3 Pada saat dilakukan studi pendahuluan yaitu observasi dan wawancara peneliti di poli jantung
RS. Soeradji Tirtonegoro Klaten, dimana 7 orang yang dilakukan observasi dan wawancara mengatakan bahwa mereka mengkonsumsi makanan sehari-hari meliputi nasi, lauk pauk berupa
tempe, tahu dan telor, mereka juga mengkonsumsi sayuran misalnya sayur asam, sayur sop, dan 3 diantaranya mengkonsumsi sayur dengan santan dan daging ayam. Tujuh orang pasien
mengemukakan mereka mengkonsumsi buah-buahan berupa pisang dan pepaya, sedangkan minuman yang sering mereka konsumsi adalah air teh manis.
Pola makan yang baik pada pasien penyakit jantung merupakan hal yang sangat penting. Namun dalam kenyataannya pola makan pada pasien gagal jantung kongestif belum dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Kendala utama penanganan diet penderita kardiovaskuler adalah kejenuhan atau ketidakpatuhan dalam menjalankan diet. Kepatuhan diet dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan,
pendidikan, sosial ekonomi, dan dukungan keluarga Pradono, 2005.
2. METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian dilakukan untuk menggambarkan suatu fenomena tertentu. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola diet harian pada penderita gagal
jantung di RS. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Populasi dalam penelitian adalah semua pasien penderita gagal jantung di poli RS. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan Januari sampai Mei tahun 2016 yang
berjumlah 238 penderita. Sampel ini yang diteliti adalah semua penderita gagal jantung di RS. Soeradji Tirtonegoro
Klaten dengan jumlah 110 responden. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan memberikan mengambil sampel sesuai dengan keinginan atau kepentingan
peneliti sesuai dengan kriteria. Penelitian ini menggunakan alat ukur Formulir recall food 24 jam. Analisa statistik pada
penelitian ini menggunakan uji Deskriptif.
3. HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Karakteristik Responden
4 Gambar 1. Diagram Pie Karakteristik Jenis Kelamin
Gambar 2. Diagram Pie Karakteristik Umur Responden
Gambar 3. Diagram Pie Karakteristik Pekerjaan Responden
Distribusi Jenis Kelamin
52 48
Laki-laki Perempuan
Distribusi Umur
9
91
30-40 tahun 41-50 tahun
Distribusi Pekerjaan
8 11
31 26
25 Tidak bekerja
PNSTNIPolri Swasta
IRT Wiraswasta
Distribusi Pendidikan
9
39 36
15 SD
SMP SMA
PT
5
Distribusi Frekuensi Diet Pasien Gagal Jantung
56 44
Tidak patuh Patuh
Gambar 4. Diagram Pie Karakteristik Pendidikan Responden
Gambar 5. Karakteristik Lama Diagnosa Gagal Jantung
3.2 Diet Pasien Gagal Jantung Klasifikasi I dan II
Gambar 1. Diagram Pie Distribusi Frekuensi Diet Pasien Gagal Jantung
Distribusi Lama Diagnosa Gagal Jantung
64 29
7
Satu tahun Dua tahun
Tiga tahun
6
Distribusi Konsumsi Lauk TempeTahu perhari
55
21 25
Tem pe 50 gram 2 potong
s edang Tem pe 50
gram 2 potong
Tahu 50 gram 2 potong
s edang
Gambar 2. Diagram Pie Gram Konsumsi Nasi
3.3 Gambaran pola konsumsi Makanan Pokok
Gambar 1. Diagram Pie Konsumsi Lauk Pauk
Gambar 2. Diagram Pie Konsumsi Telur
Distribusi Gram Konsumsi Nasi perhari
45 18
12 25
50 gram 100 gram
125 gram 150 gram
Distribusi Ukuran Lauk Telur perhari
72 28
Telor 50 gram 1 butir
Telor 50 g ram 1 butir
7
Distribusi Konsumsi Buah perhari perhari
20
4 40
26 Tidak
Pepaya 300 gram 3 potong
Pepaya 300 gram Pisang 300 gram 3
buah
Gambar 3. Diagram Pie Pola Konsumsi Buah
Gambar 4. Diagram Pie Gambaran Pola Konsumsi Sayur
Gambar 5. Diagram Pie Pola Konsumsi Air Minum
Distribusi Konsumsi Sayur perhari
26 14
5
41 15
Sayur asem 200 gram per hari Sayur Sup 200 gram perhari
Sayur oseng 200 gram perhari Sayur lodeh berkuah 200 gram
perhari Sayur dengan daging 200 gram
perhari
8
3.4 PEMBAHASAN 3.5 Karakteristik Responden
Hasil analisis data tentang karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki dengan jumlah 57 orang dengan persentase 52. Dan responden perempuan
berjumlah 53 orang dengan persentase 48. Persentase penderita gagal jantung laki-laki yang lebih tinggi dibanding dengan perempuan dalam penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
laki-laki memiliki resiko gagal jantung 2x lebih besar daripada perempuan pada usia 55-64 tahun Pugsley, 2006. Sebelum menopause, peluang perempuan untuk terkena gagal jantung lebih kecil
daripada laki-laki karena pembuluh darah perempuan dilindungi oleh hormon estrogen. Karakteristik umur responden menunjukkan sebagian besar berusia 41 -50 tahun dengan jumlah
100 orang persentase 91. Distribusi penyakit Congestive Heart Failure atau gagal jantung kongestif diketahui meningkat pada usia 40 tahun ke atas. Hasil analisis ini sesuai dengan hasil
penelitian Widagdo 2014 yang menunjukkan bahwa kelompok usia responden yang paling banyak menderita CHF di RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Stella Maris Makassar dari 40 responden adalah
pada kelompok usia dewasa yaitu 41-50 tahun sebesar 37,5. Pendapat serupa dikemukakan oleh Loderlil et.al 2016 yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa prevalensi kejadian gagal jantung
meningkat pada usia 60 tahun keatas. Karakteristik pekerjaan tidak bekerja ada 9 orang 8, PNSTNIPOLRI ada 12 orang 11,
wiraswasta 27 orang 25, ibu rumah tangga 28 responden 26, dan swasta sebanyak 34 responden 31. Karakteristik pekerjaan responden menunjukkan distribusi tertinggi adalah sebagai
dibidang swasta 31. Pekerjaan adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Jumlah frekuensi dengan lama diagnosa satu tahun ada 70 orang 64, dua tahun 32 orang 29 dan tiga tahun berjumlah 8 orang 7. Lama sakit yang dialami seseorang berhubungan
dengan peningkatan pengetahuan dan pengalaman orang tersebut dalam penatalaksanaan penyakit yang dideritanya. Perilaku yang dilakukan sebelumnya jika berdampak pada peningkatan kualitas
hidup atau berkurangnya sakit akan menjadi sumber informasi yang positif dan menguatkan keyakinan orang tersebut terhadap penatalaksanaan penyakit yang dideritanya. Semakin lama orang menderita
penyakit, maka dari segi pengetahuan dan kepatuhan terhadap penatalaksanaan penyakit semakin baik.
9
3.6 Diet gagal jantung I dan II