Tatang Sy. file 2010
112
Kegiatan Belajar 2
TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN INDIVIDU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN
Dalam  kegiatan  belajar  ini  ada  dua    pokok  bahasan  yang  akan  Anda  kaji, yaitu:  1  Tahap-tahap  dan  tugas-tugas  perkembangan  individu;  2  Implikasi  tahap
dan tugas perkembangan individu terhadap pendidikan. Kajian dalam pokok bahasan pertama  meliputi  pengertian  tahap  perkembangan,  pengertian  tugas  perkembangan
dan  deskripsi  tugas-tugas  perkembangan  individu  menurut  beberapa  ahli  psikologi. Kajian  dalam    pokok  bahasan  kedua  meliputi  implikasi    tugas-tugas  perkembangan
individu  terhadap  praktek  pendidikan,  khususnya  praktek  pendidikan  di  madrasah ibtidaiyah.  Dengan  demikian,  setelah  mempelajari  kegiatan  belajar  ini,  Anda  akan
dapat  menjelaskan    pengertian  tahap  perkembangan,  tugas  perkembangan,  serta implikasi tugas-tugas perkembangan individu terhadap praktik pendidikan.
1. Tahap dan Tugas Perkembangan Individu
Pada  zaman  yang  telah  lalu,  sebelum  filsuf  J.J.  Rousseau  menghasilkan pemikiran  tentang  hakikat  anak,  pada  umumnya  orang  berasumsi  bahwa  anak
merupakan  miniatur  orang  dewasa.  Sesuai  dengan  asumsi  tersebut,  para  orang  tua atau guru memperlakukan anak seperti orang dewasa,  dan anak dituntut berperilaku
seperti  orang  dewasa.  Tetapi  selanjutnya,  asumsi  tersebut  telah  ditinggalkan  orang. Sebagaimana  Anda  maklumi,    masa  kanak-kanak  adalah  suatu  tahap  yang  berbeda
dengan  orang  dewasa.  Anak  menjadi  dewasa  melalui  suatu  proses  pertumbuhan  dan perkembangan secara bertahap mengenai keadaan fisik, sosial, emosional, moral, dan
mentalnya.  Seraya  mereka  berkembang,  mereka  mempunyai  cara-cara  memahami, bereaksi, dan mempersepsi yang sesuai dengan usianya. Konsep inilah yang oleh para
ahli psikologi disebut tahap perkembangan. Robert  Havighurst  1953  membagi  perkembangan  individu  menjadi  empat
tahap, yaitu: 1 Masa bayi dan kanak-kanak kecil 0-6 tahun;
2 Masa kanak-kanak 6-12 tahun; 3 Masa remaja atau adolesen 12-18 tahun;
4 Masa dewasa 18 tahun - .....
Tatang Sy. file 2010
113 Berdasarkan
hasil studinya,
selain mendeskripsikan
tahap-tahap perkembangan  sebagaimana  disajikan  di  atas,  Havighurst  juga  mendeskripsikan
tugas-tugas  perkembangan  developmental  task.  Adapun  yang  dimaksud  tugas perkembangan  yaitu  sejumlah  tugas  yang  harus  diselesaikan  oleh  individu  yang
terdapat pada suatu tahap perkembangannya. Apabila individu berhasil menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya, keberhasilan tersebut akan membawa kebahagiaan dan
keberhasilan  dalam  menyelesaikan  tugas-tugas  perkembangan  pada  tahapan berikutnya.  Sebaliknya,  apabila  individu  gagal  menyelesaikan  tugas-tugas
perkembangannya,  kegagalan  tersebut  akan  mengakibatkan  kekecewaan  dan mengakibatkan  kesulitan-kesulitan  dalam  rangka  menyelesaikan  tugas-tugas
perkembangan pada tahapan berikutnya. Havighurst  mengemukakan  bahwa  tugas-tugas  perkembangan  yang  harus
diselesaikan  setiap  individu  pada  setiap  tahap  perkembangannya    adalah  sebagai berikut:
a. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-kanak Kecil 0-6 Tahun: 1
Belajar berjalan. 2
Belajar makan makanan yang padat. 3
Belajar berbicaraberkata-kata. 4
Belajar mengontrol pembuangan kotoran tubuh. 5
Belajar  tentang  perbedaan  kelamin  dan  kesopanankelakuakuan  yang  sesuai dengan jenis kelaminnya.
