BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tertib Administrasi Pertanahan
2.1.1 Pengertian Pelaksanaan Tertib Administrasi Pertanahan
Menurut Nurdin Usman, implementasi bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
8
Menurut Guntur Setiawan, implementasi atau pelaksanaan adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan
untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.
9
Sedangkan menurut Hanifah Harsono, implementasi atau pelaksanaan adalah suatu proses untuk melaksanakan kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari
politik ke dalam administrasi. Pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program.
10
8
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm.70.
9
Guntur Setiawan, Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hlm.39.
10
Harsono Hanifah, Implementasi Kebijakan dan Politik, Mutiara Sumber Wijaya, Bandung, 2002, hlm.67.
Tertib administrasi pertanahan adalah upaya memperlancar setiap usaha dari masyarakat yang menyangkut tanah terutama dengan pembangunan yang
memerlukan sumber informasi bagi yang memerlukan tanah sebagai sumber daya, uang dan modal.Menciptakan suasana pelayanan di bidang pertanahan agar lancar,
tertib, murah, cepat dan tidak berbelit-belit dengan berdasarkan pelayanan umum yang adil dan merata.
11
Jadi, pelaksanaan tertib administrasi pertanahan adalah suatu tindakan guna mempermudah dan memperlancar masyarakat dalam segala proses pelayanan di
bidang pertanahan yang bertujuan supaya tidak terjadi ketimpangan sosial masyarakatagar prosedur pelayanan tertib, lancar, murah, cepat dan tidak berbelit-
belit.
2.1.2 Tertib Administrasi Pertanahan Bagian dari Catur Tertib Pertanahan
Atas dasar Tap MPR No. IVMPR1978, Presiden mengeluarkan kebijaksanaan bidang pertanahan yang dikenal dengan Catur Tertib Bidang Pertanahan
sebagaimana dimuat dalam Keppres No. 7 Tahun 1979, meliputi:
12
a. Tertib Hukum PertanahanDiarahkan pada program:
1 Meningkatkan tingkat kesadaran hukum masyarakat;
2 Melengkapi peraturan perundangan di bidang pertanahan;
3 Menjatuhkan sanksi tegas terhadap pelanggaran yang terjadi;
4 Meningkatkan pengawasan dan koordinasi dalam pelaksanaan
hukum agraria.
11
Nandang Alamsyah, Administrasi Pertanahan, Universitas Terbuka, Jakarta, 2002, hlm 114.
12
Samun Ismaya, Hukum Administrasi,Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013, hlm.22-24.
b. Tertib Administrasi PertanahanDiarahkan pada program: