Promosi Desa Kliwonan Sebagai Desa Wisata Batik Sragen Melalui Media Fotografi Binder5

(1)

commit to user

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PROMOSI DESA KLIWONAN SEBAGAI DESA

WISATA BATIK SRAGEN MELALUI MEDIA

FOTOGRAFI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Disusun Oleh :

FANDI ANGGA KUSUMA C 9507094

PROGRAM STUDI D3 DESKOMVIS

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

i   


(2)

commit to user

PERSETUJUAN

Konsep Karya Tugas Akhir Dengan Judul

PROMOSI DESA KLIWONAN SEBAGAI DESA WISATA

BATIK SRAGEN MELALUI MEDIA FOTOGRAFI

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji

Pembimbing Tugas Akhir I Pembimbing Tugas Akhir II

Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum Rudy W. Herlambang, S.Sn, M.Sn

NIP. 19751201 200112 1 002 NIP.19750323 200312 1 002

Mengetahui Koordinator Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.Sn NIP. 197903272005011002

ii   


(3)

commit to user

PENGESAHAN

Pengantar Karya Tugas Akhir

Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir Pada tanggal,

Panitia Penguji

Ketua Sidang Tugas Akhir

Drs. Ahmad Kurnia (………..….)

NIP. 194307261980031001 Sekretaris Sidang Tugas Akhir

Anugrah Irfan Ismail, S.Sn (………..….)

NIP.198307022008121003 Pembimbing Tugas Akhir I

Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum (………..….) NIP. 197512012001121002

Pembimbing Tugas Akhir II

Rudy W. Herlambang, S.Sn, M.Sn (………..….) NIP. 197503232003121002

Mengetahui

Dekan Ketua Program D3

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Desain Komunikasi Visual

Drs. Sudarno, MA Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum

NIP. 19530314 1985061 001 NIP. 19751201 200112 1 002

iii   


(4)

commit to user

MOTTO

“Tersenyumlah,

dan dunia akan indah karena nya“

iv   


(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

™ Ayah, Bunda dan seluruh keluarga besar yang tercinta, terima kasih atas

segalanya.

™ Almamaterku.

v   


(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT serta sholawat kepada junjunganku Nabi Muhammad SAW karena telah melimpahkan ridho dan rahmad karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PROMOSI DESA KLIWONAN SEBAGAI DESA WISATA BATIK SRAGEN MELALUI MEDIA FOTOGRAFI “. Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya program studi D3 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan baik secara moril, spiritual dan materiil dari berbagai pihak, baik secara langsung dan tidak langsung dari pihak luar atau pun pihak dalam lingkungan kampus. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Sudarno, MA , selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

2. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum , selaku ketua program studi D3 Desain

Komunikasi Visual dan Pembimbing I Tugas akhir.

3. Rudy W. Herlambang, S.Sn, M.Sn , selaku Pembimbing II Tugas Akhir

4. Arief Iman Santoso, S.Sn , selaku Koordinator Tugas Akhir

5. Seluruh dosen dan staff administrasi D3 Deskomvis FSSR UNS yang selalu

membantu saya

6. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sragen yang telah

membantu memberikan kebebasan untuk melakukan penelitian.

vi   


(7)

commit to user

7. Bapak Joko dari kelurahan desa Kliwonan, telah menemani dan membantu

dalam proses hunting serta eksekusi pengambilan foto.

8. Batik Sadewa, selaku penyedia serta membebaskan tempatnya untuk spot

eksekusi pengambilan foto.

9. Seluruh teman-teman dalam kampus maupun luar kampus dan semua pihak

yang telah membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10.Lia Putri Andang Sari dan Nila Rezty Anindhya, telah menemani dan

mendukung keseharian saya di lingkungan kampus maupun luar kampus. Demikian pengantar Tugas Akhir ini disusun, penulis berharap dapat memberi manfaat bagi banyak pihak. Penulis berharap adanya masukan atau saran dari berbagai pihak yang berupa kritik membangun sehingga untuk selanjutnya penulis dapat memperbaiki segala kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Terima kasih.

Surakarta, Desember 2010

Penulis

vii   


(8)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN………. ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO……….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………... v

KATA PENGANTAR……….. vi

DAFTAR ISI………. viii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Rumusan Masalah……… 3

C. Tujuan………... 4

BAB II IDENTIFIKASI DATA……….. 5

A. Data Produk………. 5

B. Target……… 10

C. Kompetitor……… 11

BAB III KONSEP PERANCANGAN……… 16

A. Konsep karya……… 16

B. Konsep Perancangan……… 17

C. Teknik Pelaksanaan………. 35

BAB IV VISUALISASI KARYA……… 49

A. Karya Visual Poster……… 49

B. Karya Penunjang……….. 65

BAB V PENUTUP……… 73

A. Kesimpulan……….. 73

B. Saran………... 73

DAFTAR PUSTAKA

viii   


(9)

commit to user

ix   

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

A. Foto Pembuatan Batik Cap……….. 49

B. Foto Pembuatan Batik Tulis………. 51

C. Foto Pembelajaran Batik Tulis………. 52

D. Foto Belajar Batik……… 53

E. Foto Pengeringan Jarik Batik……….. 54

F. Foto Jalur Masuk Jembatan Gantung……….. 55

G. Foto Pertengahan Jembatan gantung……… 56

H. Foto Suasana Pemancingan……….. 57

I. Foto Landscape Pemancingan……….. 58

J. Foto Landscape Pematang Sawah……… 59

K. Foto Landscape Jalan Desa……….. 60

L. Foto Landscape Jembatan Gantung………. 61

M. Foto Petilasan Joko Tingkir………. 62

N. Foto Guratan Canting………. 63


(10)

PROMOSI DESA BATIK KLIWONAN SEBAGAI DESA WISATA BATIK SRAGEN MELALUI MEDIA FOTOGRAFI

Fandi Angga Kusuma1

Andreas S. W, S.Sn, M.Hum2 Rudy W. H, S.Sn, M.Sn3

ABSTRAK

2011. Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mendukung keefektifan kegiatan promosi wisata desa Kliwonan. (2) Fotografi diharapkan mampu berperan sebagai media ilustrasi yang deskriptif tentang objek wisata batik desa Kliwonan yang menarik perhatian masyarakat. Ketertarikan yang menuntut perhatian masyarakat ini dapat mendukung suksesnya sebuah promosi.

Identifikasi data diperoleh melalui: data produk, target dan kompetitor. Konsep Perancangan dilakukan dengan mempertimbangkan konsep dasar dan gaya desain, yang diaplikasikan pada konsep perancangan karya mandiri dan konsep perancangan karya penunjang. Teknis pelaksanaaan produk dilakukan dalam tahapan-tahapan: pra produksi, produksi dan finishing.

Visualisasi karya diwujudkan dalam dua kategori yaitu (1) karya-karya visual poster dan (2) karya-karya penunjang. Karya dibuat dalam bentuk poster. Kesimpulan penelitian : pengembangan pariwisata desa Kliwonan dari desa industri batik ke desa wisata batik akan berpengaruh positif pada segala sektor dan bidang terutama pendapatan daerah setempat. Melakukan promosi dengan melalui media fotografi, diharapkan membawa dampak besar dalam menarik minat masyarakat karena media tersebut memiliki daya tarik.

      

1

Mahasiswa Jurusan DIII Deskomvis dengan NIM C9507094

2

Dosen Pembimbing I

3


(11)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keanekaragaman, terutama di bidang seni budaya. Keanekaragaman tersebut memiliki nilai estetika keindahan tersendiri sehingga menciptakan sebuah kekhasan dalam seni budaya suatu daerah, karena seni dan budaya terbentuk tidak luput dari kehidupan masyarakat sekitarnya oleh karena itu pembentukan seni dan budaya di tiap daerah itu berbeda-beda dan sebagai contoh adalah batik.

Batik merupakan hasil dari seni dan budaya bangsa Indonesia, dan tak hanya itu batik sendiri tersebar luas di berbagai daerah Indonesia hanya saja ada beberapa yang penamaannya berbeda. Keanekaragaman batik sendiri juga tidak lepas dari pengaruh budaya masyarakat setempatnya, sehingga hal ini dapat menciptakan citra terhadap batik sebagai produk seni dan budaya. Di Jawa terdapat tiga daerah penghasil atau sentra batik yang terkenal yakni Pekalongan, Yogyakarta, dan Surakarta. Seperti di daerah Surakarta pun terdapat desa-desa yang menjadi sentra batik, yakni seperti kampung Laweyan dan kampung Kauman. Kedua kampung batik ini telah berkembang sangat maju, tak hanya mengandalkan hasil produksi dari kain batik dan penerapannya dalam sebuah produk lain bahkan pemerintah kota Surakarta dibantu warga sekitar menjadikan kampung Kauman dan Laweyan sebagai tempat wisata kampung batik. Dengan dibukanya kampung Kauman dan Laweyan sebagai wisata kampung batik, hal ini sangat berdampak positif dalam proses pengembangan industri batik maupun


(12)

commit to user

sektor lainnya, dan dalam skala Internasional tidak dapat dipungkiri hasil kerajinan batik pedesaan telah berkembang pesat dan menjadi salah satu economic generator atau pendorong pembangunan ekonomi masayarakat pedesaan.

