commit to user
20
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan PT. Saprotan Benih Utama berdiri tahun 1999, merupakan
pengembangan atau peningkatan usaha dari CV. Saprotan Utama yang telah di rintis sejak tahun 1980. Saham perusahaan sebesar
50 dimiliki oleh Ir. Markus Wibowo dan 50 dimiliki oleh dr. Budi Linggawati. PT. Saprotan Benih Utama telah menjadi salah satu
produsen, importir, dan distributor sarana produksi pertanian di Indonesia. Merk dagang yang digunakan adalah “Pak Tani” yang
sudah melekat di benak petani. Sebelum didirikannya CV. Saprotan Utama, perusahaan ini mulai
dirintis oleh Ir. Markus Wibowo yang membuka toko “Sumber Hurip” pada tahun 1978 di Jalan DI Panjaitan No. 5, Tegal. Lingkup toko
“Sumber Hurip” pada saat itu adalah para petani wilayah Tegal dan sekitarnya. Kala itu jumlah karyawan toko hanya 1 orang saja.
Kemudian UD Vigor sebagai pengembangan dari toko “Sumber Hurip” mulai berdiri tahun 1979 untuk mensuplai pestisida dari Bayer
ke PT. Perkebunan Nusantara. UD Vigor beralamatkan di Jalan Wotgandul Dalam No. 186, Semarang.
commit to user
21
Kemudian pada tahun 1980, UD Vigor berganti nama menjadi CV. Saprotan Utama SU, sebagai distributor pestisida dari Bayer.
pada tahun 1982, CV. Saprotan Utama menjadi distributor NPK 15- 15-15 BASF untuk wilayah Jawa Tengah dan menjadi satu-satunya
distributor SQM di Indonesia pada tahun 1989. Pada tahun 1990 CV. Saprotan Utama memperkuat diri sebagai
produsen dan distributor pupuk tembakau Virginia, yang dikelola perusahaan-perusahaan rokok besar di Indonesia seperti Philipph
Morris, BAT, Djarum, Sadhana Arifnusa unit produksi Sampoerna, Trisnoadi, Burley, Na-Oogst, maupun PT. Perkebunan Nusantara.
Melalui PT. Bumindo Fertila Argomakmur BFA, menjadi distributor perusahaan-perusahaan pestisida lainnya, misalnya Sygenta, BASF,
FMC, Dupont, Petrokimia Kayaku. Selain sebagai distributor pupuk import untuk tembakau Virginia,
pada tahun 1994 CV. Saprotan Utama mulai membuat pupuk NPK Physical Blending untuk perusahaan-perusahaan rokok besar di
Indonesia seperti Philiph Morris, BAT, Djarum, Sadhana Arifnusa unit produksi Sampoerna, Trisnoadi, Burley, Na-Oogst, maupun PT.
Perkebunan Nusantara. Pad tahun 1995, CV. Saprotan Utama mengkokohkan diri
menjadi distributor pupuk import dari Korea. Tahun 1998, CV. Saprotan Utama dengan memiliki pan granulator sudah berhasil
memproduksi pupuk phosphate butiran sendiri dengan memakai
commit to user
22
bahan dasar lokal yang kemudian digranulasi di unit produksi Mranggen.
Tahun 1990, CV. Saprotan Utama mulai membentuk unit produksi benih dengan nama perusahaan PT. Saprotan Benih Utama
SBU. Perusahaan berhasil memproduksi benih padi dengan menggunakan bahan dasar lokal yang kemudian diproses oleh
produksi PT. Saprotan Benih Utama, di Jl. Raya Solo-Sragen Km 17,4 Karang Malang-Masaran Sragen. Dengan fasilitas penjemuran
seluas 8000 m2 0,8 Ha, gudang penyimpanan, dan mesin pengering seed. Selain memproduksi benih padi, PT. Saprotan Benih Utama
juga memproduksi benih jagung dan benih karet. Selama tiga tahun terakhir PT. Saprotan Benih Utama telah
memproduksi benih padi jenis Stock Seed SS: ·
Tahun 2005 : 800 Ton
· Tahun 2006
: 1.400 Ton ·
Tahun 2007 : 4.000 Ton
· Tahun 2010
: 10.000 Ton ·
Target tahun 2020 : 20.000 Ton
Dan diharapkan lewat PT. Saprotan Benih Utama, di tahun 2012, CV. Saprotan Utama mampu menyerap 7000 petani mitra kerja
untuk pembenihan padi. Tahun 2007, CV. Saprotan Utama sudah mendapatkan calon
benih padi dan jagung hibrida. Pengembangan jagung hibrida ini
commit to user
23
adalah tindakan antisipasi akan kekurangan bahan pangan jagung di dunia karena sebagian besar suplai jagung dari Amerika Utara,
Amerika Latin, Amerika Selatan dan China digunakan untuk bahan baku pembuatan Etanol.
