saluran masuk coran ditutup dan dimatikan pembakaran gas elpiji, lalu dihidupkan motor listrik untuk memutar cetakan hingga merata.
3.5 Metode Pengujian Bahan
Setelah dilakukan proses peleburan secara menyeluruh, dengan menggunakan metode centrifugal casting maka setelah itu dilakukan pengujian berupa pengujian
kekerasan, uji impact getas, uji kekasaran, uji keausan, serta pengujian struktur mikro dari material.
3.5.1 Uji Metallograpy
Pengujian Metallograpy bertujuan untuk mengetahui bentuk dari struktur mikro suatu material. Mikroskop optik ini memiliki pembesaran 50X, 100X,
200X, dan 500X. pengujian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin USU.
Adapun prosedur pengujian pada uji mikro metallography adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan benda uji dengan menghaluskan pada spesimen benda yang akan
dilakukan pengujian. 2.
Benda uji digosok dengan kertas amplas menggunakan mesin polish diatas pemukaan yang rata dan penggosokan dilakukan dengan menggunakan kertas
amplas tahan air yang dialiri air. Ukuran kertas amplas yang digunakan adalah kekasaran 240, 800, 1000, dan 1200 permukaan yang dihaluskan dengan
amplas hanya satu permukaan saja. 3.
Kemudian dibersihkan dan digosok menggunakan pasta poles autosol sampai mengkilap kemudian menyiapkan alat etsa yang diperlukan yaitu :
tabung reaksi, gelas ukur dan pipet. Kemudian bahan yang dipergunakan yaitu: Alcohol 98 , hf 2.
4. Larutan bahan etsa tersebut dicampur dan diaduk, lalu teteskan ke benda uji
selama ± 10detik. Kemudian permukaan benda yang akan diuji dengan etsa dibersihkan dengan cairan alkohol dan cuci benda uji dengan air bersih
kemudian keringkan. Benda uji yang telah dietsa diletakkan diatas landasan anvil tegak lurus dengan lensa mikroskop dan diambil gambar dengan
pembesaran yang dipakai 100 X.
3.5.2 Uji Kekerasan
Pengujian kekerasan bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material.
Pengujian ini dilakukan di beberapa titik yang di indentasi setelah dilakukan penambahan SiC dan fly-ash terhadap material Aluminium. Pengujian kekerasan
terhadap spesimen Aluminium coran menggunakan metode Brinell hardness test dan dilakukan di Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin USU.
Adapun prosedur yang dilakukan pada pengujian kekerasan hardness adalah sebagai berikut:
1. Dipersiapkan spesimen untuk uji kekerasan.
2. Spesimen dilakukan proses polishing dengan menggunakan kertas pasir
dengan variasi nomor 240, , 800, 1000, 1200 3.
Spesimen diberi tanda 1 titik pada permukaan yang halus tadi dengan spidolpulpen.
4. Spesimen diletakkan pada landasan spesimen yang ada pada mesin Brinell
Hardness Tester. 5.
Bola baja sebagai penetrator diset pada titik yang akan diuji dengan kondisi bersinggungan bola baja hanya menyentuh titik.
6. Kemudian diberi beban dengan menggunakan handle hingga 500 kg dan tahan
selama 15 detik. 7.
Setelah 15 detik, katup pembuang dibuka dengan pelan. 8.
Diameter indentasijejak bola baja diukur dengan menggunakan teropong untuk ketiga titik.
9. Diameter yang diperoleh dikonversikan dengan nilai diameter dan beban
dalam hal ini beban 500 kg.
3.5.3 Uji Impak