Masih dalam wilayah eks karisidenan Surakarta, di sebelah timur terdapat kabupaten Sragen yang juga memiliki desa industri batik, yakni desa Kliwonan, kecamatan Masaran. Di daerah desa Kliwonan ini merupakan daerah penghasil batik yang motifnya tidak kalah cantik dengan pendahulunya.

Pada awal mulanya Sragen identik dengan batik Surakarta, terutama di era80-an. Ini tak mengherankan, sebab para pionir kerajinan batik di Sragen umumnya pernah bekerja sebagai buruh batik di perusahaan milik juragan batik Surakarta. Namun kemudian, batik Sragen berhasil membentuk ciri khas yang berbeda dari gaya Yogyakarta dan Surakarta. Lahirnya motif tersebut tidak lepas dari pengaruh karakter masyarakat Sragen yang pada dasarnya terbuka dan apa adanya dalam mengekspresikan isi hati. Batik Sragen lebih kaya dengan ornamen flora dan fauna. Ada kalanya dikombinasi dengan motif baku. Guratan motif batik Sragen dewasa ini cenderung menyiratkan makna secara tegas. Jauh lebih lugas ketimbang corak Yogyakarta dan Surakarta.

Kendati demikian batik Sragen memiliki kendala umum yang terlihat jelas yakni masih kurangnya promosi untuk menyebarluaskan dan memperkenalkan kepada masyarakat luas atas keberadaan desa batik Kliwonan Sragen yang memiliki keanekaragaman budaya batik seperti halnya kampung Kauman dan Laweyan, Surakarta. Saat ini pemerintah kabupaten Sragen sedang gencar-gencar


(13)

commit to user

nya melakukan promosi untuk desa batik Kliwonan seperti menjadikan desa Kliwonan sebagai desa wisata batik Sragen. Ini di lakukan karena dilihat dari segi ekonomi memang daerah desa batik Kliwonan ini memiliki potensi besar terutama bidang wisata yang apabila tepat pelaksanan, pengembangan dan promosinya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mempromosikan desa Kliwonan sebagai wisata desa batik dan mencoba untuk mengangkat konsep fotografi sebagai materi promosi wisata desa batik Kliwonan untuk keperluan Tugas Akhir. Ketertarikan ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mencitrakan desa wisata batik sebagai desa wisata batik yang memiliki ciri dan kekhasan pada nuansa keasrian alamnya dan ini tidak dimiliki beberapa wisata kampung batik sejenisnya seperti halnya kampung batik Kauman dan kampung batik Laweyan. Konsep ini dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempromosikan desa Kliwonan sebagai wisata desa batik Sragen kepada masyarakat luas dan menjadikan fotografi bukan hanya sebagai bahan atau representasi visual objek yang direproduksinya melainkan juga menyampaikan pesan promosinya.

B.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang media promosi desa Kliwonan sebagai desa wisata

batik serta mencitrakan pesona keasrian alamnya agar dikenal dan menarik minat masyarakat?

2. Bagaimana mengkomunikasikan desa Kliwonan sebagai desa wisata batik


(14)

commit to user

C.

Tujuan

1. Perancangan media promosi wisata desa batik Kliwonan dilakukan melalui

beberapa media promosi indoor maupun outdoor, dengan menggunakan

media fotografi sehingga mampu mencitrakan desa Kliwonan sebagai desa wisata batik yang memiliki keasrian alam. Hal ini berguna untuk mendukung keefektifan kegiatan promosi wisata desa Kliwonan.

2. Fotografi mampu sebagai media ilustrasi yang deskriptif tentang objek

wisata batik desa Kliwonan yang menjual dan menarik perhatian masyarakat. Ketertarikan yang menuntut perhatian masyarakat ini dapat mendukung suksesnya sebuah promosi.


(15)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A.

Data Produk

1. Sejarah Desa

Desa Kliwonan merupakan desa kecil yang berada di daerah Kecamatan Masaran , desa ini terletak 20 Km dari kota Sragen, luas wilayah Desa Kliwonan sekitar 338.606 Ha dengan 245.50 Ha merupakan tanah pertanian, jarak tempuh ke ibu kota kecamatan mencapai 5 Km. Desa Kliwonan mulai dikembangkan menjadi objek wisata sudah sejak lama, mengingat desa ini berbatasan langsung dengan sungai Bengawan Solo dan terdapat napak tilas dari Joko Tingkir yang merupakan cagar budaya. Dengan kondisi tersebut, setiap tahunnya diadakan perayaan dari Karaton Surakarta dimulai dari Jurug atau Solo menyusuri Sungai Bengawan Solo dan kemudian berujung di Desa Kliwonan yaitu di petilasan Joko Tingkir. Selain napak tilas dari Joko Tingkir, Desa Kliwonan terkenal dengan pengrajin batik, batik kerajinan khas desa tersebut dikenal dengan batik Girli atau batik pinggir kali.

2. Bidang dan Bentuk Kegiatan

Aktifitas warga desa Kliwonan dapat dilihat dari segi geografis yang terletak di tepi sungai dan tanah yang subur, mayoritas warga desa Kliwonan bergantung pada pertanian sebagai mata pencahariannya, akan tetapi melihat perkembangan dari sejarahnya, desa Kliwonan semakin berkembang dengan menunjukan eksistensinya dalam dunia tekstil dan fashion melalui seni batik,


(16)

commit to user

maka dari itu kegiatan membatik ini biasanya dilakukan oleh penduduk Desa Kliwonan selain mengurus sawah.

Keberadaan pembatik ini tak lepas dari letak geografis desa Kliwonan yang berdekatan dengan Surakarta yang menjadi pioneer batik terlebih dahulu. Di mana sejarahnya dahulu para pioneer kerajinan batik di Sragen umumnya pernah bekerja sebagai buruh batik di perusahaan milik juragan batik Surakarta.

Produsen batik desa Kliwonan hampir sama dengan desa batik lainnya yakni mayoritas oleh industri rumah tangga. Produk batik yang dihasilkan juga bermacam jenis dan penerapan ke aplikasi produk jadi, jenis dan merk yang dihasilkan dari produsen batik desa Kliwonan antara lain kemeja, celana, kaos, sarung, hingga penghias perkakas rumah tangga.

Motif batik yang diproduksi oleh para pengrajin Batik di desa ini mempunyai kekhasan, yakni lebih banyak menonjolkan unsur alam berupa flora termasuk motif-motif bunga. Bahan dasar atau kain yang digunakan untuk membatik bervariasi, mulai dari katun, prima, primisima sampai dengan sutera. Demikian pula bahan pewarna yang digunakan terdiri atas bahan synthetic dan bahan alami yang dibuat dari kulit kayu maupun daun-daunan.

Sementara itu, untuk para wisatawan dapat melakukan banyak hal apabila berwisata di desa Kliwonan ini dari kegiatan yang berhubungan dengan batik hingga kegiatan seru lainnya, antara lain :


(17)

commit to user

a. Wisata Belanja Batik

Belanja langsung ke rumah produksi milik perajin dengan kualitas tinggi namun harga jauh lebih murah dibandingkan jika membeli di gerai atau butik batik di kota-kota besar.

b. Wisata Belajar Membatik

Belajar teknik dasar pembatikan, secara singkat dan cepat. Hasil belajar membatik boleh dibawa pulang. Selain itu bagi yang berminat mendalami batik secara serius dan kepentingan profesional dapat mengikuti pelatihan membatik untuk profesional selama lima hari.

c. Jelajah Desa

Menyusuri jalanan desa di pagi hari baik dengan bersepeda maupun jalan kaki atau tracking sambil menghirup udara segar tanpa polusi adalah aktivitas menyenangkan dan menyehatkan. Jika cuaca bersahabat, di kejauhan terlihat siluet gunung Merapi dan Merbabu ditimpa cahaya keemasan matahari yang sedang terbit.

d. Memancing

Bagi penggemar olah raga memancing, anda dapat mencoba memancing di kolam buatan dan bahkan memancing di Sungai Bengawan Solo yang legendaris.

e. Outdoor Photography

Dengan keunggulan alam berupa keindahan maupun keunikan desa sebagai desa wisata batik maka tempat ini sangat layak menjadi tempat


(18)

commit to user

satu lokasi disini sebagai tempat pembuatan film dokumenter “Anak Seribu Pulau”. (http://pariwisatasragen.wordpress.com, 2010)

3. Produk

Produk-produk batik yang dihasilkan oleh industri batik ataupun pembatik terdiri dari dua jenis yaitu produk jadi dan produk setengah jadi. Produk jadi adalah produksi batik dimana batik tersebut telah diaplikasikan atau diterapkan dalam sebuah barang jadi seperti selendang, pakaian, bahkan handycraft seperti halnya sandal, bantal, tas, dan lain-lain.

