Kompleksitas Algoritma Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.1 Kode Elias Gamma 1 = 2 + 0 = 1 10 = 2 3 + 2 = 0001010 2 = 2 1 + 0 = 010 11 = 2 3 + 3 = 0001011 3 = 2 1 + 0 = 011 12 = 2 3 + 4 = 0001010 4 = 2 2 + 0 = 00100 13 = 2 3 + 5 = 0001101 5 = 2 2 + 1 = 00101 14 = 2 3 + 6 = 0001010 6 = 2 2 + 2 = 00110 15 = 2 3 + 7 = 0001111 7 = 2 2 + 3 = 00111 16 = 2 4 + 0 = 00001000 8 = 2 3 + 0 = 0001000 17 = 2 4 + 1 = 00001001 9 = 2 3 + 1 = 0001001 18 = 2 4 + 2 = 00001010 Sebagai contoh, jika n = 5, kode deltanya adalah 01101. Hitung dua angka nol, sehingga C = 2. Nilai dari 2 C paling kiri + 1 = 3 bit adalah 011 = 5, sehingga M + 1 = 5. Berikutnya baca M = 1 bit 1, dan berakhir dengan nilai 2 M + L = 2 4 + 1 = 5. Tabel 2.2 Kode Elias Delta 1 = 2 + 0 - |L| = 0 - 1 10 = 2 3 + 2 - |L| = 0 - 00100010 2 = 2 1 + 0 - |L| = 1 - 0100 11 = 2 3 + 3 - |L| = 0 - 00100011 3 = 2 1 + 1 - |L| = 0 - 0101 12 = 2 3 + 4 - |L| = 0 - 00100100 4 = 2 2 + 0 - |L| = 0 - 01100 13 = 2 3 + 5 - |L| = 0 - 00100101 5 = 2 2 + 1 - |L| = 0 - 01101 14 = 2 3 + 6 - |L| = 0 - 00100110 6 = 2 2 + 2 - |L| = 0 - 01110 15 = 2 3 + 7 - |L| = 0 - 00100111 7 = 2 2 + 3 - |L| = 0 - 01111 16 = 2 4 + 0 - |L| = 0 - 001010000 8 = 23 + 0 - |L| = 0 - 00100000 17 = 24 + 1 - |L| = 0 - 001010001 9 = 23 + 1 - |L| = 0 - 00100001 18 = 24 + 2 - |L| = 0 - 001010010

2.9 Kompleksitas Algoritma

Kebutuhan untuk dapat mengukur masalah kompleksitas, algoritma dan struktur data memperoleh batas serta hubungan kuantitatif untuk kuantitas muncul di beberapa bidang ilmu disamping Ilmu Komputer, yaitu cabang Matematika, Fisika, Statistika, Biologi, dan Kedokteran dihadapi lebih banyak dan lebih sering dengan masalah kompleksitas ini, Dalam Ilmu Komputer, kompleksitas diukur oleh kuantitas sumber Universitas Sumatera Utara daya komputasi yang digunakan oleh tugas tertentu. Teori komputasi pada dasarnya dibagi menjadi tiga bagian karakter yang berbeda. Gács Lovász, 1999. 1. Pengertian yang tepat dari algoritma, waktu, kapasitas, penyimpanan, dan lain- lain harus diperkenalkan. Perbedaan model mesin matematika harus digambarkan, waktu dan penyimpanan kebutuhan perhitungan dilakukan pada kebutuhan ini harus diperjelas umumnya diukur sebagai fungsi dari ukuran input. Yang paling dasar pada kompleksitas adalah memberikan klasifikasi penting dari masalah yang timbul dalam praktek, bahkan timbul di daerah matematika klasik. 2. Menentukan kebutuhan sumber daya dari algoritma yang paling penting dalam berbagai bidang matematika, dan memberikan algoritma yang efisien untuk membuktikan bahwa masalah tertentu memiliki kompleksitas tertentu 3. Menemukan metode yang membuktikan “Hasil Negatif” yaitu untuk bukti beberapa masalah sebenarnya terpecahkan di bawah pembatasan sumber daya tertentu.

2.10 Penelitian Yang Relevan

Berikut ini beberapa penelitian yang terkait dengan algoritma Run-Length Encoding dan Elias Delta Code: 1. Umri Erdiansyah 2014 dalam skripsi yang berjudul Perbandingan Algoritma Elias Delta Code Dengan Levenstein Untuk Kompresi File Teks. Dalam skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa, hasil akhir dari kompresi adalah file berekstensi .lev atau eld yang berisi informasi karakter dan string bit hasil kompresi yang dapat didekompresi. Keluaran dari hasil dekompresi adalah sebuah file asli yang disimpan dengan ekstensi file .txt atau .doc. Sampel yang digunakan pada proses pengujian yaitu string yang terdiri dari satu jenis karakter String Homogen dan string yang terdiri dari beberapa jenis karakter String Heterogen yang tersimpan pada file teks yang berekstensi .txt atau .doc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kinerja metode Elias Delta Code lebih baik dibandingkan dengan metode Levenstein dengan rasio kompresi rata-rata sebesar 114.69 pada kompresi String Homogen, dan rasio kompresi rata-rata sebesar 252.03 pada kompresi String Heterogen. Universitas Sumatera Utara 2. Ririani Santi 2010 dalam skripsi yang berjudul Perancangan Perangkat Lunak Kompresi File Citra Dengan Menggunakan Algoritma Run Length Encoding. Dalam skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa, Perangkat lunak kompresidekompresi citra dengan Algoritma Run Length Encoding RLE dapat melakukan kompresi file citra dengan format .bmp maupun .jpg. Kompresi citra dengan metode Run Length Encoding RLE dapat memperkecil ukuran file, sehingga dapat menghemat ruang tempat penyimpanan Storage. Perangkat lunak kompresi citra RLE ini dapat berjalan dengan baik untuk citra yang memiliki derajat keabu-abuan grayscale yang sama. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah dari penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian, metodologi yang dipakai dalam melakukan penelitian ini serta sistematika penulisannya.

1.1 Latar Belakang

Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio bunyi, suara, musik, dan video. Keempat macam data atau informasi ini sering disebut multimedia. Saat ini orang tidak hanya dapat mengirim pesan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat mengirim pesan berupa gambar maupun video, yang dikenal dengan layanan MMS Multimedia Message Service. Citra image sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya akan informasi. Faradisa, et al, 2011 Pada umumnya representasi citra digital membutuhkan memori yang besar. Semakin besar ukuran citra tentu semakin besar pula memori yang dibutuhkannya. Pada sisi lain, kebanyakan citra mengandung duplikasi data. Duplikasi data pada citra dapat berarti dua hal. Pertama, besar kemungkinan suatu pixel dengan pixel tetangganya memiliki intensitas yang sama, sehingga penyimpanan setiap pixel memboroskan tempat. Kedua, citra banyak mengandung bagian region yang sama, sehingga bagian yang sama ini tidak perlu dikodekan berulang kali karena redundan. Universitas Sumatera Utara