wiraswasta tersebut yang diharapkan oleh para karyawan untuk dapat mengatasi masalah yang sendang dihadapi. Kemandirian dan silkap mental yang kuat dalam berbisnis dan dalam kehidupan pribadi si pengusaha sangat berkorelasi dan saling mempengaruhi. Self


(32)

dilakukan. Seorang wiraswasta harus dapat menjadi contoh bagi para bawahannya. Keteraturan hidup sangat diperlukan untuk menjadi wiraswasta. Kehidupan yang terencana dengan baik merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Taat ibadahnya, baik hubungan sosialnya, dan berkembang usahanya, merupakan gambaran dan seorang wiraswasta sukses.

5. Kepuasan Atas Keberhasilan.

Sering kali terdengar bahwa salah satu faktor kuat yang mendorong para pengusaha untuk membuka usaha sendiri adalah rasa puas jika telah berhasil menghasilkan sesuatu. Hal ini menimbulkan motivasi tersendiri bagi para pengusaha untuk terus dan terus berusaha supaya bisa menjadi yang terbaik.

E. Faktor -Faktor Membuka Usaha Kecil.

Setiap orang pasti mempunyai alasan yang berbeda- beda ketika ditanya mengapa berwiraswasta. Mengapa usaha kecil, karena usaha kecil bisa berkembang menjadi besar. Modal awal untuk tahap pendirian pun sebagian besar berasal dari modal sendiri, dengan kata lain bukan hutang yang berasal dan pinjaman. Dengan begitu kekuatan usaha tersebut akan lebih teruji.

Faktor apa sebenarnya yang menggerakkan orang- orang untuk memiliki usaha sendiri. Pertanyaan ini kerap muncul ketika kesuksesan seseorang diekspos di media. Pengakuan itu bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Ditengah kondisi ekonomi bangsa ini yang belum bisa dibilang normal sepenuhnya, siapa lagi yang berani menjadi wiraswasta.

Lust ofpower atau haus akan kekuasaan merupakan salah satu alasan seseorang ingin


(33)

melakukan segala sesuatunya lebih lancar dan lebih efisien. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki mereka ingin merubah cara pengerjaan sesuatu apapun dengan caranya yang mereka tahu akan berjalan dan memberi hasil yang lebih balk.

Kata power seperti disebut di atas, sebetulnya juga cerminan dan rasa ingin mandiri.

Mandiri dalam anti mendapatkan kebebasan (freedom), baik kebebasan mengontrol diti sendiri, mengatur waktu dan mengatur kegiatan -kegiatan bisnisnya sendiri. Ingin bebas atau mandiri merupakan akibat adanya keterkungkungan atau keterbatasan yang diterima ketika (mungkin saat ini sedang) bekerja di kantor atau perusahaan.

Faktor-faktor yang mendorong seseorang menjadi wiraswasta, dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : ( Musrofi,2004)

1. FaktorKeluarga (Confidence Modalities )

Karena terlahir dan dibesarkan dan keluarga yang memililh tradisi kuat dalam berwiraswasta, sehingga secara sengaja atau tidak sengaja cukup menjiwai pekerjaan semacam itu. Biasanya jenis usaha seperti ini akan diwariskan secara turun - temurun. Dan satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk mengelola sebuah usaha dirasakan bukan merupakan sesuatu hal yang baru, dikarenakan telah terbiasa sedan kecil. Hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri yang kuat dalam mengelola usaha tersebut 2. Faktor Yang Disengaja (Emotion Modalities).

Karena memang sengaja sudah mempersiapkan diri untuk berwirusaha, barangkali karena seringnya melihat peluang penghasilan yang tinggi, atau karena alasan lain. Media- media elektronik, seperti televisi, radio, internet, surat kabar maupun buku merupakan sumber informasi yang begitu berlimpah. Banyak dijumpai informasi- informasi mengenai profil-profil pengusaha sukses jika saja mau mencarinya. Dengan


(34)

seringnya membaca profil pengusaha sukses dan kiat-kiat mereka dalam berwirausaha akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri. Gambaran- gambaran mengenai peluang usaha yang sukses ke depan juga merupakan salah satu yang menyebabkan seseorang tertarik ingin memiliki usaha. Biasanya orang -orang seperti ini, dan awalnya, tidak beniat ingin bekerja di kantor atau Iebih dikenal sebagai orang gajian. Jatah dan jauh-jauh hari sebeluninya, mereka telah mempersiapkan diri untuk berwiraswasta. Orang- orang yang mempunyai alasan seperti ini besar kemungkinannya akan sukses. Karena mereka mencurahkan segenap pengetahuan dan tenaganya bagi usaha yang dirintisnya

3. Faktor Pemaksa (Tension Modalities).

Karena berbagai faktor seakan- akan dipaksa oleh keadaan sehingga tidak memiliki pilihan lain selain berwiraswasta. Alasan seperti ini biasanya datang dan orang- orang yang menjadikan usahanya sebagai usaha sampingan Maksudnya, mereka membangun suatu usaha bukan timbul dan keinginan sendiri tetapi dari faktor keadaan ekonomi ataupun lainnya. Maka akan timbul istilah dari pada tidak kenja lebih baik membuka usaha, ataupun usaha untuk mengisi waktu luang. Biasanya usaha yang

dijalankan seperti ini, tingkat kemungkinannya untuk berkembang sangat kecil. Hal ini dikarenakan usaha tersebut tidak digeluti dengan sungguh - sungguh. Usaha tersebut kemungkinan hanya akan jalan ditempat, ataupun mungkin mengalami kebangkrutan. Tetapi tidak tertutup kemungkinan juga pemikiran orang- orang yang mengawali membuka usaha karena alasan tension modalities akan berubah. Hal ini


