Rangkuman Landasan Psikologi Pendidikan docx

Rangkuman Landasan Psikologi Pendidikan Bab 1: Dasar Pengajaran
Nama : Diah Ulfatus Sholehah | Off
:C
Kasus Ellen dan Leah
Ellen Mathis adalah guru baru yang mengajar kelas 3, dia merasa
bingung saat memberikan materi tentang penulisan kreatif pada muridnya.
Dia merasa muridnya belum bisa memahami bagaimana menulis penulisan
yang kreatif itu seperti apa.
Suatu hari, Ellen memerhatikan beberapa tulisan dilorong luar kelas
Leah Washington yang seorang guru kelas 3 juga. Tulisan murid Leah
sangat menajubkan. Akhirnya Ellen menemui Leah diruangan lorong
tersebut dan bertanya bagaimana mengajari murid agar dapat membuat
tulisan yang begitu bagus.
Leah menjelaskan bagaimana dia meminta siswanya menulis tentang
topic yang mereka senangi dan bertahap memperkenalkan dengan
pelajaran mini untuk membantu mereka menjadi penulis yang lebih baik.
Dia meminta muridnya bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dan
saling membantu.
Lalu Ellen meminta Leah untuk memberi tahu rahasianya yaitu dengan
mengikui banyak lokarya tentang mengajarkan penulisan dan menerapkan
tentang psikologi pendidikan.

Lalu Leah menjelaskan bahwa untuk memulainya, ia menggunakan
banyak strategi motivasi yang telah ia pelajari dalam mata kuliah psikologi
pendidikan. Dan akhirnya Ellen dan Leah berencana untuk berkunjung ke
kelas masing-masing. Dan yang paling penting adalah ternyata psikologi
pendidikan benar-benar bermanfaat.
Faktor yang membuat seseorang menjadi guru yang baik
 Mengetahui pokok permasalahan (tetapi juga kemampuan pengajaran)
Hal pertama yang harus dimiliki guru adalah pengetahuan atau
keterampilan yang tidak dimiliki oleh siswa, guru harus mengetahui pokok
mata pelajaran yang mereka harap akan diajarkan. Akan tetapi itu tidak
cukup. Pengetahuan tentang bagaimana memindahkan informasi dan
kemampuan setidaknya sama pentingnya dengan pengetahuan
pengetahuan tentang informasi dan kemampuan itu sendiri.
Untuk mengajar dengan efektif, pengetahuan tentang pokok mata
pelajaran bukanlah persoalan seseorang yang menjadi ensiklopedia
berjalan. Guru yang baik bukan hanya mengetahui pokok, melainkan juga
dapat menyampaikan pengetahuannya mereka kepada siswanya.

 Menguasai kemampuan mengajar
Kaitan antara apa yang diinginkan guru untuk dipelajari siswa dan

pembelajaran siswa yang sesungguhnya disebut pengajaran (instruction)
atau pendagogi. Pengajaran yang efektif menuntut penggunaan banyak
strategi.
Untuk melihat siswa mempelajari apa yang diajarkan, dapat
mengajukan pertanyaan atau menggunakan ujian atau meminta siswa
menunjukkan pemahaman mereka dengan menciptakan eksperimen, dan
guru harus menanggapi dengan tepat jika siswanya mengalami kesulitan.
Apa yang membuat seseorang menjadi guru yang baik adalah
kwmampuan mengerjakan semua tugas yang terdapat dalam pengajaran
yang efektif. Kehangatan, antusiasme, dan kepedulian sangat berperan
penting, demikian pula pengetahuan tentang pokok mata pelajaran dan
pengetahuan tentang siswa belajar.
 Apakah pengajaran yang baik dapat diajarkan?
Jawabannya tentu saja ya. Pengajaran yang baik harus diamati dan
dipraktikkan, tetapi ada prinsip pengajaran yang baik yang perlu diketahui
guru, yang kemudian diterapkan diruang kelas yaitu pengambilan
keputusan dan pemikiran kritis dan kemampuan memecahkan masalah,
pengetahuan diri dan pengaturan diri dan pengetahuan tentang mata
pelajaran dan sumber pelajaran, penerapan riset pendidikan dan
pengetahuan tentang siswa dan pembelajaran mereka, refleksi dan

