LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD
itu sendiri.
Gambar 3.7 Peta memory LCD character 2x16
Pada peta memori diatas, daerah yang berwarna biru 00 sd 0F dan 40 sd 4F adalah display yang tampak. jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris dengan dua
baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi dari layar. Dengan demikian dapat dilihat karakter pertama yang berada pada posisi
baris pertama menempati alamat 00h. dan karakter kedua yang berada pada posisi baris kedua menempati alamat 40h
Agar dapat menampilkan karakter pada display maka posisi kursor harus terlebih dahulu diset. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h. dengan demikian untuk
menampilkan karakter, nilai yang terdapat pada memory harus ditambahkan dengan 80h.
Sebagai contoh, jika kita ingin menampilkan huruf “B” pada baris kedua pada posisi kolom kesepuluh.maka sesuai dengan peta memory, posisi karakter pada kolom
10 dari baris kedua mempunyai alamat 4Ah, sehingga sebelum kita menampilkan huruf “B” pada LCD, kita harus mengirim instruksi set posisi kursor, dan perintah
untuk instruksi ini adalah 80h ditambah dengan alamat 80h + 4Ah =0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah 0Cah ke LCD, akan menempatkan kursor pada baris kedua
dan kolom ke 11.
3.5. Keypad
Keypad yang digunakan disini adalah sebuah keypad matrix 4 x 3 dengan susunan empat baris dan tiga kolom. Seperti terlihat dalam gambar 3.8, apabila saklar
‘1’ ditekan, maka baris 1 dan kolom 1 langsung terhubung ke ground. Apabila saklar ‘2’ ditekan, maka baris 1 dan kolom 2 langsung terhubung ke ground dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
R1 R2
R3
K1 K2
K3 R4
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Gambar 3.8 Konstruksi Keypad 4 x 3
3.6 Motor Stepper
Motor stepper yang digunakan pada alat ini adalah motor stepper unipolar yang memiliki 4 kumparan, setiap step-nya dapat berputar sebesar 1,8 derajad. Motor
stepper ini dihubungkan langsung dengan hambatan variabel potensio yang terdapat pada PSA yang digunakan sebagai supplay tegangan untuk motor dc, jadi setiap
perputaran motor stepper berpengaruh pada besarnya tegangan yang diberikan oleh PSA kepada motor dc.
Motor steper pada alat yang dirancang ini akan berputar secara otomatis apabila nilai kecepatan referensi tidak sesuai dengan nilai kecepatan aktual yang
didapat melaui sensor. Besarnya sudut perputaran motor stepper bergantung ada selisih kecepatan aktual dan referensi yang terdeteksi pada alat yang dirancang.
Karena motor stepper berhubungan langsung secara fisik dengan PSA variabel, maka perputaran motor stepper menyebabkan tegangan yang diberikan oleh PSA kepada
motor dc berubah. Dengan cara inilah kecepatan motor dc dapat dikendalikan.
D B
C A
Gambar 3.9 Pulsa untuk menggerakkan motor stepper
Universitas Sumatera Utara
Table 3.2. data untuk menggerakkan motor stepper biner
heksadesimal
00010001 11
00100010 22
01000100 44
10001000 88
Dari driver motor stepper
Gambar 3.10. motor stepper unipolar
Pergerakan motor stepper dikendalikan oleh mikrokontroler, logika-logika yang diberikan oleh mikrokontroler memiliki tegangan sebesar 5 volt dan arus yang
cukup kecil, sedangkan motor stepper yang digunakan untuk alat ini memerlukan arus 500mA dan tegangan 12 volt. Karena itu diperlukan suatu rangkaian penyangga antara
motor stepper dan mikronkontroler
D C
B A
Dari Mikrokontroler
Gambar 3.11 Rangkaian IC ULN2803 untuk motor Stepper
Universitas Sumatera Utara
Output dari Driver motor stepper adalah 12 volt. Berfungsinya sebagai perantara antara mikrokontroler dan motor stepper . Dengan kata lain mikrokontroler hanya
memberikan logika untuk menggerakkan motor sepper, sedangkan arus dan tegangan yang digunakan untuk menggerakkan motor stepper diambil dari rangkaian penyangga
ini. Pada pada penelitian ini motor stepper dihubungkan dengan hambatan geser pada PSA melalui gir. Gir ini dirancang motor steper adalah 1 : 3, yaitu diamater gir pada
motor tiga kali lebih kecil daripada diameter gir pada hambatan pariabel.
potensio stepper
Gir potensio Gir stepper
Gambar 3.12 Rancangan hubungan Motor stepper dengan PSA pariabel
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler