Hubungan Bilateral Kerangka Konseptual

19

1.6.2 Hubungan Bilateral

Kerjasama bilateral merupakan interaksi antara dua negara yang saling berkomitmen dalam mencapai kepentingan masing – masing negara.Indonesia memiliki hubungan bilateral dengan mayoritas Negara – Negara yang berdaulat baik di Asia, Eropa, Afrika dan juga Amerika.India merupakan salah satu negara di Asia Selatan yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. Konsep hubungan bilateral, menurut Kusumohamidjojo konsep hubungan bilateral: 12 “Hubungan bilateral adalah suatu bentuk kerjasama diantara dua negara yang berdekatan secara geografis maupun yang jauh diseberang lautan dengan sasaran utama menciptakan kerjasama politik, kebudayaan, dan struktur ekonomi.” Hubungan antar bangsa sudah lama ada dan terus berkembang sepanjang waktu. Di dorong oleh kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi sendiri maka suatu negara berusaha mengadakan hubungan luar negeri dengan negara lain dalam konsep interaksi hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Untuk Kerjasam Internasional jenis kerjasama bilateral mengacu pada hubungan saling mempengaruhi antara dua negara.Dalam hubungan internasional interaksi antar negara selalu berlangsung dalam dua tipe, 1. Hubungan yang ekstrim yaitu konflik 2. Hubungan yang harmonis yaitu kerjasama. 12 Budiono Kusumohamidjojo, Hubungan Internasional, Kerangka untuk Analitis, Bina Cipta Jakarta, 1987, halaman. 86 20 Menurut sejarah perkembangannya hubungan antar negara, kerjasama bilateral adalah salah satu bentuk hubungan antar negara yang paling tertua dan sudah terjadi sejak lama, sebelum adanya perjanjian Westpalia 1648.Sampai saat ini, seiring dengan semakin menguatnya multipolarisme dalam sistem ekonomi dan politik internasional, tetap dirasakan pentingnya kerjasama bilateral utamanya dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Dilaksanakannya kerjasama bilateral antar dua negara dirasakan akan sangat penting artinya, oleh karena itu suatu negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya tanpa kerjasama dengan negara lain.Pola interaksi timbal balik antara dua negara dalam hubungan internasional di definisikan dengan hubungan bilateral.Hubungan bilateral sebagai suatu konsep dalam ilmu hubungan internasional, mempunyai makna yang lebih kompleks dan lebih beragam serta mengandung sejumlah pengertian yang berkaitan dengan dinamika hubungan internasional itu sendiri. Kerjasama dapat pula diartikan dengan adanya kepentingan yang mendasari kesepakatan antara dua negara untuk berinteraksi dalam suatu bidang kehidupan tertentu dengan cara-cara dan tujuan-tujuan yang telah disetujui bersama untuk saling memenuhi kebutuhan bersama. Sebagaimana sebuah kerangka pemahaman Holsti menjelaskan terbentuknya kerjasama sebagai berikut: “Dalam kebanyakan kasus, sejumlah pemerintah saling mendekati dengan penyelesaian yang diusulkan atau membahas masalah, mengemukakan bukti-bukti teknis untuk menyetujui suatu penyelesaian atau lainnya dan mengakhiri perundingan dengan 21 perjanjian atau pengertia tertentu yang memuaskan kedua belah pihak.Proses ini disebut kerjasama.” 13 Pendapat Holsti di atas memberikan batasan konsepsi yang jelas antara dua bentuk interaksi dalam hubungan internasional, yaitu konflik dan kerjasama. Apabila dalam menghadapi suatu kasus satu atau lebih pihak-pihak yang terlibat gagal mencapai kesepakatan, maka interaksi antar aktor tersebut akan berujung pada konflik. Namun apabila pihak-pihak yang terlibat berhasil mnecapai suatu kesepakatan bersama, maka interaksi antar aktor tersebut akan menghasilkan suatu bentuk kerjasama. Dalam kamus politik internasional, hubungan bilateral secara sederhana dijelaskan sebagai, “…keadaan yang menggambarkan adanya hubungan saling mempengaruhi atau terjadi hubungan timbal balik antara dua pihak dua negara ”. 14 Batasan seperti ini mengandung maksud bahwa hubungan bilateral merupakan hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara dua negara.Terdapat beberapa bidang yang meliputi hubungan bilateral ini, dimana yang paling umum adalah bidang perdagangan, pendidikan dan sosial budaya, politik bahkan pertahanan keamanan. 13 K. J Holsti.1998. Politik Internasional : Kerangka untuk Analisis. Jakarta: Erlangga. Hal 209 14 Krisna Didi. 1993.Kamus Politik Internasional, Jakarta: PT. Grasindo. halaman 18 22 Dalam penelitian ini memfokuskan hubungan bilateral India dengan Indonesia dalam bidang otomotif yang mana didalamnya membahas masalah adanya hubungan kerjasama kemitraan strategis India dan Indonesia mengenai kerjasama otomotif hingga kebijakan yang dihasilkan dapat mempengaruhi perkembangan ekspansi perusahaan otomotif India Bajaj Auto, Tata Motor, TVS.

1.7 Metode Penelitian