Paru-Paru Sapi Teori Dasar
Selama respirasi yang relatif tenang, kontraksi diafragma cukup mampu membesarkan toraks. Diafragma adalah suatu struktur berbentuk kubah, dengan
bagian yang cekung mengarah ke karnial dalam toraks. Bagian sentralnya bersifat sangat tendinous, sedangkan bagian perifer terdiri atas otot-otot serat lintang,
seperti halnya dua serat akar yang melekat ventral pada vertebra lumbal. Kontraksi pada bagian bawah muskular dari difragma akan mendorong isi
abdomen organ bawah dari arah kaudal, sehingga meningkatkan panjang toraks dan bertambahnya volume toraks.
Otot-otot yang terentang dari rusuk yang mengarah karnial ke beberapa bagian tubuh, seperti leher atau kaki depan, berperan sebagai otot inspirasi dengan cara
rotasi rusuk kedepan arah karnial akan meningkatkan diameter transversal di toraks dan rotasi rusuk kearah kudal akan menurunkan diameter transversal dari
toraks kembali. Ekspirasi adalah gerakan udara keluar dari paru-paru. Hal ini terjadi apabila
volume toraks mengecil. Pengecilan volume ini bersifat pasifkarena tendensi dari struktur-struktur elastis untuk kembali kebentuk dan lokasi normal. Elastisitas
kartigo kostal, paru, dan dinding abdominal cenderung untuk mengembalikan toraks ke volume yang lebih kecil. Akan tetapi, ekspirasi yang bertenaga
mmerlukan banyak usaha muskular. Otot-otot abdominal menekan visera terhadap diafragma kearah dalam toraks seperti menarik rususk kearah kaudal Frandson,
1986.