2. Uji Reabilitas Intsrumen Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode internal consistency. Reliabilitas instrumen penelitian dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan koefisien Cronbach’s alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut handal
atau reliabel Nunnaly dalam Ghozali, 2011. Nilai setiap item dalam uji reliabilitas sebaiknya 0,40 sehingga item
tersebut dapat dikatakan memiliki reliabilitas konsistensi internal. Sedangkan item yang punya koefisien korelasi 0,40 akan dibuang dan
kemudian diuji reabilitas item kembali dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut sampai menghasilkan item yang reliabel.
H. Analisisa Data dan Uji Hipotesis
1. Analisis Data
a. Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif berfungsi untuk menunjukkan gambaran secara statistik data yang diteliti meliputi jumlah data, mean, dan standar deviasi
dari masing-masing variabel penelitian. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari polpulasi. Mean
digunakan untuk menilai besar rata-rata populasi diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kormogrov- Smirnov Test. Dasar pengambilan keputusan dilihat dari nilai sig.
Unstandardized Residual yang dihasilkan. Jika nilai sig 5, maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar normal, dan jika nilai sig 5, maka
dapat disimpulkan bahwa residual menyebar tidak normal Ghozali, 2011.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat model regresi yang berkorelasi dengan variabel bebas dalam penelitian.
Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factors VIF. Apabila nilai VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas
dalam variabel bebas, begitu pula sebaliknya Ghozali, 2011
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glesjer, dengan cara melihat nilai sig yang dihasilkan. Apabila nilai sig
5, maka dapat dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
4. Uji Hipotesis