4. Sarana dan prasarana

Fasilitas pendukung yang tersedia antara lain :

a. Home stay

Di desa batik Kliwonan ini juga terdapat home stay, dengan begitu bagi pengunjung atau tamu yang datang dapat menginap serta dapat belajar dan mengetahui corak maupun motif batik Kliwonan, bagaimana cara membatik yang baik, dan juga bisa menikmati nuansa desa yang nyaman serta menyenangkan.

b. Kantin dan toko kelontong

Kantin-kantin yang disediakan disana cukup banyak. Sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir akan kekurangan tempat untuk sekedar mencari makanan kecil atau istirahat.

c. Puskesmas

Sarana puskesmas sangat penting untuk menjaga tingkat kesehatan di desa Kliwonan. Dengan adanya sarana ini maka penduduk maupun


(19)

commit to user

pengunjung wisata batik tidak perlu khawatir akan sulitnya akses layanan kesehatan di desa Kliwonan. (Papara Desa Kliwonan,2008)

isi halaman yang terdapat dalam booklet hanya terdapat sedikit info wisata tentang desa batik Kliwonan

cover booklet 5. Promosi

Promosi yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Pemkab Sragen

hanya berupa promosi kecil-kecilan antara lain melalui booklet pariwisata

Sragen. Ada juga yang melalui sebuah acara, seperti acara “Fotografer Indonesia Motret Model di Bumi Sukowati’’. Acara yang diselenggarakan Pemkab Sragen bekerjasama dengan Paguyuban Photo Video Surakarta (PPVS) itu adalah ajang untuk mempromosikan batik khas Sragen dan objek-objek wisata yang ada di Sragen. (http://www.opensubscriber.com, 2010)


(20)

commit to user

B.

Target

1. Target Market

Yang menjadi target market adalah sebagai berikut :

a. Geografis : wilayah eks Karisidenan Surakarta

b. Demografis

1) Jenis kelamin : pria dan wanita

2) Usia : 15-50 tahun

3) Pendidikan : SMP hingga Perguruan Tinggi

4) Kelas sosial : menengah ke atas

c. Psikografis

Segmentasi ini meliputi masyarakat yang memiliki minat berwisata belanja produk tradisional, serta penikmat nuansa alam pedesaan.

2. Target Audience

Yang menjadi target audience adalah sebagai berikut :

a. Geografis : wilayah pulau Jawa dan Madura

b. Demografis

1) Jenis kelamin : pria dan wanita

2) Usia : 20-45 tahun

3) Pendidikan : SMA hingga Perguruan Tinggi

4) Status ekonomi : menengah ke atas

c. Psikografis

Segmentasi ini meliputi masyarakat yang memiliki minat berwisata belanja produk tradisional, serta penikmat nuansa alam pedesaan.


(21)

commit to user

C.

Komparasi

Kompetitor dari desa batik Kliwonan adalah kampung batik Kauman dan kampung batik Laweyan yang keduanya berada di daerah Surakarta. Kampung batik Kauman dan kampung batik Laweyan dipilih dikarenakan kawasan tersebut telah menjadi wisata kampung batik eks Karisidenan Surakarta, terlebih lagi cikal bakal batik di desa Kliwonan tidak lepas dari pengaruh budaya batik Surakarta.

1. Kampung batik Kauman

Kawasan kampung Kauman mempunyai banyak lorong, gang-gang sempit, dengan tembok menjulang di sepanjang sisinya. Rumah-rumah dibangun mewah dan besar dengan arsitektur campuran Eropa-Jawa-Cina. Dulu, kampung Kauman ini adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tempat tinggal kaum ulama kerajaan dan kerabatnya, serta tempat tinggal bagi saudagar batik merangkap karyawan keratin dengan status abdi dalem. Kampung batik memiliki wisata belanja batik, sekaligus melihat dari dekat proses pembuatan batik, baik tulis, cetak, dan cap.

Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di kampung kauman dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu batik klasik motif pakem batik tulis, batik murni cap dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis

bermotif pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik kraton Kasunanan

merupakan produk unggulan kampung batik kauman. Produk-produk batik kampung kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, katun jenis premisima dan prima, dan rayon.


(22)

commit to user

Kampung yang memiliki 20-30an home industry ini menjadi langganan dari para pembeli yang sudah terjalin secara turun temurun dan wisatawan mancanegara antara lain Jepang, Eropa, Asia Tenggara dan Amerika Serikat. Keunikan yang ditawarkan kepada para wisatawan adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat rumah produksi tempat berlangsungnya kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan batik.

Bahkan untuk mencoba sendiri mempraktekkan kegiatan membatik. Selain produk batik, kampung batik Kauman juga dilingkupi suasana situs-situs bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial dan perpaduan arsitektur Jawa dan Kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap kokoh menjulang ditengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan perbankan dan valas, homestay dan hotel yang banyak terdapat disekitar kampung kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar kampung kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan khusus bagi segenap wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar batik. (http://www.indotoplist.com, 2010)

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan kampung batik Kauman :

a. Kelebihan

1) Akses sarana dan prasarana jauh lebih lengkap dikarenakan pososi

berada ditengah kota

2) Berdekatan dengan wisata lainnya yakni situs Kraton Surakarta dan


(23)

commit to user

b. Kekurangan

1) Kondisi sekarang terlalu padat oleh perumahan apalagi karena

berdekatan dengan pasar Klewer sehingga aktivitas pasar membikin penat keadaan. Jadi kurang tepat bagi wisatawan yang bertujuan wisata untuk bersantai dan mendapatkan ketenangan suasana.

2. Kampung batik Laweyan

Laweyan merupakan kawasan sentra industri yang sudah ada sejak jaman kerajaan Pajang 1546 M. Karya seni traditional batik terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang. Suasana kegiatan membatik di Laweyan tempo dulu banyak didominasi oleh keberadaan para juragan batik sebagai pemilik usaha batik.

Sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni batik, dalam era sekarang kampung Laweyan didesain sebagai kampung batik terpadu dengan memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 Ha yang terdiri dari 3 blok. Konsep pengembangan terpadu dimaksudkan untuk memunculkan nuansa batik dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada keindahan seni batik.

Pengelola kampung batik Laweyan diorientasikan untuk menciptakan suasana wisata dengan konsep rumahku adalah galeriku. Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah produksi.

Kroncong, karawitan dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat


(24)

commit to user

ditemukan Makam Kyai Ageng Henis dan Sutowijoyo Panembahan Senopati, bekas pasar Laweyan.

Bekas Bandar Kabanaran, makan Jayengrana Prajurit Untung Suropati, Langgar Merdeka, Langgar Makmoer dan rumah H. Samanhudi pendiri Serikat Dagang Islam.Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan khususnya arsitektur rumah para juragan batik yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina dan Islam. Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau “beteng” yang menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town Space.

Kelengkapan khasanah seni kampung batik Laweyan tersebut menjadi sebab tingginya frekuensi kunjungan wisata dari dinas dan institusi pendidikan, swasta, mancanegara. (http://www.rileks.com, 2010)

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan kampung batik Laweyan.

a.Kelebihan

1) Akses sarana dan prasarana jauh lebih lengkap dikarenakan posisi

berada ditengah kota.

2) Penataan ruang lebih rapi, terlihat dari bangunan,toko, dan sarana

prasarana yang tersedia yang mengangkat konsep dengan konsep rumahku adalah galeriku.

3) Suasana kampung lebih terasa tradisional dibanding kampung


(25)

commit to user

b.Kekurangan

1) Kekurangan kampung Laweyan tidak jauh beda dengan kampung

Kauman sebagai kampung wisata batik yakni kurang luasnya akses jalan dan kurang bernuansa alam yang mampu menciptakan suasana lebih santai seperti desa Kliwonan.


(26)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

1. Konsep dasar

Hasil akhir dari konsep karya yang dibuat bukan hanya karya fotografi murni. Namun karya dibuat dalam bentuk poster dengan teknik digital imaging dan fotografi desain, dan secara keseluruhan konsep yang diterapkan adalah keasrian alam. Konsep ini dipilih karena desa Kliwonan sebagai desa wisata batik memeliki kelebihan dalam keindahan serta keasrian alamnya dan ini tidak dimiliki oleh kampung batik lainnya. Dengan mengangkat kekhasan lokal dalam konsep, diharapkan karya yang dihasilkan mampu menciptakan studium dimata pemandang. Studium merupakan suatu kesan keseluruhan secara umum, yang akan mendorong seorang pemandang segera menilai sebuah foto.Sehingga dengan konsep ini diharapkan mampu menghasilkan karya visual yang menarik dan mendukung promosi.

Tema-tema yang diangkat digabungkan dalam pendeskripsian keadaan kawasan industri batik dan keadaan desa Kliwonan. Gaya visual yang simple, nature dan mendekati kenyataan keadaan wilayah desa Kliwonan dipilih untuk mampu menyampaikan pesan promosi secara efektif, persuasif, dan artistik.

2. Gaya desain

Dengan menggunakan kekuatan fotografi, gaya desain dimunculkan untuk membentuk karakter visual. Mengacu pada konsep dasar karya yang


(27)

commit to user

diterapkan pada karya fotografi maka ditentukan gaya desain untuk mendukung nilai visual sebuah karya fotografi. Karya menggunakan gaya desain yang realis dengan mengacu pada balance, rhythm, emphasis,

proportion dan unity sehingga membentuk struktur komposisi yang mampu

menarik perhatian. Sebagai teknis pendukung gaya desain tersebut, desain

karya akan menggunakan digital imaging dan komposisi desain lain yang mendukung makna intelektualitas sesuai dengan tema.