6 Mencapai stabilitas fisiologisjasmaniah.
7 Pembentukan konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan kenyataan fisik.
8 Belajar  menghubungkan  diri  secara  emosional  dengan  orang  tua,  saudara-
saudaranya, dan orang lain. 9
Belajar  membedakan  yang  benar  dan  yang  salah,  dan  pengembangan kesadaran dirikata hati.
b. Tugas Perkembangan Masa masa  kanak-kanak 6-12 tahun: 1  Belajar keterampilan fisik yang perlu untuk permainan sehari-hari.
2  Pembentukan  kesatuan  sikap  terhadap  dirinya  sebagai  suatu  organisme  yang tumbuh.
3  Belajar bermain dengan teman-teman mainnya. 4  Belajar memahami peranan-peranan kepriaan atau kewanitaan.
5  Pengembangan kemahiran dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Tatang Sy. file 2010
114 6  Pengembangan konsep-konsep yang perlu untuk kehidupan sehari-hari.
7  Pengembangan kesadaran diri, moralitas, dan suatu skala nilai-nilai. 8  Pengembangan kebebasan pribadi.
9  Pengembangan sikap-sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga. c. Tugas Perkembangan Masa Remaja atau Adolesen 12-18 Tahun:
1 Mencapai  hubungan  yang  baru  dan  lebih  matang  dengan  teman  sebaya  dari
kedua jenis kelamin. 2
Mencapai peranan sosial sebagai laki-laki atau perempuan. 3
Menerimamenghargai tubuh sendiri dan menggunakannya secara efektif. 4
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya. 5
Memperoleh jaminan kebebasan ekonomi. 6
Memilih dan mempersiapkandiri untuk suatu pekerjaan. 7
Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan kehidupan berkeluarga. 8
Mengembangkan  kecakapan  intelektual  dan  konsep-konsep  yang  perlu  untuk menjadi warga negara yang cakap.
9 Menginginkan  dan  mencapai  tingkah  laku  yang  bertangung  jawab  dalam
masyarakat. 10
Menguasai seperangkat nilai dan sistem etik sebagai pedoman bertingkah laku. d. Tugas Perkembangan pada Masa Dewasa 18- ….
1  Tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Awal: a
Memilih jodohpasangan hidup. b
Belajar hidup bersama dengan pasangan hidup suamiisteri. c
Memulai suatu keluarga. d
Mengasuh anak. e
Menyelenggarakanmengelola rumah tangga. f
Memulai meduduki suatu jabatanpekerjaan. g
Menerima tanggung jawab sebagai warga negara. h
Mencari suatu perkumpulan sosial yang sesuai. 2
Tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Tengah Umur: a
Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara yang dewasa. b
Mencapai  dan  mempertahankan  suatu  tingkat  kehidupan  ekonomi  yang layakmapan.
c Membantu nak-anak belasan tahun menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan bahagia.
Tatang Sy. file 2010
115 d
Mengembangkan penggunaan waktu luang orang dewasa. e
Menghubungkan diri sendiri kepada suami atau isteri sebagai suatu pribadi. f
Menerima  dan  menyesuaikan  diri  pada  perubahan-perubahan  fisiologis karena usia.Menyesuaikan diri pada
g Menyesuaikan diri terhadap orang tua yang sangat tua.
3  Tugas Perkembangan pada Masa Usia Lanjut: a
Menyesuaikan  diri  pada  kekuatan  dan  kesehatan  jasmani  yang  makin menurun.
b Menyesuaikan diri pada saat pensiun dan pendapatan yang berkurang.
c Menyesuaikan diri terhadap kematian suamiisteri menjandamenduda.
d Membentuk suatu ikatan dengan kelompok seusia.
e Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kewarganegaraan.
f Menyusun penyelenggaraan kehidupan jasmaniah yang memuaskan.