(35)

dapat disebabkan mendapat penghasilan yang tinggi dalam menjalankan usaha tersebut. Sehingga akan


(36)

BAB III

GAMBARAN UMUM WIRASWASTA PENJUALAN PULSA HANDPHONE DI JALAN DR. MANSYUR MEDAN

A. Gambaran Umum Jalan Dr. Mansyur Medan.

Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan terbesar ke 3 setelah Jakarta dan Surabaya yang ada di Indonesia. Medan juga merupakam kota penuh dengan berbagai bisnis yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara, salah satu bisnis yang ada adalah penjualan pulsa handphone yamg terletak di jalan dr. mansyur yamg dekat dengan Universitas Sumatra Utara (USU) dan di sepanjang jalan ini juga terdapat asrama mahasiswa, yang merupakan konsumen bagi wiraswasta dalam penjualan puksa handphone dan terdapat berbagai restoran – restoran.

Gambar 3.1 Lokasi Jalan Dr. Mansyur Medan http://maps.google.com/map jalan Dr. Mansyur


(37)

B. Gambaran Umum Responden

Para wiraswata responden ada 12 responden, dari 12 responden data atau wawancara yang dapat dilakukan sebanyak 10 responden penjualan pulsa handphone di jalan dr. mansyur medan. Dari 10 respomden masing – masing responden memiliki latar belakang yang berbeda – beda. Perbedaan tersebut meliputi, jenis kelamin, status dan pendidikan

Tabel 3.1

Data Identitas Responden Penjual Pulsa Handphone Jalan Dr. mansyur

No Nama Pengusaha Status Jenis Kelamin Umur Pendidikan Terakhir

1 Agus Winta Menikah Laki-laki 40 SMU

2 Aunitha Belum Menikah Perempuan 21 SMU

3 Iwan Menikah Laki-Laki 34 S-1

4 Mika Saragih Menikah Perempuan 50 SMU

5 Welly Marbun Belum Menikah Laki-Laki 23 S-1

6 Asmar Tarigan Menikah Laki-Laki 25 SMU

7 Iwan Menikah Laki-Laki 45 SMU

8 Petri Menikah Perempuan 52 SMU

9 Barry Menikah Laki-Laki 35 S-1

10 Yusnitha Menikah Perempuan 26 D-3

Sumber : data diolah oleh penulis.

BerdasarkanTabel 3.1, data Identitas Responden Penjualan Pulsa Handphone di Jalan Dr. Mansyur Medan, Responden yang diwawancarai dari 10 responden 8 telah menikah dan 2


(38)

selanjutnya dari segi usia rentang umur 21 - 52 tahun dimana dari umur 21 - 32 tahun sebesar 40%, umur 33 - 42 tahun sebesar 40% dan umur 43 – 52 tahun 20%. Diantara rentang umur, Pendidikan responden pun beragam. Mulai dari SMU dan sederajat, sampai dengan lulusan perguruan tinggi.

Tabel 3.2

Alasan Memulai Usaha Kecil No Jenis Barang

Dagangan Lama Beroperasi (Tahun) Jumlah Pekerja (Orang) Kepemilikan Bangunan Jumlah Geray Yang Di Miliki 1. BE, PC, PG,

RH, RW

< 1 2 Milik Sendiri 1

2. AS, BE, PC, PG, RH, RW

> 2 1 Milik Sendiri 1

3. AS, BE, PC, PG,

> 2 > 2 Menyewa > 1

4. HU, HS, AS, BE, PC, PG

> 2 2 Menyewa 1

5. AS, BE, PC, PG,

> 2 > 2 Menyewa 1

6. AS, BE, PC, PG, RH

< 1 1 Menyewa 1

7. AS, BE, PC, PG, RH

< 1 1 Menyewa 1

8. HS, AS, BE, PC, PG, RH, RW


(39)

NO

Jenis Barang Dagangan

Lama Beroperasi

( Tahun )

Jumlah Pekerja ( Oranga )

Kepemilikan Bangunan

Jumlah Geray Yang Dimiliki 9. HS, AS, BE,

PC, PG, RH, RW

1 1 Menyewa 1

10. HS, AS, BE, PC, PG, RH

>2 1 Menyewa 1

Sumber : Data diolah oleh penulis Keterangan :

HU = Handphone baru HS = Handphone Bekas

AS = Assesoris BE = Baterai handphone

PC = Pulsa CDMA PG = Pulsa GSM

RH = Reperasi handphone RW = Ringtone dan wallpaper

Berdasarkan Tabel 3.2, Aktivitas Responden Pada gerai penjualan pulsa handphone yang diteliti pada umumnya tidak hanya terbatas menjual pulsa handphone secara eceran kepada end

user saja, tetapi pihak responden mengkombinasinya dengana menjual barang atau jasa yang

lainnya. Misalnya, penjualan handphone baru dan bekas, assesoris, walpaper dan ringtone serta reperasi handphone. Jumlah pekerja yang dimiliki tidak lebih dari tiga orang, hanya bekisar antara 1 atau 2 orang pada tiap geray. Gerai penjualan pulsa handphone ini pada umumnya sudah beroperasi lebih dari satu tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jalan Dr Mansyur merupakan lokasi yang sesuai bagi mereka untuk berusaha dan dengan ada Universitas Sumatera Utara (USU). Kepemilikan bangunan pada umumnya dari 100% responden, 70% responden menyewa dan 30% responden tidak menyewa atau milik sendiri.