Dapat diprediksikan, terbuka kesempatan lagi bagi Indonesia untuk mengembangkan tanaman jagung. Dalam hal ini akan terkait
dengan kebutuhan benih jagung sekurang-kurangnya meningkat 2 kali lipat.
Sedangkan pada produksi benih karet CV. Saprotan Utama di Pleihari Kalimantan Selatan seluas 25,5 Ha telah selesai digarap
pada tahun 2007. Karena kenaikan harga minyak dunia, karet alam lebih kompetitif disbanding karet sintetis, maka CV. Saprotan Utama
pro aktif dalam penyediaan bibit karet untuk men-supply ratusan ribu hektar perkebunan karet di Kalimantan. Peningkatan penggunaan
karet ala mini terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar China dan India.
2. Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan a. Tujuan Perusahaan:
Menghasilkan benih padi yang berkualitas dengan waktu pengiriman yang tepat dan dengan biaya produksi yang
optimal serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. b. Visi Perusahaan:
Menjadi produsen benih padi swasta terbesar di Indonesia.
commit to user
24
c. Misi Perusahaan: 1. Memproduksi benih padi dengan tingkat produktifitas yang
tinggi. 2. Menghasilkan benih padi dengan harga yang kompetitif.
3. Menghasilkan benih padi dengan kualitas terbaik. 3. Struktur Organisasi
4.
5.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Saprotan Benih Utama
Berdasarkan gambar, struktur organisasi pada PT. Saprotan Benih Utama dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kepala Divisi
RD Field
Manager
Accounting Manager
Kepala Produksi
KaBag. Gudang
Plant Manager
KaBag. Maintenanc
e
Field Assistant
KaBag. Quality
Acct. Admin
Production Supervisor
Admin. Quality
Inspector
commit to user
25
a. Kepala Divisi 1. Pimpinan tertinggi PT. Saprotan Benih Utama yang
bertugas memimpin dan bertanggung jawabatas jalannyakegiatan opersional perusahaan.
2. Memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan perusahaan.
b. Kepala Bagian Pemasaran 1. Mencari pesanan dan melayani pesanan dari pembeli
sampai pesanan dikirim kembali ke pembeli. 2. Memberikan dan mempelajari permintaan dari masing-
masing bagian terutama data dan spesifikasi barang yang akan dibeli.
c. Kepala Bagian Produksi 1. Melakukan perencanaan dan pengontrolan proses
produksi yang meliputi penjemuran, pembersihan cleaning dan packing.
2. Melakukan perencanaan dan pengontrolan terhadap kebutuhan tenaga kerja untuk proses produksi.
3. Melakukan perencanaan budget untuk aktifitas yang berkaitan dengan proses produksi.
4. Melakukan koordinasi terhadap bawahannya mengenai peraturan perusahaan dan peraturan kerja.
5. Melakukan evaluasi terhadap aktifitas proses produksi.
commit to user
26
d. Kepala Bagian Gudang 1. Melakukan perencanaan penataan lay out gudang.
2. Melakukan monitoring produk di gudang. 3. Melakukan pengaturan dan pengawasan aktifitas di
gudang. 4. Melakukan pengawasan administrasi data benih dan
raw material. 5. Melakukan pengaturan dan pengawasan semua
dokumen warehouse area . e. Kepala Bagian Mesin
1. Melakukan perencanaan perawatan mesin-mesin dan peralatan produksi.
2. Melakukan perencanaan modifikasi dan kebutuhan teknik yang diperlukan untuk mendukung proses
produksi. 3. Melakukan pembuatan dokumen-dokumen teknik yang
berkaitan dengan proses produksi. 4. Melakukan update atau review dokumen-dokumen
teknik yang berkaitan dengan proses produksi. 5. Membantu Plant Manager dalam menentukan modifikasi
atau pembelian alat atau mesin dari aspek teknik. 6. Melakukan perencanaan tahunan untuk aktifitas Bagian
Maintenance.
commit to user
27
f. Supervisor Proccesing 1. Mengatur tempat pembongkaran hasil panen.
