Tipe paduan tergantung pada presentase kandungan silikon ini akan berpengaruh terhadap titik beku freezing point yang dipakai pada proses
pengecoran aluminium yang dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Kandungan Si terhadap temperatur titik beku paduan aluminium
Alloy Si conten
BS alloy Typicalfreezing
range C
Low silicon 4
– 6 LM 4
625 – 525
Medium Silicon 7,5
– 9,5 LM 25
615 – 550
Eutectic alloys 10
– 13 LM 6
575 – 565
Special hypereutectic alloys 16
LM 30 650
– 505 Sumber: ASM International, 2004
2.1.4 Metal Matrix Composites MMC
Matriks Komposit merupakan gabungan material yang berbahan dasar logam dengan keramik. Hasil penggabungan material ini terdiri dari dua atau lebih
bahan, dimana sifat masing - masing bahan tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya. Baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil
akhir bahan tersebut bahan komposit. Berdasarkan sifat penguatnya, komposit dibagi menjadi dua yaitu komposit isotropik dan anisotropik.
Komposit isotropik adalah komposit yang penguatnya memberikan penguatan yang sama untuk berbagai arah baik dalam arah transversal maupun
longitudinal sehingga segala pengaruh tegangan atau regangan dari luar akan mempunyai nilai kekuatan yang sama. Sebaliknya komposit anisotropik adalah
komposit yang penguatnya memberikan penguatan tidak sama terhadap arah yang berbeda, sehingga segala pengaruh tegangan atau regangan dari luar akan
mempunyai nilai kekuatan yang tidak sama baik arah transversal maupun longitudinal.
Bahan komposit isotropik merupakan bahan komposit dengan penguat partikel komposit partikulit. Partikel tersebut dikatagorikan sebagai partikulit bila
tidak memiliki dimensi panjang nonfibrous. Bahan komposit partikulit
umumnya lebih lemah ketahanan terhadap kerusakan dibanding komposit berserat panjang. Tetapi dari segi yang lain, bahan ini jauh lebih unggul terhadap
ketahanan aus. Bahan komposit partikulit terdiri dari partikel - partikel yang diikat matrik. Bentuk partikel ini dapat bermacam-macam seperti bulat, kubik tetragonal
atau bahkan bentuk-bentuk yang tidak beraturan secara acak, tetapi secara rata- rata berdimensi sama. Adapun pembagian komposit berdasarkan penguatnya
dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Pembagian komposit berdasarkan jenis penguat Widya A, 2009.
Metal matrix composite mewakili material yang sangat luas, termasuk didalamnya adalah Metallic Foam, Cermets, juga partikel-partikel yang bersifat
lebih konvensional, dan fiber yang diperkuat metal. Teknik pembuatan MMC tergantung pada matriks dan penguat yang digunakan, yang diklasifikasikan
berdasarkan apakah matriks tersebut berada pada fasa padat, cair atau gas, ketika akan digabungkan dengan penguatnya. Setiap proses atau teknik tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing - masing. Adapun kelebihan Metal Matrix Composite MMC adalah :
Kelebihan MMC : 1 Transfer tegangan dan regangan yang baik.
Komposit
Fiber Partikulat
Struktural
Partikulat Besar
Penguatan Dispersi
Kontinyu Diskontinyu
Lamina
Panel Sandwich
Terikat aligned
Acak random
2 Ketahanan terhadap temperatur tinggi 3 Tidak menyerap kelembapan.
4 Tidak mudah terbakar. 5 Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6 Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik. Kekurangan MMC :
1 Biaya mahal. 2 Standarisasi material dan proses yang sedikit.
Aplikasi metal matrix composite mmc pada kehidupan sehari-hari dan dalam dunia keteknikan, yaitu :
1 Komponen automotive Blok-silinder mesin, Pully, Poros gardan,dll 2 Peralatan militer Sudu turbin, Cakram, Kompresor,dll
3 Aircraft Rak listrik pada Pesawat terbang 4 Peralatan Elektronik.
2.2 Silikon Karbida SiC