ANALISIS PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA SE-KECAMATAN RANTAU UTARA DI KELAS XI IPA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

ANALISIS PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM
PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA SE-KECAMATAN
RANTAU UTARA DI KELAS XI IPA
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh :
Rizki Umi Marlia Dalimunthe
NIM 4103141069
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Rizki Umi Marlia Dalimunthe dilahirkan di Rantauprapat, pada tanggal
18 Januari 1992. Ibu bernama Siti Amar Ritonga dan Ayah bernama Ali Muda
Dalimunthe dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1998,
penulis masuk SD Negeri 112139 Rantau Utara dan lulus pada tahun 2004. Pada
tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Rantau Utara dan lulus
tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1
Rantau Utara dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Biologi Regular, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada
tanggal 20 Januari 2015.
Selama menjalani perkuliahan, penulis juga aktif mengikuti organisasi
jurusan yakni Fostibi (Forum Studi Islam Biologi), dan juga organisasi eksternal
yakni KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia).


iii

Analisis Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi SMA
se-Kecamatan Rantau Utara di Kelas XI IPA
Tahun Pembelajaran 2013/2014
Rizki Umi Marlia Dalimunthe (4103141069)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang mendukung
mengenai pemanfaatan laboratorium sebagai bagian penting dalam mencapai
tujuan pembelajaran Biologi di kelas XI IPA SMA se-Kecamatan Rantau Utara.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, metode angket
dan dokumentasi. Dianalisis dengan menggunakan deskriptif persentase. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh SMA se-Kecamatan Rantau Utara. Sampel
dalam penelitian ini adalah 9 guru dan 186 siswa SMA Kelas XI IPA yang
diambil dengan teknik random sampling dan juga total sampling. Setelah
diperoleh persentase, dilakukan pemetaan antara SMA Negeri dengan SMA
Swasta yang diuji dengan uji Mann-Whitney dengan taraf α = 0,05 dengan SPSS
18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemanfaaatan laboratorium
masih tergolong sangat rendah yakni 16%, frekuensi tertinggi yakni 38% dan
yang paling rendah 11%. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan keadaan

laboratorium yang cukup baik dengan persentase 5,7%, waktu pelaksanaan
praktikum yang tidak baik (3,8%). Persiapan dan pelaksanaan praktikum yang
cukup baik yakni (5,9%), dan juga pembuatan laporan serta evaluasi praktikum
yang juga menunjukkan kategori cukup baik (5,7%), namun tidak sama halnya
dengan minat siswa terhadap kegiatan laboratorium yang justeru menunjukkan
kategori baik dengan persentase 7,2%. Hasil pemetaan yang dilakukan dengan uji
Mann-Whitney menunjukkan masing-masing parameter penilaian pelaksanaan
praktikum biologi > dibanding dengan taraf α = 0,05, yang menunjukkan H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan secara signifikan antara
SMA Negeri dengan SMA Swasta.

An analysis of using Laboratory in Learning Biology of Students
Secondary School at North Rantau Subdistric

iv

in Class XI IPA 2013/2014
Rizki Umi Marlia Dalimunthe (4103141069)
ABSTRACT
This research has an objective to get the data which support about using

laboratory as the important kind in getting the objective at learning Biology in
class XI IPA of students secondary school at North Rantau Subdistric. The
technique of collecting data by using observation method, questionnaire method
and documentation. Which analized by using descriptive percentage. The
population in this research are all of students secondary school at North Rantau
Subdistric. The sample in this research are 9 teachers and 186 students secondary
school class XI IPA which taken by random sampling technique and also total
sampling. After got the percentage, maked a mapping between country secondary
school with private secondary school which tested by Mann-Whitney tets by level
α = 0,05 with SPSS 18. The result of research showed that the frequency of using
laboratory still low, that is 16%, the higher frequency is 38% and the lower is
11%. The result of data analysis which gotten is shows the condition of laboratory
is good enough, which percentage 5,7%, the bad time when implementation of
practical (3,8%). The preparation and realization of practical which good enough,
that is (5,9%), and also in order to make a report and practical evaluation which
also shows the good enough category (5,7%), but unisimilar with the student
interesting to the activity of laboratory which shows a good category with
percentage 7,2%. Result of mapping which tested by Mann-Whitney tets showed
that the grade of each parameter when doing practical biology > equivalent with
level α = 0,05, which showed H0 acceptanced and Ha pushed away which mean,