2. Mengatur proses penjemuran, cleaning blower dan packing sesuai koordinasi dari Kepala Bagian Produksi.
3. Mengatur dan mengarahkan Pengawas dan Tenaga Kerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Melakukan briefing terhadap tenaga kerja harian dan tenaga
kerja harian
baru mengenai
peraturan perusahaan dan peraturan kerja.
5. Mengatur pengawas tenaga kerja untuk melakukan mulung dan adah-adah sesuai dengan kualitas produk
setelah berkoordinasi dengan Kepala Bagian Produksi dan Quality Control Inspector.
6. Mengarahkan tenaga kerja untuk memasukkan produk ke dalam gudang setengah kering atau kering.
7. Mengawasi dan memastikan pengawas dan tenaga kerja untuk bekerja sesuai dengan jam kerja dan hari
kerja yang sudah ditetapkan. 8. Memperbarui dan membuat instruksi kerja jika ada
perubahan proses produksi dan memberikan training terhadap tenaga kerja jika ada perubahan instruksi
kerja instruksi kerja baru.
commit to user
28
9. Melakukan pengaturan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan operasional.
g. Teknisi 1. Melakukan perbaikan terhadap mesin-mesin dan
peralatan produksi. 2. Melakukan perawatan terhadap mesin-mesin dan
peralatan produksi. 3. Melakukan modifikasi terhadap mesin-mesin dan
peralatan produksi. 4. Melakukan pencatatan setiap aktifitas teknik seperti
perbaikan, perawatan dan modifikasi. 5. Melakukan pencatatan terhadap parameter-parameter
pada mesin-mesin atau peralatan produksi yang berkaitan dengan aspek teknik.
h. Administrasi Gudang 1. Melakukan penimbangan calon benih padi hasil dari
panen. 2. Monitoring dan pencatatan mutasi proses calon
benihbenih dalam gudang. 3. Melakukan pengaturan dan pengawasan aktivitas
bongkar muat dan dokumen bongkar muat. 4. Melakukan administrasi data benih dan raw material.
commit to user
29
5. Melaporkan persediaan benih dan raw material ke head office.
6. Melakukan pengaturan
dan pengawasan semua
dokumen warehouse area . i. Pengawas Blower
1. Melakukan pengawasan proses cleaning menggunakan blower dan proses packing.
2. Membantu Supervisor Produksi melakukan pengaturan tenaga kerja untuk proses cleaning dan proses packing.
3. Mengarahkan stacking hasil proses cleaning sesuai dengan yang sudah direncanakan.
4. Melakukan pencatatan proses cleaning pada blower dan proses packing.
5. Membantu melakukan penimbangan calon benih padi hasil dari panen.
6. Mengawasi dan memastikan tenaga kerja untuk bekerja sesuai dengan jam kerja dan hari kerja yang sudah
ditetapkan. 7. Membantu aktifitas kantor untuk pembelian barang
sesuai dengan kebutuhan operasional. j. Pengawas Jemur
1. Membantu Supervisor Produksi untuk mengarahkan tempat pembongkaran hasil panen.
commit to user
30
2. Mencari informasi dan mengetahui jumlah setiap hasil panen.
3. Mengatur tenaga kerja sesuai dengan jumlah produk dan luas lantai yang akan dipakai untuk penjemuran.
4. Mengawasi tenaga kerja pada aktifitas jemur sesuai dengan aturan penjemuran produk.
5. Mengatur tenaga kerja untuk melakukan mulung sesuai dengan jam kerja dan kondisi lingkungan setelah
berkoordinasi dengan Supervisor Produksi. 6. Mengatur tenaga kerja untuk melakukan mulung dan adah-
adah sesuai dengan kualitas produk setelah berkoordinasi dengan Supervisor Produksi dan Quality Control Inspector.