kemampuan pengajaran dan komunikasi.
 Guru yang intensional (guru yang bertujuan)
Intensionalitas berarti melakukan sesuatu dengan tujuan, guru yang
menggunakan intensionalitas merencanakan tindakannya berdasarkan hasil
yang ingin dia capai.
Intensionalitas berarti melakukan sesuatu karena alasan tertentu, dengan
sengaja. Yaitu dengan terus menerus memikirkan hasil yang mereka
inginkan bagi siswanya dan bagaimana tiap-tiap keputusan yang mereka
ambil membawa siswa kea rah hasil tersebut.
Guru intensional terus menerus bertanya kepada diri sendiri apa sasaran
yang diupayakan untuk dicapai oleh dirinya dan siswanya. Guru
intensional menggunakan banyak strategi belajar dan metode pengajaran.
Guru intensional juga merenungkan praktik dan hasil yang dia peroleh dan
selalu menggunakan strategi baru jika strategi sebelumnya tidak berhasil.

Peran riset di bidang psikologi pendidikan
 Sasaran riset di bidang psikologi pendidikan
Sasaran riset dibidang psikologi pendidikan ialah memelajari dengan
seksama sejumlah pertanyaan yang sudah jelas dan juga yang kurang
begitu jelas, dengan menggunakan metode objektif untuk menguji gagasan

faktor yang mempunyi andil dalam pembelajaran.
Hasil riset ini adalah prinsip, hukum, dan teori. Prinsip menjelaskan
tentang hubungan diantara sejumlah faktor, seperti pengaruh system
pemberian nilai alternative terhadap motivasi siswa. Hukum semata-mata
adalah prinsip yang telah diuji secara mendalam dan terbukti berlaku
didala berbagai situasi.
Teori adalah beberapa prinsip dan hukum terkait yang menjelaskan
aspek luas pembelajaran, perilaku, atau bidang lain. Tanpa teori, maka
fakta dan prinsip yang ditemukan akan menyerupai titik-titik yang tidak
tertata diatas kanvas. Atau bisa diartikan dengan teori adalah beberapa
prinsip yang menjelaskan dan menghubungkan fenomena-fenomena
tertentu.

Walaupun riset dibidang psikologi pendidikan kadang-kadang dapat
diterjemahkan langsung keruang kelas, paling baik menerapkan prinsip
tersebut dengan akal sehat sebanyak-banyaknya dan dengan pandangan
yang jelas tentang apa yang diajarkan kepada siapa dan untuk tujuan apa.

 Manfaat riset di bidang psikolgi pendidikan bagi guru
Barangkali benar bahwa hal terpenting yang dipelajari guru adalah yang

mereka pelajari ditempat kerja, pada saat mengajar siswa pada saat
pertama mengajar. Namun, guru mengambil banyak keputusan setiap
harinya, dan setiap keputusannya mempunyai satu teori dibelakangnya,
tidak peduli apakah guru tersebut meyadarinya atau tidak.
Kualitas, ketepatan, dan kemanfaatan teori itu pada akhirnya adalah
sesuatu yang menentukan keberhasilan guru tersebut.

Metode riset yang digunakan dalam psikologi pendidikan
 Eksperimen
Dalam eksperimen, peneliti dapat menciptakan perlakuan khusus dan
menganalisis dampaknya. Eksperimen adalah prosedur yang digunakan
untuk menguji pengaruh suatu perlakuan. Perlakuan adalah program
khusus yang merupakan subyek suatu eksperimen. Variable adalah sesuatu
yang dapat mempunyai lebih dari satu nilai.
Eksperimen laboratorium yaitu yang berlangsung digedung sekolah,
penelitinya menciptakan keadaan yang sangat semu atau artifisial dan
terstruktur yang ada untuk jangka waktu yang sangat singkat.
Keunggulan eksperimen laboratorium adalah bahwa memungkinkan
peneliti melakukan tingkat control yang sangat tinggi terhadap semua
faktor yang terlibat dalam studi tersebut.