does noy any different in significant between country secondary school with
private secondary school.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
berkatNya yang memberi kesehatan dan kemudahan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul Analisis Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran
Biologi SMA se-Kecamatan Rantau Utara di Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran
2013/2014 disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra. Aryeni, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampakikan kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si,
Bapak Ir. Herkules Abdullah, MS, dan Ibu Dra. Martina Restuati, M.Si yang juga

selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan masukan dan saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA
Unimed, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi,
Ibu Hj. Cicik Suryani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi serta seluruh
Staf Pegawai di Jurusan Biologi FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Kepala Sekolah SMA seKecamatan Rantau Utara yang membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda Ali Muda
Dalimunthe, SE dan Ibunda Siti Amar Ritonga, abang Hardian Alamsyah
Dalimunthe, kakak Nurlela Nasution, adik-adik Syarifuddin Dalimunthe dan
Yusril Doli Bangkit Dalimunthe serta sanak saudara atas dukungan materi dan
do’a kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed. Terkhusus ucapan
terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Mutia Rahmi Utari, Ella Sunarti
Nasution, Parlagutan, Hari Putra, Mitra Dhani Pinem dan juga teman-teman Bibeh
Sekresi (Biologi Dik B selalu aktif berkreasi) yang lainnya. Terima kasih juga di

vi

sampaikan kepada Riri Anggraini, Hilda Junanda Harahap, S.Pd, Nazhimah Bey
Nasution, S.Pd, Saidatul Mardiah Lubis dan Muflih Rori Putra Harahap, S.Si yang

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini dan juga kepada Ita Ardianti,
Sari Dewi Surabina, Nurliana, Fitriana Hasibuan, Dina Satriani, LiyaYohana dan
personil-personil pondokan Tazkiya tercinta, juga kepada kader-kader KAMMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) terkhusus 2010 serta orang-orang
hebat dalam lingakaran cinta, terima kasih untuk setiap dukungan, do’a, dan
motivasi yang tidak pernah lelah kalian berikan hingga terselesaikannya skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini dan kiranya
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan

Medan,

Desember 2014

Penulis

Rizki

Dalimunthe

Umi

Marlia

vii

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran


i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
3

4
4
4
5
5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Laboratorium
2.1.2. Peranan Laboratorium Dalam Pembelajaran Biologi
2.1.3. Standar Laboratorium SMA
2.1.4. Pengelolaan Laboratorium
2.2. Kurikulum
2.2.1. Materi Pelajaran Biologi SMA Kelas XI Semester I

6
6
7
8
8

9
10

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Observasi
3.5.2. Angket
3.5.3. Dokumentasi
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Analisi Angket
3.7.2. Analisis Observasi