B. Konsep Perancangan

Konsep perancangan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan, yang tersusun secara teratur. Dalam perancangan diperlukan suatu konsep perancangan agar setiap rencana yang dilakukan lebih terarah dan berhasil. Konsep perancangan sangat penting perannya dalam memulai suatau rencana atau kegiatan. Begitu pula dalam masalah mempromosikan sesuatau hal agar tepat sasaran dan lebih terarah tujuan dan manfaatnya, maka diperlukan konsep perancangan yang tepat pula.

Berikut beberapa prosedur pendukung yang dikonsep untuk merancang sebuah media promosi :

1. Pengumpulan data dan pengolahannya yang merupakan pedoman untuk

merumuskan tema, ide kreatif, serta menghasilkan ketetapan-ketetapan.

2. Penyusunan konsep perancangan yang terdapat dua aspek yang saling


(28)

commit to user

3. Konsep perancangan digunakan sebagai dasar perancangan yang berisi

keputusan akhir tentang layout, laporan pelaksanaan dan laporan desain akhir.

a. Konsep Perancangan Karya Mandiri

1) Standart Visual

Dalam sebuah karya yang menganut pesan visual ini, ada beberapa hal yang merupakan untuk disampaikan adalah:

a) Pesan

Isi pesan yang akan disampaikan adalah sebuah ajakan kepada masyarakat mengenal wisata seni budaya batik di desa Kliwonan sebagai desa wisata batik yang bernuansa alam.

b) Bentuk Pesan

(1) Pesan Verbal

(a) Headline

Headline merupakan bagian terpenting dari sebuah media promosi yang dipakai sebagai penangkap perhatian utama. Headline dari perancangan ini adalah “Asri”. Kata Asri dipilih karena kata ini dinilai mampu untuk menarik perhatian khalayak dengan cepat dan berusaha untuk menarik peminat. Di samping itu, Asri juga mewakili citra wisata desa batik Kliwonan ini yang memiliki keasrian alamnya.


(29)

commit to user

(b) Sub headline

Anak judul atau sub headline berfungsi sebagai jembatan penghubung antara headline dengan unsur visual lainnya yang dirancang. Sub headline digunakan untuk lebih

memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun

isi pesan yang ingin disampaikan sekaligus mengarahkan pembaca sehingga tertarik seperti yang diharapkan. Sub headline yang akan digunakan antara lain :

1. Landscape, wisata nuansa alam

2. Traveling, wisata jelajah desa

3. Artistik, seni batik cap dan tulis

4. Wisata belajar seni batik cap dan tulis

(c) Base line

Unsur lain yang biasanya ditempatkan di bagian bawah dari bidang keseluruhan.

Logo

Di sini, logo berfungsi sebagai media pesan verbal yang menyampaikan identity corporation dan brand name dari pariwisata desa batik Kliwonan, pesan yang disampikan adalah di mana letak kawasan dari pariwisata desa batik Kliwonan ini berada. Logo yang digunakan dalam visual karya adalah logo pemerintah Kabupaten Sragen dan logotype dari wisata desa batik Kliwonan. Visual logo ini


(30)

commit to user

diharapkan mampu menyampaikan atas pesan yang terkandung didalam visual karya.

(2) Pesan Non Verbal

(a) Ilustrasi

Ilustrasi karya poster dibuat untuk mendukung visual yang sesuai dengan tema dan ilustrasi yang ditampilkan harus memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan. Jadi, foto yang dihasilkan sebagai media ilustrasi objek mampu menarik perhatian pemandang, berikut konsep perancangan ilustrasi:

1. Poster tentang pembuatan batik cap

Konsep fotografi :

Memperkenalkan kerajinan batik cap desa Kliwonan. Foto diambil dengan teknik full frame, dengan merekam aktivitas pembuatan batik cap dalam satu frame berbentuk portrait.

2. Poster tentang pembuatan batik tulis

Konsep fotografi :

Memperkenalkan kerajinan batik tulis desa Kliwonan. Foto di ambil dengan teknik close up, dengan merekam aktivitas pembuatan batik tulis yang dilakukan seorang pembatik dengan fokus lebih


(31)

commit to user

terkonsentrasi pada pembatik dan pengguratan canting dalam satu frame berbentuk landscape.

3. Poster pengarahan belajar membatik

Konsep fotografi :

Memperkenalkan adanya aktifitas wisata pembelajaran membatik di desa Kliwonan. Foto di ambil dengan teknik close up, dengan merekam aktivitas pengarahan dan pemberian teori teknis pembuatan batik tulis dalam satu frame berbentuk portrait.

4. Poster belajar membatik

Konsep fotografi :

Memperkenalkan adanya aktifitas wisata pembelajaran membatik di desa Kliwonan. Foto di ambil dengan teknik close up, dengan merekam aktivitas seorang wanita yang diperankan oleh model yang sedang belajar membuat batik tulis setelah diberi pengarahan sebelumnya dalam satu frame berbentuk portrait.

5. Poster ruang pengeringan batik

Konsep fotografi :

Memperkenalkan proses yang dilakukan dalam pembuatan jarik batik di desa Kliwonan. Salah


(32)

commit to user

satunya adalah proses pengeringan di dalam ruangan. Foto diambil dengan teknik full frame, dengan merekam aktivitas salah satu pembuatan batik tulis yaitu pengeringan dengan diperankan model dalam satu frame berbentuk portrait.

6. Poster jalur masuk jembatan gantung

Konsep fotografi :

Memperkenalkan salah satu tempat terbaik untuk jalan atau bersepeda bahkan menjadi spot fotografi yang bagus di desa Kliwonan yakni jembatan gantung. Foto diambil dengan teknik full frame dengan diperankan oleh model di jalur masuk jembatan menggunakan properties sepeda ontel, dengan merekam aktivitas santai dalam satu frame berbentuk portrait.

7. Poster landscape jembatan gantung

Konsep fotografi :

Memperkenalkan salah satu tempat terbaik untuk jalan atau bersepeda bahkan menjadi spot fotografi yang bagus di desa Kliwonan yakni jembatan gantung. Foto diambil dengan teknik full frame dengan mengekspos lebih pada keindahan


(33)

commit to user

landscape sekitar jembatan gantung dalam satu

frame berbentuk portrait.

8. Poster pertengahan jembatan gantung

Konsep fotografi :

Memperkenalkan salah satu tempat terbaik untuk jalan atau bersepeda bahkan menjadi spot fotografi yang bagus setapak di desa Kliwonan yakni jembatan gantung. Foto diambil dengan teknik full frame dengan diperankan model di jalur masuk jembatan menggunakan properti layaknya bunga desa, dengan merekam aktivitas jalan santai dalam satu frame berbentuk portrait.

9. Poster sungai Bengawan Solo di desa Kliwonan

Konsep fotografi :

Menampilkan keindahan tersendiri sungai Bengawan Solo yang mengalir di desa Kliwonan. Foto diambil dengan teknik full frame dengan wide angle dari atas jembatan gantung supaya landscape sungai Bengawan Solo lebih terekspos lebih luas terekam dalam satu frame.


(34)

commit to user

10. Poster suasana pemancingan

Konsep fotografi :

Memperkenalkan objek pemancingan dalam kolam buatan dengan mengekspose suasana di sekitar kolam beserta kegiatan memancing dari para pengunjung. Foto diambil dengan teknik full frame dengan merekam aktifitas memancing salah satu pengunjung dalam satu frame.

11. Poster landscape kolam pemancingan

Konsep fotografi :

Memperkenalkan objek pemancingan dalam kolam buatan swadaya warga selain di sungai Bengawan Solo, desa Kliwonan. Foto diambil dengan teknik full frame dengan wide angle supaya

landscape kolam pemancingan lebih terekspos lebih

luas terekam dalam satu frame.

12. Poster guratan canting

Konsep fotografi :

Menampilkan keindahan dalam artistik batik desa Kliwonan. Foto diambil dengan teknik close up dengan merekam detail guratan pembuatan batik desa Kliwonan dalam satu frame.


(35)

commit to user

13. Poster pematang sawah

Konsep fotografi :

Menampilkan keindahan dan keasrian alam desa Kliwonan yang didominasi wilayah hijau pertanian karena pertanian merupakan kegiatan sampingan warga selain membatik. Foto diambil dengan teknik full frame dengan wide angle supaya landscape desa Kliwonan lebih terekspos lebih luas terekam dalam satu frame.

14. Poster jalan masuk desa batik

Konsep fotografi :

Menampilkan jalur atau jalan masuk desa Kliwonan sebelum masuk di wilayah desa industri batiknya. Foto diambil dengan teknik full frame dengan wide angle supaya landscape desa Kliwonan lebih terekspos lebih luas terekam dalam satu frame.

15. Poster petilasan Joko Tingkir

Konsep fotografi :

Menampilkan salah satu tempat bersejarah di daerah desa Kliwonan yang biasanya digunakan sebagai wisata ziarah dan komplek petilasan ini merupakan peninggalan kerajaan Pajang. Foto ini diambil dengan teknik full frame dengan fokus pada


(36)

commit to user

suasana petilasan dan pintu masuk bertahtakan

mahkota Pakubuwono X di dalam satu frame

portrait.

c) Typografi

Typografi adalah kajian ilmu yang mempelajari macam-macam bentuk dan jenis huruf. Setiap bentuk bentuk jenis huruf mencerminkan suatu sikap dan karakteristik yang berbeda. Pemilihan huruf yang tepat dapat mendukung pesan yang ingin disampaikan agar lebih berarti.

