Belanja Tidak Langsung Belanja Operasi Belanja Langsung Belanja Modal
Berikut konversi yang di maksud: Konversi untuk LRA : PENDAPATAN
TABEL 3.3 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PENDAPATAN Permandagri No.13 tahun 2006
PENDAPATAN PP No. 24 tahun 2005 tentang SAP
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah
1. Pajak daerah
1. Pajak daerah
2. Retribusi daerah
2. Restribusi daerah
3. Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan 3.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
4. lain-lain PAD yang sah
4. lain-lain PAD yang sah
Sumber : Manual Akuntansi Pemko Medan,2014 Pendapatan asli daerah yang merupkan wewenang SKPD untuk mencatat
dan melaporkannya dalam LRA seperti terlihat dalam bagan yang diatas, tidak terdapat perbedaan. Oleh karena itu PAD tidak memerlukan konversi.
Konversi untuk LRA : BELANJA TABEL 3.4
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA
Permendagri No. 13 Tahun 2006 BELANJA
PP No. Tahun 2005 tentang SAP BELANJA
A. Belanja Tidak Langsung A. Belanja Operasi
1.Belanja pegawai 1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang 3. Bunga
4. Subsidi 5. Hibah
6. Bantuan Sosial
B. Belanja Langsung B. Belanja Modal
1. Belanja Pegawai 1. Belanja Tanah
2. Belanja Barang dan Pegawai 2. Belanja Peralatan dan Mesin
Universitas Sumatera Utara
3. Belanja Modal 3. Belanja Gedung, dan Bangunan
4. Belanja Jalan, Irigasi, dan jaringan 5. Belanja Aset Tetap lainnya
6. Belanja Aset lainnya Sumber : Manual Akuntansi Pemko Medan,2014
Belanja yang merupakan wewenang SKPD untuk mencatat dan melaporkannya dalam LRA seperti terlihat, dalam bagan diatas, harus di lakukan
konversi yaitu : Belanja tidak langsung tidak dikenal dalam struktur pada format SAP, sehingga perlu dikonversi ke Belanja Operasi. Sedangkan untuk Belanja
langsung konversi sebagai berikut : 1.
Dari komponen belanja langsung yaitu belanja pegawai ke komponen belanja operasi pada aku belanja pegawai.
2. Dari komponen belanja langsug yaitu akun belanja barang dan jasa ke
komponen belanjaan barang dan jasa 3.
Dari komponen belanja langsung yaitu akun belanja modal komponen belanja modal
Dalam konversi agar sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP, pelaporan realisasi belanja LRA tidak berdasarkan program dan kegiatan,
sebagaimana klasifikasi anggaran belanja langsung dalam APBD, tetapi untuk tujuan Penjabaran Laporan Realisasi APBD, belanja harus di laporkan bersama
program dan kegiatan. Dengan demikian perlu dibuat dua versi pelaporan LRA yaitu berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006 kemudian konversinya yang
berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006 kemudian konversinya yang berdasarkan PP No. 24 Tahun 2005 sebagaimana telah dijelaskan diatas.
Universitas Sumatera Utara
13. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran SKPD setelah Konversi.
Setelah melakukan konversi, PPK-SKPD menyusun laporan realisasi anggaran sesuai SAP. Format laporan realisasi anggran SKPD yang
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 14.
Konversi untuk Neraca. Ketika akan melakukan konversi Neraca perlu diteliti lebih dahulu pada
klasifikasi mana terjadi perbedaan antara Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun 2005, kemudian lakukan konversi. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh konversi pada bagian dibawah ini :
TABEL 3.5 PEMERINTAH KOTA MEDAN
ASET LANCAR Permendagri No.13
Tahun 2006 ASET LANCAR
PP No. 24 Tahun 2005
tentang SAP ASET LANCAR KAS
1.Kas di Bendahara Pengeluaran
1. Kas di Bendahara Pengeluaran 2. Kas di Bendahara
Penerimaa 2. Kas di Bendahara Penerimaan
PIUTANG 3. Piutang
1. Piutang Pajak 4.Bagian Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran 2. Piutang Restribusi
5.Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan
3. Piutang lain-lain 6.Bagian lancar Tuntutan Ganti
Rugi
Universitas Sumatera Utara
PERSEDIAAN
7. Piutang lainnya 1. Persediaan Alat Tulis
Kantor 8. Persediaan
2. Persediaan alat listrik 3. persediaan materialbahan
4. Persediaan benda pos 5. Persediaan bahan bakar
6. persediaan bahan makanan pokok
Sumber : Manual Akuntansi Pemko Medan,2014 Dapat dijelaskan bahwa tanda panah pada tabel diatas merupakan penunjuk
adanya konversi perbedaan dari Asset Lancar dan SAP Asset Lancar. Perbedaan didalam aset tetap ada pada kelompok jalan, jaringan dan instalasi berdasarkan
akun pada Permendagri No. 13 Tahun 2006, sedangkan berdasarkan format PP No. 24 Tahun 2005 kelompok yang sama adalah jalan, irigasi dan jaringan. Bila di
perhatikan lebih seksama kedalam susunan kode rekening Permendagri No. 13 Tahun 2006, yang dimaksud dengan jaringan termasuk didalamnya adalah
jaringan irigasi sehingga sebenarnya tidak ada perbedaan substansi di antara keduanya.
TABEL 3.6 PEMERINTAH KOTA MEDAN
ASET LAINNYA Permendagri No. 13 Tahun 2006
ASET LAINNYA PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
ASET LAINNYA
1. Tagihan Piutang Penjualan Angsuran 1. Tagihan Penjualan Angsuran
2. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
2. Tuntutan Ganti Rugi 3. Aset Tidak Berwujud
3. Kemitraan dengan Pihak Ketiga 4 . Aset lain-lain
4. Aset Tidak Berwujud 5. Aset lain-lain
Sumber : Manual Akuntansi Pemko Medan,2014
Universitas Sumatera Utara
Tidak ada perbedaan pada kelompok Aset lainnya antara PP No. 24 Tahun 2005 dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 :
TABEL 3.7 PEMERINTAH KOTA MEDAN
KEWAJIBAN Permendagri No. 13 Tahun 2006
KEWAJIBAN PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
KEWAJIBAN A. Kewajiban Jangka Pendek