Efek Joule Efek Konduksi Efek Peltier Perpindahan kalor secara konduksi

2.1.5 Efek-Efek Pendinginan Termoelektrik

Efek pendinginan termoelektrik merupakan gejala termal yang muncul pada suatu termokopel. Ada lima efek yang mempengaruhi atau terjadi pada sistem pendinginan termoelektrik, yaitu efek Seebeck, efek Joule, efek konduksi, efek Peltier, dan efek Thomson [7] .

a. Efek Seebeck

Thomas J. Seebeck merupakan orang pertama yang menemukan fenomena termoelektrik. Apabila dua buah material yang berbeda jenis digabung lalu pada salah satu ujungnya diberi sumber panas maka akan mengalir arus. Koefisien Seebeck S disebut juga daya termoelektrik, seperti pada persamaan berikut: � = �� � � ………………….………..………...……………...………..... 2.2 Keterangan: α = koefisien Seebeck [VoltK] �� � = potensial termoelektrik terinduksi [Volt] T = temperatur [K]

b. Efek Joule

Akibat timbulnya arus listrik dalam rangkaian karena adanya efek Seebeck, maka akan timbul panas. Hal ini sesuai dengan hukum joule pada persamaan berikut: q j = I 2 .R……………………………………………………………..... 2.3 Keterangan: q j = laju perpindahan panas akibat efek Seebeck [Watt] I = arus [Ampere] R = tahanan [Ohm]

c. Efek Konduksi

Panas akan merambat secara konduksi dari permukaan yang panas ke permukaan yang dingin. Perambatan tersebut bersifat irreversible dan disebut efek konduktivitas. Besarnya perambatan tersebut dinyatakan dalam persamaan: q kond = U.T h -T c ……...………..……………………………… 2.4 Keterangan: q kond = laju perpindahan panasakibat efek konduksi [Watt] U = konduktivitas termal [WattK] T h = temperatur permukaan panas [K] T c = temperatur permukaan dingin [K]

d. Efek Peltier

Pada saat arus mengalir melalui termokopel,temperaturakan berubah dan panas akan diserap pada salah satu permukaan, sementara permukaan yang lainnya akan membuang panas. Jika sumber arus dibalik, maka permukaan yang panas menjadi dingin dan sebaliknya. Gejala ini disebut efek Peltier yang merupakan dasar pendinginan termoelektrik. Dari percobaan diketahui, bahwa perpindahan panas sebanding terhadap arus yang mengalir. Persamaan dari efek Peltier adalah sebagai berikut: � �� = � � �� ……………………………………………………...……… 2.5 Keterangan: � �� = koefisien Peltier [Volt] q = laju perpindahan panas [Watt] I = arus [Ampere]

e. Efek Thomson

Pada tahun 1854, seorang berkebangsaan Inggris yang bernama William Thomson mengemukakan hasil penelitiannya bahwa terdapat penyerapan atau pengeluaran panas bolak-balik dalam konduktor homogen mengenai perbedaan panas dan perbedaan listrik secara simultan. Koefisien Thomson dapat dinyatakan dalam: � = � �.�� ………..…………………………………...……..…..……. 2.6 Keterangan: � = koefisien Thomson [VoltK] q = laju perpindahan panas [Watt] I = arus [Ampere] �� = perbedaan temperatur [K]

2.1.6 Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor atau heat transfer merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan temperatur diantara benda atau material. Energi yang berpindah ini dinamakan kalor atau panas heat. Perpindahan kalor ini tidak hanya menjelaskan bagaimana energi kalor itu berpindah dari satu benda ke benda lain, tetapi juga dapat meramalkan laju perpindahan yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Adapun modus perpindahan kalornya dapat terjadi dengan tigacara yaitu [11] :

a. Perpindahan kalor secara konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi terjadi dikarenakan perpindahan energi dari partikel yang memiliki energi lebih tinggi ke partikel yang energinya lebih rendah akibatadanya interaksi antara kedua partikel. Jadi, jika pada suatu benda terdapat gradien, maka akanterjadi perpindahan energi dari bagian bersuhu tinggi ke bagian bersuhu rendah sehingga laju perpindahan kalor berbanding dengan gradien suhunya. Berdasarkan hukum Fourier, perpindahan kalor secara konduksi dapat dirumuskan sebagai berikut: � � = �� � � 1 −� 2 � …………..…….......……………………………........ 2.7 Keterangan: � � = laju perpindahan kalor [Watt] T 1 -T2l = gradien suhu ke arah perpindahankalor [ o Cm] k = koefisien termal bahan [Wm. o C] A c = luas benda [m 2 ] Gambar 2.3 Proses Perpindahan Kalor Secara Konduksi [1]

b. Perpindahan kalor secara konveksi

Dokumen yang terkait

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

11 136 133

Rancang Bangun Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

16 157 79

PENGARUH BEBAN PENDINGINAN MINUMAN KALENG TERHADAP SUHU PADA KOTAK PENDINGIN BERBASIS TERMOELEKTRIK DENGAN MENGGUNAKAN LISTRIK DARI AKUMULATOR

0 0 6

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

0 0 23

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BEBAN PANAS PADA KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Rancang Bangun Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

1 2 23

RANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

0 2 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Simulasi Analisa Suhu Pendingin Dan Aliran Fluida Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumberenergi Surya

1 1 19

SIMULASI ANALISA SUHU PENDINGIN DAN ALIRAN FLUIDA PADA KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBERENERGI SURYA

0 0 13

KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN PENDINGIN AIR TUGAS AKHIR - Karakteristik termoelektrik untuk pembangkit listrik tenaga surya dengan pendingin air - USD Repository

0 0 73