Kinerja Beberapa Perusahaan Sektor Pertambangan yang Sahamnya Tercatat di Bursa Efek Indonesia 1 - 22
Bambang Widagdo dan Tri Suryani
7
PT Aneka
Tambang
Persero Tbk PT Timah Tbk
PT International Nickel Ind. Tbk
Laporan arus kas, Neraca, IHSG, SBI, Harga saham penutupan
Analisis
EVA MVA
Hasil Analisis
Sehat Tidak sehat
Gambar 1 Kerangka Pikir Peneliti
yang beredar disuatu bursa efek de- ngan berdasarkan IHSG
e. R
i
= tingkat pengembalian saham individu, yaitu besarnya keuntungan
saham yang diperoleh berdasarkan harga saham dan dividen
f.
β
= beta, pengukur risiko sistematis saham, diperoleh dengan cara menen-
tukan besarnya koefisien regresi antara tingkat pengembalian saham biasa
yang menghasilkan laba ditahan ter- sebut dengan tingkat pengembalian
pasar saham g. WACC = biaya modal rata-rata ter-
timbang, yaitu rata-rata tertimbang dari komponen-komponen biaya utang,
saham preferen, dan ekuitas saham
h. EVA = metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam
suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat
tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan
biaya modal. Oleh karenanya EVA merupakan selisih laba operasi setelah
pajak dengan biaya modal
i. MVA = perbedaan antara nilai pasar perusahaan termasuk ekuitas dan
utang dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan.
TEKNIK PENGAMBILAN DATA 1. Populasi
Penelitian ini menggunakan semua perusahaan sektor pertambangan yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Indo- nesia pada tahun 2005-2007
2. Sampel
Dari populasi tersebut akan diambil sampel dengan teknik purposive sampling,
yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan pertimbangan tertentu dari pene-
liti. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertam-
bangan yang memenuhi kriteria sebagai perusahaan sektor pertambangan pada
klasifikasi logam dan mineral lainnya dan masuk dalam kategori Kompas 100 dalam
edisi Sabtu 20 Maret 2008 yaitu 100 perusahaan yang memiliki penjualan
saham yang tinggi dalam sektornya dalam perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia.
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 10, No. 1, Juni 2009
8 TEKNIK ANALISIS DATA
1. Menghitung biaya modal utang
Untuk menghitung biaya modal utang dapat ditentukan sebagai berikut:
Brigham dan Houston, 2006: 468 a. Biaya utang sebelum pajak
beban bunga k
d
= x 100 kewajiban jangka panjang
b. Biaya utang setelah pajak k
i
=
1 T
k
d
−
Keterangan : k
d
= biaya utang sebelum pajak k
i
= biaya utang setelah pajak T = tingkat pajak marginal
2. Menghitung biaya modal saham.
Menghitung biaya modal saham dengan pendekatan CAPM, yaitu:
Warsono, 2003: 149
f m
f s
R R
R k
− +
=
β
Keterangan: k
s
= biaya laba ditahan R
f
= tingkat pengembalian bebas risiko
β
= beta, pengukur risiko sistematis saham
Rm= tingkat pengembalian pasar Rumus perhitungan besarnya beta
berdasarkan pendekatan regresi adalah:
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
=
2 2
X X
n Y
X XY
n β
Keterangan: n = banyaknya periode pengamatan
X = tingkat hasil pengembalian dari
portofolio pasar R
m
Y = tingkat hasil pengembalian dari saham individual R
i
Untuk mengetahui tingkat pengem- balian dari portofolio pasar menggunakan
formula berikut: Warsono, 2001:165
1 1
− −
− =
t t
t m
IHSG IHSG
IHSG R
t
Keterangan:
t
m
R = tingkat hasil pengembalian dari
portofolio pasar periode t IHSG
t
= indeks harga saham gabungan periode t
IHSG
t-1
= indeks harga saham gabungan sebelum periode t
Untuk mengetahui tingkat hasil pengembalian dari saham individual R
i
menggunakan formula berikut: Samsul, 2006: 292
1 1
− −
+ −
=
t t
t t
i
Pi Di
Pi Pi
R
Keterangan:
i
R
=tingkat hasil pengembalian saham I pada periode t
t
Pi
= harga saham I pada periode t
1 −
t
Pi
=harga saham I sebelum periode t
t
Di
= dividen pada periode t
3. Menghitung struktur permodalan dari neraca.