Pemilihan typografi yang digunakan dalam karya yang menjadi karya poster ini menggunakan typografi :

(1) Brush Scirpy Std

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk

Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu

Vv Ww Xx Yy Zz

 

(2) Tekton Pro

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk

Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu

Vv Ww Xx Yy Zz


(37)

commit to user

Alasan pemilihan typografi :

Berkesan santai, lembut dan luwes. Indah dalam bentuk typografinya, sangat cocok dengan tema-tema keindahan alam, santai dan tradisi.

Jenis typografi : Typografi ini termasuk dalam keluarga typografi dekoratif.

(1) Arial

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk

Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu

Vv Ww Xx Yy Zz

 

Alasan pemilihan typografi :

Berkesan sederhana dan jelas atau mudah dibaca. Typografinya, sangat cocok penjelasan dan deskripsi dari pesan yang ingin disampaikan.

Jenis typografi : Typografi ini termasuk dalam keluarga typografi serif.

d) Warna

Warna adalah merupakan salah satu unsur dalam menambah daya tarik visual. Warna merupakan unsur yang penting karena warna merupakan bahasa komunikatif tersendiri yang disampaikan melalui penglihatan. Fungsi warna sangat mempengaruhi faktor psikologis tertentu

terhadap audience. Selain itu juga membangkitkan simbolisasi dari tema


(38)

commit to user

Warna yang dipakai menggunakan warna hitam, putih, kuning, dan hijau. Warna-warna tersebut juga akan dipakai dalam pewarnaan teks, out line teks, fill in caption maupun warna logo asli.

Alasan pemilihan warna :

(1) Hitam

Warna hitam adalah warna yang kuat dan pekat. Warna ini digunakan karena kepekatan dan kekuatanya sebagai penarik minat, tentunya didukung dengan warna-warna pendukung yang lain.

(2) Putih

Warna putih adalah warna yang netral dan suci. Warna ini digunakan karena dimaksudkan mewakili netralnya situasi dan kondisi di desa Kliwonan. Selain itu warna putih berkesan jelas dibaca untuk menjadi warna body text dalam ilustrasi fotografi.

(3) Kuning

Warna kuning adalah warna yang Mencerminkan kelembutan dan keindahan. Warna kuning bersifat lembut. mencerminkan kelembutan keaslian tempat wisata yang dengan keadaan yang sebenarnya.


(39)

commit to user

Kuning (Orange)

C: 0 M: 60 Y: 100 K: 0

Hijau (chartreuse)

C: 40 M: 0 Y: 100 K:0

(4) Hijau

Warna hijau adalah warna yang Mencerminkan kesejukan, keanggunan dan keindahan. Warna hijau bersifat sejuk. Sangat cocok dalam bidang yang bertema-tema alam.

2) Media Placement

Karya mandiri berupa poster ini akan ditempatkan pada beberapa titik keramaian terlebih di mana tempat tersebut banyak terdapat orang yang akan menentukan tempat bepergiannya atau tempat yang berhubungan

dengan tourism, contohnya adalah stasiun, hotel atau penginapan,

terminal bus dan biro perjalanan wisata.

b. Konsep Perancangan Karya Penunjang

1) Pengikat Pesan Grafis

a) Headline

Headline yang digunakan dalam perancangan karya penunjang antara lain adalah :

(1) “Kliwonan, wisata budaya luhur”


(40)

commit to user

b) Identitas atau Logo

Identitas yang dipakai adalah identitas departemen terkait yang memang memegang kendali objek wisata batik desa Kliwonan tersebut. Identitas atau logo yang dipakai yaitu logo Pemerintah Kabupaten Sragen dan logo wisata batik desa Kliwonan, Sragen.

c) Ilustrasi

Ilustrasi yang akan digunakan untuk pengikat grafis merupakan gabungan ilustrasi alami dari keadaan sekitar desa Kliwonan tersebut. Ilustrasi tema tersebut akan diolah melalui teknik digital imaging.

3) Karya penunjang

a) Sticker

Sticker merupakan souvenir yang cukup tahan lama dan merupakan media yang relatif disukai masyarakat dan sifatnya yang simple maka dapat ditempatkan di mana saja.

Konsep desain : Headline yang digunakan pada sticker adalah ”

Kliwonan, wisata budaya luhur”. Ilustrasi gambar pada stiker menyesuaikan ilustrasi desain pengikat grafis, disertai logo wisata dan logo kabupaten Sragen pada bagian base line. Dibuat menggunakan proses cetak digital print full color

Placement : Sticker ditujukan sebagai suovenir yang akan


(41)

commit to user

b) Tiket Masuk

Tiket Masuk direncanakan bisa menjadi kenang-kenangan dari berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Konsep desain : Headline pada tiket masuk adalah ” Kliwonan,

wisata budaya luhur”. Ilustrasi gambar pada tiket masuk menyesuaikan ilustrasi desain pengikat grafis, disertai logo wisata dan logo kabupaten Sragen pada bagian base line. Dibuat dengan proses cetak digital print full color

Placement : Tiket ditujukan di kantor kelurahan desa

Kliwonan, sebagai administrasi awal dalam melakukan aktifitas wisata batik.

c) Amplop

Amplop yang akan dibuat bertujuan sebagai alat promosi kepada pihak kedua dan ketiga. Diharapkan melalui amplop dapat mewakili di tempat-tempat yang lumayan jauh dari tempat pariwisata yang diangkat.

Konsep Desain : Menggunakan headline ” Kliwonan, wisata

budaya luhur” disertai logo wisata dan logo kabupaten Sragen pada bagian base line.

Ilustrasi gambar pada kartu pos menyesuaikan ilustrasi desain pengikat grafis, dibuat dengan proses cetak digital print full color


(42)

commit to user

Placement : Kartu pos ditujukan sebagai suovenir yang akan

dibagikan secara gratis kepada pengunjung dan sebagai keperluan kantor Dinas Pariwisata setempat.

d) Leaflet satu muka

Leaflet merupakan media promosi yang paling mudah ditemukan, namun demikian informasi yang diberikan dapat dipaparkan secara singkat dan jelas bahkan dapat memandung wisata secara ringkas.

Konsep Desain : Headline yang digunakan ialah ”Asri, desa

Kliwonan”, ditambahkan juga dengan body copy sebagai isi dan penjelas dari apa yang dipromosikan. Ilustrasi gambar pada leaflet menyesuaikan ilustrasi desain pengikat grafis, disertai logo wisata dan logo kabupaten Sragen pada bagian base line. Dibuat dengan proses cetak digital print full color.

Placement : leaflet ditempatkan di loket pintu masuk objek

wisata dan juga pada kantor Dinas Pariwisata

setempat. Leaflet ditujukan sebagai souvenir

yang akan dibagikan secara gratis.

e) Identity Card atau Kartu identitas

Identity Card adalah kartu identitas yang ditujukan kepada para petugas lapangan disekitar obyek wisata desa batik Kliwonan.


(43)

commit to user

Konsep Desain : pengikat grafis yang digunakan untuk

penyamaian pesan adalah hanya berupa logo identitas wisata.

Ilustrasi gambar pada Identity Card atau kartu petugas menyesuaikan ilustrasi desain pengikat grafis, dibuat dengan proses cetak digital print full color

Placement : Identity Card ditujukan kepada petugas

lapangan objek wisata batik desa Kliwonan.

f) Kartu parkir

Kartu parkir menyesuaikan dengan desain ilustrasi pengikat grafis yang akan disajikan di dalamnya.

Konsep desain : headline yang digunakan adalah ” Kliwonan,

wisata budaya luhur”. Disertai logo wisata dan logo kabupaten Sragen pada bagian base line. Kartu parkir direncanakan dibuat menggunakan bahan kertas dicetak dengan proses cetak digital print full color

Placement : Kartu parkir diberikan kepada petugas parkir

dan ditujukan untuk tanda parkir atau penitipan kendaraan.


(44)

commit to user

g) Kaos

Kaos menyesuaikan dengan desain ilustrasi pengikat grafis yang akan disajikan di dalamnya. Kaos direncanakan dibuat menggunakan bahan

katun dan dengan proses cetak sablon digital full color dan sablon

manual.

konsep desain : Headline yang digunakan ialah ” Kliwonan,

wisata budaya luhur”. Pada bagian belakang atas disertakan logo wisata desa Kliwonan.

Ilustrasi gambar pada kaos menyesuaikan ilustrasi desain pengikat grafis, dibuat dengan proses cetak digital print full color

Placement : Kaos ditujukan untuk seragam Petugas lapangan

di objek wisata tersebut bahkan sebagai souvenir yang dibagikan secara gratis.

h) X-Banner

X-Banner menyesuaikan dengan desain ilustrasi pengikat grafis yang akan disajikan di dalamnya. Banner direncanakan dibuat menggunakan proses cetak digital printing full color.

Konsep desain : Headline pada X-banner adalah ” Kliwonan,

wisata budaya luhur”. disertai logo wisata dan logo kabupaten Sragen pada bagian base line.


(45)

commit to user

Ilustrasi gambar pada banner menyesuaikan ilustrasi desain pengikat grafis, dibuat dengan proses cetak digital print full color.

