Analisa KonturKecepatan Analisa Kontur Tekanan Analisa KonturKecepatan Analisa KonturTekanan

4.3. ANALISA KECEPATAN, TEKANAN DAN TEMPERATUR

Setelah desain selesai dan kondisi batas diberikan pada GAMBIT 2.4.6, kotak pendingin selanjutnya dianalisa dengan menggunakan software FLUENT 6.3. Pada software FLUENT 6.3, data-dataperhitungan diinput terlebih dahulu untuk selanjutnya, dikalkulasi dan dianalisa. Ketebalan aluminium yang diabaikan pada GAMBIT 2.4.6, dimasukkan sebesar 0,001 m dalam analisis FLUENT 6.3 sehingga hasil analisa kotak pendingin akan memiliki ketelitian yang lebih baik.Untuk nilai kecepatan udara yang masuk ke dalam kotak pendingin oleh bantuan kipas, dihitung dengan rumus : P k = ½.p.A.V 3 ............................................................................................ 4.1 Keterangan : P k = daya kipas [Watt] p = massa jenis asumsi pada 25 o C [kgm 3 ] r = jari-jari baling kipas [m] V = kecepatan udara [ms]

4.3.1. KOTAK PENDINGIN TERTUTUP

Setelah data diinput pada FLUENT 6.3, analisa kotak pendingin tertutup diiterasi sampai 100 kali sehingga hasil analisa yang didapat akan memiliki ketelitian yang lebih baik. Hasil analisa aliran fluida, kecepatan, tekanan dan temperatur kotak pendingin yang disertai parameter yang dicapai akan ditampilkan pada gambar di bawah :

a. Analisa KonturKecepatan

Dari hasil analisa kontur, dapat diperhatikan bahwa pada gambar 4.5 dan 4.6, kecepatan tertinggi di dalam kotak pendingin berada di sekitar ruang masuknya udara dingin dari peltier dengan parameter sebesar 10-12 ms. Kecepatan terendah terjadi di setiap sudut kotak pendingin dengan parameter sebesar 0,5-4 ms. Gambar 4.5Hasil Analisa Kontur Kecepatan Pandangan Depan Gambar 4.6Hasil Analisa Kontur Kecepatan Pandangan Atas Pada gambar 4.5 dan 4.6, kita dapat memperhatikan bahwa hembusan udara dingin di sekitar minuman cukup rendah dengan parameter sebesar 1-6 ms. Hal ini dapat mengakibatkan lambatnya penurunan temperatur pada minuman sehingga minuman membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi dingin.

b. Analisa Kontur Tekanan

Dari hasil analisa tekanan yang dilakukan, kita dapat memperhatikan bahwa pada gambar 4.7tekanan terendah sebesar -48,85 Pa terletak di bagian pertengahan dari kotak pendingin sedangkan tekanan tertinggi berada di sekitar ruang masuk temperatur dingin pada kotak pendingin sebesar 120,937 Pa. Gambar 4.7Hasil Analisa Kontur Tekanan Pandangan Depan Gambar 4.8Hasil Analisa Kontur Tekanan Pandangan Atas Pada gambar 4.8, tekanan terendah juga terdapat di pertengahan kotak pendingin yaitu sebesar -81,22 Pa. Sama seperti tekanan terendah, tekanan tertinggi terjadi di sekitar ruang masuk temperatur dingin pada kotak pendingin yaitu sebesar 50,12 Pa.

c. Analisa Kontur Temperatur

Gambar 4.9Hasil Analisa Kontur Temperatur Pandangan Depan Gambar 4.10Hasil Analisa Kontur Temperatur Pandangan Atas Pada gambar 4.9 dan 4.10, dapat diperhatikan bahwa setelah kotak pendingin dihidupkan selama 8 jam, temperatur di dalam kotak pendingin rata-rata berada pada parameter 296-298 K. Temperatur terbesar berada di beberapa sudut atas dan bawah kotak pendingin dengan besar 306-310 K.

4.3.2. KOTAK PENDINGIN TERBUKA

Setelah data diinput, analisa kotak pendingin terbuka pada FLUENT 6.3 diiterasi sampai 100 kali sehingga hasil analisa yang didapat memiliki ketelitian yang cukup tinggi. Hasil analisa aliran fluida beserta parameter dan nilai yang dicapai pada kotak pendingin akan ditampilkan dalam gambar di bawah :

a. Analisa KonturKecepatan

Gambar 4.11Hasil Analisa Kontur Kecepatan Pandangan Depan Dari gambar 4.11 di atas, kita dapatmemperhatikan bahwa ketika kotak pendingin dibuka, suhu luar suhu lingkungan masuk ke dalam kotak pendingin asumsi kecepatan masuk 10 ms. Kecepatan maksimum sebesar 10,15 msterjadi di sisi atas kotak pendingin yang terbuka sehingga mengalami kenaikan temperatur tercepat. Sisi di dekat minuman mengalami kecepatan terendah sebesar 0,5 – 3 ms yang mengakibatkan temperatur di sekitar lebih lambat naik.

b. Analisa KonturTekanan

Pada gambar 4.12 di bawah, dapat diperhatikan bahwa tekanan terendah terjadi di sekitar bagian sudut kiri bawah dan kanan bawah akibat hadangan aliran fluida yang berasal dari peltier sebesar -83,02 s d -19,1 Pa. Tekanan di sekitar ruang tengah kotak pendingin rata-rata sama yaitu sebesar 20,9 – 44,5 pa. Lain halnya dengan tekanan tertinggi sebesar 76,86 Pa, terjadi di sekitar ruang masuk temperatur dingin. Gambar 4.12Hasil Analisa Kontur Tekanan Pandangan Depan

c. Analisa KonturTemperatur

Dokumen yang terkait

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

11 136 133

Rancang Bangun Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

16 157 79

PENGARUH BEBAN PENDINGINAN MINUMAN KALENG TERHADAP SUHU PADA KOTAK PENDINGIN BERBASIS TERMOELEKTRIK DENGAN MENGGUNAKAN LISTRIK DARI AKUMULATOR

0 0 6

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

0 0 23

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BEBAN PANAS PADA KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Rancang Bangun Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

1 2 23

RANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

0 2 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Simulasi Analisa Suhu Pendingin Dan Aliran Fluida Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumberenergi Surya

1 1 19

SIMULASI ANALISA SUHU PENDINGIN DAN ALIRAN FLUIDA PADA KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBERENERGI SURYA

0 0 13

KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN PENDINGIN AIR TUGAS AKHIR - Karakteristik termoelektrik untuk pembangkit listrik tenaga surya dengan pendingin air - USD Repository

0 0 73