pascapanen dilakukan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas cabai keriting hingga mampu mencapai kualitas premium. Tindakan pascapanen
meliputi seleksi dan sortasi, grading pengkelasan, penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan.
Adopsi inovasi terhadap budidaya tanaman cabai merah akan dilihat dari kecepatan penyebaran inovasi kepada petani dalam melakukan penerapan
budidaya tanaman jarak pagar yaitu dengan memperhatikan pengolahan lahan, penggunaan benih, pembibitan tanaman, penanaman tanaman,
pemeliharaan tanaman, panen dan pascapanen.
c. Varietas tanaman cabai TM 999 dan Lado F1
Cabai Merah Varietas TM-999 Cabai Merah Varietes Lado F1 Gambar 2. Cabai merah varietas TM 999 dan Lado F1
Varietas adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah,
biji dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya
satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami
perubahan. Varietas TM 999 dan Lado F1 merupakan dua varietas cabai keriting yang telah dilepas oleh pemerintah.
a. Karakteristik cabai TM 999
Varietas cabai TM 999 merupakan varietas hibrida introduksi dari Korea. Varietas cabai keriting ini memiliki pertumbuhan yang sangat kuat dan
kokoh. Pembungaannya berlangsung terus-menerus sehingga dapat dipanen dalam jangka waktu yang relative panjang. Tanaman kompak, arsitekturnya
baik dan seragam, serta ukuran buah yang relatif stabil.
Gambar 3. Cabai merah TM 999
Penampilan fisik cabai merah TM 999 buahnya tidak terlalu keriting, ramping, dan kurus dengan warna cerah menarik.Pada umur 35 hari setelah
tanam, bunga pertama sudah mulai bermunculan dan 40 hari kemudian panen perdana sudah bisa dilakukan. Panen pertama seperti lazimnya panen
cabai biasa maksimal hanya mendapat sekitar 50 kg cabai keriting segar, lalu pada panen berikutnya terdapat peningkatan dengan pesat dan
puncaknya terjadi pada penen ke-10.