Metode Penelitan Bambang Santoso, S.H., M. Hum :

D. Manfaat Penelitian

Selain tujuan penelitian tersebut di atas, dalam penulisan hukum ini diharapkan adanya manfaat yang bisa diperoleh sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran dan landasan teoritis bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya, khususnya hukum acara pidana di Indonesia, serta dapat menambahkan literatur atau bahan-bahan informasi ilmiyah yang dapat dipergunakan untuk melakukan kajian dan penelitian selanjutnya. b. Sebagai upaya untuk menambah pengetahuan tentang surat dakwaan yang obscuur libel 2. Manfaat Praktis a. Untuk memperoleh gambaran mengenai putusan tentang surat dakwan yang obscuur libel kasus H. Abdullah Puteh dan implikasi yuridis yang timbul dengan dikeluarkanya putusan tersebut khususnya bagi peradilan pidana di Indonesia, sehingga nantinya dapat dijadikan acuan bagi penyelesaian kasus-kasus pidana lainnya. b. Meningkatkan pengetahuan penulisan tentang masalah-masalah dan ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini. c. Memberikan tambahan pengetahuan bagi yang berminat terhadap masalah yang sama.

E. Metode Penelitan

Guna mendapatkan data dan pengolahan data yang diperlukan dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau doctrinal yakni yakni penelitian terhadap asas-asas hukum dengan cara mengadakan indentifikasi terlebih dahulu terhadap kaidah hukum dalam perundang- undangan maupun hukum tercatat. Tujuan pokoknya adalah untuk mengadakan indentifikasi terhadap pengertian pokok atau dasar dalam hukum. Penelitian ini sangat penting karena masing-masing pengertian memiliki arti penting dalam kehidupan hukum Soerjono Soekanto, 1984 : 13. Penelitian normatif merupakan salah satu jenis penelitian kepustakaan, yakni penelitian terhadap data sekunder. 2. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, karena dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin, sistematis dan menyeluruh mengenai penerapan syarat formil dan syarat materiil dalam surat dakwaan oleh penuntut umum dan akibat hukumnya jika dinyatakan obscuur libel oleh hakim dalam perkara pidana korupsi pengadaan helikopter oleh Abdullah Puteh. 3. Jenis Data Data sebagai suatu hasil dari penelitian berupa fakta atau keterangan yang dapat dijadikan bahan untuk dapat dijadikan suatu informasi memiliki peranan penting dalam suatu penelitian. Data yang diperoleh langsung dari masyarakat disebut data primer atau primary data dan data yang diperoleh dari buku pustaka disebut data sekunder atau secondary data Soerjono Soekanto, 1986 : 11 . Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, yang meliputi dokumen atau arsip yang ada korelasinya dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini adalah berbagai literatur, catatan, buku-buku dan berkas perkara yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 4. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder yaitu kepustakaan yang meliputi buku-buku, laporan, dokumen, literatur lain dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti maupun berkas perkara. Sumber data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Bahan Hukum Primer Yaitu norma atau kaidah dasar, Peraturan Perundang-undangan seperti KUHP, KUHAP, Undang-undang No. 31 Tahun 1999 yang mengalami perubahan menjadi Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Undang-undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. b. Bahan Hukum Sekunder Yaitu sebagai pendukung dari data sekunder dari bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku, hasil karya ilmiah dari kalangan hukum dan bahan lain yang berkaitan dengan pokok bahasan. c. Bahan Hukum Tersier Yaitu bahan yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, yakni kamus hukum dan sebagainya Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, 2004 : 12 . 5. Teknik Pengumpulan Data Suatu penelitian pasti akan membutuhkan data yang lengkap, dalam hal ini dimaksudkan agar data yang terkumpul benar-benar memiliki nilai validitas dan reabilitas yang cukup tinggi. Di dalam penelitian lazimnya dikenal paling sedikit tiga jenis tekhnik pengumpulan data yaitu : studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara atau interview Soerjono Soekanto, 1986 : 21 . Tekhnik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data sekunder. Penulis mengumpulkan data sekunder yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti yang digolongkan sesuai dengan katalogisasi. Selanjutnya data yang diperoleh kemudian dipelajari, diklasifikasikan, dan selanjutnya dianalisis lebih lanjut sesuai dengan tujuan dan permasalahan penelitian. 6. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan tahap penting dan menentukan karena pada tahap ini, penulis mengolah data yang kemudian didapat suatu kesimpulan yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari penelitian. Dalam setiap penelitian hukum normatif, pengolahan data pada hakekatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan sistemasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Sistemasi berarti membuat klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis untuk memudahkan pekerjaan alanisis dan konstruksi Soerjono Soekanto, 1986 : 251-252. Bahan hukum yang diperoleh dalam penelitian studi kepustakaan, aturan perundang-undangan dan berbagai sumber lain yang dimaksud oleh penulis untuk kemudian diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa, sehingga disajikan dalam penulisan yang lebih sistematis guna menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

F. Sistematika Skripsi

Dokumen yang terkait

Penggunaan bentuk surat dakwaan kombinasi Oleh jaksa penuntut umum (studi kasus di kejaksaan negeri surakarta)

0 16 87

IMPLEMENTASI PASAL 144 KUHAP OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM Implementasi Pasal 144 KUHAP Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Melakukan Perubahan Surat Dakwaan Di Kejaksaan Negeri Surakarta.

0 0 10

KETERKAITAN PENYIDIKAN DENGAN PEMBUATAN SURAT DAKWAAN OLEH PENUNTUT UMUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA (Studi di Wilayah Hukum Poltabes Padang).

0 0 12

PENGGABUNGAN PERKARA DALAM SATU SURAT DAKWAAN OLEH PENUNTUT UMUM (STUDI KASUS DI KEJAKSAAN NEGERI DENPASAR).

0 0 13

pengaruh ketidaktepatan penerapan undang-undang oleh jaksa penuntut umum dalam penyusunan surat dakwaan terhadap pelaku tindak pidana narkotika dihubungkan dengan putusan hakim dan kepastian hukum.

0 0 1

ARGUMENTASI HAKIM PENGADILAN TINGGI MENERIMA PENGAJUAN PERLAWANAN PENUNTUT UMUM TERHADAP SURAT DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH HAKIM DALAM PERKARA KORUPSI (Studi Putusan Nomor: 12/Pid.Sus/2012/ PT.TPK.Smg).

0 0 12

TINJAUAN YURIDIS KONSTRUKSI HUKUM PEMBUKTIAN HAKIM DALAM MEMBEBASKAN TERDAKWA DARI DAKWAAN PRIMAIR DAN SUBSIDAIR PERKARA MENEMPATKAN KETERANGAN PALSU DALAM AKTA OTENTIK DAN UPAYA HUKUMNYA OLEH PENUNTUT UMUM (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI IND

0 0 14

Pembatalan Akta Otentik oleh Hakim dan Akibat Hukumnya COVER 1

0 0 12

Contoh Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum

0 0 13

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Pasal Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika dalam Surat Dakwaan Oleh Jaksa Penuntut Umum - PENETAPAN PASAL DAN BENTUK DAKWAAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA -

0 0 36