46
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP
PADA PT. PERSERO ANGKASA PURA II BANDAR UDARA INTERNASIONAL
KUALANAMU
A. Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2002; 13 adalah “Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan darimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”. Sedangkan menurut Simamora 2000; 297 aktiva tetap adalah
“Aktiva-aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dadulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Menurut Mulyadi 2001
mengatakan aktiva tetap adalah “Kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.” Aktiva tetap berdasarkan wujudnya digolongkan kepada dua kelompok
yaitu : 1.
aktiva berwujud tangible asset adalah aktiva yang memiliki wujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang
digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali
2. dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun, 3.
aktiva tidak berwujud intangible asset adalah aktiva berumur panjang dalam operasi perusahaan yang tidak disimpan untuk dijual dan tidak
mempunya bentuk fisik. Adapun pengertian aktiva tetap menurut perusahaan adalah setiap barang
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dengan nilai perolehan per unit sesuai Kebijakan Akuntansi Perusahaan berikut dengan seluruh biaya yang
timbul untuk memperoleh aktiva tetap tersebut yang dapat dikapitalisasi dan digunakan unit pemakai dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
B. Penggolongan Aktiva Tetap
Menurut Mulyadi 1998 penggolongan aktiva tetap dalam perusahaan umumnya digolongkan sebagai berikut:
1. tanah dan perbaikan tanah, 2. gedung dan perbaikan gedung,
3. mesin, 4. mebel,
5. kendaraan.
Aktiva tetap dapat digolongkan dalam berbagai sudut antara lain: 1. Sudut Substansi, aktiva tetap dapat dibagi :
a. tangible Assets aktiva tetap berwujud seperti : lahan, mesin,gedung dan
peralatan, b.
intangible Assets aktiva tetap tidak berwujud seperti : HGU, HGB, Goodwill, Paten, Copyright, Hak Cipta, Franchise dan lain- lain.
2. Sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi: a.
depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan, seperti: building, equipment, machinery, inventaris, jalan dan lain – lain,
b. undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti
land tanah . Menurut Mulyadi 2001 penggolongan aktiva tetap berbagi kedalam
beberapa bagian yaitu: 1
Lahan yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang
didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri.
2 Gedung yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun
air. Pencatatanya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu. 3
Mesin, mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersaangkutan, kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat
pengangkutan, truk, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain. 4
Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi dari suatu bangunan.
5 Inventaris peralatan , peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar
yang digunakan dalam perusahaan, seperti: inventaris kantor, inventaris laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain.
6 Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana
seperti: jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.
PT. Persero Angkasa Pura II menggolongkan aktiva tetap menjadi sepuluh 10 golongan yang terdiri dari:
1. Tanah
2. Bangunan Lapangan
3. Bangunan Gedung - Gedung
4. Alat - Alat Perhubungan Alat Bantu Navigasi
5. Alat-Alat Pengangkutan
6. Alat - Alat Kantor
7. Instalasi Dan Jaringan
8. Peralatan Terminal Dan Gedung - Gedung
9. Alat - Alat Perbengkelan
10. Aktiva Lain - Lain
C. Cara Perolehan Aktiva Tetap