Menggunakan bahasa tubuh dan isyarat untuk menunjukkan minat Adanya empati Memberikan pujian jika sudah berbuat baik Menghindarkan kata yang menyalahkan Dapat menerima dan merasakan yang dirasakan ibu Memberikan informasi sederhana Memberikan saran bukan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Teknik Konseling Gizi Yang Dilaksanakan Petugas Gizi Berdasarkan Depkes RI tahun 2008 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Tahun 2012 Variabel Frekuensi n 15. Mendengar dan belajar dari ibu u Mengajukan pertanyaan terbuka 2.3.19 Ya 10 34,5 2.3.20 Tidak 19 65,5 v Mendengar dan meyakinkan ibu 2.3.21 Ya 27 93,1 2.3.22 Tidak 2 6,9

c. Menggunakan bahasa tubuh dan isyarat untuk menunjukkan minat

2.3.23 Ya 29 100 2.3.24 Tidak - -

d. Adanya empati

2.3.25 Ya 29 100 2.3.26 Tidak - - Total 29 100 2. Membangun Kepercayaan dan Memberikan Dukungan

a. Memberikan pujian jika sudah berbuat baik

2.3.27 Ya 29 100

2.3.28 Tidak

- -

b. Menghindarkan kata yang menyalahkan

2.3.29 Ya 20 68,9 2.3.30 Tidak 9 31,1

c. Dapat menerima dan merasakan yang dirasakan ibu

2.3.31 Ya 28 96,5 2.3.32 Tidak 1 3,5

d. Memberikan informasi sederhana

2.3.33 Ya 29 100 2.3.34 Tidak - -

e. Memberikan saran bukan perintah

2.3.35 Ya 19 65,5 2.3.36 Tidak 10 34,5

f. Menawarkan bantuan

2.3.37 Ya 5 82,7 2.3.38 Tidak 24 17,3 Total 29 100 Sumber : Data Primer Terolah, Januari 2012 Berdasarkan Tabel 4.4. didapatkan bahwa petugas gizi melakukan teknik konseling gizi berupa mengajukan pertanyaan terbuka yang dilakukan oleh petugas gizi sebanyak 19 kali 65,5, mendengar dan meyakinkan ibu yang dilakukan oleh petugas gizi sebanyak 27 kali 93,1, petugas gizi selalu menggunakan bahasa tubuh dan isyarat untuk menunjukkan minat pada ibu, adanya empati setiap petugas gizi melakukan konseling gizi, memberikan pujian jika ibu sudah berbuat baik setiap petugas gizi memberikan konseling gizi, menghindarkan kata yang menyalahkan sebanyak 20 kali 68,9, dapat menerima dan merasakan yang dirasakan oleh ibu sebanyak 28 kali 96,5, petugas gizi selalu memberikan informasi sederhana kepada ibu saat konseling, memberikan saran bukan perintah sebanyak 19 kali 65,5, dan berdasarkan hasil dilapangan bahwa mayoritas petugas gizi tidak menawarkan bantuan kepada ibu yaitu sebanyak 24 kali 82,7. Pelaksanaan konseling gizi yang dilakukan oleh petugas gizi terdapat juga langkah-langkah yang seharusnya dilaksanakan petugas gizi berdasarkan pelaksanaan konseling gizi yang dianjurkan oleh Depkes RI tahun 2008. Hal tersebut dimaksudkan agar penyebab terjadinya kurang gizi dapat diketahui oleh petugas gizi sehingga dapat memberikan saran dengan tepat sesuai penyebab kurang gizi pada balita Bawah Garis Merah BGM. Maka dengan pemberian nasihat yang sesuai dapat meningkatkan status gizi balita BGM sehingga balita tidak lagi berada pada bawah garis merah. Tetapi pada kenyataan dilapangan petugas gizi masih belum melaksanakan langkah konseling gizi berdasarkan pedoman konseling gizi Depkes RI tahun 2008. Distribusi frekuensi pelaksanaan langkah-langkah konseling gizi yang dilakukan oleh petugas gizi berdasarkan Depkes RI tahun 2008 di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Langkah-langkah Konseling Gizi Yang Di Laksanakan Petugas Gizi Berdasarkan Depkes RI tahun 2008 di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Tahun 2012 Variabel Frekuensi n 1. Membacakan buku Grafik Pertumbuhan Anak GPA

a. Jelas