7. Mengarahkan tenaga kerja untuk memasukkan produk ke dalam gudang setengah kering atau kering.
8. Mengawasi dan memastikan tenaga kerja untuk bekerja sesuai dengan jam kerja dan hari kerja yang sudah
ditetapkan. k. Operator Vertical Dryer
1. Mengoperasikan mesin Vertical Dryer sesuai fungsi operasional.
2. Mencatat parameter proses Vertical Dryer. 3. Mengontrol dan mengisi bahan bakar mesin Vertical
Dryer.
commit to user
31
4. Membersihkan area sekitar mesin Vertical Dryer. 5. Mencari informasi calon benih yang akan di proses.
6. Menginformasikan stok bahan bakar kepada Supervisor processing.
7. Mengoperasikan generator sesuai dengan kebutuhan proses operasional.
8. Menyiapkan calon benih yang akan diproses pada mesin Vertical Dryer varietas, no panen, jumlah kg.
l. Assintant Vertical Dryer 1. Mengoperasikan
Vertical Dryer
sesuai fungsi
operasional. 2. Mengontrol dan mengisi bahan bakar mesin Vertical
Dryer. 3. Membersihkan area sekitar mesin Vertical Dryer.
4. Mencari informasi calon benih yang akan di proses. 5. Menyiapkan calon benih yang akan diproses pada mesin
Vertical Dryer varietas, no panen, jumlah kg. 6. Membantu proses loading dan unloading mesin Vertical
Dryer.
commit to user
32
6. Personalia a. Jumlah Karyawan
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan
Karyawan Jumlah Karyawan
Staf Bagian Kantor 13 orang
Karyawan Bagian Produksi 80 orang
Jumlah 93 orang
Sumber: PT. Saprotan Benih Utama
b. Tingkat Pendidikan Karyawan Untuk karyawan, baik pada bagian managerial maupun pada
bagian produksi, ingkat pendidikan sangat diperhatikan. Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan karyawan
yang benar-benar sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Tingkat pendidikan karyawan yang ada pada PT.
Saprotan Benih Utama adalah sebagai berikut: 1 SD
: 45 orang 2 SLTP : 30 orang
3 SLTA : 5 orang 4 D3
: 8 orang 5 Sarjana : 5 orang
commit to user
33
c. Jam Kerja Jadwal jam kerja yang dipergunakan oleh PT. Saprotan
Benih Utama Tabel 3.2
Jam Kerja Karyawan Bagian Kantor PT. Saprotan Benih Utama
Sumber: PT. Saprotan Benih Utama
. Tabel 3.3
Jam Kerja Karyawan bagian Produksi PT. Saprotan Benih Utama
HARI SHIF
JAM KERJA KETERANGAN
Senin sd Minggu
Shif Pagi
Shif Malam 07.00-17.00
WIB 11.45-13.00
WIB 17.00-07.00
WIB 23.45-01.00
WIB 04.00-05.00
WIB Istirahat
Istirahat Istirahat
Sumber: PT. Saprotan Benih Utama
HARI JAM KERJA
KETERANGAN Senin sd Kamis
Jum’at
Sabtu 08.00-16.00 WIB
12.00-13.00 WIB 08.00-16.00 WIB
11.45-13.00 WIB 08.00-13.00 WIB
- Istirahat
- Istirahat
Tanpa Istirahat
commit to user
34
d. Varietas Benih Padi Jenis atau varietas benih padi yang diproduksi PT. Saprotan
Benih Utama beserta tanda pembeda pada karung benih: Tabel 3.4
Varietas benih padi yang diproduksi PT. Saprotan Benih Utama
VARIETAS WARNA
Mekongga Hijau
IR. 64 Merah
Pepe Kuning
Ciherang Biru
Membramo Ungu
Sumber: PT. Saprotan Benih Utama
e. Alur Proses Berikut alur proses produksi yang dilakukan oleh PT. Saprotan
Benih Utama: Keterangan:
1. Kirim Panen Kirim panen datang dari sawah dikirim oleh karyawan
lapangan. 2. Penimbangan
Setelah barang datang, kemudian barang ditimbang terlebih dahulu sebelum dilakukan penjemuran.
3. Lantai Jemur Benih siap dijemur.
commit to user
35
4. Penjemuran 1 Penjemuran 1 dilakukan jika benih basah.
5. Vertical Dryer Jika benih yang datang dari sawah sudah cukup kering,
benih dapat segera diproses melalui mesin Vertical Dryer. Kemudian disimpan dalam proses penyimpanan 3.
