Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Keaslian Penelitian

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan yang hendak dikaji adalah Apakah pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap residivis pengedar narkotika di kota yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Terhadap Residivis Pengedar Narkotika Di Kota Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua manfaat, sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya, dan ilmu hukum pidana pada khususnya. 2. Manfaat Praktis a. Membantu penulis untuk menyelesaikan pendidikan jenjang Sarjana Hukum. b. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang upaya pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap residivis pengedar narkotika di kota yogyakarta. c. Memberikan masukan kepada aparat penegak hukum agar semakin bekerja keras untuk memberantas Narkotika.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian hukum skripsi ini merupakan hasil karya penulis sendiri, bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain. Kajian penelitian ini adalah mengkaji bagaimana pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap residivis pengedar narkotika di kota Yogyakarta. Setelah dilakukan penelusuran ternyata telah ada penulis lain yang melakukan penulisan hukum berkaitan dengan masalah ini, yaitu: 1. Agus Victor Sanjaya Hutabarat Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta Tahun 2012 dengan judul Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Putusan Pidana Terhadap Korban Tindak Pidana Narkotika a. Rumusan Masalah : Apa yang mendasari hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap korban tindak pidana narkotika? b. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dan mengkaji dasar pertimbangan yang mendasari hakim dalam menjatuhkan putusan pidana terhadap korban tindak pidana narkotika. c. Kesimpulan : dalam memutus perkara tindak pidana narkotika terhadap korban penyalahgunaan narkotika, hakim mempunyai kesulitan untuk menjatuhkan pidana walaupun telah memperoleg bukti-bukti yang kuat tentang terdakwa sebagai korban tindak pidana narkotika. Dalam mengambil keputusan, hakim tidak melihat pada ketentuan Pasal 103 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 akan tetapi hakim hanya melihat adanya fakta-fakta hukum dan pertimbangan non yuridis serta adanya faktor-faktor yang memberatkan atau meringankan terdakwa berdasarkan keterangan saksi. 2. Astri Marintan Hutasoit Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta Tahun 2015 dengan judul dasar pertimbangan hakim dalam putusan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika di daerah istimewa yogyakarta. a. Rumusan Masalah : Apakah yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam putusan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika di daerah istimewa yogyakarta? b. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dan menganalisa tentang dasar pertimbangan hakim dalam putusan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika di daerah istimewa yogyakarta. c. Kesimpulan : dasar pertimbangan hakim dalam putusan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika di daerah istimewa yogyakarta, hakim menggunakan ketentuan antara lain : 1 Surat Edaran Mahkamah Agung dan Peraturan Mahkamah Agung 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terutama pada Pasal 127 jo Pasal 103. 3 Hakim juga melihat adanya fakta lain sebagai dasar pertimbangan untuk menjatuhkan sanksi rehabilitasi terhadap pecandu narkotika yaitu hasil asesmen dan analisis tim asesmen terpadu sebagai rekomendasi rencana terapi dan rehabilitasi seseorang.

F. Batasan Konsep

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN BEBAS (Vrijspraak) TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Putusan Mahkamah Agung No.1614K/PID.SUS/2012)

1 17 94

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN (Studi Perkara Nomor 17/Pid.B.(A)/2011/PN.TK)

0 20 70

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI SECARA BERSAMASAMA (Studi Kasus No. 862/PID/B2010/PNTK)

0 4 51

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR: 30/PID/2013/PT.TK)

0 33 77

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR: 30/PID/2013/PT.TK)

0 16 59

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA WARGA NEGARA ASING (Studi Putusan MA Nomor:1599 K/Pid.Sus/2012)

1 28 64

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (STUDI KASUS PUTUSAN NO.30/PID/2013/PT.TK)

0 2 11

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN BEBAS TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERUSAKAN (Studi Perkara Nomor: 892/Pid.B/2014/PN.Tjk.)

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI YOGYAKARTA

0 1 18

ANALISIS YURIDIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN REHABILITASI TERHADAP TERDAKWA NARKOTIKA BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI PADANG DALAM PERKARA PIDANA No.26PID2015PT.PDG ARTIKEL

0 0 15