Kerjasama dalam pembuatan vaksin dengan Perusahaan vaksin Amerika Serikat

65 Siwabessy pada 16 Januari 1970. Memorandum of Understanding MoU tersebut dijadikan suatu landasan hukum bagi NAMRU-2 Angkatan Laut Amerika Serikat untuk melakukan penelitian selama di Indonesia. Baik sedang melakukan penelitian ataupun tidak ada virus penyakit menular yang diteliti. Perjanjian tersebut menyebutkan akhir periode NAMRU-2 di Indonesia hingga tahun 2005. Kerjasama tersebut bertujuan untuk mencegah, mengawasi, dan diagnosis berbagai penyakit menular di Indonesia. Kontribusi yang diberikan NAMRU-2 di Indonesia antara lain yaitu 122 1. Memberikan pelatihan di bidang tekhnik laboratorium dasar bagi ratusan pekerja kesehatan dan penelitian Indoneisa secara menerus. 2. Memberikan pelatihan kepada lebih dari 50 ilmuwan dari Indonesia di bidang pengembangan parasit malaria dalam laboratorium dan metode canggih pendeteksian penyakit. 3. Memberikan pelatihan kepada 30 mahasiswa perguruan tinggi Indonesia tiap tahunnya dibidang teknik virology dan bakteriologi. 4. Memberikan pelatihan, dukungan pengujian tingkat tinggi, peralatan, dan epidemologi bagi departemen kesehatan untuk meneliti wabah demam berdarah yang terjadi di Palembang, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Medan. 5. Membuka Lapangan kerja bagi lebih dari 150 warga Indonesia. 6. Mendonasikan Laboratorium penelitian mereka di jayapura, Papua kepada LITBANGKES.

3.1.1.4 Kerjasama dalam pembuatan vaksin dengan Perusahaan vaksin Amerika Serikat

Baxter International Inc Negosiasi Kerja sama Indonesia dengan perusahaan vaksin Baxter International Ltd, asal Amerika Serikat dimulai sejak tahun 2005. Setelah melakukan negosiasi, 2 tahun kemudian dilakukan Penandatanganan Kesepakatan kerjasama antara Indonesia dengan Baxter International Inc, pada 7 Februari 2007. Kerjasama dengan perusahaan farmasi AS guna berkolaborasi dalam pengembangan vaksin flu burung. Kerjasama ini berawal karena Indonesia tidak lagi menaruh kepercayaan kepada WHO dalam hal transparansi proses pembuatan 122 Opcit, Nando Baskoro dalam “ Lembar fakta Kedubes Amerika Serikat Public Affairs Section, 23 April 2008” hal. 131 66 vaksin. Berdasarkan pertemuan yang dilakukan antara kedua belah pihak, pihak Baxter International Inc, menawarkan kepada Indonesia 4 pilihan, antara lain yaitu: 123 1. Departemen Kesehatan dapat membeli vaksin langsung dari Baxter AS. 2. Baxter membangun pabrik baru di Indonesia untuk memproduksi vaksin, namun memerlukan waktu yang lama sekitar 2,5 tahun untuk memperolaeh izin dari Food and Drugs Administration FDA Amerika Serikat. 3. Memproduksi vaksin di Indonesia bekerja sama langsung dengan PT. Bio Farma. 4. Baxter akan membuat vaksin dengan strain dari Vietnam. Menaggapi penawaran dari pihak Baxter, Departemen kesehatan tertarik pada pilihan point ketiga, yakni memproduksi vaksin di Indonesia bekerjasama dengan PT. Bio Farma. PT. Bio farma sudah memiliki strain virus dari Indonesia sehingga tidak memerlukan strain milik negara lain. Pihak Indonesia hanya menyiapkan spesiman klinis H5N1 sedangkan pihak Baxter Internaltional Inc, hanya melakukan alih tekhnologi yang menyediakan formulasi, pengisian dan proses penyelesaian yang kemudian diserahkan ke badan Litbangkes. 124 Kerjasama Indonesia dan baxter menggunakan sistem Down Stream yaitu sistem produksi dibagian hilir yang sangat cocok dilakukan untuk penanganan wabah avian Influenza untuk manusia di Indonesia. Melalui sistem tersebut, Indonesia dapat melakukan alih tekhnologi sehingga dapat dengan mudah memproduksi vaksin dalam jumlah besar apabila terjadi pandemi AI. Sistem 123 “Indonesia akan produksi vaksin untuk manusi strain Indonesia”. Dalam httpwww.depkes.go.id. diakses pada 9 Juli 2011. 124 “Indonesia jadi juga jualan flu burung”. Dalam httpwww.endonesia.com diakses pada 25 juni 2011. 67 Down Stream ini, pihak Baxter akan memproduksi di bagian hulu proses pembibitan dan pembiakan vaksin sedangkan pemerintah Indonesia dalam hal ini PT Bio Farma akan menangani proses hilir yang disebut proses filling. 125 PT. Bio Farma sudah berpengalaman dalam hal proses filling serta biasa melakukan sistem Down Stream. Seperti halnya dalam memproduksi vaksin Folio, PT. Bio Farma menghasilkan bahan baku, berawal dari proses pembibitan, pengembangbiakan, pelemahan, dibiakkan lagi, di proses menjadi bahan baku sehingga siap diekspor ke berbagai negara lain yang membutuhkan. 126

3.1.2 Bidang pendidikan