12
12
12
12
13
13
13
13
13
16
16
16
16
18

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
4.1.1. Frekuensi Pemanfaatan Laboratorium Biologi
4.1.2. Permasalahan dalam Pemanfaatan Laboratorium di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
4.1.2.1. Persepsi Siswa Terhadap Pemanfaatan Laboratorium di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
4.1.2.2. Persepsi Guru Terhadap Pemanfaatan Laboratorium di SMA
se- Kecamatan Rantau Utara
4.1.3. Perbandingan Hasil Analisis Persepsi Siswa dan Guru Mengenai
Pemanfaatan Laboratorium di SMA se-Kecamatan Rantau Utara
4.1.4. Pemetaan Pemanfaatan Laboratorium antara SMA Negeri
dengan SMA Swasta
4.1.5. Kelengkapan Alat dan Bahan Laboratorium SMA se-Kecamatan
Rantau Utara
4.2.
Pembahasan
4.2.1. Frekuensi Pemanfaatan Laboratorium
4.2.2. Permasalahan dalam Pemanfaatan Laboratorium
4.2.2.1. Minat Terhadap Kegiatan Laboratorium
4.2.2.2. Keadaan Laboratorium
4.2.2.3. Waktu Pelaksanaan Praktikum
4.2.2.4. Persiapan dan Pelaksanaan Praktikum
4.2.2.5. Laporan dan Evaluasi Praktikum
4.2.3. Observasi Laboratorium
4.2.4. Pemetaan Pemanfaatan Laboratorium antara SMA Negeri
dengan SMA Swasta

19
19
22
23
28
34
36
37
40
40
42
42
43
46
47
48
49
50

BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

52
52

DAFTAR PUSTAKA

54

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1
Tabel 3.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Nama-nama Sekolah dengan Jumlah Siswa dan Guru Biologi
Kelas XI SMA se-Kecamatan Rantau Utara
Tabel 3.2
Kisi-kisi Butir Tes Angket untuk Siswa
Tabel 3.2.1 Kisi-kisi Butir Tes Angket untuk Guru
Tabel 3.3
Kriteria Persentase Pemanfaatan Laboratorium
Tabel 3.4
Kriteria Persentase Permasalahan Pemanfaatan Laboratorium
Tabel 4.1
Pelaksanaan Praktikum Biologi SMA kelas XI Semester Gasal
Tabel 4.2
Persepsi Siswa Terhadap Pemanfaatan Laboratorium di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
Tabel 4.3
Persepsi Guru Terhadap Pemanfaatan Laboratorium di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
Tabel 4.4
Hasil Uji Mann-Whitney Pada Pemanfaatan Laboratorium
Biologi SMA Negeri dengan SMA Swasta
Tabel 4.5
Sarana dan Prasarana Laboratorium di SMA se-Kecamatan
Rantau Utara

10
12
14
15
17
17
19
23
29
37
38

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1. Frekuensi Pelaksanaan Praktikum Biologi
di SMA se-Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.2. Persentase Permasalahan dalam Pemanfaatan Laboratorium
di SMA Se-Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.3. Indikator Minat Terhadap Kegiatan Laboratorium
di SMA se-Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.4. Indikator Keadaan Laboratorium
Gambar 4.5. Indikator Waktu Pelaksanaan Praktikum
Gambar 4.6. Indikator Persiapan dan Pelaksanaan Praktikum
Gambar 4.7. Indikator Laporan dan Evaluasi
Gambar 4.8. Persentase Persepsi Guru Terhadap Pemanfaatan
Laboratorium di SMA se- Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.9. Indikator Keadaan Laboratorium di SMA se-Kecamatan
Rantau Utara
Gambar 4.10. Indikator Kesehatan dan Keselamatan Kerja di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.11. Indikator Waktu Pelaksanaan Praktikum di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.12. Indikator Persiapan dan Pelaksanaan Praktikum di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.13. Indikator Laporan dan Evaluasi Praktikum di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara
Gambar 4.14. Perbandingan Hasil Analisis Persepsi Siswa dan Guru Mengenai
Pemanfaatan Laboratorium di SMA se-Kecamatan
Rantau Utara
Gambar 4.15 Pemetaan Pemanfaatan Laboratorium antara SMA Negeri
dengan SMA Swasta

