Jumlah sampel ditentukan secara proporsional dengan rumus Sugiarto dkk, 2003. Dengan rumus sebagai berikut:
NZ S Nd + Z S
Keterangan : n
= Jumlah Sampel N
= Jumlah Populasi Z
= Tingkat Kepercayaan 1,64 S
2
= Varian Sampel 5 = 0,05 d
= Derajat penyimpangan 5 = 0,05 Kemudian dari jumlah sampel tersebut dapat ditentukan alokasi proporsi
sampel tiap desa dengan rumus Natsir 1988 : =
Keterangan : nx
= jumlah sampel petani cabai per desa Nx
= jumlah populasi desa X N
= jumlah populasi keseluruhan n
= jumlah sampel keseluruhan
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus, maka diperoleh jumlah sampel untuk varietas TM 999 dari Desa Gunung Rejo sebanyak 26
petani dan Desa Bunut Sebrang sebanyak 17 petani. Sedangkan varietas Lado F1 dari Desa Gunung Rejo sebanyak 24 petani dan Desa Bunut
Sebrang sebanyak 15 petani. Waktu penelitian untuk proses pengambilan data dilakukan mulai Bulan Maret 2015 sampai April 2015.
C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan pengamatan langsung di lapang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara terhadap responden menggunakan daftar
pertanyaan atau kuesioner berstruktur yang telah dipersiapkan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur, instansi, dinas dan
lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Dinas Perkebunan Kabupaten Pesawaran, Kantor
Kecamatan Padang Cermin, Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan BP3K Kecamatan Padang Cermin, dan sumber-sumber
lain berupa laporan-laporan, publikasi, dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Jenis data sekunder meliputi
keadaan umum desa yang akan diteliti.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama yaitu untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi
petani dalam menerapkan budidaya cabai merah TM 999 dan Lado F1. Tujuan kedua yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan tingkat adopsi inovasi petani dalam menerapkan budidaya cabai merah TM 999 dan Lado F1 dianalisis secara deskriptif. Tujuan ketiga yaitu
untuk mengetahui tingkat pendapatan petani cabai merah varietas TM 999
dan Lado F1, data dianalisis menggunakan metode tabulasi dan komputerisasi.
Menguji hipotesis guna melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y dan melihat variabel X yang paling berhubungan dengan variabel Y,
digunakan Uji Korelasi Parsial Kendall dengan rumus Siegel, 1997 yaitu :
✁
+ + + + Atau
= 1
1 Dimana
= koefisien korelasi parsial kendall = koefisien antara X Y dengan yang lainnya dianggap konstan
= koefisien antara Z dan Y dengan yang lainnya dianggap konstan = koefisien antara Z dan X dengan yang lainnya dianggap konstan
Selanjutnya pengujian hipotesis dan kaidah pengambilan keputusan menggunakan:
a. Jika nilai signifikansi α = 0,01 atau α = 0,05 maka H
1
diterima. b.
Jika nilai signifikansi ≥ α = 0,01 atau α = 0,05 maka H
1
ditolak.
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan yang diperoleh petani cabai merah TM 999 dan Lado F1 digunakan persamaan :
n i
BTT Pxi
Xi Py
Y
1
. .
π
Keterangan : Π
= keuntungan Y
= hasil produksi Kg Py
= harga hasil produksi Rp Xi
= faktor produksi ke-i Pxi
= harga faktor produksi ke - i RpSatuan BTT
= biaya tetap total I
= 1, 2, 3, 4, 5, n Untuk mengetahui apakah usahatani cabai merah TM 999 dan Lado F1
menguntungkan atau merugikan, maka dilakukan analisis RC rasio. Analisis Return Cost RC ratio merupakan perbandingan ratio atau
nisbah antara penerimaan revenue dengan biaya cost. Nilai RC rasio diperoleh menggunakan rumus di bawah ini :
BT PT
RC Keterangan :
RC = nisbah antara penerimaan dan biaya
PT = penerimaan total
BT = biaya total
Kriteria pengambilan keputusan : a.
Jika RC 1, maka usahatani yang dilakukan belum menguntungkan. b.
Jika RC 1, maka usahatani yang dilakukan menguntungkan. c.
Jika RC = 1, maka usahatani yang dilakukan berada pada titik impas.