3. Redundancy Data R
d
Redundancy Data adalah kelebihan yang terdapat di dalam data sebelum dikompresi. Jadi setelah data dikompresi dapat dihitung Redundancy data yaitu
persentasi dari hasil selisih antara ukuran data sebelum dikompresi dengan data setelah dikompresi. Salomon Motta, 2010.
R
d
= 100 – C
r
…4
4. Waktu Kompresi Waktu kompresi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk
melakukan proses kompresi dari mulai pembacaan data hingga proses encoding pada data tersebut. Semakin kecil waktu yang diperoleh maka semakin efisien
metode yang digunakan dalam proses kompresi dan dekompresi itu.
2.3 Format File Citra Bitmap
Citra bitmap sering disebut juga dengan citra raster. Citra bitmap menyimpan data kode citra secara digital dan lengkap cara penyimpanannya adalah per pixel. Citra
bitmap dipresentasikan dalam bentuk matriks atau dipetakan dengan menggunakan bilangan biner atau sistem bilangan lain. Citra ini memiliki kelebihan untuk
memanipulasi warna, tetapi untuk mengubah objek lebih sulit. Tampilan bitmap mampu menunjukkan kehalusan gradasi bayangan dan warna dari sebuah gambar.
Oleh karena itu, bitmap merupakan media elektronik yang paling tepat untuk gambar- gambar dengan perpaduan gradasi warna yang rumit, seperti foto dan lukisan digital
Sutoyo, 2009. Format bitmap ini cocok digunakan untuk menyimpan citra digital yang memiliki
banyak variasi dalam bentuknya maupun warnanya, seperti foto, lukisan, dan frame video. Format file yang menggunakan format bitmap ini antara lain adalah BMP, DIB,
PCX, GIF, dan JPG. Format yang menjadi standar dalam sistem operasi Microsoft Windows adalah format bitmap BMP atau DIB Santi, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Pixel
Pixel Picture Elements adalah nilai tiap-tiap entri matriks pada bitmap. Rentang nilai-nilai pixel ini dipengaruhi oleh banyaknya warna yang dapat ditampilkan. Jika
suatu bitmap dapat menampilkan 256 warna maka nilai-nilai pixelnya dibatasi dari 0 hingga 255. Suatu bitmap dianggap mempunyai ketepatan yang tinggi jika dapat
menampilkan lebih banyak warna Putra, 2010.
2.5 Dekompresi Citra
Sebuah citra yang sudah terkompresi tentunya harus dapat dikembalikan lagi kebentuk aslinya, prinsip ini dinamakan dekompresi. Untuk dapat merubah citra yang
terkompresi diperlukan cara yang berbeda seperti pada waktu proses kompresi dilaksanakan. Jadi pada saat dekompresi catatan header yang berupa byte-byte
tersebut terdapat catatan isi mengenai isi dari file tersebut. Alkhudri, 2015 Catatan header akan menuliskan kembali mengenai isi dari file tersebut, jadi
isi dari file sudah tertulis oleh catatan header sehingga hanya tinggal menuliskan kembali pada saat proses dekompresi. Proses dekompresi sempurna dan kembali ke
bentuk aslinya. Parameter perbandingan dalam dekompresi adalah waktu dekompresi. Waktu
dekompresi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk melakukan proses dekompresi dari mulai pembacaan data hingga proses decoding pada data
tersebut. Semakin kecil waktu yang diperoleh maka semakin efisien metode yang digunakan dalam proses kompresi dan dekompresi itu.
Kompresi Dekompresi
Gambar 2.8 Alur Kompresi-Dekompresi Citra Alkhudri, 2015
Citra Asli Citra
Hasil Kompresi
Universitas Sumatera Utara
2.6 Algoritma