Sebagaimana Havighurst, Yelon dan Weinstein 1977 juga sepakat bahwa
perkembangan  individu  berlangsung  secara  bertahap.  Dengan  bersumber  kepada karya  Suterly  dan  Donnely  1973,  Krogman  1972,  serta  Papalia  dan  Olds  1975,
Yelon  dan  Weinstein  mengemukakan  perkembangan  jenis-jenis  tingkah  laku  dalam kebudayaan Barat pada umur yang bervariasi. Jenis-jenis perkembangan tingkah laku
individu tersebut adalah sebagai berikut: 1 Perkembangan Jenis-jenis Tingkah Laku masa anak kecil toddler.
a Perkembangan Fisik: 1
Perkembangan fisik sangat aktif. 2
Belajar  merangkak,  berjalan,  berlari,  mendaki,  makan  sendiri,  membentu dengan balok-balok, dan menulis cakar ayam.
3 Belajar kebiasaan membuang kotoran learns toilet habits.
b Perkembangan Mental: 1
Perkembangan bahasa dari menangis kepada pengucapan kalimat lengkap. 2
Bermain secara konstan. 3
Belajar konsep-konsep, seperti warna, “satu”, “banyak”, dsb. 4
Objek dilihatnya sebagai benda-benda yang bergerak hidup. c Perkembangan Sosial:
1 Menggunakan  bahasa  untuk  menyatakan  kontrol  dengan  menggunakan
kata “tidak”. 2
Menyukai anak-anak lain, tetapi tidak bermain dengan mereka.
Tatang Sy. file 2010
116 3
Menyukai berjalan-jalan dekat rumah. d Perkembangan Emosional:
1 Memberikan responmenanggapi  terhadap afeksi dan persetujuan.
2 Tergantung kepada orang tua.
3 Berkembang  dari  mennagis  yang  tidak  beraturan  kepada  berbagai  cara
menunjukan emosi yang berbeda-beda. 2.  Perkembanagn Jenis Tingkah Laku  Masa Pra Sekolah Presholler.
a Fisik: 1
Perkembangan fisik sangat aktif. 2
Koordinasi  pegangan    tangan  sangat  baik,  dapat  melempar,  menangkap, meloncat, menggambar bentuk, dan menulis haluspelahan.
3 Dapat belajar keterampilan manual.
4 Perkembangan otot-otot yang mantap.
b Mental: 1
Egosentrik; pemahaman terhadap pandangan dan perasaan orang lain kecil. 2
Bahasa  berkembang  dengan  baik,  mengucapkan  kalimat,  perbendaharaan kata yang banyak, tertarik kepada ceritera.
3 Masih sulit berpikir tentang ide-ide abstrak.
c Sosial: 1
Menghormati kekuasaan. 2
Mentaati aturan-aturan. 3
Pertemanan bersifat sementara. 4
Bermain dekat rumah, tetapi tidak dengan anak-anak lain. d Emosional:
1 Memberikan respon terhadap afeksi dan persetujuan.
2 Mulai  memusatkan  diri  kepada  tipe-tipe  pribadi  laki-laki  atau  perempuan,
peranan-peranan berdasarkan gender, dan kecakapan. 3
Memberikan tanggapan yang baik terhadap kebiasaan. 4
Berpusat pada diri sendiri. 5
Mengekspresikan semua perasaan. 3  Perkembangan Jenis Tingkah laku Masa Kanak-Kanak Childhood.
a Fisik: 1
Keterampilan-keterampilan  badan  cukup  baik,  otot-otot  kuat,  dan terkoordinasi.
Tatang Sy. file 2010
117 2
Turut serta dalam permainan-permainan kelompok. 3
Perkembangan  keseimbangan  lebih  lanjut,  kegesitan,  daya  tahan,  kekuatan tenaga dan keterampilan khusus.
b Mental: 1 Egosentris berkurang.
2 Menggunakan  simbol-simbol  dan  bahasa  untuk  memecahkan  masalah-
masalah dan komunikasi. 3
Rasa ingin tahu, berhasrat untuk belajar. 4
tertarik kepada arti kata dan lelucon. 5
Membaca digunakan sebagai alat dan untuk kesenangan. c Sosial
1 Berorientasi kepada kelompok tetapi  kehidupan di rumah masih berpengaruh.
2 Ingin bebas 3 Memuja pahlawan.
4 Pemisahan dari jenis kelamin lain.
5 Kelompok mempengaruhi konsep dirinya.
d Emosional 1 Banyak menggunakan waktu untuk membebaskan diri dari rumah.