21
24
25
26
26
27
28
30
31
31
32
33
34

35
36

I

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15

Halaman
56
59
65
68
74
77
79
81
85
86
87
88
89
90
93

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari sarana
dan prasarana pendidikan sebagai salah satu penunjang dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
Biologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki arti penting disekolah.
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis
sehingga biologi bukan hanya sekedar penguasaan tetang kumpulan fakta, konsep,
ataupun prinsip. Pembelajaran biologi di sekolah harus ditekankan pada
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu
menjelajahi alam sekitar secara alamiah. Salah satunya dengan kegiatan
praktikum.
Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pembelajaran biologi, karena dengan kegiatan ini akan diperoleh pengalaman
yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Melalui kegiatan ini pula
siswa dapat membuktikan teori yang sudah ada, menarik kesimpulan hingga dapat
menunjang pemahaman siswa pada meteri yang sudah diajarkan dan diharapkan
hasil belajarnya dapat meningkat.
Beberapa tujuan pembelajaran berdasarkan KTSP harus dicapai siswa
melalui kegiatan pengamatan dan percobaan yang dalam pelaksanaannya
memerlukan sarana laboratorium, baik dalam ruangan maupun luar ruangan.
Keberadaan laboratorium dan pemanfaatnya di sekolah menengah sudah menjadi
keharusan. Pemanfaatan laboratorium secara optimal diharapkan akan dapat
mendukung pembelajaran biologi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa laboratorium sekolah
belum termanfaatkan dengan baik dalam menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran. Banyaknya guru yang masih jarang melaksanakan pembelajaran di
laboratorium dengan memanfaatkan alat-alat laboratorium sebagai sarana untuk
mencapai tujuan, hal ini didukung oleh pendapat Ade Kusnandar (Sundari, 2008)

2

yang mengemukakan mengapa guru enggan menggunakan media yaitu: (1) repot;
(2) media itu canggih dan mahal; (3) tidak bisa menggunakan atau terbatasnya
kemampuan; (4) pembelajaran menjadi santai dan kurang serius; (5) terbatasnya
sarana/alat, media pembelajaran tersebut disekolah; (6) kebiasaan menikmati
bicara. Selain dari pemaparan tersebut tak jarang pula ditemukan pergeseran
fungsi laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan dan
memecahkan suatu masalah menjadi ruang kelas ataupun gudang.
Hasil penelitian sebelumnya yaitu Yurnani (2010), menyatakan bahwa
pemanfaatan laboratorium berkorelasi positif dengan hasil belajar. Ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar
biologi siswa kelas 2 SMA Negeri 10 Medan. Untuk itu, perlu dilakukan
pembenahan dalam pelaksanaan praktikum biologi, sehingga setiap praktikum
bermanfaat bagi siswa dalam menunjang pemahamanya terhadap materi pelajaran.
Hasruddin dan Salwa (2011) menyatakan bahwa frekuensi pelaksanaan
praktikum Biologi selama semester gasal kelas XI di SMA Negeri se Kabupaten
Karo masih sangat rendah sebagaimana yang dituntut dalam KTSP. Dari 20 jenis
praktikum Biologi yang harus dilaksanakan ternyata pada sekolah tersebut paling
tinggi melaksanakan praktikum hanya 55% saja dari jumlah praktikum yang ada
sedangkan yang paling rendah 10%. Jika dirata-ratakan maka pelaksanaan
praktikum Biologi di SMA Negeri se Kabupaten Karo hanya berkisar 30% yang
tergolong ke dalam kategori tidak baik. Permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan praktikum Biologi semester gasal kelas XI di SMA Negeri seKabupaten Karo yang paling utama adalah kurangnya waktu yang tersedia untuk
pelaksanaan praktikum (41%). Lalu disusul dengan keadaan laboratorium (59%)
yang kurang baik dengan perincian peralatan laboratorium 63%, perlengkapan
laboratorium 56%, tata tertib di laboratorium 45% serta kebersihan laboratorium
62%. Pemanfaatan laboratorium di SMA Negeri se Kabupaten Karo masih
tergolong tidak baik (30%) dengan ketersediaan alat dan bahan laboratorium yang
dibutuhkan selama semester gasal jumlahnya masih belum mencukupi untuk
menampung siswa untuk satu kali praktikum bahkan ada juga alat dan bahan yang
tidak dimiliki sekolah tersebut sama sekali seperti alat fotometer.

