berbahaya yaitu menyebabkan keracunan, diare, mengganggu fungsi hati, kerusakan tiroid, penyakit limfoma, resiko terjangkit leukimia, memicu terjadinya
penyakit kanker, bahkan menyebabkan kematian Patoni, 2014.
2.8 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Teori Sumber: Oktariyadi 2013, Purba 2013, Thahara 2013, dan Peraturan Kepala
BPOM RI Nomor HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012
Karakteristik Pemilik IRTP
a. Jenis Kelamin b. Umur
c. Tingkat Pendidikan d. Masa Kerja
e. Budaya Kerja f. Pengetahuan
g. Sikap
Kebijakan Dinas Kesehatan Kab.Kota
a. Regulasi b. Program dan Kegiatan
c. Faktor Penghambat d. Sanksi Pelanggaran
Kepemilikan Izin Edar Pangan dan Kendala
IRTP terkait SPP-IRT Pelaksanaan SPP-IRT
a. Prosedur Pemberian SPP-IRT 1. Pengajuan permohonan
2. Pelaksanaan penyuluhan 3. Pemeriksaan sarana
4. Pemberian nomor P-IRT
b. Perpanjangan SPP-IRT c. Perubahan pemilik IRTP
d. Pencabutan SPP-IRT e. Pengawasan SPP-IRT
Nomor P-IRT
Dampak Kesehatan
2.9 Kerangka Konseptual
Keterangan: : diteliti
: tidak diteliti
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
Karakteristik Pemilik IRTP
a. Jenis Kelamin b. Tingkat Pendidikan
c. Masa Kerja d. Tingkat Pengetahuan
e. Sikap
Kebijakan Dinas Kesehatan Kab. Jember
a. Regulasi b. Program dan Kegiatan
c. Faktor Penghambat d. Sanksi Pelanggaran
Kepemilikan Izin Edar Pangan dan Kendala
IRTP terkait SPP-IRT Pelaksanaan SPP-IRT
a. Prosedur Pemberian SPP-IRT 1. Pengajuan permohonan
2. Pelaksanaan penyuluhan 3. Pemeriksaan sarana
4. Pemberian nomor P-IRT
b. Perpanjangan SPP-IRT c. Perubahan pemilik IRTP
d. Pengawasan SPP-IRT
Nomor P-IRT
Dampak Kesehatan
Nomor P-IRT pada kemasan pangan produksi IRTP diteliti berdasarkan pelaksanaan SPP-IRT dimana kedua komponen tersebut diidentifikasi
kesesuaiannya berdasarkan Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.23.04. 12.2205 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian SPP-IRT. Pelaksanaan SPP-IRT
yang diteliti meliputi prosedur pemberian SPP-IRT yang terbagi menjadi 4 tahapan, perpanjangan SPP-IRT, perubahan pemilik IRTP, serta pengawasan SPP-IRT yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Pelaksanaan SPP-IRT tersebut diteliti berdasarkan tiga komponen yaitu karakteristik pemilik IRTP, kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember, serta kepemilikan izin edar pangan dan kendala IRTP terkait SPP-IRT. Karakteristik yang diteliti meliputi jenis kelamin; tingkat
pendidikan; masa kerja; tingkat pengetahuan yang akan dikategorikan menjadi tiga tingkat pengetahuan yaitu tinggi, sedang, rendah; dan sikap yang akan
dikategorikan menjadi positif, netral, negatif. Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yang diteliti meliputi regulasi yang digunakan, program dan
kegiatan, faktor penghambat yang dialami, serta sanksi pelanggaran yang diterapkan. Lima komponen tersebut diteliti dengan tujuan hanya menggambarkan
setiap komponen yang diteliti tanpa mencari hubungan antar komponen.
26
BAB 3. METODE PENELITIAN