Pendekatan Masalah PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

c Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 2 Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer yang terdiri dari : a TAP MPR No. IVMPR1978 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara b Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah c Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional d Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1979 tentang Rencana Pembangunan Lima Tahun Ketiga REPELITA III e Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan f Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perubahan Penggunaan Lahan Sawah ke Non Pertanian g Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2031 3 Bahan hukum tersier Bahan hukum yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan primer dan bahan sekunder meliputi kamus hukum dan kamus besar bahasa Indonesia.

3.3 Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan dengan dengan cara : a. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan dengan cara menelaah, membaca buku-buku, mempelajari, mencatat, dan mengutip buku-buku, peraturan perundang- undangan yang ada kaitannya dengan hal yang dibahas. b. Studi Lapangan Studi lapangan adalah prosedur yang dilakukan dengan kegiatan wawancara kepada responden penelitian sebagai usaha mengumpulkan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian. Tehnik wawancara yang digunakan yaitu dengan cara mempersiapkan daftar pertanyaan dan akan dikembangkan pada saat wawancara berlangsung.

3.4 Prosedur Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk mempermudah analisis data yang telah diperoleh sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Seleksi data, adalah kegiatan pemeriksaan untuk mengetahui kelengkapan data, selanjutnya data dipilih sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.

Dokumen yang terkait

Peranan Kantor Pertanahan dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi Pertanahan( Studi Tentang Program Layanan Rakyat Sertifikat Tanah {LARASITA} pada Kantor Pertanahan Kota Padangsidempuan )

5 96 127

EFEKTIFITAS PROGRAM LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIFIKASI TANAH (LARASITA) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN (Studi Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Utara)

7 46 126

IMPLEMENTASI ASAS MUTAKHIR PENDAFTARAN TANAH UNTUK MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN (Studi Analisis Pemutakhiran Data di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal)

2 100 152

IMPLEMENTASI ASAS MUTAKHIR PENDAFTARAN TANAH UNTUK MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN (Studi Analisis Pemutakhiran Data di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal)

0 5 28

PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 5 15

PELAKSANAAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG.

0 3 14

SKRIPSI PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 4 13

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 17

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NGAWI DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN.

0 2 14

PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 3 14