Proses Pembuatan Produk – Produk Tembaga “Muda Tama”
58 60
Dalam uraian ini akan dijelaskan secara garis besar proses pembuatan produk- produk dari tembaga, yang dihasilkan oleh “Muda Tama”. Proses pembuatan
tersebut tergantung dari produk apa yang akan dibuat, sebagai contohnya adalah proses pembuatan vas bunga berbeda dengan proses pembuatan lampu robyong.
Perbedaan tersebut karena adanya kebutuhan detail-detail pengerjaan untuk masing-masing produk, namun secara garis besar proses pembuatan produk-
produk tersebut adalah sama. Proses awal dari pembuatan produk dari tembaga dimulai dengan
pembuatan desain. Dalam tahap ini, dibuat gambar atau rencana konstruksi dan ornamen dari produk yang akan dihasilkan. Setelah tahap pembuatan desain dan
ornamen selesai, tahap selanjutnya adalah tahap pemotongan plat tembaga atau kuningan, sebagai bahan dasar dari pembuatan produk ini, sesuai dengan gambar
atau rencana yang sebelumnya telah dibuat. Tahap berikutnya adalah membentuk potongan plat tembaga yang telah dipotong tersebut dengan cara diketok dipukul
dengan palu, untuk mendapatkan bentuk dasar atau bentuk kasar. Proses ini dikenal dengan istilah “Ketok Wudul”. Setelah didapat bentuk dasar dari produk
yang akan dibuat, tahap selanjutnya adalah penempelan tembaga yang telah berbentuk dasar tersebut pada Jabung. Desain yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya ditempel pada plat yang telah diberi Jabung. Jabung adalah bantalan untuk menatah, yang terdiri dari campuran getah damar, batu bata dan oli. Jabung
memiliki sifat seperti aspal, yang apabila terkena suhu dingin akan mengeras, dan bila terkena suhu panas akan mengeras. Tahap berikutnya adalah proses
penatahan, sesuai dengan desain yang telah dibuat. Jenis tatahan ini pun sangat
59 60
beragam, tergantung dengan kebutuhan. Terdapat sekitar 3 jenis tatahan, yaitu tatasan: adalah tatahan untuk membentuk garis tepigaris pinggir pada tembaga,
sesuai dengan desain; wudulan: adalah tatahan untuk menghasilkan bentukrelief yang menonjol, atau pembuatan tonjolan pada tembaga; dan lemahan: adalah
tatahan untuk meratakan permukaan. Setelah tembaga ditatah, tahap selanjutnya adalah proses pelepasan hasil tatahan dari Jabung dengan cara dibakar. Setelah itu,
tembaga dirangkaikan bentuk yang sesuai dengan cara dipatri atau dilas. Tahap selanjutnya adalah tahap pewarnaan. Proses pewarnaan menggunakan bahan
kimia Sn dan Hcl untuk mendapatkan warna dasar, yaitu hitam. Untuk produk yang tidak berwarna hitam, maka tembaga tersebut harus diselep proses
pemunculan warna asli tembaga atau kuningan, dan untuk mendapatkan kesan mengkilap, proses selep ini harus menggunakan batu hijau. Tahap berikutnya
adalah tahap penyemprotan. Tahap ini adalah tahap penyemprotan tembaga dengan pernis, agar warna dapat lebih awet. Tahap terakhir adalah pengepakan ke
dalam kayu atau kardus http:www.ukm-bd.com
, 4 April 2008.