b. Analisa KonturTekanan
Pada gambar 4.12 di bawah, dapat diperhatikan bahwa tekanan terendah terjadi di sekitar bagian sudut kiri bawah dan kanan bawah akibat
hadangan aliran fluida yang berasal dari peltier sebesar -83,02
s d
-19,1 Pa. Tekanan di sekitar ruang tengah kotak pendingin rata-rata sama yaitu sebesar
20,9 – 44,5 pa. Lain halnya dengan tekanan tertinggi sebesar 76,86 Pa, terjadi di sekitar ruang masuk temperatur dingin.
Gambar 4.12Hasil Analisa Kontur Tekanan Pandangan Depan
c. Analisa KonturTemperatur
Gambar 4.13Hasil Analisa Kontur Temperatur Pandangan Depan
Pada gambar 4.13, kita dapat memperhatikan bahwa suhu dari luar meningkatkan temperatur di dalam kotak pendingin sehingga temperatur
minuman juga meningkat. Aliran fluida dari peltier menghadang suhu luar yang mengakibatkan kenaikan temperatur di sudut kiri bawah dan kanan
bawah melambat. Temperatur minimum terjadi di sekitar bagian peltier sebesar 296 K, sedangkan temperatur maksimum terjadi di sekitar ruang
tengah kotak pendingin sebesar 304 K asumsi suhu luar 303,976 K.
4.4. GRAFIK PERBANDINGAN HASIL PENGUJIAN DAN HASIL
SIMULASI
Pada grafik perbandingan di bawah, kita dapat memperhatikan bahwa terjadi penyimpangan antara hasil pengujian dengan hasil analisa dengan
CFD. Penyimpangan ini terjadi akibat faktor-faktor yang terjadi selama melakukan pengujian, seperti :
1. Terjadinya perubahan temperatur pada suhu lingkungan yang
mengakibatkan perpindahan panas tidak konstan selama pengujian, sedangkan data simulasi yang digunakan adalah konstan.
2. Timbulnya panas yang berasal dari kipas yang tidak dianalisa pada
simulasi. 3.
Kecepatan kipas yang tidak konstan pada pengujian, sedangkan kecepatan masuk temperatur dingin pada simulasi selalu konstan.
Gambar 4.14Perbandingan Grafik Perubahan Temperatur terhadap Waktu Sisi Bawah Aluminium
24 25
26 27
28 29
30 31
32
T em
p e
rat u
r °C
Waktu jam
Sisi Bawah Pengujian Sisi Bawah Analisa
Gambar 4.15Perbandingan Grafik Perubahan Temperatur terhadap Waktu Sisi Depan Aluminium
24 25
26 27
28 29
30 31
T em
p e
rat u
r °C
Waktu jam
Sisi Depan Pengujian Sisi Depan Analisa
Gambar 4.16Perbandingan Grafik Perubahan Temperatur terhadap Waktu Sisi Kiri Aluminium
24 25
26 27
28 29
30 31
T em
p e
rat u
r °C
Waktu jam
Sisi Kiri Pengujian Sisi Kiri Analisa
4.5. ANALISA PERHITUNGAN ALIRAN FLUIDA PADA KOTAK
PENDINGIN
Aliran fluida di dalam kotak pendingin termasuk aliran paksa dikarenakan udara masuk berasal dari fan. Jenis aliran fluida ada 2, yaitu
laminar dan turbulen sehingga jenis aliran di dalam kotak pendingin akan dicari dengan bantuan bilangan Reynold.
Apabila bilangan Reynold yang didapat lebih kecil dari 500.000 maka jenis aliran fluida di dalam kotak pendingin merupakan aliran laminar, dan
sebaliknya apabila bilangan Reynold yang dihitung lebih besar dari 500.000 maka jenis aliran fluida di dalam kotak pendingin merupakan aliran turbulen.
Rumus perhitungan bilangan Reynold, yaitu : ��
�
=
�
∞
. �
�
................................................................................................... 2 Keterangan :
Re
L
= bilangan Reynold �
∞
= kecepatan fluida [ms]
L = panjang penampang [m]
v = viskositas
[m
2
s]
��
�
= 9,2.0,368
15,267. 10
−6
= 221.759,3502 Dengan hasil bilangan Reynold yang didapat yaitu sebesar
221.759,3502 sehingga lebih kecil dari 500.000, maka aliran fluida di dalam kotak pendingin merupakan aliran laminar. Ini menandakan bahwa aliran di
dalam kotak pendingin bergerak dengan bentuk garis lurus dan sejajar dan tidak berpotongan.
Gambar 4.17Aliran Udara Jenis Laminar
4.6. PERBANDINGAN ALIRAN FLUIDA HASIL HIPOTESA