Konsep Dimensi Ruang Konsep Material Tekstur dan Warna Konsep Struktur Konsep Pencahayaan

144 Jalan pedestrian ini menggunakan material grass block, yang bertujuan agar mempermudah peresapan air hujan sehingga terhindar dari genangan air saat hujan.

5.7 Konsep Dimensi Ruang

Berikut ini adalah konsep dimensi ruang yang terdapat pada bangunan Pondok Budaya Jawa di Yogyakarta. Tabel 5.2. Konsep Dimensi Ruang + 2 5 5 1 1 9: 5 3 5 + 5 A 5 5 5 5 3 5 4 1 2; : + . 3 3 5 5 5 7 5 + 5 5 7 1 902 9 5 - 1 5 3 0 + 3 + , 145 Sumber: Analisis Penulis, 2014

5.8 Konsep Material Tekstur dan Warna

Tabel 5.3. Material Atap 5 ;77 + 7 + + + + + + + + + 4 + ;77 + + + + + + + + + A + 4 5 =2= :A 1 + 0 , 29 =9 + . + = + = 5 0 22;2 A2 A 6 0 + + 5 - 5 = = 3 + , 3 + , 3 + , 3 3 + , 3 3 + 0 90 , ::0 146 + + + + + Sumber: Analisis Penulis, 2014 Tabel 5.4. Material Dinding 5 ;77 . + + + + + ;77 + + 4 ;77 7 + + + + + + + + ;77+ + ++ + Sumber: Analisis Penulis, 2014 147 Tabel 5.5. Material Lantai 5 3 L - ;77 7 + + + + + ;77 ? + + + + + + + 1 + 1 0 + ;77 + + + + + + + + + + + + ;77 + + + + + + + + + + Sumber: Analisis Penulis, 2014

5.9 Konsep Struktur

Struktur pada setiap bangunan Pondok Budaya Jawa di Yogyakarta ini berbeda- beda. Dengan bentuk massa yang beragam, dan beban yang beragam pula, maka sistem struktur yang digunakan berbeda- beda dan tersendiri. Sistem struktur yang akan digunkan adalah system rangka kaku dengan beton bertulang dan profil baja. Penataan pola kolom berdasarkan pola bentuk bangunan pada Pondok Budaya Jawa di Yogyakarta, 148 misalnya bentuk- bentuk seperti radial memerlukan tatanan khusus dan bentuk bentuk persegi dengan penataan grid tertentu. Gambar 5.19: Sistem Struktur Sumber : Analisis Penulis, 2014

5.10 Konsep Pencahayaan

Pencahayaan pada bangunan Pondok Budaya ini dimaksimalkan dengan menggunakan pencahayaan alami dimana setiap ruangan harus terdapat jendela. Pencahayaan alami dimaksimalkan pada pagi dan siang hari sedangkan pada malam hari menggunakan pencahayaan buatan yakni lampu. Setiap ruangan menggunakan jenis lampu yang berbeda tergantung fungsi ruangan. Khusus pada ruang museum dan galeri menggunakan jenis lampu hologen. Lampu jenis ini berfungsi untuk memfokuskan pandangan pada obyek. Lampu jenis ini memiliki keunggulan tersendiri untuk obyek yang disorot, keunggulan itu ialah cahaya yang dihasilkan tampak lebih berkilau dan terkesan glossy yang menambah kesan dramatis dan keemasan pada obyek yang disorot. ii ii i Gambar 5.20. Lampu Hologen Sumber: http:archive.kaskus.co.id ii Gambar 5.21. Pengaplikasian Lampu Hologen Sumber:http:pakaianbatiktulismadura.wordpress.com20120726pencahayaa n-seni-atau-photo-gallery 149 Pada ruang pertunjukan budaya menggunakan pencahayaan buatan yakni jenis lampu LED spot light. Jenis lampu ini memiliki keunggulan untuk menciptakan suasana termasuk adanya perasaan atau efek kejiwaan yang diciptakan oleh pemeran dengan di dukung oleh cahaya ini. Selain itu lampu ini juga dapat membantu membuat komposisi dengan cahaya sebagai elemen rancangan. Hal ini terkait dengan kebutuhan sekenario, obyek mana yang harus disorot dengan intensitas yang rendah tinggi hingga berkomposisi bagus, pola- pola bayangan juga harus diperhatikan. i ii i Gambar 5.22. Lampu LED Alumunium Raja Par 36 Cahaya 7 CH http:indonesian.ledstagelightingfixtures.com ii Gambar 5.23. Pengaplikasian Lampu Spot light http:imam-marjinalpredator.blogspot.com

5.11 Konsep Akustik