Placement : Banner ditujukan untuk pelengkap ruangan pada

kantor Dinas pariwisata terkait dan untuk dibagikan secara gratis di tempat industri batik Kliwonan yang banyak dikunjungi wisatawan

C. Teknik Pelaksanaan

Dalam teknik pelaksanaan ini dijelaskan bagaimana perancangan yang dilakukan dari kegiatan pra produksi hingga proses produksi sebuah karya jadi.

1. Pra Produksi

a. Perencanaan Hunting

Sebelum melakukan pengambilan gambar atau foto, perlu direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Ini dilakukan bertujuan untuk kelancaran dan kesuksesan dalam sesi foto tersebut supaya sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam konsep perancangan sebelumnya. Berikut semua hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan sesi foto :

1) Setting lokasi

Sebagian besar objek fotografi adalah aktifitas pembatikan

dan suasana desa Kliwonan. Maka setting yang digunakan seperti

komplek industri batik Sadewa dan beberapa wilayah outdoor di


(46)

commit to user

pengambilan foto di komplek industri batik dilakukan dengan beberapa teknik yakni teknik close up dan full body serta ditambahkan

teknik high angle. Teknik ini digunakan karena dalam aktifitas

pembuatan batik banyak melibatkan dengan aktifitas objek.

Untuk bagian sungai Bengawan Solo dan alam sekitarnya pengambilan gambar dilakukan di beberapa tempat yang berbeda dengan komposisi Full Shot dan juga ditambahkan low angle. Teknik ini digunakan untuk lebih mengekspos landsape desa Kliwonan lebih luas dan detail.

2) Hardware dan properties

a) Kamera

Kamera yang digunakan dalam pembuatan karya fotografi ini yaitu kamera digital SLR dengan merek Sony Alpha seri Alpha 200 yang mempunyai resolusi maksimum 10.2 megapixel atau 10 juta titik gambar pada 72 Dpi atau dot per inch dalam format kamera dengan sisi panjang adalah 3872 titik gambar dan sisi tinggi mencapai 2592 titik gambar atau panjang: 136,6cm, dan tinggi: 91,44 cm, pada 72 Dpi dalam format gambar asli kamera untuk gambar format JPEG maupun format RAW.

b)Lensa

Lensa yang digunakan adalah lensa kit atau zoom dan lensa tele. Lensa kit yang digunakan adalah lensa Sony DT 18-70mm f 3.5-5.6.


(47)

commit to user

c) Flash Lighting

Lighting yang digunakan di sini adalah dengan menggunakan

lampu flash eksternal atau lebih dikenal speedlite yakni merek

Yong Nuo seri YN-460. Speedlite ini memiliki parameter power level sebanyak tujuh level `dengan teknik manual flash.

d)Properties

Properties atau perlengkapan digunakan sebagai pelengkap

dalam sesi foto seperti tripod, trigger conection, filter CPL atau

Circular Polarization dan perlengkapan model. Model dipergunakan untuk membantu penciptaan foto yang baik.

Tripod yang digunakan Excell Promoss. Trigger yang

digunakan SLR Kit. Filter CPL yang digunakan merek Fotga.

3) Teknik penggunaan lensa

a) Penggunaan Lensa Sudut Lebar atau Wide Lens

Pegambilan gambar dengan lensa sudut luas dan lebar akan menampilkan efek keluasan dan kelebaran pada objek yang akan diambil gambarnya. Penggunaan lensa jenis ini sangat berguna sekali dimana kita berada didalam ruangan yang sempit, ataupun ingin menampilkan objek dengan komposisi full shot. Lensa yang termasuk dalam lensa sudut lebar yaitu lensa dengan ukuran dari 10 mm sampai dengan 35 mm.


(48)

commit to user

b)Penggunaan Lensa Normal atau normal lens

Lensa normal adalah lensa yang mempunyai sudut pandang normal layaknya mata manusia dan berefek tidak ada distorsi perspektif pada gambar. Lensa yang termasuk dalam lensa sudut lebar yaitu lensa dengan ukuran dari 35 mm sampai dengan 55 mm.

4) Teknik pengambilan gambar

Teknik pengambilan gambar dalam pembuatan karya fotografi ini di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Bird Eye

Bird eye adalah teknik pengambilan gambar dengan sudut pandang yang lebih tinggi dari objek atau pengambilan gambar dari bagian atas. Teknik ini berguna sekali dan dapat memunculkan efek gambar yang diambil seolah-olah lebih kecil atau lebih rendah dalam komposisi Close up atau untuk memunculkan gambar dalam semua bidang dalam komposisi Full frame.

b)Close Up

Close Up adalah teknik pengambilan gambar dari sudut pandang yang sangat dekat. Teknik ini sangat berguna sekali untuk menonjolkan subjek yang akan diambil dari jarak yang dekat. Teknik ini dapat mempunyai efek background dapat dibuat


(49)

commit to user

menjadi kabur ataupun tidak kabur sama sekali tergantung dengan penggunaan lensa.

c) Full Frame

Full Frame adalah teknik pengambilan gambar secara penuh di semua bidang objek maupun bidang-bidang pendukung di sekitarnya dengan intensitas ketajaman yang sama antara foreground, objek, maupun backgruound

d)Frog Eye

Frog eye adalah teknik pengambilan gambar dengan sudut pandang yang lebih rendah dari objek atau pengambilan gambar dari bagian bawah. Teknik ini berguna sekali dan dapat memunculkan efek gambar yang diambil seolah-olah lebih besar, lebih tinggi dalam komposisi Close Up

b. Eksekusi

Dalam tahap eksekusi ini merupakan tahap penerapan, di mana setelah konsep perancangan dan perencanaan hunting telah selesai dirancang. Eksekusi pengambilan foto dilakukan sesuai dengan kosep yang telah dirancang sebelumnya. Berikut teknik eksekusi pengambilan foto yang akan dilakukan dalam tiap-tiap karya yang dihasilkan :

1) Pembuatan batik cap


(50)

commit to user

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan satu

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : pekerja batik dan proses pembuatan batik cap

2) Pembuatan batik tulis

a) Setting : workshop batik Dewi Arum

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : pekerja batik dalam membuat batik tulis

3) Pengarahan belajar membatik

a) Setting : workshop batik Sadewa

b) Teknis : menggunakan teknik closeup dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : pekerja batik dalam memberikan praktek batik tulis kepada

model

4) Belajar membatik

a) Setting : workshop batik Sadewa

b) Teknis : menggunakan teknik closeup dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.


(51)

commit to user

5) Ruangan pengeringan jarik batik

a) Setting : workshop pengeringan jarik, batik Sadewa

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : model di dalam ruangan pengeringan jarik batik

6) Jalur masuk jembatan gantung

a) Setting : jalur masuk jembatan gantung

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : gadis desa diperankan oleh model dengan menuntun

sepeda ontel

7) Pertengahan landscape jembatan gantung

a) Setting : pertengahan jembatan gantung

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : jembatan gantung dan keadaan sekitanya

8) Pertengahan jembatan gantung


(52)

commit to user

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : gadis desa diperankan oleh model berjalan dengan cantik

9) Sungai Bengawan Solo

a) Setting : alur sungai Bengawan Solo

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan dua

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : keindahan sungai Bengawan Solo

10)Suasana pemancingan

a) Setting : kolam pemancingan

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan satu

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : suasana pemancing dan keadaan lokasi di sekitar kolam

pemancingan

11)Landscape sekitar kolam pemancingan

a) Setting : kolam pemancingan

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan satu

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.


(53)

commit to user

12)Guratan canting

a) Setting : pembuatan batik di workshop Batik Sadewa

b) Teknis : menggunakan teknik closeup dengan menggunakan satu

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : close up canting

13)Landscape pematang sawah

a) Setting : pematang sawah desa Kliwonan

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan satu

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : landscape pematang sawah

14)Jalan masuk desa batik

a) Setting : jalan desa Kliwonan

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan satu

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.

c) Objek : jalan masuk desa batik Kliwonan

15)Petilasan Joko Tingkir

a) Setting : petilasan Joko Tingkir

b) Teknis : menggunakan teknik fullshot dengan menggunakan satu

speedlite sebagai lighting, lensa 18-70mm untuk mengambil lebar kondisi tempat dan menggunakan file format RAW.


(54)

commit to user

c) Objek : suasana petilasan dan pintu gerbang bertahtakan mahkota

Pakubuwono X

2. Produksi

a. Editing

Proses editing merupakan hal penting dalam sebuah pematangan karya

sebelum menjadi karya jadi. Di mana file hasil pemotretan diolah sedemikian rupa sesuai dengan konsep perancangan karya, ini bertujuan untuk menambah nilai visual dan kelak dalam hasil jadinya mampu menjadi media promosi wisata yang baik.

Software basic yang digunakan adalah Adobe Lightroom 3, Adobe

Photoshop CS3, dan Corel Draw X4. Pada Adobe Photoshop CS, dalam

proses editing juga menggunakan beberapa plugin software guna

memperindah dalam olah digital imaging. Plugin Adobe Photoshop yang digunakan adalah Nik Sofware, Noise Ninja, dan beberapa action plugin.