(40)

C. Faktor – Faktor Berwiraswasta

Tabel 3.3 Faktor Keluarga No Jumlah Anggota Keluarga Yang

Wiraswasta

Merupakan Usaha Warisan

1 Tidak Ada Tidak

2 Tidak Ada Tidak

3 Ada Tidak

4 Tidak Ada Tidak

5 Ada Tidak

6 Ada Tidak

7 Ada Tidak

8 Tidak Ada Tidak

9 Ada Tidak

10 Ada Ya

Sumber : Data diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 3.3, Menerangkan bahwa dari segi Faktor Keluarga bahwa :

a) Dari segi jumlah keluarga yang berwiraswasta, responden yang menjawab “Ada” sebesar 60 % dan yang menjawab “Tida Ada” sebesar 40 % dari 100% responden.

b) Dari segi usaha merupakan usaha warisan, responden yang menjawab “Ada” sebesar 10% dan yang menjawab “Tdak Ada” responden menjawab 90% dari 100% responden.


(41)

Tabel 3.4

Faktor Yang Disengaja No Adanya

Peluang

Banyaknya MediaYang Menyediakan Informasi

Menpunyai Jiwa Bisnis

Usaha Sampangin

1 Ya Tidak Tidak Tidak

2 Ya Ya Ya Ya

3 Ya Tidak Tidak Ya

4 Tidak Tidak Tidak Tidak

5 Ya Ya Ya Tidak

6 Tidak Ya Ya Ya

7 Tidak Ya Tidak Tidak

8 Tidak Ya Ya Ya

9 Ya Tidak Tidak Tidak

10 Tidak Tidak Tidak Tidak

Sumber : Data diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 3.4, Menerangkan bahwa dari segi Faktor Yang Disengaja bahwa :

a. Dari segi Adanya Peluang, responden yang menjawab “Ya” sebesar 50 % dan yang menjawab “Tidak” sebesar 50 %.

b. Dari segi Banyaknya Informasi, responden yang menjawab “Ya” sebesar 50% dan yang menjawab “Tidak ” responden menjawab 50%.

c. Dari segi mempunyai jiwa bisnis, responden yang menjawab “Ya” sebesar 40% dan yang menjawab “Tidak” responden menjawab 60%.

d. Dari segi usah sampingan, responden yang menjawab “Ya” sebesar 40% dan yang menjawab “Tidak” responden menjawab 60% .


(42)

Tabel 3.5 Faktor Pemaksa No Tidak Memiliki

Pilihan Lain

Tidak Mendapatkan Pekerjaan Yang Lama

PHK Penghasilan Utama

1 Tidak Tidak Tidak Tidak

2 Tidak Ya Tidak Tidak

3 Tidak Ya Tidak Tidak

4 Tidak Ya Tidak Tidak

5 Tidak Ya Tidak Tidak

6 Tidak Tidak Tidak Tidak

7 Tidak Tidak Tidak Tidak

8 Tidak Ya Tidak Tidak

9 Tidak Ya Tidak Tidak

10 Tidak Ya Tidak Tidak

Sumber : Data dioleh oleh penulis

Berdasarkan Tabel 3.5, Menerangkan bahwa dari segi Faktor Yang Disengaja bahwa :

a. Dari segi tidak memiliki pilihan lain, responden yang menjawab “Ya” sebesar 0 % dan yang menjawab “Tidak” sebesar 100 % dari 100% responden, berarti dari 100% responden, memulai usaha kecil dari segi faktor ini bukan karena tidak adanya pilihn lain sehingga berwiraswasta.

b. Dari segi tidak mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang lama, responden yang menjawab “Ya” sebesar 70% dan yang menjawab “Tidak” respoden menjawab 30%.

c. Dari segi tidak mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang lama (PHK), responden yang

menjawab “Ya” sebesar 0% dan yang menjawab “Tidak” respoden menjawab 100% dari 100% responden, berarti dari 100% responden, memulai usaha kecil dari segi faktor ini bukan karena tidak mendapatkan pekerjaandalam waktu yang lama (PHK) sehingga berwiraswasta.


(43)

d. Dari segi penghasilan utama, responden yang menjawab “Ya” sebesar 0% dan yang menjawab “Tidak” respoden menjawab 100% dari 100% responden, berarti dari 100% responden,

memulai usaha kecil dari segi faktor ini bukan merupakan penghasilan utama responden sehingga berwiraswasta.