3

Kenyataan yang didapat di lapangan berdasarkan hasil observasi awal
mengenai kegiatan praktikum di SMA se-Kecamatan Rantau Utara masih
dilakukan dalam jumlah yang terbatas. Beberapa SMA yang ada di se-Kecamatan
Rantau Utara ada yang rutin melaksanakan praktikum, tetapi belum semua materi
yang seharusnya dipraktikumkan dilaksanakan, bahkan ada sekolah yang
melaksanakan hanya satu praktikum saja selama semester gasal. Kekurangan atau
ketidak tersediannya alat dan bahan menjadi salah satu permasalah dalam
pelaksanaan praktikum, disamping itu tidak adanya penjadwalan secara jelas
pelaksaan praktikum juga juga menjadi kendala pemanfaatan laboratorium secara
optimal. Upaya pencapaian tujuan pembelajaran pada umumnya dilakukan hanya
dengan proses belajar mengajar di dalam kelas dengan metode ceramah dan
beberapa penugasan di luar kelas (Sumber masing-masing sekolah di SMA seKecamatan Rantau Utara yang diopservasi). Sehubungan dengan kondisi-kondisi
tersebut di atas, maka perlu dilakukan analisis pemanfaatan laboratorium dalam
menunjang proses belajar mengajar biologi sehingga pembenahan secara
maksimal mengenai kegiatan laboratorium atau praktikum di sekolah dapat
dilakukan, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat masalah diatas dalam
suatu penelitian dengan judul :
“Analisis Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi
SMA se-Kecamatan Rantau Utara Di Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran
2013/2014”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini antara lain adalah: (1) Kurang lengkapnya sarana dan
prasarana di laboratorium; (2) Kurang tersedianya peralatan praktikum; (3)
Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan
praktikum; (4) Tidak adanya laboran yang dapat membantu guru dalam
pelaksanaan praktikum; (5) Kegiatan praktikum dalam LKS masih sangat terbatas
sehingga tergantung kepada guru dan buku pegangan siswa; (6) Tidak adanya
jadwal praktikum yang tetap; dan (7) Terbatasnya waktu yang ada antara
pembelajaran dan praktikum.

4

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya identifikasi masalah, keterbatasan waktu, dana serta
kemampuan peneliti, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya membahas
tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium biologi di masing-masing sekolah
serta bagaimana frekuensi pelaksanaan praktikumnya. Analisis pelaksanan
praktikum biologi ini dilaksanakan pada kelas XI IPA semester gasal SMA seKecamatan Rantau Utara.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah frekuensi pelaksanaan kegiatan laboratorium dalam mata
pelajaran biologi selama semester I tahun pembelajaran 2013/2014 di kelas
XI SMA se-Kecamatan Rantau Utara?
2. Bagaimanakah kondisi sarana dan prasarana laboratorium biologi di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara untuk melaksanakan praktikum pada semester
1 tahun pembelajaran 2013/2014 di kelas XI IPA?
3. Setelah dilakukan pemetaan, apakah ada perbedaan secara signifikan
pemanfaatan laboratorium biologi antara SMA Negeri dengan SMA
Swasta se-Kecamatan Rantau Utara ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan akan tercapai berkaitan dengan pelaksanaan
penelitian ini, antara lain:
1. Mengetahui frekuensi pelaksanaan kegiatan laboratorium dalam mata
pelajaran biologi selama semester I tahun pembelajaran 2013/2014 di
kelas XI SMA se-Kecamatan Rantau Utara.
2. Mengetahui kondisi sarana dan prasarana laboratorium biologi di SMA
se-Kecamatan Rantau Utara semester 1 tahun pembelajaran 2013/2014 di
kelas XI IPA.
3. Mengetahui ada tidaknya perbedaan secara signifikan pemanfaatan
laboratorium biologi antara SMA Negeri dengan SMA Swasta seKecamatan Rantau Utara setelah dilakukan pemetaan.