Editing dilakukan pada karya mandiri dan karya penunjang. Pada karya

mandiri pada umumnya hampir sama, berikut proses editing yang dilakukan pada karya mandiri :

1) Convert file RAW to JPEG

Dalam sesi foto, penulis pada umumnya menggunakan file RAW agar keaslian foto lebih maksimal dibandingkan dengan hasil dari file JPG. Agar dapat masuk dalam software olah digital Adobe Photoshop CS3

diharuskan file RAW dikonversi atau perubahan terlebih dahulu


(55)

commit to user

Adobe Lightroom 3 merupakan software yang mampu mengolah dan konversi foto RAW. Foto yang akan dikonversi RAW to JPG diolah terlebih dahulu, terutama pada nilai noise foto. Setelah selesai baru dilakukan konversi ke dalam file JPG.

2) Olah digital foto

Olah digital merupakan proses kelanjutan dari konversi sebelumnya

yang bertujuan untuk pematangan foto. Adobe Photoshop CS3 adalah software yang digunakan dalam pengolahan digital foto.

Dalam proses olah digital Adobe Photoshop ini penulis menggunakan

diantaranya beberapa plugin tambahan seperti Nik Software, Noise

Ninja, dan beberapa Filter pendukung. Teknik editing foto yang

digunakan teknik editing warna seperti HDR atau High Dynamic

Range,color contrast dan midnight sephia.

3) Rethoucing

Proses editing ini merupakan proses terakhir dalam pengolahan desain dan setting ukuran. Pengolahan desain yang dilakukan pada proses ini

menggunakan software Corel Draw X4 dan berikut beberapa

pengolahan yang dilakukan :

a) Pengolahan dan penempatan teks pada area foto, seperti

penempatan headline dan sub headline satu baris dengan base

line. Hal ini bertujukan agar kesatuan poster tersebut tidak

mengurangi kekutan penyampaian pesan dari ilustrasi yang ditampilkan sebuah karya foto.


(56)

commit to user

b) Pengolahan layout, menambahkan unsur garis pada area base

line untuk mempertegas penyampaian pesan.

c) Pengolahan dan penempatan setting desain yang dimaksud

adalah penyesuaian layout desain dengan ukuran area desain.

b. Cetak

Proses cetak merupakan kelanjutan dari proses editing. File yang telah di

olah digital telah siap untuk menuju ke proses selanjutnya yakni proses

cetak. Cetak ini sendiri nantinya akan dibagi dua, yakni untuk karya mandiri dan karya penunjang.

1) Karya mandiri

Dalam proses cetak, karya mandiri ini akan dicetak dalam ukuran

50cm x 70cm atau 20R jumbo dengan menggunakan acuan sisi

terpendek 50cm dan bahan yang digunakan adalah easy benner.

2) Karya penunjang

Karya penunjang terdiri dari media yang berbeda-beda dengan demikian proses cetak atau pembuatannya juga berbeda-beda, berikut teknis cetak dari karya penunjang :

a) Sticker

Teknis : cetak indoor A3 dengan kertas sticker.

b)Tiket masuk

Teknis : cetak indoor A3 dengan kertas art paper.

c) Kartu pos


(57)

commit to user

d)Leaflet satu muka

Teknis : cetak indoor A3 dengan kertas art paper.

e) Identity card atau kartu petugas

Teknis : cetak indoor dengan bahan mika dengan tempat penjapit bentuk yoyo.

f) Kartu parkir

Teknis : cetak indoor A3 dengan kertas ivory kemudian laminating agar tidak mudah basah

g)Kaos

Teknis : cetak sablon digital printing dan sablon rubber pada teks

h)X-Banner

Teknis : cetak outdoor MMT dengan bahan easy banner, kemudian di setting dengan empat keling atau lubang mata ikan dan satu standing-X.

c. Finishing

Finishing merupakan proses terakhir atau penyelesaian akhir. Finishing

dibeberapa karya tidak sama misalnya pada karya penunjang. Pada karya penujang memiliki cara finishing masing-masing, dikarenakan karya penunjang beraneka ragam bentuk dan medianya. Berikut beberapa proses finishing yang dilakukan :

1) Karya Mandiri

Dalam karya mandiri, semua karyanya masih dalam satu jenis bentuk yakni foto dalam frame. Frame yang digunakan berbahan dasar kayu


(58)

commit to user

dengan warna cokelat corak tekstur kayu agar terlihat elegan dan cocok dengan konsep asri yang diangkat dan apabila telah selesai terakhir diberi pengait untuk mempermudah untuk dipajang.

2) Karya Penunjang

Karya penunjang rata-rata dilakukan finishing dengan laminasi seperti pada media sticker dan kartu parkir. Kemudian ada pula yang

dilakukan finishing dengan pemberian empat keling dan standing-X

pada proses finishing X-banner.

Untuk kaos sendiri proses finishing hanya dikeringkan, dan media karya penunjang lainnya hampir standar saja tanpa proses finishing yang rumit.


(59)

commit to user

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A.

Karya Visual Poster

1. Pembuatan batik cap

a. Konsep fotografi : Pembuatan batik cap pada home industry dari Batik

Dewi Arum. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa proses dari pembuatan batik cap di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Landscape

d. Proses : olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/80sec , f/3.5, ISO 400

2) Date and time : 13/08/2010, 10:00 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

   


(60)

commit to user

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 50cm x 70cm

   


(61)

commit to user

2. Pembuatan batik tulis Indoor

a. Konsep fotografi : Pembuatan batik cap pada home industry dari batik

Dewi Arum. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa proses dari pembuatan batik tulis di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/20sec , f/5.6, ISO 200

2) Date and time : 13/08/2010, 10:00 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 50cm x 70cm

   


(62)

commit to user

3. Pembelajaran batik tulis

a. Konsep fotografi : pembelajaran oleh pembatik kepada pealaku wisata

dalam membuat batik tulis. Pelaku wisata diperankan oleh model. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa proses dari pembuatan batik tulis dan untuk memperkenalkan adanya aktifitas belajar membatik di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/80sec , f/3.5, ISO 400

2) Date and time : 17/08/2010, 10:00 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

   


(63)

commit to user

g. Ukuran : 50cm x 70cm

4. Belajar membatik

a. Konsep fotografi : Pembelajaran dalam membuat batik tulis setelah

pelaku wisata tersebut mendapatkan teknik pembuatan batik tulis. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa proses dari pembuatan batik tulis dan untuk memperkenalkan adanya aktifitas belajar membatik di desa Kliwonan..

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Landscape

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/80sec , f/3.5, ISO 200

2) Date and time : 17/08/2010, 14:30 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 70cm x 50cm

   


(64)

commit to user

5. Pengeringan jarik batik

a. Konsep fotografi : pengeringan batik merupakan salah satu proses

kelanjutan setelah menulis pada jarik. Diperankan oleh model agar menciptakan kesatuan pada proses aktifitas pembelajaran batik. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa proses dari pembuatan batik tulis.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/60sec , f/3.5, ISO 200

2) Date and time : 17/08/2010, 14:50 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

   


(65)

commit to user

g. Ukuran : 50cm x 70cm

6. Jalur masuk jembatan gantung

a. Konsep fotografi : Pelaku wisata melakukan perjalanan keliling desa

dengan menggunakan sepeda ontel, ini merupakan wisata alternatif dari desa Kliwonan. Pelaku wisata diperankan oleh model. Konsep ini menunjukan adanya wisata jelajah desa yang menyenangkan dari desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/80sec , f/8, ISO 200

2) Date and time : 17/08/2010, 16:30 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

   


(66)

commit to user

g. Ukuran : 50cm x 70cm

7. Pertengahan jembatan gantung

a. Konsep fotografi : Pelaku wisata melakukan perjalanan keliling desa

dengan berjalan santai di jembatan gantung, ini merupakan wisata alternatif dari desa Kliwonan. Pelaku wisata diperankan oleh model. Konsep ini menunjukan adanya wisata jelajah desa yang menyenangkan dari desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/80sec , f/3.5, ISO 400

2) Date and time : 17/08/2010, 16:20 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

   


(67)

commit to user

g. Ukuran : 50cm x 70cm

8. Suasana pemancingan

a. Konsep fotografi : tempat alternatif wisata lain di desa Kliwonan yaitu

pemancingan outdoor. Tempat ini memiliki landscape indah dan suasana yang teduh. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan objek pemancingan sebagai alternatif wisata yang dapat dilakukan di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Landscape

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/60sec , f/7.1, ISO 100

2) Date and time : 01/09/2010, 15:30 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 70cm x 50cm

   


(68)

commit to user

9. Landscape pemancingan

a. Konsep fotografi : merupakan salah satu spot landscape yang

mempesona di desa Kliwonan yaitu salah satunya landscape pemancingan. Konsep ini bertujuan untuk memperlihatkan keindahan dan keasrian landscape di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Landscape

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/50sec , f/10, ISO 100

2) Date and time : 01/09/2010, 15:35 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 70cm x 50cm

   


(69)

commit to user

10.Landscape pematang sawah

a. Konsep fotografi : merupakan salah satu spot landscape yang

mempesona di desa Kliwonan yaitu salah satunya landscape pematang

sawah. Konsep ini bertujuan untuk memperlihatkan keindahan dan keasrian landscape di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Landscape

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/60sec , f/9, ISO 100

2) Date and time : 01/09/2010, 15:40 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 70cm x 50cm

   


(70)

commit to user

11.Landscape jalan desa

a. Konsep fotografi : merupakan salah satu spot landscape yang

mempesona di desa Kliwonan yaitu salah satunya landscape jalan desa. Konsep ini bertujuan untuk memperlihatkan keindahan dan keasrian landscape di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/80sec , f/7.1, ISO 100