Keterbatasan utamanya adalah bahwa hal itu lazimnya begitu semu dan
begitu singkat sehingga hasilnya mungkin saja mempunyai sedikit
relevansi dengan situasi dalam kehidupan nyata.
Eksperimen lapangan acak yang disitu program pengajaran atau
perlakuan praktis lain dinilai dalam kurun waktu yang relative lama
dikelas yang sesungguhnya dalam kondisi yang realistis.
Eksperimen lapangan acak dilakukan dalam kondisi yang realistis
dimana orang-orangnya ditempatkan secara kebetulan untuk menerima
perlakuan atau program praktis yang berbeda-beda.

 Mengajar sebagai pengambilan keputusan
Maksud riset dalam psikologi pendidikan adalah menguji berbagai teori
yang menuntun tindakan guru dan orang lain yang terlibat dalam
pendidikan.
Guru menghadapi sejumlah keputusan yang sulit dan kadang-kadang
tidak terduga setiap harinya dan harus mampu menanggapi dengan cepat
dan tepat.
 Riset + akal sehat = pengajaran efektif
Pengambilan keputusan yang benar bergantung pada konteks dimana
persoalan itu muncul, tujuan yang ada dalam benak guru, dan banyak

faktor lain, yang semua harus dinilai dari sudut akal sehat yang terdidik.

 Riset tentang program yang efektif
Riset dibidang psikologi pendidikan bukan hanya menyediakan bukti
tentang prinsip praktik yang efektif, tetapi juga menyediakan bukti tentang
keefektifan program atau praktik tertentu.
 Dampak riset pada praktik pendidikan
Riset dibidang pendidikan sama sekali belum sebesar dampak riset
dibidang ilmu kedokteran pada praktik, namun riset dibidang pendidikan
sesungguhnya mempunyai dampak tidak langsung yang sangat besar pada
praktik pendidikan meskipun guru tidak menyadarinya.
Riset mempengaruhi kebijakan pendidikan, program pengembangan
profesi dan bahan ajar.

Eksperimen laboratorium dan lapangan acak sangat memberikan
sumbangan penting bagi ilmu psikologi pendidikan. Eksperimen
laboratorium sangat berperan penting dalam upaya peneliti membangun
dan menguji teori, sedangkan eskperimen lapangan acak adalah batu ujian
untuk mengevaluasi program pengarajan praktis atau perbaikan.
Eksperimen kasus tunggal adalah mempelajari efek perlakuan terhadap

satu orang atau satu kelompok dengan membandingkan perilaku sebelum,
selama dan setelah penerapan perlakuan tersebut.
Salah satu yang terpenting dalam eksperimen kasus tunggal adalah
hanya dapat digunakan untuk memelajari hasil sering dapat diukur. Karena
alasan ini, kebanyakan studi kasus tunggal melihat perilaku yang dapat
diamati, seperti berbicara dan bangkit dari tempat duduk tanpa pemisi,
yang dapat diukur setiap hari atau berkali-kali perhari.
 Studi korelasi
Adalah riset tentang hubungan antara variabel-variabel ketika hubungan
itu terjadi secara alami. Sengaja mengubah salah satu variabel untuk
melihat bagaimana perubahan ini akan memengaruhi variabel lain, dalam
riset kolerasi, peneliti memelajari variabel-variabel yang saling berkaitan.
Korelasi positif adalah hubungan dimana tingkat salah satu variabel
yang tinggi berkaitan dengan tingkat variabel lain yang sama tinggi.
Contoh korelasi positif adalah hubungan anatara pencapaian membaca dan
pencapaian matematika.
Korelasi negative adalah hubungan dimana tingkat salah satu variabel
yang tinggi berkaitan dengan variabel lain yang rendah. Contoh kolerasi
negative adalah jumlah hari absen dan nilai.
Variabel yang tidak berkolerasi adalah variabel dimana tidak ada

hubungan antara tingat salah satu yang lebih tinggi atau rendah.
 Riset deskriptif
Riset deskriptif adalah studi riset yang ditujukan untuk mengidentifikasi
dan mengumpulkan informasi yang rinci tentang sesuatu yang menarik.
Riset deskriptif biasanya tidak mempunyai objektifitas ilmiah seperi
dalam riset kolerasi dan eksperimen, tetapi mengimbangi kekurangan ini
berupa kekayaan uraian rinci dan penafsiran.
 Riset Tindakan
Riset tindakan adalah riset yang dilangsungkan oleh pendidik diruang
kelas atau sekolahnya sendiri.