Tabel 3.6 Memulai Usaha Kecil No Penghasilan

Tak Terbatas Kebebasan Kemampuan Menjual Dapat Mengatur Waktu Mampu Mengambil Tindakan Yang Cepat dan Tepat

Kepuasan Jika Berhasil

1 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

2 Tidak Ya Ya Ya Ya

3 Tidak Ya Ya Ya Ya

4 Tidak Ya Ya Ya Ya

5 Tidak Ya Ya Ya Ya

6 Tidak Ya Ya Ya Ya

7 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

8 Tidak Ya Ya Ya Ya

9 Tidak Ya Ya Ya Ya

10 Tidak Ya Ya Ya Ya

Sumber : Data diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 3.6, Menerangkan bahwa dari segi Faktor Memulai Usaha Kecil :

a. Dari segi Adanya penghasilan tak terbatas, responden yang menjawab “Ya” sebesar 20 % dan yang menjawab “Tidak” sebesar 80%.

b. Dari segi adanya kebebasan kemampuan menjual, responden yang menjawab “Ya” sebesar 80% dan yang menjawab “Tidak ” responden menjawab 20% dari.


(44)

c. Dari segi dapat mengatur waktu, responden yang menjawab “Ya” sebesar 80% dan yang menjawab “Tidak” responden menjawab 20% dari.

d. Dari segi mampu mengambil tindakan yang cepat dan tepat, responden yang menjawab “Ya” sebesar 80% dan yang menjawab “Tidak” responden menjawab 20%.

e. Dari segi kepuasan jika berhasil, responden yang menjawab “Ya” sebesar 80% dan yang menjawab “Tidak” responden menjawab 20% .


(45)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan analisis faktor-faktor memulai usaha kecil. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penelitian dilakukan yaitu pada bulan Agustus 2010.

A. Analisis Deskriptif

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan analisis faktor-faktor memulai usaha kecil. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penelitian dilakukan yaitu pada bulan Agustus 2010.

Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status dan pendidikan terakhir. Profil aktivitas responden yang terdiri dari jenis barang dagangan, jumlah pekerja, lamanya beroperasi. Kepemilikan tempat usaha, yang terdiri dari alamat responden, alamat gerai, kepemilikan bangunan dan jumlah gerai yang dimiliki.

1. Analisis Data Pribadi Responden

Tabel 4.1

Komposisi Wirausahawan Berdasarkan Data Pribadi

NO Uraian Ketegori

Jumlah Nominal

(Orang)

%

1 Usia

Dibawah 30 Tahun 5 50

30-40 Tahun 2 20

Di Atas 40 Tahun 3 30

2

Jenis Kelamin

Laki-Laki 6 60


(46)

NO Uraian Ketegori

Jumlah Nominal

(Orang)

%

3 Status

Menikah 8 80

Belum Menikah 2 20

4 Pendidikan

SD 0 0

SLTP 0 0

SMU/Sederajat 6 60

Perguruan Tinggi/Diploma 4 40

Sumber: Data diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 4.1 menerangkan bahwa jika dilihat dari segi usia, wiraswasta yang menjadi responden yang melakukan aktivitasnya di sepanjang Jalan Dr. Mansyur, maka akan didapat informasi bahwa seluruhnya berusia antara 21-52 tahun, responden laki-laki sebesar 60% dan Perempuan sebesar 40%. 80% responden yang berusia tergolong produktif, dan 20% wiraswasta semi produktif maka para wirausahawan yang berada di sepanjang Jalan Dr. Mansyur 100 % tergolong produktif. Dari keseluruhan responden, ada 80% responden yang telah menikah dan 20% responden yang belum menikah dengan banyaknya jumlah responden yang telah menikah, berjumlah 80% menunjukkan bahwa usaha yang digeluti mampu untuk menopang kehidupan ekonomi keluarganya.

2. Analisis Profil Aktivitas Responden

Profil aktivitas responden memberikan gambaran mengenai keragaman produk yang ditawarkan oleh responden. Di sini juga tergamabar daya tahan responden untuk tetap eksis dan berkembang.


(47)

Tabel 4.2

Komposisi Distribusi Aktivitas Pedagang

No Uraian Kategori Jumlah Pedagang

Nominal (Orang %

1

Jenis Produk yang ditawarkan

HU 6 60

HS 10 100

AS 10 100

BE 10 100

PC 10 100

PG 10 100

RH 9 90

RW 6 60

2 Jumlah Pekerja

2 orang 7 70

1 orang 3 30

3

Lamanya beroperasi

<12 bulan 3 30

12 bulan 1 10

> 12 bulan 6 60

Sumber : Data diolah oleh penulis

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa produk yang paling banyak ditawarkan oleh responden adalah HS,AS,BE,PC, dan PG, lalu diikuti oleh RH,HU dan RW. Produk utama para responden memang penjualan pulsa handphone baik itu GSM maupun CDMA. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para responden untuk menjual produk atau jasa yang lainnya yang jugaa da kaitannya dengan handphone.

