2.10 Pengujian Tiang
Pada umunya uji beban tiang dilaksanakan untuk maksud – maksud sebagai berikut :
1. Untuk menentukan grafik hubungan beban dan penurunan, terutama
pada pembebanan di sekitar beban rencana yang diharapkan. 2.
Sebagai percobaan guna meyakinkan bahwa keruntuhan pondasi tidak akan terjadi sebelum beban yang ditentukan tercapai. Beban ini
nilainya beberapa kali dari beban kerja yang dipilih dalam perancangan. Nilai pengali tersebut, kemudian dipakai sebagai faktor
aman. 3.
Untuk menentukan kapasitas ultimit yang sebenarnya yaitu untuk mengecek data hasil hitungan kapasitas tiang yang diperoleh dari
rumus – rumus statis dan dinamis H.C Hardiyatmo, 2002.
2.10.1 Letak titik pengujian
Tiang yang sebaiknya terletak pada lokasi di dekat titik bor saat penyelidikan tanah dilakukan, dimana karakteristiknya telah diketahui dan pada
lokasi yang mewakili kondisi tanah paling jelek di lokasi rencana bangunan. Hardiyatmo, 2002.
2.10.2 Sistem Pembebanan.
Terdapat beberapa macam sistem pembebanan yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pengujian tiang, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Suatu landasan platform yang dibebani dengan beban yang berat
dibangun di atas tiang uji gambar 2.10 , cara ini mengandung resiko ketidakseimbangan beban yang dapat menimbulkan
kecelakaan yang serius.
Gambar 2.10 Susunan system pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh penahan yang terletak di atad tiang Hardiyatmo, 2002
2. Gelagar reaksi yang dibebani dengan beban berat, dibangun
melintasi tiang yang diuji. Sebuah dongkrak hidrolik hidrolic jack yang berfungsi untuk memberikan gaya ke bawah dan pengukur
besar beban load gauge atau proving ring diletakkan diantara kepala tiang dan gelagar reaksi. Untuk memperoleh pengaruh
pendukung gelagar reaksi terhadap penurunan tiang, pendukung gelagar disarankan berjarak lebih besar 1,25 m dari ujung tiang
gambar 2.11.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh penahan diatas tiang Hardiyatmo, 2002
3. Gelagar reaksi diikat pada tiang – tiang angker yang dibangun di
kedua sisi tiang. Dongkrak hidrolik dan alat pengukur besar gaya diletakkan diantara reaksi dan kepala tiang gambar 2.12. Tiang
angker harus berjarak paling sedikit 3 kali diameter tiang yang diuji, diukur dari masing – masing sumbunya dan harus lebih besar dari 2
m. Jika tiang diuji berupa tiang yang membesar ujungnya, jarak sumbu angker ke sumbu tiang harus 2 kali diameter atau 4 kali
diameter badan tiang, dipilih mana yang lebih besar dari keduanya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.12 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik oleh Tiang angker Hardiyatmo, 2002
2.10.3 Pegukuran Penurunan