BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari  hasil  penelitian  dan  pembahasan,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tertib administrasi pertanahan dalam lingkup penatagunaan tanah
di  Kantor  Pertanahan  Kabupaten  Lampung  Selatan  sudah  sesuai  tata  ruang RTRW.  BPN  melakukan  control  melalui  hasil  neraca  dan  mengarahkan
penggunaan saat ini sesuai RTRW. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang  Rencana  Tata  Ruang  Wilayah  Kabupaten  Lampung  Selatan  Pasal  6
huruf a dan b dijelaskan ”Strategi pengembangan kawasan budidaya berbasis sumber  daya  alam  dan  pengembangan  agropolitan  dengan  tetap
mempertimbangkan  dan  mengindahkan  kondisi  daya  dukung  dan  daya tampung  lingkungan  hidup  meliputi:  meningkatkan  produktivitas  hasil
pertanian  melalui  intensifikasi  lahan,  dan  mengintegrasikan  pengembangan kawasan
–kawasan  pertanian  dengan  mengoptimalkan  fungsi  kawasan agropolitan.
Kegiatan  penatagunaan  tanah  di  Kantor  Pertanahan  Kabupaten  Lampung Selatan meliputi inventarisasi dan pembaruan data penatagunaan tanah, yang
terdiri dari data dan peta penggunaan tanah lama dan baru, gambaran umum penguasaan  tanah  dan  RTRW.  Analisa  yang  terdiri  dari  Analis  perubahan
penggunaan  tanah,  Analisa  kesesuaian  penggunaan  tanah  terhadap  RTRW, dan Analisa ketersediaan tanah. Pelaksanaan penatagunaan tanah belum tertib
karena  alih  fungsi  lahan  belum  berjalan  dengan  baik,  walaupun  sudah  ada Perda Kabupaten Lampung Selatan Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan
Penggunaan  Lahan  Sawah  ke  Non  Pertanian.  Sedangkan  kegiatan  penataan penguasaan  tanah  meliputi  Konsolidasi  tanah  dan  Redistribusi  tanah.
Penataan penguasaan tanah juga belum tertib karena pelaksanaan redistribusi tanah belum sesuai aturan, dalam pembagian luas tanah  ke petani masih ada
yang dibawah batas minimum 2 Ha, tidak sesuai dengan pasal 8 Perpu Nomor 56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian.
b. Faktor penghambat dalam pelaksanaan tertib administrasi pertanahan di kantor
pertanahan  Kabupaten  Lampung  Selatan,  yaitu:  Perda  Nomor  1  Tahun  2004 belum  berlaku,  karena  tim  teknis  yang  melaksanakan  belum  ada.  Tidak
terbentuknya  tim  teknis  kerena  belum  dikeluarkannya  SK  jadi  tidak terkendalinya alih fungsi lahan.
5.2 Saran
Berdasarkan  kesimpulan  yang  telah  dikemukakan,  selanjutnya  peneliti menyarankan  karena  dilihat  dari  keluhan  masyarakat,  pemerintah  seharusnya
mengeluarkan  Perda  yang  dalam  pelaksanaannya  sesuai  dengan  isi  pasal  yang