Jumlah pekerja maksimal yang bisa diterima adalah dua orang pergerai. Hal ini disesuaikan dengan jam kerja yang dijadwalkan oleh responden. Untuk responden yang mempunyai pekerja satu orang, biasanya responden tersebut akan menjaga gerainya sendiri pada


(48)

malam harinya. Sebagian besar responden telah beroperasi selama lebih dari satu tahun. Hal ini menunjukkan mereka mampu bertahan meskipun semakin banyak gerai – gerai penjualan pulsa yang bermunculan. Untuk responden yang beroperasi kurang dari satu tahun ataupun satu tahun, mereka melihat masih adanya peluang untuk dapat menikmati keuntungan dari berwirausaha penjualan pulsa handphone di daerah jalan Dr. Mansyur

3. Analisis Kepemilikan Tempat Usaha

Di dalam analisis ini akan tergambar mengenai status kepemilikan bangunan tempat berusaha, berapa jumlah gerai jumlah gerai yang dimiliki oleh responden pada saat penelitian in dilakukan, maupun responden yang menggunakan lokasi tempat usahanya menjadi dua fungsi yaitu sebagai rumah dan tempat usaha

Tabel 4.3

Komposisi Wirausahawan Berdasarkan Kepemilikan Tempat Usaha

No Uraian Katagori

Jumlah Pedagang Nominal

(orang)

%

1. Kepemilikan Bangunan

Milik Sendiri 4 40

Menyewa 6 60

2. Jumlah Gerai Yang dimiliki

1 7 70

>1 3 30

3 Lokasi Tempat Usaha

Menyatu 5 50

Terpisah 5 50

Sumber : Data diolah oleh Penulis

Sebagian besar bangunan yang dijadikan responden untuk tempat berwirausaha berstatus sewaan dan selebihnya milik sendiri. Umumnya bangunan yang disewa pihak responden berlantai satu dan tidak begitu luas, dengan trotoar ataupun parit sebagai pembatas antara badan jalan dengan bangunan. Responden yang menyewa umumnya tidak tinggal di daerah Jl. Dr.


(49)

Mansur tetapi berasal dari daerah lain. Salah satu keuntungan dari menyewa adalah investasi awal tidak begitu besar dan bebas untuk menentukan lokasi yang dirasakan cocok untuk berusaha. Adapun kekurangannya yaitu beban sewa yang semakin tinggi dari periode satu ke periode lainnya.

Sebagian besar responden hanya mempunyai satu gerai (70%) dan lainnya lebih dari satu gerai (30%). Maksimum gerai yang dimiliki responden pada saat penelitian ini dilakukan adalah oleh gerai. Gerai – gerai tersebut tidak berada di sepanjang Jl. Dr. Mansyur ini tetapi di daerah lain.

Beberapa orang responden menggunakan tempat tinnggalnya sekaligus sebagai tempat untuk membuka gerai penjualan pulsa handphone (50%). Umumnya bangunan gerai tersebut dibangun di depan gerai tersebut dibangun di depan rumah responden. jadi, fungsi pekarangan responden diubah menjadi bangunan tempat berusaha bukannya rumah responden diubah menjadi bangunan tempat untuk berusaha. Responden yang tempat usahanya untuk menyatu dengan tempat tinggalnya ada sebanyak lima orang. Empat orang diantaranya memiliki bangunan gerainya sendiri (status bangunan milik sendiri) dan satunya lagi menyewa. Satu orang responden ini masih berstatus lajang sehingga gerainya tersebut juga dijadikan sebagai tempat tinggalnya yang seluruhnya tidak tinggal didaerah Jl.Dr. Mansyur Medan. Dari kelima responden tersebut, empat responden telah menikah dan satu responden lagi masih lajang.

4. Analisis Faktor – Faktor Memulai Usaha Kecil

Factor untuk berwirausaha bisa bermacam – macam. Dari sekian banyak factor tersebut dapat dikatagorikan ke dalam tiga kelompok. Pertama, alasan factor keluarga (confidence

modalities). Kedua, alas an factor yang disengaja (emotion modalities). Ketiga, alasan factor


(50)

a. Analisi Faktor Keluarga

Informasi yang dimaksud disini adalah informasi mengenai usaha yang sedang dijalankan. Karena penelitian ini mengenai penjualan pulsa handphone, tentu saja informasi yang harus dicari responden adalah berkisar mengenai proses, keuntungan maupun hambatan yang akan dihadapi.

Tabel 4.4

Komposisi Berdasarkan Faktor Keluarga

No Uraian Katagori

Jumlah Nominal

(Orang)

%

1. Sumber Informasi

Media Cetak dan Elektronik

1 10

Teman 6 60

Lainnya 3 30

2.

Kesengajaan Mencari Informasi

Ya 10 100

Tidak 0 0

Sumber : Data diolah oleh Penulis

Sebagian besar responden memilih penjualan pulsa handphone sebagai usahanya karena informasi yang didapat dari teman – temannya (60%). Pada umumnya teman – teman responden tersebut juga membuka gerai penjualan pulsa handphone yang dianggap responden telah berhasil. Lalu diikuti oleh pihak yang lainnya (30%) yang biasanya berasal dari kerabat dan sanak saudara. Selanjutnya media cetak dan elektronik merupakan sumber informasi yang mengilhami responden untuk membuka usaha dalam bidang penjualan pulsa handphone.