2 Menyamakan diri dengan teman sebayanya. 3 Masih tetap menyenangi persetujuan orang dewasa.
4 Mudah terharu, sedih. 5 Pemberani dan sangat percaya pada diri sendiri.
4 Perkembangan Jenis Tingkah Laku Masa Remaja Awal Early Adolescence a Fisik:
1 Pertumbuhan dan kesadaran akan tubuhnya cepat.
2 Kematangan seksual.
3 Pengembangan  kekuatan,  keperkasaan,  kelenturan,  kecepatan,  dan
ketangkasan. 4
Pengembangan berbagai keterampilan. 5
Proporsi tubuh tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. b Mental:
1 Telah dapat mulai berpikir abstrak.
Tatang Sy. file 2010
118 2
Melakukan  pengujian-pengujian  kebenaran  hipotesa  dan  melakukan pemikiran hipotesis.
3 Egosentrik,  dalam  hal  ini  mereka  berpikir  bahwa  perhatian  setiap  orang
terfokus kepada mereka. c Sosial:
1 Menyesuaikan  diri  kepada  norma-norma  kelompok,  mencari    persetujuan
kelompok. 2
Berteman dekat dengan sebaya dan sejenis. 3
Membicarakan sek dan percintaan romantic dengan teman karib sejenis. 4
Menuntut pripacy. d Emosional:
1 Mengusahakan untuk lebih bebas.
2 Mempertanyakan siapa saya, pribadi macam apakah saya ini.
3 Terombang-ambing antara kekanak-kanakan dan kedewasaan.
4 Emosional tidak stabil.
5 Perkembangan Jenis Tingkah Laku Remaja Akhir Late Adoloscence. a Fisik:
1 Kematangan fisik.
2 Keterampilan-keterampilan gerak prima.
b Mental: 1 Sebagian besar dapat berpikir abstrak.
2 Egosentrisme hilang. c Sosial:
1  Bebas dari kehidupan rumah. 2  Menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok.
3  Berminat  kepada  lawan  jenis  kelamin  dan  mengadakan  hubungan  antar pribadi.
d Emosional: 1 Mapannya identitas diri dalam kedudukannya dalam masyarakat.
2 Kadang-kadang menolak untuk menyesuaikan diri. Apabila  Yelon  dan  Weinstein  mengemukakan  berbagai  jenis  perilaku  pada
setiap  tahap  individu,  Jean  Piaget  secara  khusus  mengemukakan  tahap-tahap
perkembangan  mentalkognitif  individu.  Piaget  mendeskripsikan  tahap-tahap perkembangan mentalkognitif individu menjadi empat tahapan sebagai berikut:
Tatang Sy. file 2010
119 1 Tahap Sensorimotor 0 – kurang lebih 2 tahun.
Pada  tahap  ini  tingkah  laku  anak  ditentukan  oleh  perasaan    senses  dan aktivitas motorik;  Kesan impression anak tentang dunia dibentuk oleh persepsi
mengenai  perasaannya  dan  oleh  manipulasi  dari  lingkungannya.  Pembentukan konsepide  pada  tahapan  ini  terbatas  kepada  objek  yang  bersifat  permanen  atau
objek  yang  tampak  dalam  batas  pengamatan  anak.  Perkembangan  skema  verbal dan kognitif masih sangat sedikit dan tidak terkoordinaikan.
2 Tahap Operasi AwalPreoperational 2 – 6 tahun. Pada tahapan ini anak mulai menggambarkan kejadian-kejadian dan objek-
objek  melalui  simbol-simbol,  termasuk  simbol-simbol  verbal    bahasa.  Artinya, mereka  sudah  mulai  berpikir  tentang  benda-benda  dengan  tidak  terikat  pada
kehadiran benda konkrit. Anak sudah menghubungkan tentang kejadian atau objek yang dihadapinya dengan skema  yang sudah ada dalam ingatannya.  Tetapi anak
relatif  masih  belum  dapat  menerima  perbedaan  persepsi  dengan  orang  lain, kemampuan  yang  berkembang  pada  saat  ini  masih  bersifat  egosentrik,  sehingga
cara-cara  dan  pengetahuan  yang  ia  miliki  itulah  yang  dianggapnya  benar, sepertinya  tidak  ada  alternatif  cara  dan  pengetahuan  benar  yang  lainnya.  Anak-
anak  pada  tahapan  ini  juga  sudah  mulai  memecahkan  jenis-jenis  masalah,  tetapi hanya
mengenai masalah-masalah
mengenai barang-barang
yang tampakkelihatan.
