Rel, penambat dan bantalan. Bangunan pelengkap

Gambar 5.28 Ruang Bebas Lebar Jalan Rel 1067 mm Pada Lengkungan Sumber: Peraturan Menteri Perhubungan no PM 60 Tahun 2012

5.3.7 Rel, penambat dan bantalan.

Spesifikasi rel, penambat rel dan bantalan yang digunakan dalam desain jalan KA dijabarkan sebagai berikut: 1. Rel; jenis rel yang digunakan untuk jalan klas II adalah R 60 dengan karakteristik dan spesifikasi yang ditetapkan pada PM Hub. No. 282011. 2. Penambat rel; alat penambat elastis dengan persyaratan bahan sesuai dengan Peraturan Bahan Jalan Rel dan PM Hub. No. 282011. 3. Bantalan; direkomendasikan untuk menggunakan bantalan beton prategang, dengan spesfikasi sebagai berikut: a. Mutu campuran beton ≥ 500 kgcm2 dan mutu baja ≥ 2400 kgcm2, sedangkan mutu baja prategangnya ≥ 17.000 kgcm2. b. Bantalan beton di desain mampu memikul momen sebesar +1500 kgm di bawah rel dan -765 kgm di tengah bantalan. c. Jaraknya bantalan pada jalan lurus sebesar 60 cm sehingga digunakan bantalan sebanyak 1.667 buah per km. Pada tikungan, jarak 60 cm diukur pada rel luar.

5.3.8 Bangunan pelengkap

Jenis bangunan pelengkap yang merupakan bagian dari pembangunan jalan Kereta Api disesuaikan dengan kondisi trase rencana jalan kereta api yang didesain. Bangunan pelengkap yang umum antara lain: 1. Jembatan. 2. Duickerurung-urung. 3. Box culvert. 4. Gorong-gorong. 5. Saluran terbuka. Pada prinsipnya desain yang diusulkan untuk bangunan pelengkap adalah sebagai berikut. 1. Jembatan dengan bentang 10 L 20 m Direncanakan dari material beton bertulang dengan penyesuaian kondisi lingkungan sekitar, sedangkan untuk jembatan dengan bentang L 20 m, direncanakan dengan konstruksi baja. 2. Jembatan dengan bentang L ≤ 10 m Untuk meniadakan pemeliharaan konstruksi maka untuk jembatan dengan bentang ≤ 10 m direncanakan box culvert. 3. Duickerurung-urung Jenis struktur untuk bangunan pelengkap, direncanakan box culvert dengan luas minimal penampang basah masing-masing sungai. 4. Box culvert Jenis struktur untuk konstruksi direncanakan dengan struktur box culvert. 5. Gorong-gorong Jenis konstruksi ini direncanakan dengan konstruksi gorong-gorong dengan diameter lubang ≥ 0,50 m. 6. Saluran terbuka Jenis konstruksi direncanakan pada daerah-daerah galian cutting area.

5.3.9 Wesel