Informasi yang didapat responden tidak begitu saja datang sendiri, tetapi mereka mencari informasi tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, keseluruhan responden memang sengaja untuk mencari informasi yang diinginkan (100%). Dari hal ini dapat dilihat


(51)

bahwasanya responden tidak begitu saja membuka usaha penjualan pulsa handphone atau latah, tetapi mereka juga melihat apakah masih ada peluang untuk mereka jika membuka usaha tersebut.

b. Analisis Faktor Yang Disengaja

Sebagian besar responden tidak pernah mengikuti pelatihan usaha (80%). Para responden mengelola usaha mereka hanya dengan pengalaman ataupun belajar sambil berusaha (learning by doing). Untuk meningkatkan kemampuan mereka, khususnya dalam seluk beluk handphone, sebagian besar responden (60%) mengikuti pelatihan teknisi handphone, dan lainnya mengetahui tentang seluk beluk handphone dari teman dan pengalaman.

Tabel 4.5

Komposisi Berdasarkan Faktor yang Disengaja

No Uraian Katagori

Jumlah Pedagang Nominal

(orang)

%

1. Usaha Warisan

Ya 0 0

Tidak 10 100

2.

Anggota Keluarga Wirausahawan

Ya 7 70

Tidak 3 30

3

Tidak mendapatkan pekerjaan

Ya 1 10

Tidak 9 90

4 PHK

Ya 0 0

Tidak 10 100

Sumber : Data diolah oleh Penulis

Usaha yang dikelola oleh para responden merupakan usaha yang mereka bangun sendiri dari awal. Bukan usaha yang diwariskan oleh keluarga mereka. Sebagian besar (70%)


(52)

responden berasal dari lingkungan keluarg yang memang memiliki tradisi kuat dalam berwirausaha.

Pada table 4.5 maksud dari tidak mendapatkan pekerjaan yaitu, sewaktu meyelesaikan pendidikannya, responden lama menganggur. Hanya sekitar 10% saja responden berwirausaha dikarenakan alasan tersebut. Selebihnya (90%), memang mempersiapkan dirinya untuk berwirausaha.

Seluruh responden yang diwancarai tidak pernah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), tetapi hal ini bukan mengindenkasikan bahwasanya para responden tidak pernah bekerja. Ada sebagian responden yang masih bekerja, ada yang sudah pernah bekerja tetapi mengundurkan diri karena merasa tidak puas, dan ada juga responden yang sama sekali belum pernah bekerja.

c. Analisis Faktor Pemaksa

Tabel 4.6

Komposisi Berdasarkan Pemaksa

No Uraian Katagori

Jumlah Pedagang Nominal

(orang)

%

1. Pekerjaan Lain

Ya 2 20

Tidak 8 80

2. Penghasilan Utama

Ya 8 80

Tidak 2 20

Sumber : Data diolah oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat memperlihatkan sebagian besar responden tidak punya pekerjaan lain selain berwirausaha (80%) dan (20%) responden mempunyai pekerjaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwasanya usaha tersebut merupakan pekerjaan utama responden. Hal ini dapat juga dilihat dari uraian penghasilan utama. Responden yang mempunyai


(53)

pekerjaan lain, menjadikan usaha yang dijalankannya hanya sebatas sebagai usaha sampingan dan hanya untuk mendapat tambahan penghasilan. Sedangkan responden yang lainnya, menjadikan usaha yang dijalankannya sebagai penghasilan utama mereka.


(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Para Wiraswasta penjualan pulsa handphone di jalan dr. mansyur medan yang mendorong wiraswasta memulai usaha kecil terdiri dari 3 faktor yaitu faktor keluarga, yang disengaja dan pemaksa.

Dari segi Faktor Keluarga Untuk persentase variabel faktor ini, persentase yang menjawab “Ya” sebesar 38,7% dari 3 point pertanyaan, Faktor Yang Disengaja, Untuk persentase variabel faktor ini, persentase yang menjawab “Ya” sebesar 48,9% dari 7 point pertanyaan dan Faktor Pemaksa, Untuk persentase variabel faktor ini, persentase yang menjawab “Ya” sebesar 45,7% dari 5 point pertanyaan.

Dari ketiga faktor ini, variabel yang paling dominan yang menjadi faktor wiraswasta memulai usaha kecil pada penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan dr. mansyur medan adalah Faktor Yang Disengaja yaitu sebesar 48,9% artinya para wiraswasta memang dengan sengaja mempersiapkan dirinya untuk berwiraswasta kemudian disusul dengan faktor pemakasa yaitu sebesar 45,7% artinya para wiraswasta membuka usaha kecil karena berbagai faktor yang seolah-olah tidak mempunyai pilihan lain selain berwiraswasta dan yang terakhir faktor keluarga yaitu sebesar 38% artinya para wiraswasta lahir atau dibesarkan dalam lingkungankeluargayang memang memiliki tradisi yang kuat dalam berwiraswasta atau merupakan usaha warisan karena usaha ini belum terlalu lama di masuki oleh para wiraswasta.


(55)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis memberikan saran kepada para wiraswasta handphone sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang paling dominan adalah faktor yang di sengaja maka para wiraswasta yang terjun ke dunia bisnis pulsa harus mempersiapakan diri dengan cukup baikdalam memulai usaha kecil tersebut dan mendalami tentang seluk – beluk

handphone dan memiliki minimal ilmu tentang pengetahuan mengenai keuntungan dan

kekurangan tentang komunikasi seluler handphone.