3 Tahap Operasi Konkrit 7 – 11 tahun. Pada  tahap  ini,  skema  kognitif  anak  berkembang,  terutama  berkenaan
dengan  keterampilan  berpikir  dan  memecahkan  masalah.  Perkembangan keterampilan  berpikirnya  yaitu  berkenaan  dengan  keterampilan  menggolong-
golongkan  mengklasifikasi  berdasarkan  ciri  dan  fungsi  sesuatu;  mengurutkan sesuatu  misalnya  dari  yang  terkecil  ke  yang  terbesar;  membandingkan  benda-
benda;  memahami  konsep  konservasi,  yaitu  kemampuan  memahami  bahwa sesuatu itu tidak berubah walaupun misalnya sesuatu itu dipindahkan tempatnya,
tali  yang  dilingkarkan  panjangnya  tidak  berubah  walaupun  ditarik  menjadi memanjang, dsb.; memahami identitas,  yaitu kemampuan mengenal bahwa suatu
objek  yang  bersifat  fisik  akan  mengambil  ruang  dan  memiliki  volume  tertentu; dan kemampuan membandingkan pendapat orang.
4 Tahap Operasi Formal 12 tahun ke atas.
Tatang Sy. file 2010
120 Pada  tahap  ini  anak  memiliki  kecakapan  berpikir  simbolik,  tidak
tergantung  kepada  keberadaan  objek  secara  fisik.  Anak  pada  tahapan  operasi formal  mampu  berpikir  logis,  matematis,  dan  abstrak.  Anak  bahkan  mungkin
dapat  memahami  hal-hal  yang  secara  teortis  mungkin  terjadi  sekalipun  ia  belum pernah melihat kejadiannya secara nyata.
Coba Anda analisis berdasarkan tahapan perkembangan mentalkognitif Jean Piaget,  tergolong  kepada  tahapan  perkembangan  mentalkognitif  yang  manakah  para
siswa sekolah dasar? Ahli  psikologi  lain  yang  mendeskripsikan  tahap  perkembangan  kognitif
individu  adalah  Jerome  Bruner.  Menurut  Bruner  Yelon  dan  Weinstein,  1977
perkembangan kognitif individu melalui tiga tahapan sebagai berikut: 1
Tahap Enactive. Pada tahap ini individu memahami atau menggambarkan realitas melalui apa yang
dikerjakannya, melalui respon-respon motoriknya. 2  Tahap Imageri atau Iconic.
Pada  tahap  ini  individu  mulai  mampu  berpikir  atas  dasar  gambar,  demonstrasi, atau hal yang konkrit.
3 Tahap Symbolic Pada  tahap  ini  individu  berpikir  dengan  menggunakan  simbil-simbol;  dapat
berpikir  tentang  benda-benda  sekalipun  benda-benda  tidak  ada  dihadapannya; dapat  menggunakan  bahasa  untuk  merumuskan  hipotesis  dan  berpikir  lebih  jauh
dari informasi yang telah diberikan. Pada tahap ini bahasa digunakan sebagai alat untuk berpikir.
Setelah  Anda  mengkaji  tahap-tahap  perkembangan  mentalkognitif  dari Jean Piaget dan Bruner,  selanjutnya mari kita kaji tahapan perkembangan moral
individu  dari  Lawrence  Kohlberg.  Sebagaimana  dikemukakan  Yelon  dan
Weinstein  1977,  menurut  Kohlberg  perkembangan  moral  individu  terdiri  atas tiga  tingkatan,  adapun  setiap  tingkatan  mempunyai  dua  tahapan.  Dengan
demikian,  perkembangan  moral  individu  keseluruhannya  akan  melalui  enam tahapan sebagai berikut:
1 Tingkat  I:  Pramoral atau Prakonvensional.
Pada  tingkat  ini,  “jahattidak  baik”  adalah  apa  yang  mengakibatkan hukuman, dan “baik” adalah apa yang menghasilkan ganjaran atau hadiah.
