18 Penentuan lignin lebih pasti dapat diperoleh dengan penentu bagian polisakarida
kayu setelah hidrolisis total, dan penghitungan kandungan lignin sebagai perbedaan 100. Sebelum isolasi lignin, ekstraktif harus dihilangkan terlebih
dahulu untuk mencegah pembentukan hasil- hasil kondensasi dengan lignin selama proses isolasi. Dengan alasan yang sama, terutama jika asam mineral kuat
digunakan dalam isolasi, metoda isolasi kelompok pertama menghasilkan lignin asam dengan menggunakan asam sulfat atau asam klorida, campuran asam – asam
tersebut atau asam mineral lain. Dalam hal lignin asam sulfat konsentrasi asam yang digunakan untuk tahap hidrolisis pertama adalah antara 68 dan 78
kemudian dilanjutkan dengan tahap pengenceran dan untuk menyempurnakan hidrolisis polisakarida digunakan asam dengan konsentrasi rendah. Semua lignin
yang diperoleh dengan hidrolisis asam berubah struktur dan sifat – sifatnya terutama karena reaksi kondensasi [20].
2.4 ANALISIS BIAYA PRODUKSI ISOLASI LIGNIN
Analisa biaya produksi ini hanya menghitung biaya untuk bahan baku dan daya listrik yang digunakan untuk proses isolasi.
Harga TKKS = Rp 500kg
Harga Lignin Isolat = Rp. 141.000kg[13]
Harga NaOH = Rp. 15.000kg[13]
Harga Etanol Teknis = Rp. 8.000liter[13]
Harga Asam Sulfat = Rp. 457.000liter[13]
Harga Aquadest = Rp. 3.000liter[13]
Asumsi, Jumlah TKKS yang diproduksi 100 kg maka jumlah lignin yang dihasilkan yaitu,
22 x 100 kg = 22 kg Perbandingan etanol dan TKKS 2:1
Massa jenis etanol = 0,798 gramcm
3
ρ= m
V 0,798 grcm
3
= 200000 gram
V V = 250626,566 cm
3
Universitas Sumatera Utara
19 V = 250,627 liter
Harga kebutuhan etanol = Rp. 250,627 liter x 8.000,-
= Rp 2.005.012,- Kebutuhan katalis NaOH 20 dari etanol
Kebutuhan NaOH adalah = 20 x 250,627 liter
= 50,1254 kg b:v Maka harga kebutuhan NaOH
= 50,1254 kg x Rp. 15.000,- = Rp. 751.881,-
Kebutuhan Asam Sulfat 0,5 liter Harga 1 liter asam sulfat Rp. 457.000,-
Maka harga kebutuhan asam sulfat = Rp. 228.500,- TOTAL BIAYA BAHAN
= 2.005.012 + 751.881 + 228.500 = Rp. 2.985.393,-
Biaya pembelian TKKS = 100 kg x Rp. 500kg = Rp. 50.000,-
Harga lignin dari TKKS = 22 kg x Rp. 141.000kg
= Rp. 3.102.000,- Daya untuk pengaduk magnetic 1,6 kW[16]. Waktu optimum proses pengenceran
30 menit. Daya yang digunakan = 1,6 kW x 0,5 h = 0,8 kWh
Tarif dasar listrik per kWh Rp. 1352,-[15] Biaya listrik untuk magnetic = 0,8 kWh x Rp. 1352,-
= Rp. 1081,6,- Daya untuk ball mill 10 kW[16]. Waktu optimum proses penggilingan adalah 2
jam. Daya yang digunakan = 10 kW x 2 h = 20 kWh
Tarif dasar listrik per kWh Rp. 1352,-[15] Biaya listrik untuk ball mill = 20 kWh x Rp. 1352,-
= Rp. 27.040,- TOTAL BIAYA LISTRIK = Rp. 1081,6,- + Rp. 27.040,-
= Rp. 28120.6 + 10 = Rp. 30.932,66
Universitas Sumatera Utara
20 Hasil yang diperoleh adalah harga penjualan lignin isolat dikurangi biaya
pembelian TKKS dan biaya listrik magnetic stirrer dan ball mill. Hasil Akhir
= Harga Lignin – Harga Bahan – Harga Listrik = Rp. 3.102.000 – Rp. 2.985.393 – Rp. 30.932
= Rp. 85.675 Dari analisa biaya produksi lignin isolat dapat dilihat bahwa untuk serat TKKS
sebanyak 100 kg didapat lignin isolat sebanyak 22 kg dengan keuntungan Rp. 85.675. Sehingga nilai ekonomis Lignin dari TKKS cukup besar.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 BAHAN DAN PERALATAN 3.1.1 Bahan
o Tandan kosong kelapa sawit
o Etanolalkohol
o Natrium hidroksida NaOH
o Asam sulfat H
2
SO
4
o Benzene
o Aquadest
3.1.2 Peralatan
o
Labu ekstraksi
o Buret
o Gelas ukur
o Cawan porselen
o Desikator
o Hot plate
o Corong
o Ball mill
o Labu erlenmeyer
o Neraca analitik
o pH meter
o oven
o Termometer
o Kertas saring whatman
o nylon
20 μm
Universitas Sumatera Utara