5

1.6. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan
tentang kondisi sarana dan prasarana laboratorium biologi di SMA Negeri
se-Kecamatan

Rantau

Utara

yang

sangat

berpengaruh

terhadap

pemanfaatan laboratorium.
2. Memberikan motivasi pada guru-guru biologi untuk lebih meningkatkan
potensi pengetahuan, keterampilan dalam memanfaatkan laboratorium,
sehingga proses kegiatan praktikum dapat berjalan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
3. Bahan masukkan bagi sekolah untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan
dan pengelolaan laboratorium sekolah.
4. Bahan kajian untuk pengembangan ilmu yang berkaitan dengan masalah
pemanfaatan laboratorium sekolah dalam proses pembelajaran biologi di
SMA.
1.7. Defenisi Operasional
1. Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika,
biologi, kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan
tertutup, kamar, atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
2. Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan
guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.

Frekuensi pemanfaatan laboratorium biologi dalam bentuk kegiatan
praktikum selama semester gasal kelas XI di SMA s-Kecamatan Rantau Utara
persentase paling tinggi hanya 38% dan paling rendah 5%.

2.

Permasalahan yang menjadi kendala dalam pemanfaatan laboratorium biologi
semester gasal kelas XI di SMA se-Kecamatan Rantau Utara yang paling
utama adalah waktu yang tersedia untuk pelaksanaan praktikum (3,8%). Lalu
disusul dengan keadaan laboratorium serta laporan dan evaluasi praktikum
yang cukup baik dengan persentase yang sama yaitu 5,7%. Persiapan dan
pelaksanaan juga menunjukkan keriteria cukup baik dengan persentase 5,9%,
sedangkan untuk minat siswa terhadap kegiatan laboratorium tergolong dalam
kategori baik yakni 7,7%.

3.

Pemanfaatan laboratorium di SMA se-Kecamatan Rantau Utara masih
tergolong tidak baik dengan persentase hanya 16%.

4.

Tidak ada perbedaan yang signifkan antara SMA Negeri dengan SMA Swasta
setelah dilakukan pemetaan yang diuji dengan uji Mann-Whitney dengan
program SPSS 18 dalam hal pemanfaatan laboratorium.

5.2. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1.

Sangat dibutuhkan dukungan dari kepala sekolah, terutama kebijakankebijakan yang berhubungan dengan kegiatan laboratorium demi tercapainya
tujuan seperti yang diharapkan.

2. Kepada pemeritah, perlu dukungan untuk kelengkapan sarana-prasarana
laboratorium ke sekolah-sekolah dan juga dana operasional laboratorium agar
ditingkatkan demi kelancaran kegiatan laboratorium.

3. Guru biologi hendaknya memiliki kemauan yang kuat serta hendaknya dapat
menggunakan alat dan bahan alternatif sebagai pengganti alat dan bahan yang
belum tersedia di laboratorium pada saat pelaksanaan praktikum.
4. Kepada peneliti lanjutan yang ingin melihat pemanfaatan laboratorium
disarankan untuk lebih focus kepada evaluasi kegiatan laboratorium, sehingga
prosedur pelaksanaan praktikum setiap sekolah dapat ditingkatkan.