Tahap 1 : Kepatuhan dan Hukuman.
Tatang Sy. file 2010
121 Pada  tahap  ini  keputusan  moral  anak  didasarkan  atas  ketakutan
kepada  orang  yang  mempunyai  otoritas  dan  untuk  menghindari hukuman.
Tahap 2: Instrumental Relatif. Pada  tahap  ini  usia  7-8  tahun,  sesuatu  dipandang  “adil”  oleh  anak
apabila  orang  membalas  budi  kebaikan  yang  dilakukannya.  Misal: saling  memberi,  saling  menolong,  dsb.;  aturan  permainannya
berdasarkan otoritas manusia. 2
Tingkat II:  Konvensional. Pada  tingkat  ini  anak  memiliki  sikap  loyal  terhadap  aturan    order
dan harapan masyarakat, keluarga, kelompok sosial dan negara. Tahap 3: Orientasi Keselarasan Interpersonal.
Pada  tahap  ini  keputusan  moral  anak  didasarkan  atas  keinginan memenuhi  harapan  orang  lain,  anak  telah  menyadari  bahwa  orang
lain  mengharapkan  kelakuan  tertentu  darinya.  Ia  menyadari  adanya kode-kode keluarga dan kebudayaan.
Tahap 4: Otoritas dan Aturan Masyarakat. Pada  tahap  ini  pertimbangan  moral  anak  tidak  lagi  didasarkan  atas
harapan  orang  yang  dihormati  orang  yangmemiliki  otoritas,  akan tetapi didasarkan atas harapan masyarakat umum.  Ini  artinya bahwa
anak  telah  menerima  otoritas  dan  aturan-aturan  masyarakat  dan lembaga-lembaganya  termasuk  agama.  Pada  tahapan  ini  aturan  dan
hukum  dipandang  sebagai    nilai  utama  yang  dapat  mengatur  dan memelihara  masyarakat.  Umumnya  berkembang  pada  usia  akhir
anak sekolah menengah. 3
Tingkat III:  Postkonvensional. Pada  tingkat  ini  seseorang  memandang  masalah  moral  dari
pandangan  yang  lebih  tinggi  lebih  dari  sekedar  norma  atau  aturan.  Masalah moral  dipandangnya  sebagai  sesuatu  yang  diterimanya  secara  principal  dan
individual. Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial dan Legislatis.
Pada  tahap  ini  seseorang  memandang  masalah  moral  dari  segi  hak dan norma umum yang berlaku bagi individu yang telah diselidikinya
secara  kritis  dan  diterima  baik  oleh  masyarakat.  Kewajiban  moral
Tatang Sy. file 2010
122 dipandang  sebagai  kontrak  sosial.  Komitmen  sosial  dan  legal
dipandang sebagai hasil persetujuan bersama yang harus dipatuhi. Tahap 6: Orientasi Prinsip-prinsip Etis yang Universal.
Pada tahap ini “keadilan” didefinisikan oleh kata hati sesuai dengan prinsip-prinsip  etik  yang  menjadi  pilihannya,  yang  didasarkan
kepada  pemikiran  logis  yang  menyeluruh,  konsistensi  dan universalitas.  Jadi  pada  tahap  ini  seseorang  bertindak  atas  dasar
prinsip-prinsip etis yang universal di luar perjanjian antar manusia. Tahapan ini merupakan tahapan tertinggi dalam perkembangan moral
seseorang. Setelah  Anda  mempelajarai  deskripsi  tahap-tahap  perkembangan  moral
individu  menurut  Lawrence  Kohlberg.  Coba  Anda  analisis,  berdasarkan  tahapan perkembangan  moral  menurut  Lawrence  Kohberg,  tergolong  ke  dalam  tahapan
manakah  tahap  perkembangan  moral  siswa  sekolah  dasar?  Setelah  menjawab  tugas latihan tadi, silahkan Anda melanjutkan pada kajian kedua mengenai implikasi tahap
dan tugas perkembangan individu terhadap pendidikan.
2. Implikasi Tahap dan Tugas Perkembangan Individu terhadap Pendidikan