3.2 Sensor Optocoupler
Sensor yang digunakan untuk menghitung kecepatan putar motor dc pada penelitian ini adalah sensor optocoupler. Sensor ini merupakan paduan LED
Inframerah transmitter dan fototransistor receiver. Sensor ini bekerja dengan menggunakan metode piringan celah. Keluaran dari sensor sudah berupa sinyal
digital.
Gambar 3.3 rancangan sensor optocoupler pada motor dc dengan menggunakan metode piringan celah
Saat sinar dari LED inframerah melawati celah pada piringan, maka sinar tersebut diterima olah fototransistor, foto transistror akan saturasi. Dan apabila sinar
dari Led inframerah tidak mengenai celah, tidak ada sinar yang diterima oleh fototransistor dan selanjutnya fototransoistor tersebut cut-off. Ketika piringan celah
diputar, maka fototransistor akan mengelurkan pulsa-pulsa high dan low dengan frekuensi yang sesuai dengan kecepatan putar piringan celah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Vcc = 5 V optocoupler
R1 R2
R4 R3
74LS14 Vout
2SC945
180 Ω
3K3 Ω
4K7 Ω
12 Ω
Vcc = 5 V
Gambar 3.4 Rangkaian pengkondisi sinyal optocoupler
Pulsa-pulsa yang berasal dari optocoupler selanjutnya akan dilewatkan pada rangkaian pengkondisi sinyal, supaya sinyal yang dihasilkan lebih presisi dan dapat
diteruskan ke mikrokontroler. Rangkaian pengkondisi sinyal ini sendiri terdiri dari transistor dan IC7414. Rangkaian penguat ini lebih tepatnya digunakan untuk
mempertegas sinyal digital yang diberikan oleh sensor optocoupler.
3.3. Rangkaian Mikrokontroler AT98S52
Rangkaian skematik sistem minimum mikrokontroler AT89S52 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.5 Rangkaian Skematik Sistem minimum Mikrokontroler AT89S52
Universitas Sumatera Utara
Pada rangkaian. pin 31 External Acces Enable EA diset high H. Ini dilakukan karena mikrokontroler AT89S52 tidak menggunakan memori eksternal. Pin
18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dan kapasitor 30 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler AT89S52 dalam mengeksekusi setiap
program. Pin merupakan masukan reset aktif high. Pulsa transmisi dari rendah ke tinggi akan mereset mikrokontroler ini. Pin 32 sampai 39 dalah port 0 yang
merupakan saluran bus IO 8 bit open kolektor juga dapat digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses kememori program
eksternal. Pada Port 0 ini masing-masing pin akan dihubungkan dengan resistor array 4k7 Ohm. Resistor ini berfungsi sebagai Volt-up penaik tegangan agar output dari
mikrokontroler dapat mentrigger transistor. Pin 1 sampai 8 dalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Pin 10 sampai 17 adalah Port 3. Pin 20 merupakan ground yang
dihubungkan dengan ground pada power supplay. Pin 40 merupakan sumber tegangan positif dihubungkan dengan +5 volt dari power supplay.
Untuk mendownload file heksadesimal ke mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kakai mikrokontroler dihubungkan ke RJ45, RJ45 sebagai
konektor yang akan duhubungkan ke ISP Programer, dari ISP Programer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel DB25
Kaki Miso, Mosi, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 40, dan 20. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP
Programer, maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan dan mikrokontroler kikatakan tidak merespon.
3.4 Display LCD Character 2 x16