Rumusan Masalah Tujuan Manfaat
12 digit, bahkan ada juga yang masih menggunakan nomor Sertifikat Penyuluhan SP yang seharusnya dilakukan pembaharuan dengan ketentuan nomor P-IRT yang
baru yaitu terdiri dari 15 digit dan hanya berlaku untuk satu jenis pangan saja. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan PSDK, masih banyak pangan produksi IRTP yang memiliki nomor P-IRT tidak sesuai dengan ketetapan
yang berlaku. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya pengawasan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember terhadap pangan produksi IRTP yang merupakan
salah satu faktor dalam meningkatkan terjadinya permasalahan tersebut. Berbeda dengan keterangan lain yang wajib ada pada label pangan produksi IRTP sudah
tergolong sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Seluruh pangan produksi IRTP telah mencantumkan keterangan tersebut pada label pangan produksinya.
Nomor P-IRT sangat penting peranannya dalam pangan produksi IRTP. Jika pangan produksi IRTP memiliki nomor P-IRT yang tidak sesuai, maka pangan yang
diproduksi belum terjamanin mutu dan keamanannya. Hal tersebut dikarenakan pemilik IRTP belum mengikuti penyuluhan keamanan pangan dan sarana produksi
yang dimiliki IRTP belum dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan sehingga pangan yang diproduksi dapat dicurigai keamanannya dan dapat mengancam
kesehatan konsumen. Produk pangan yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, danatau membahayakan kesehatan dilarang untuk
diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan BPOM RI, 2012. Dari
permasalahan-permasalahan yang telah terjadi, maka peneliti tertarik untuk mengetahui nomor P-IRT pada label pangan produksi IRTP di Kecamatan
Kaliwates Kabupaten Jember.