6. Kering Benih dapat dikatakan kering apabila kadar air dalam
benih telah mencapai 11. Jika benih telah mencapai kadar air 11, benih dapat langsung disimpan dalam
proses penyimpanan 2. Namun, jika benih yang dikeringkan belum mencapai kadar air 11, benih
disimpan terlebih dahulu dalam proses penyimpanan 1. 7. Penyimpanan 1
Penyimpanan 1 dilakukan apabila benih yang dikeringkan dalam penjemuran 1 belum mencapai kadar air 11.
8. Penjemuran 2 Penjemuran 2 dilakukan untuk benih yang belum
mencapai kadar air 11. 9. Penyimpanan 2
Penyimpanan 2 dilakukan untuk benih yang telah mencapai kadar air 11 dari penjemuran 1 maupun dari
penjemuran 2.
commit to user
36
10. Pembersihan Benih yang disimpan dalam proses penyimpanan 2, mulai
dibersihkan menggunakan mesin Blower. 11. Penyimpanan 3
Penyimpanan 3 dilakukan untuk benih yang telah dikeringkan dan dibersihkan melalui mesin Vertical Dryer
maupun mesin Blower. 12. Pengujian
Sebelum benih dikemas, benih diuji terlebih dahulu untuk mendapatkan sertifikat kelayakan benih dari Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih BPSB. Jika benih layak, benih langsung dikemas. Namun, jika benih tidak
layak untuk dijual, benih langsung di dispose. 13. Dispose
Dispose dilakukan jika benih padi tidak lolos uji. Ciri benih yang di dispose adalah benih yang setengah isi, benih
tidak isi, dan benih yang belum bersih. Proses dispose ini biasanya dilakukan dalam bentuk pembakaran atau dijual
ke perusahaan produksi beras. 14. Pengepakan
Benih yang telah lolos uji langsung dikemas. 15. Penyaluran
Benih siap dikirim ke pelanggan.
commit to user
37
Tidak
Ya
Ya
Sumber: PT. Saprotan Benih Utama
Gambar 2.3 Alur Proses Produksi PT. Saprotan Benih Utama
1 Kirim Panen
2 Penimbangan
3 Lantai jemur
12 Pengujian
6 Kering
4 Penjemuran 1
5 Vertical Dryer
13 Dispose
7 Penyimpanan 1
14 Pengepakan
9 Penyimpanan 2
8 Penjemuran 2
11 Penyimpanan 3
10 Pembersihan
15 Penyaluran
commit to user
38
f. Daerah Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi
kelangsungan suatu perusahaan dalam menyalurkan barang atau jasa yang dihasilkan. Untuk itu, produsen benih harus
memberikan kepuasan
kepada konsumen
dengan menghasilkan benih padi dengan kualitas dan kuantitas yang
tinggi serta
menggunakan prinsip
7 tepat
dalam pemasarannya tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat
mutu, tepat harga, tepat tempat, dan tepat pelayanan . Pemasaran benih padi pada PT. Saprotan Benih Utama
disalurkan kepada konsumen pada bulan September- November masa panen 1 dan bulan Februari-Maret masa
panen 2 . Pemasaran benih padi dilakukan melalui distributor. Distributor akan menyalurkan benih padi ke toko-toko
pertanian. Pengecer membeli benih padi dari toko pertanian dan menjualnya ke petani atau konsumen.
Daerah pemasaran penyaluran benih padi PT. Saprotan Benih Utama dilakukan di :
a. Provinsi Jawa Tengah b. Provinsi Jawa Timur
c. Provinsi Jawa Barat d. Makasar
e. Lampung
commit to user
39
g. Alat-alat Bantu Pergudangan dan Produksi Alat-alat bantu yang digunakan oleh PT. Saprotan Benih
Utama dalam proses pergudangan dan proses produksi benih padi.
Tabel 3.5 Alat-alat Bantu Pergudangan dan Produksi PT. Saprotan
Benih Utama NAMA
BARANG FUNGSI
JUMLAH KAPASITASITEM
Hand Pallet Mengangkut
palet 4 buah
3 Ton Gerobak
Mengangkut karung.
4 buah 3 Ton
Gerobak Sampah
Mengangkut sampah
1 buah -
Truk Sebagai alat
transportasi dari sawah ke lantai
jemur dan gudang
1 buah 7 Ton
Palet Menyimpan dan
mengangkut benih padi
890 buah 3 Ton
Sumber: PT. Saprotan Benih Utama
B. Laporan Magang Kerja