2. Para wiraswasta yang berkeinginan untuk memulai usaha kecil, perhatikan faktor apa yang paling mendorong sebelum memulai usaha kecil demi kelancaran dan kesuksesan dalam memulai usaha yang akan di jalankan.

3. Para wiraswasta yang ingin memulai usaha kecil usahakan tidak meniru faktor usaha wiraswasta lain, agar usaha yang akan dijalankan didasarkan atas ide cemerlang dan mengembangkan pelayanan yang baik secara berkesinambungan dalam mendukung keberhasilan usaha dalam jangka panjang.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Enda Tri Utama Dkk, 2008 Tip dan Trik Usaha Ponsel dan Aksesorisnya Trans Media Pustaka, Jakarta Selatan.

G. Longeneker, Justin Dkk 2001 Kewirausahaan. PT Salemba Emban Patria, Jakarta

Hutagalung Raja Bongsu, Situmorang Syafrizal Helmi Dan Frida Ramadini, 2010, Kewirausahaan USU Press, Medan

Iwanto, Sutrisno. 2002. Kiat Sukses Berwirausaha. PT. Gramedia Widiasarana. Indonesia, Jakarta

Kurniawan, 2009 “Analis faktor-faktor Yang Mendorong Usaha Kecil Warung Internet Sepanjang Jalan Setia Budi Medan” Skripsi, tidak untuk dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Lupiyoadi, Rambat. 2007. Entrepreneurship: from Mindset to Strategy. Jakarta: lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Matondang, “Analisis faktor-faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Di Sepanjang Jl. Letda Sujono Medan, Skripsi, tidak untuk dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ma`ruf, Henri 2005. Pemasaran Ritel. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Musrofi, M. 2004. Kiat Sukses Berwirausaha. PT. ElexMedia Kompotindo, Jakarta. Saroso, Pietra. 2003. Kiat Praktis Membuka Usaha. PT. Elex Media Kompotindo. Jakarta Sugiono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta


(57)

Ulina (2008) “Analisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru (studi kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan)” Skripsi, tidak untuk dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara, Medan.


(58)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW)ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG WIRASWASTA

MEMULAI USAHA KECIL(STUDI KASUS PADA GERAI PENJUALAN PULSA HANDPHONE SEPANJANG JALAN DR. MANSYUR MEDAN)

Para wirausahawan yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak / Ibu, Saudara/i untuk mengisi daftar pertanyaan atas penelitian tentang analisis faktor – faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha kecil pada gerai penjualan pulsa Hanphone sepanjang jalan Dr. Mansyur Medan. Saya mohon Anda dapat menjawab pertanyaan dengan memberikan tanda cross (X) pada jawaban yang Anda pilih dan menuliskan jawaban pada tempat yang disediakan pada bagian I yaitu Identitas Responden. Sedangkan pertanyaan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan Ya atau Tidak. Masing – masing respoden hanya diberi kesempatan memilih 1 (satu) jawaban dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia.


(59)

I. Identitas Responden Nama Pengusaha :

Status*) : a.Menikah b.Belum Menikah Jenis Kelamin*) : a. Laki-laki b. Perempuan

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir*) : a. SD/ MI b. SLTP/ MTs c. SMU/ MA d. Diploma e. Strata-I f. Strata-II

Alamat Sekarang : ... Lama Berusaha : tahun bulan

Memulai Usaha : (Tgl/Bln/Thn)

Nama Usaha :

Alamat Usaha :

Jumlah Tenaga Kerja : orang

Tenaga Kerja*) : a) Anak/ Istri/ Suami b) Teman

c) Karyawan/i : orang *) Pilih salah satu


(60)

II. Alasan Memulai Usaha Kecil

1. Jenis – jenis barang dagangan yang tersedia di gerai penjualan responden. • Handphone baru

Handphone bekas Acsessories

Baterai Handphone • Pulsa CDMA • Pulsa GSM

Reperasi Handphone Ringtone dan Wallpaper

2. Lamanya gerai penjualan Handphone ini berdiri. • < 1tahun

• 1 - 2 tahun • > 2 tahun

3. Jumlah pekerja yang bekerja di gerai Penjualan Handphone Responden. • Tidak ada

• 1 orang • 2 orang • > 2 orang

4. Kepemilikan bangunan tempat usaha. • Milik Sendiri

• Menyewa • Milik Kerabat • Lainnya

5. Jumlah gerai yang dimiliki reponden pada saat penelitian • 1 Gerai


(61)

a. Faktor Keluarga

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah anda terlahir dari lingkungan wiraswasta yang memiliki tradisi yang kuat?

Alasan:

2. Kalau anda menjawab Ya, Apakah anda penerus keluarga dalam usaha ini?

Alasan:

3. Apakah usaha anda ini melanjutkan usaha keluraga ?

Alasan:

b. Faktor Yang Disengaja

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah karena dengan melihat adanya peluang-peluang yang penghasilannya tinggi sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

2. Apakah karena seringnya membaca buku – buku dan banyaknya media – media yang menyediakan sumber – sumber informasi tentang peluang usaha sehingga anda memulai usaha ini ?


(62)

NO

Alasan :

Pertanyaan Ya Tidak

3. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan – pelatihan tentang wirausaha?