Cara saya menjadi guru yang intensional
 Sertifikasi guru
Sebelum menjadi guru intensional, anda perlu untuk menjadi guru
sertifikasi. Minimal seseorang guru harus menempuh sarjana selama empat
tahun diperguruan tinggi.
Untuk menempuh program sertifikasi, seorang guru harus memiliki
pengalaman bekerja dulu, lalu mengikuti tes sertifikasi.
 Lebih dari sekedar sertifikasi
Seorang guru sangat perlu mendapatkan sertifikasi, karena tidak cukup

hanya menjadi guru intensioanal, caranya dengan carilah mentor atau
mencari guru berpengalaman untuk memberikan penjelasan dan
pemahaman yang lebih, carilah pengembangan profesi adalah
pengembangan profesi memanfaatkan setiap peluang diskusi dan
berpartisipasi penuh, bicaralah tentang pengajaran dengan rekan kerja
atau dengan semua kalangan teman, menceritakan pengalaman atau
keberhasilan yang telah dicapai agar orang lain simpatik akan kerja anda.
Ikutilah terbitan dan perhimpunan profesional karena guru harus banyak
membaca. Bisa dengan berlangganan buku-buku menarik dan seringsering memeriksa perhimpunan profesional dibidang pelajaran yang
dipegang atau bidang yang menarik.

Faktor yang membuat seseorang menjadi guru yang baik
Guru yang baik mengetahui pokok mata pelajarannya dan menguasai
kemamuan pendagogi. Dia menyelesaikan semua tugas yang terdapat
dalam pengajaran yang efektif dengan kehangatan, antusiasme, dan
kepedulian. Dia adalah guru intensioanl dan dia menggunakan prinsip
psikologi pendidikan dalam pengambilan keputusan dan pengajarannya.
Dia menggabungkan riset dan akal sehat
Peran riset dibidang psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang pelajar,

pembelajaran, dan pengajaran. Riset dibidang psikologi pendidikan
terpusat pada proses yang digunakan untuk menyampaikan informasi,
kemampuan, nilai, dan sikap antara guru dan siswa diruang kelas dan
penerapan prinsip psikolgi dalam praktik pengajaran. Riset semacam itu
membentuk kebijakan pendidikan, program pengembangan profesi, dan
bahan ajar.
Metode riset yang digunakan di bidang psikolgi pendidikan
Riset eksperimen melibatkan pengujian program atau perlakuan
pendidikan tertentu. Penempatan subjek esperimen dengan acak ke dalam
kelompok-kelompok sebelum pengujian membantu mamstikan bahwa
kelompok tersbut tidak berbeda dan temuan akan sahih. Kelompok
eksperimen yang menerima perlakuan tersebut dibandingkan dengan
kelompok control yang anggotanya tidak menerima perlakuan. Eksperimen
laboratorium sangat terstruktur dan berjangka waktu pendek. Semua
variabel yang dilibatkan dikontrol dengan ketat. Eksperimen lapangan
acak kurang begitu terstruktur dan berlangsung dalam jangka waktu lama
dalam kondisi yang reaslitstis yang disitu tidak semua variabel dapat
dikontrol. Eksperimen kasus tunggal melibatkan pengamatan terhadap
seorang siswa atau kelompok siswa dalam jangka yang sudah ditentukan
dan setelah perlakuan. Studi korelasi memelajari variabel-variabel untuk
melihat apakah masing-masing saling berkaitan. Variabel tersebut dapat
berkolerasi positif juga negative. Studi korelasi memberikan informasi
tentang variabel-variabel tanpa memanipulasinya atau menciptakan situasi
semu. Namun, studi tersebut tidak menunjukkan penyebab hubungan
diantara variabel-variabel. Riset deskripsi menggunakan survey,
wawancara, dan atau pengamatan untuk menjelaskan perilaku dalam
lingkungan sosial.