54

DAFTAR PUSTAKA
Anonim., (2006), Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta
Anonim., (2007), Permendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang Saran dan
Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA, Depdiknas, Jakarta
Anggraeni, A., Amin, R., Lina, H., (2013), Pengelolaan Laboratorium Untuk
Menunjang Kinerja Pengguna dan Pengelola Laboratorium Biologi SMA
Negeri 2 Wonogiri, 303-311, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.
php/ujbe/article/ viewFile/2252-6579 (diakses April 2014)
Arikunto, S., (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, S., (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta
Depdiknas., (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Emosda., (2008), Konsepsi Pengembangan Kurikulum Tingkat
Pendidikan, Jurnal Tabularasa PPs Unimed. 5(2): 230-239

Satuan

Hasruddin., & Salwa, R., (2012), Analisis Pelaksanaan Praktikum Biologi dan
Permasalahannya di SMA Negeri Sekabupaten Karo. Jurnal Tabularasa
PPs Unimed. 9 (1): 17-32
Indriastuti, Lina H, & Priyantini, W., (2013), Kesiapan Laboratorium Biologi
dalam Menunjang Kegiatan Praktikum SMA Negeri di Kabupaten
Brebes, Unnes Journal of Biology Education: 2(2) (2013),124132,.http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/viewFile/2834/2
628 (diakses November 2014)
Ishak, M, dkk., (2010), Pengelolaan Data Penilaian menggunakan SPPS 17, Cita
Pustaka, Medan
Nurdin, W.B., (2009), Peranan Laboratorium Fisika di Perguruan Tinggi dalam
Proses Standarisasi Pengukuran Besaran Massa, Panjang dan Waktu di
Masyarakat,1-18, http:www.bsnp.go.id/files34826349/Litbag/2009/PPI
/2009/PPI/2009/Bab/208.pdf, (diakses Februari 2014)

55

Rofic, A., (2006), Studi Deskriptif Tentang Faktor-Faktor Kesulitan Belajar
Siswa Kelas 3 Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Nu Ma’
arif Kudus Tahun Pelajaran 2005/2006, Skripsi, Universitas Negeri
Semarang, Semarang
Setyaningrum, R., Sriyono, &, Ashari., (2013), Efektivitas Pelaksanaan
Praktikum Fisika Siswa SMA Negeri Kabupaten Purwerejo, Radiasi.
Vol.3.No.1,83-86
.http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article
/view/672 (diakses April 2014)
Sihombing, N., (2009), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara kegiatan
Praktikum Dengan Metode Ceramah Tanpa Praktikum Pada Materi
Pokok Sistem Sirkulasi Darah Manusia di Kelas VIII SMP N.1 Dolok
Sanggul T.P. 2008/2009, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan
Sobiroh, A., (2006), Pemanfaatan Laboratorium untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas 2 SMA se-Kabupaten Banjarnegara
Semester 1 Tahun 2004/2005, Skripsi, FMIPA Unes, Semarang
Sundari, R., (2008), Evaluasi Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran
Biologi di Madrasah Aliyah Negeri Sekabupaten Sleman, Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Nomor 2, Tahun XII, 2008, 196212,
http://www.e-jurnal.com/2014/02/evaluasi-pemanfaatan-laborato
rium-dalam.html (diakses April 2014)
Yuliati., (2010), Tahap Pelaksanaan Pelatihan Pengelolaan Laboratorium dan
Keselamatan Kerja (12 jam),1-16, http://eprints.uny.ac.id/.../1/LAP PPM
K3 okt 2010 Isi YULIATI,Mkes.doc (diakses Februari 2014)
Yurnani, H., (2010), Pemanfaatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi, Jurnal tabularasa PPs Unimed. 5 (2): 95-98
Zulfaulina., (2011). Analisi Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium Dalam
Menunjang Proses Pembelajaran Biologi Di SMA Negeri Se-Kabupaten
Rokanhilir Riau, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan
Widodo, A. & Ramadhaningsih, V., (2006), Analisis Kegiatan Praktikum Biologi
dengan Menggunakan Video, Metalogika,
9(2), 146-158.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19670521
992031-ARI_WIDODO/2006-Analisis_kegiatan_praktikum.pdf,(diakses
September 2014)