Alasan:

4. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan – pelatihan teknisi Hanphone

Alasan:

5. Apakah usaha ini semata – mata hanya untuk mengisi waku luang ?

Alasan:

6. Apakah usaha ini anda lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar lebih mendapatkan penghasilan yang lebih besar?

Alasan:

7 Apakah anda mempunyai pekerjaan lain dan usaha ini hanya sebagai usaha sampinganm?


(63)

c. Faktor Pemaksa

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Anda memulai usaha ini karena tidak memiliki pilihan lain selain berwirausaha?

Alasan

2. Apakah anda memulai usaha ini karena tidak mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang lama? Alasan:

3. Apakah anda di PHK( pemutusan Hubungan Kerja) dari suatu perusahaansehingga anda memulai usaha ini? Alasan:

4. Apakah anda memulai usaha ini keadaan sulitnya akan tuntutan ekonomi?

Alasan:

5. Apakah usaha ini merupakan penghasilan utama anda? Alasan:


(64)

a. Memulai Usaha Kecil

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah karena potensi penghasilan dalam usaha ini penghasilannya tak terbatas sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan

2. Apakah karena adanya kebebasan kemampuan menjual sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

3. Apakah karena dapat mengatur waktu kerja sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

4. Apakah karena di saat ada masalah anda bisa

mengambil tindakan yang cepat dan tepat sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

5. Apakah karena adanya rasa kepuasan jika berhasil sehingga anda memulai uasaha ini?


(1)

I. Identitas Responden

Nama Pengusaha :

Status*) : a.Menikah b.Belum Menikah Jenis Kelamin*) : a. Laki-laki b. Perempuan

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir*) : a. SD/ MI b. SLTP/ MTs c. SMU/ MA d. Diploma e. Strata-I f. Strata-II

Alamat Sekarang : ... Lama Berusaha : tahun bulan

Memulai Usaha : (Tgl/Bln/Thn)

Nama Usaha :

Alamat Usaha :

Jumlah Tenaga Kerja : orang

Tenaga Kerja*) : a) Anak/ Istri/ Suami b) Teman

c) Karyawan/i : orang *) Pilih salah satu


(2)

II. Alasan Memulai Usaha Kecil

1. Jenis – jenis barang dagangan yang tersedia di gerai penjualan responden.

Handphone baru

Handphone bekas

Acsessories

Baterai Handphone

• Pulsa CDMA

• Pulsa GSM

Reperasi Handphone

Ringtone dan Wallpaper

2. Lamanya gerai penjualan Handphone ini berdiri.

• < 1tahun

• 1 - 2 tahun

• > 2 tahun

3. Jumlah pekerja yang bekerja di gerai Penjualan Handphone Responden.

• Tidak ada

• 1 orang

• 2 orang

• > 2 orang

4. Kepemilikan bangunan tempat usaha.

• Milik Sendiri

• Menyewa

• Milik Kerabat

• Lainnya

5. Jumlah gerai yang dimiliki reponden pada saat penelitian

• 1 Gerai


(3)

a. Faktor Keluarga

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah anda terlahir dari lingkungan wiraswasta yang memiliki tradisi yang kuat?

Alasan:

2. Kalau anda menjawab Ya, Apakah anda penerus keluarga dalam usaha ini?

Alasan:

3. Apakah usaha anda ini melanjutkan usaha keluraga ?

Alasan:

b. Faktor Yang Disengaja

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah karena dengan melihat adanya peluang-peluang yang penghasilannya tinggi sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

2. Apakah karena seringnya membaca buku – buku dan banyaknya media – media yang menyediakan sumber – sumber informasi tentang peluang usaha sehingga anda memulai usaha ini ?


(4)

NO

Alasan :

Pertanyaan Ya Tidak

3. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan – pelatihan tentang wirausaha?

Alasan:

4. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan – pelatihan teknisi Hanphone

Alasan:

5. Apakah usaha ini semata – mata hanya untuk mengisi waku luang ?

Alasan:

6. Apakah usaha ini anda lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar lebih mendapatkan penghasilan yang lebih besar?

Alasan:

7 Apakah anda mempunyai pekerjaan lain dan usaha ini hanya sebagai usaha sampinganm?


(5)

c. Faktor Pemaksa

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Anda memulai usaha ini karena tidak memiliki pilihan lain selain berwirausaha?

Alasan

2. Apakah anda memulai usaha ini karena tidak mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang lama? Alasan:

3. Apakah anda di PHK( pemutusan Hubungan Kerja) dari suatu perusahaansehingga anda memulai usaha ini? Alasan:

4. Apakah anda memulai usaha ini keadaan sulitnya akan tuntutan ekonomi?

Alasan:

5. Apakah usaha ini merupakan penghasilan utama anda? Alasan:


(6)

a. Memulai Usaha Kecil

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah karena potensi penghasilan dalam usaha ini penghasilannya tak terbatas sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan

2. Apakah karena adanya kebebasan kemampuan menjual sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

3. Apakah karena dapat mengatur waktu kerja sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

4. Apakah karena di saat ada masalah anda bisa

mengambil tindakan yang cepat dan tepat sehingga anda memulai usaha ini?

Alasan:

5. Apakah karena adanya rasa kepuasan jika berhasil sehingga anda memulai uasaha ini?