20. Mesin Keausan Pin On Disk
Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Research Center for Noise Vibration Control and Knowladge Based in Engineering Departemen Teknik
Mesin USU, dengan menggunakan alat uji keausan dengan standar ASTM G 99- 04 tipe Pin on disk seperti yang terlihat pada gambar 3.25.
Spesifikasi: Putaran Motor
: 60 – 600 rpm
Diameter Piring Putar : 160 mm Ketebalan Spesimen Uji : 2 - 10 mm
Diameter Spesimen Uji : 30 – 100 mm
Gambar 3.25 Pin on disk ASTM G 99-04
3.4 Metode Pembuatan Cara Pembuatan
Langkah – langkah dilakukan selama proses pembuatan Metal Matrix
Composite mmc yaitu:
1. Karakterisasi Awal Bahan
Bahan yang digunakan untuk proses pembuatan Metal Matrix Composite aluminium pada eksperimen ini terdiri dari paduan aluminium alloy dari velg
mobil bekas, Silikon karbida dan fly ash dari bahan batang kelapa sawit yang berasal dari salah satu pabrik minyak kelapa sawit PTPN 2, Pagar Merbau yang
berada di daerah Lubuk Pakam Deli Serdang dilakukan di laboratorium FMIPA Universitas Sumatera Utara. Pengecoran dilakukan di Laboratorium Pengecoran
Logam Foundry Teknik Mesin USU.
2. Proses Penimbangan Aluminium dan Pencampuran Bahan
Sebelum dicor velg aluminium dipotong sesuai dengan ukuran Crusible, kemudian ditimbang sesuai kebutuhan pengecoran. Paduan Al-Sic yang dibuat
yaitu aluminium dengan presentase 97,5, 96,5, 95,5 dan Sic 1,5, 2,5, dan 3,5, serta penambahan fly ash 1 dengan suhu pengecoran konstan 735°C.
3. Proses Pembuatan MMC Aluminium SiC dan Fly ash
Setelah melakukan tahapan penyiapan proses penimbangan, mulai dari alat sampai bahan yang akan digunakan, maka proses pembuatan MMC aluminium-
SiC dapat segera dimulai, aluminium sebagai komposit matriks logam yang menggunakan Silikon Karbida dan fly ash sebagai penguatnya. Pembuatan MMC
ini menggunakan metode Centrifugal Casting. Artinya, mencampurkan bahan penguat ke dalam cetakan yang berputar, campurannya harus dilebur dengan
temperatur yang di kontrol yaitu memakai temperatur 735°C dan pengadukan Centrifugal menggunakan kecepatan putar konstan yaitu 381 rpm. Setelah
persiapan selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah aluminium alloy yang sudah dipotong dan ditimbang dimasukkan ke dalam crusibel grafit, setelah
aluminium mencair dituang cover fluks untuk menghilangkan kerak atau kotoran, setelah aluminium sudah bersih dari kotoran dituangkan bahan Silikon Karbida
dan fly ash 1.
4. Proses Penuangan Logam Cair
Sebelum penuangan cetakan sentrifugal dipanaskan hingga mencapai 450 °C yang dilihat dengan menggunakan Termokopel. Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan gas Elpiji. Setelah cetakan sentrifugal dipanaskan, kemudian aluminium alloy diangkat dari kursibel dan dituang kedalam cetakan sentrifugal
yang dipanaskan bersamaan fly ash yang dicampur kedalamnya. Setelah itu
saluran masuk coran ditutup dan dimatikan pembakaran gas elpiji, lalu dihidupkan motor listrik untuk memutar cetakan hingga merata.
3.5 Metode Pengujian Bahan
Setelah dilakukan proses peleburan secara menyeluruh, dengan menggunakan metode centrifugal casting maka setelah itu dilakukan pengujian berupa pengujian
kekerasan, uji impact getas, uji kekasaran, uji keausan, serta pengujian struktur mikro dari material.
3.5.1 Uji Metallograpy