2) Date and time : 01/09/2010, 15:37 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

   


(71)

commit to user

g. Ukuran : 50cm x 70cm

12.Landscape jembatan gantung

a. Konsep fotografi : merupakan salah satu spot landscape yang

mempesona di desa Kliwonan yaitu salah satunya landscape jembatan gantung. Konsep ini bertujuan untuk memperlihatkan keindahan dan keasrian landscape di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Landscape

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/160sec , f/16, ISO 100

2) Date and time : 12/12/2010, 11:38 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 70cm x 50cm

   


(72)

commit to user

13.Petilasan Joko Tingkir

a. Konsep fotografi : tempat alternatif wisata lain di desa Kliwonan yaitu

petilasan Joko Tingkir. Tempat ini memiliki nilai sejarah dari kerajaan Pajang. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan objek petilasan Joko Tingkir sebagai alternatif wisata yang dapat dilakukan di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/160sec , f/18, ISO 400

2) Date and time : 12/12/2010, 11:17 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

   


(73)

commit to user

g. Ukuran : 50cm x 70cm

14.Guratan Canting

a. Konsep fotografi : mengambil sudut close up canting pada saat proses

pembuatan batik tulis. Konsep ini bertujuan untuk menampilkan nilai artistik dari batik Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Landscape

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/40sec , f/5.6, ISO 100

2) Date and time : 12/12/2010, 11:44 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 70cm x 50cm

   


(74)

commit to user

15.Landscape sungai Bengawan Solo

a. Konsep fotografi : merupakan salah satu spot landscape yang

mempesona di desa Kliwonan yaitu salah satunya landscape sungai Bengawan Solo. Konsep ini bertujuan untuk memperlihatkan keindahan dan keasrian landscape di desa Kliwonan.

b. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro

c. Format : Portrait

d. Proses : Olah digital Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

e. Teknis

1) Kamera : Exposure time 1/160sec , f/16, ISO 100

2) Date and time : 12/12/2010, 11:38 WIB

3) Accesoris : flash YN-460

f. Realisasi : Digital Photo Print Full color laminasi doff

g. Ukuran : 50cm x 70cm

   


(75)

commit to user

B.

Kaya Penunjang

1. Sticker

a. Ukuran : diameter 10cm

b. Format : lingkaran

c. Media/Bahan : Kertas sticker laminasi doff

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan kecantikan gadis desa

dengan background setting jembatan gantung

Kliwonan

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color

   


(76)

commit to user

2. Tiket masuk

a. Ukuran : 6,7cm x 14.5cm

b. Format : landscape

c. Media/Bahan : Kertas art paper

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan kecantikan gadis desa

pada sisi kanan dan keindahan landscape pemancingan di desa Kliwonan

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color

   


(77)

commit to user

3. Amplop

a. Ukuran : 23cm x 11cm

b. Format : landscape

c. Media/Bahan : Kertas amplop

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan aktifitas pembuatan batik

tulis di desa Kliwonan

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color

   


(78)

commit to user

4. Leaflet

a. Ukuran : 21cm x 14.8cm

b. Format : portrait

c. Media/Bahan : Kertas art paper

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan aktifitas apa saja yang

dapat dilakukan di desa Kliwonan dengan background landscape pematang sawah

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color

   


(79)

commit to user

5. Identity card

a. Ukuran : 8.5cm x 5.5cm

b. Format : portrait

c. Media/Bahan : mika

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan keindahan landscape di

sekitar jembatan gantung

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color

   


(80)

commit to user

6. Kartu parkir

a. Ukuran : 6cm x 10cm

b. Format : portrait

c. Media/Bahan : ivory

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan keindahan landscape di

sekitar jalan desa

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color, laminating

   


(81)

commit to user

7. Kaos

a. Ukuran : sablon A4 29.7cm x 21cm

b. Format : portrait

c. Media/Bahan : cotton combad 20s

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan keindahan landscape di

sekitar jembatan gantung dan pelaku wisata yag sedang menikmati perjalanan wisatanya

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color, rubber sablon

   


(82)

commit to user

8. X-banner

a. Ukuran : 110cm x 60cm

b. Format : portrait

c. Media/Bahan : easy banner

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan keindahan landscape di

sekitar jembatan gantung dan pelaku wisata yag sedang menikmati perjalanan wisatanya

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

   


(83)

commit to user

   


(84)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Desa Kliwonan sebagai salah satu objek wisata lokal yang sedang berkembang, pengembangan pariwisata desa Kliwonan dari desa industri batik ke desa wisata batik akan berpengaruh positif pada segala sektor dan bidang terutama pendapatan daerah setempat. Meningkatkan promosi, maka image kuat akan tebentuk dengan sendirinya serta menerapkan strategi promosi tempat pariwisata yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Melakukan promosi dengan melalui media fotografi, diharapkan akan membawa dampak besar dalam menarik minat masyarakat karena media tersebut memiliki daya tarik yang dapat dengan cepat ditangkap oleh indra penglihatan, tanpa harus melelahkan pikiran, sehingga konsumen dapat langsung mengerti isi pesan tersebut. Selain itu fotografi juga merupakan penjelasan secara global atas karakteristik dari objek wisata tersebut dan merupakan penghubung antara isi dan bentuk visual, karena fotografi mempunyai sifat menggambarkan secara otentik dari satu obyek.

B. Saran

Pemanfaatan media fotografi lewat aplikasinya ke dalam beberapa media komunikasi visual diantaranya media poster dengan ditunjang oleh perencanaan sistem grafis yang matang sebagai sarana komunikasi bisnis dengan konsumen, merupakan media yang efektif guna meningkatkan pendapatan. Kegiatan


(85)

commit to user

periklanan yang bertujuan menunjang promosi hendaklah dilakukan secara efektif agar di samping objek wisata terkait dapat dikenal masyarakat luas, promosi tersebut juga tepat guna dengan maksud apa yang dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Jadi, dalam melakukan sebuah promosi wisata desa batik Kliwonan sebaiknya dilakukan dengan semaksimal mungkin dengan memperhatikan efisien dan efektifitas dari apa yang akan dirancang dan direncanakan dalam sebuah promosi wisata, ini didasarkan oleh kesan keraguan atau terkesan setengah hati pengelola wisata setempat dalam melakukan promosi wisata desa batik Kliwonan ini, dengan demikian perkembangan wisata desa Kliwonan ditentukan oleh keberhasilan promosi tersebut.


(1)

6. Kartu parkir

a. Ukuran : 6cm x 10cm b. Format : portrait

c. Media/Bahan : ivory

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan keindahan landscape di sekitar jalan desa

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4


(2)

commit to user

7. Kaos

a. Ukuran : sablon A4 29.7cm x 21cm b. Format : portrait

c. Media/Bahan : cotton combad 20s

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan keindahan landscape di sekitar jembatan gantung dan pelaku wisata yag sedang menikmati perjalanan wisatanya

e. Typografi : Brush Scirpy Std , Tekton Pro, Arial

f. Proses : Adobe Photoshop CS3, Corel Draw X4

g. Realisasi : Digital Print Full color, rubber sablon

   


(3)

8. X-banner

a. Ukuran : 110cm x 60cm b. Format : portrait

c. Media/Bahan : easy banner

d. Ilustrasi : Ilustrasi menampilkan keindahan landscape di sekitar jembatan gantung dan pelaku wisata yag sedang menikmati perjalanan wisatanya


(4)

commit to user

   


(5)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Desa Kliwonan sebagai salah satu objek wisata lokal yang sedang berkembang, pengembangan pariwisata desa Kliwonan dari desa industri batik ke desa wisata batik akan berpengaruh positif pada segala sektor dan bidang terutama pendapatan daerah setempat. Meningkatkan promosi, maka image kuat akan tebentuk dengan sendirinya serta menerapkan strategi promosi tempat pariwisata yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Melakukan promosi dengan melalui media fotografi, diharapkan akan membawa dampak besar dalam menarik minat masyarakat karena media tersebut memiliki daya tarik yang dapat dengan cepat ditangkap oleh indra penglihatan, tanpa harus melelahkan pikiran, sehingga konsumen dapat langsung mengerti isi pesan tersebut. Selain itu fotografi juga merupakan penjelasan secara global atas karakteristik dari objek wisata tersebut dan merupakan penghubung antara isi dan bentuk visual, karena fotografi mempunyai sifat menggambarkan secara otentik dari satu obyek.

B. Saran


(6)

commit to user

periklanan yang bertujuan menunjang promosi hendaklah dilakukan secara efektif agar di samping objek wisata terkait dapat dikenal masyarakat luas, promosi tersebut juga tepat guna dengan maksud apa yang dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Jadi, dalam melakukan sebuah promosi wisata desa batik Kliwonan sebaiknya dilakukan dengan semaksimal mungkin dengan memperhatikan efisien dan efektifitas dari apa yang akan dirancang dan direncanakan dalam sebuah promosi wisata, ini didasarkan oleh kesan keraguan atau terkesan setengah hati pengelola wisata setempat dalam melakukan promosi wisata desa batik Kliwonan ini, dengan demikian perkembangan wisata desa Kliwonan ditentukan oleh keberhasilan promosi tersebut.