DESAIN PADA GAMBIT 2.4.6 KONDISI BATAS DAN MESHING PADA GAMBIT 2.4.6

dilakukan pada kotak pendingin meliputi analisa kecepatan, tekanan dan temperaturyang akan ditampilkan dalam gambar berwarna, disertai dengan parameter nilai yang dicapai serta aliran fluida di dalamnya. Analisa pada kotak pendingin dilakukan dalam dua keadaan. Pertama, analisa dilakukan ketika kotak pendingin dalam kondisi tertutup, dimana suhu dingin yang didapat dari peltier akan dijaga suhunya di dalam kotak. Kedua, kotak pendingin dianalisa kembali dengan kondisi terbuka sehingga suhu dari luar akan masuk ke dalam kotak pendingin yang akan meningkatkan temperatur di dalamnya.

4.1. DESAIN PADA GAMBIT 2.4.6

Kotak pendingindidesain dengan Gambit 2.4.6. dalam dua dimensi 2D. Desain tersebut dibuat berdasarkan pandangan depan dan pandangan atas terhadap kotak pendingin. Untuk pandangan depan, kotak pendingin didesain dalam bentuk persegi panjang yang digabung dengan bentuk desain minuman. Panjang persegi panjang tersebut sama dengan panjang aluminium yaitu 36,8 cm, dan untuk lebar persegi panjang adalah 26,7 cm yang memiliki kesamaan ukuran dengan tinggi aluminium, sedangkan ukuran peltier di bagian kiri dan kanan adalah 3,5 cm. Untuk pandangan atas, kotak pendingin didesain dengan bentuk persegi panjang yang disertai bentuk minuman. Panjang persegi panjang adalah sama yaitu 36,8 cm, sedangkan untuk lebar persegi panjang didesain dengan ukuran lebar aluminium yaitu 27,9 cm. Panjang peltier di bagian kiri dan kanan berbeda dengan desain pada pandangan depan, yaitu 4,1 cm. Dikarenakan analisa yang dilakukan merupakan bagian dalam kotak pendingin, maka sterofoam dan triplek tidak diikutkan dalam desain. Gambar 4.1Model 2D Pandangan Depan Kotak Pendingin Pada Gambit 2.4.6 Gambar 4.2Model 2D Pandangan Atas Kotak Pendingin Pada Gambit 2.4.6 Udara dingin dialirkan dari peltier melalui lubang yang berada bagian kanan dan kiri dari kotak pendingin. Udaradingin yang mengalirdari peltier padalubang bagian kanan dan kiri dari kotak pendingin diasumsikansebagai gas ideal danincompressible. Asumsi-asumsi lain yang digunakanadalahaliran unstedi, dua dimensi dangravitasidiabaikan.

4.2. KONDISI BATAS DAN MESHING PADA GAMBIT 2.4.6

Kondisi batasdigunakan pada aluminium, peltierdan minuman dari kotak pendingin sehingga aliranudara di dalamnya dapat dianalisa. Pada kotak pendingin pandangan depan, kondisi batas yang diberikan pada aluminium adalah wall, dimanayang bersangkutan mencegah aliran udara di dalam kotak untuk keluar. Untuk peltieryang berada di sisi kanan dan kiri kotak pendingin diberikan kondisi batas velocity inlet, dimana udara dingin memasuki ruang dalam kotak pendingin dengan bantuan kipas yang mempunyai kecepatan putar 3000 rpm, sedangkan bagian minuman diberikan kondisi batas wall untuk dianalisa. Sama halnya dengan kotak pendingin pandangan atas, kondisi batas yang sama diberikan pada aluminium, peltier dan minuman yaitu wall dan velocity inlet dikarenakan fungsinya adalah sama seperti kotak pendingin pandangan depan. Sedikit perbedaan terjadi pada kotak pendingin terbuka pandangan depan, kondisi batas diberikan sama seperti kotak pendingin tertutup pandangan depan, kecuali pada aluminium atas diberikan kondisi batas velocity inlet dikarenakan aliran fluida dari luar memasuki kotak pendingin yang terbuka dari bagian aluminium atas. Setelah kondisi batas diberikan, kotak pendingin di mesh dengan ukuran interval 1,0 x 1,0 x 1,0. Semakin besar ukuran interval, maka ketelitian analisa pada FLUENT 6.3akan semakin tinggi. Akan tetapi, hal tersebut berbanding lurus dengan kekurangannya. Semakin besar ukuran interval mesh, maka akan membuat proses perhitungan semakin lambat, sehingga dipilih mesh dengan ukuran standar interval 1,0 x 1,0 x 1,0. Gambar 4.3Model Mesh 2D Pandangan Depan Kotak Pendingin Pada Gambit 2.4.6 Gambar 4.4Model Mesh 2D Pandangan Atas Kotak Pendingin Pada Gambit 2.4.6

4.3. ANALISA KECEPATAN, TEKANAN DAN TEMPERATUR

Dokumen yang terkait

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

11 136 133

Rancang Bangun Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

16 157 79

PENGARUH BEBAN PENDINGINAN MINUMAN KALENG TERHADAP SUHU PADA KOTAK PENDINGIN BERBASIS TERMOELEKTRIK DENGAN MENGGUNAKAN LISTRIK DARI AKUMULATOR

0 0 6

Pengujian Dan Perhitungan Beban Panas Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

0 0 23

PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BEBAN PANAS PADA KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Rancang Bangun Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumber Energi Surya

1 2 23

RANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

0 2 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Simulasi Analisa Suhu Pendingin Dan Aliran Fluida Pada Kotak Pendingin Yang Menggunakan Elemen Pendingin Termoelektrik Dengan Sumberenergi Surya

1 1 19

SIMULASI ANALISA SUHU PENDINGIN DAN ALIRAN FLUIDA PADA KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBERENERGI SURYA

0 0 13

KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN PENDINGIN AIR TUGAS AKHIR - Karakteristik termoelektrik untuk pembangkit listrik tenaga surya dengan pendingin air - USD Repository

0 0 73