2.1 Bagi Mahasiswa
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Perpajakan,
khususnya tentang mekanisme pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas
jasa penyelenggara kegiatan.
b. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan ke
dalam permasalahan yang timbul pada saat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
PKLM.
c. Agar menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya menjadi
mahasiswa yang siap memasuki dunia kerja yang semakin hari semakin sulit karena telah dibekali dengan keterampilan-keterampilan, pengalaman-
pengalaman dunia kerja dalam proses pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Mandiri tersebut.
d. Agar dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa. Dalam melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKLM mahasiswa dapat menuangkan keterampilan dan mengaplikasikan dengan baik tugas-tugas yang
berhubungan dengan pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi masalah
yang timbul.
e. Memperluas pandangan mahasiswa dalam melihat kondisi perpajakan yang
sesungguhnya.
2.2 Bagi Prodip III Adm. Perpajakan FISIP USU
a. Meningkatkan kerjasama yang baik antara pihak Universitas dengan instansi
pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
b. Memberikan uji nyata atas ilmu yang telah disampaikan selama di
perkuliahaan. c.
Dapat mempromosikan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya di Universitas Sumatera Utara khususnya Prodip III Adm. Perpajakan FISIP
USU. d.
Membangun presepsi umum yang baik tentang Universitas Sumatera Utara.
2.3 Bagi Dinas Pendidikan Kota Medan
a. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara instansi Pemerintah
dengan dunia pendidikan sehingga instansi tersebut dapat mengetahui tingkat perkembangan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil dari proposal ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan
pikiran kepada Dinas Pendidikan Kota Medan sebagai masukan dan evaluasi
pelaksanaan pengenaan dan pemungutan pajak penghasilan pasal 23.
C. Uraian Teoritis
Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro. SH pajak adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan, dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Resmi, 2008:1.
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang Nomor. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 angka 1 menyebutkan arti pajak adalah kontribusi wajib
pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Fidel, 2008 : 1.
1. Fungsi Pajak Fungsi pajak yang dikenakan pada masyarakat ada 2 dua yaitu :
1.1 Fungsi Finansial Budgeter Adalah mengumpulkan dana yang diperlukan pemerintah untuk membiayai
keperluan negara guna kepentingan dan keperluan seluruh masyarakat.
1.2 Fungsi Mengatur Regulerend
Bertujuan agar memberi kepastian hukum. Terutama dalam menyusun undang- undang pajak senantiasa perlu diusahakan dirumuskan agar tidak menimbulkan
interprestasi Resmi,2008:3 Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak penghasilan yang dipotong atas
penghasilan atau diperoleh wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah
dipotong pajak penghasilan pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha
tetap atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Penghasilan berdasarkan pasal 4 1 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 atau diringkas Undang Undang Pajak Penghasilan adalah setiap tambahan
kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
2. Teori Pendukung Beberapa teori yang mendukung hak negara untuk memungut pajak dari
rakyatnya, antara lain : 2.1 Teori Asuransi
Menyatakan bahwa negara bertugas untuk melindungi orang dan segala kepentingannya, meliputi keselamatan jiwa, dan juga harta bendanya. Dalam
hubungannya dengan masyarakat pajak inilah yang dianggap sebagai premi yang sewaktu-waktu harus dibayar oleh masing-masing individu.
2.2 Teori Kepentingan
Teori ini awalnya hanya memerhatikan pembagian beban pajak yang harus dipungut dari seluruh penduduk. Pembagian beban ini harus didasarkan
kepentingan masing-masing orang dalam tugas-tugas pemerintah. 2.3
Teori Gaya Pikul Menyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada jasa-jasa yang
diberikan oleh negara kepada warganya, yaitu perlindungan atas jiwa dan harta bendanya. Untuk kepentingan itu diperlukan biaya-biaya yang harus dipikul oleh
segenap orang yang menikmati perlindungan itu, yaitu dalam bentuk pajak.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Teori Kewajiban Pajak Mutlak
Teori ini mendasarkan pada paham organische staatsleer. Paham ini mengajarkan bahwa karena sifat suatu negara maka timbullah hak mutlak untuk memungut
pajak. 2.5
Teori Asas Gaya Beli Teori ini tidak mempersoalkan asal mula negara memungut pajak, melainkan
hanya efeknya, dan memandang efek yang baik itu atas dasar keadilannya. Menurut teori ini, fungsi pemungutan pajak disamakan dengan pompa, yaitu
mengambil gaya beli dari rumah tangga dalam masyarakat untuk rumah tangga negara, dan kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat dengan maksud
untuk memelihara hidup masyarakat untuk membawanya ke arah tertentu Resmi,2008:6.
Dengan berlakunya Undang Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 7 Tahun 1991, Undang Undang Nomor
10 Tahun 1994, Undang Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan yang terakhir diubah Undang Undang Nomor 36 tahun 2008, maka sistem pemungutan pajak di Indonesia
khususnya Pajak Penghasilan mengalami perubahan yang mendasar. Pihak-pihak yang termasuk dalam golongan pemotong adalah badan
pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap dan perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
Sedangkan pihak-pihak yang yang tergolong penerima penghasilan Pasal 23 adalah Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konstruksi, Jasa Konsultan, Jasa
Perancang, Jasa Pemasangan, Jasa Perawatan, Jasa Penyimpanan, Jasa di bidang
Universitas Sumatera Utara
Perdagangan, Jasa di bidang Teknologi, Jasa Telekomunikasi, Jasa Akutansi, Jasa Pengolahan, Jasa Penebangan Hutan, Jasa Pengeboran, Jasa di bidang Penambangan,
Jasa Penunjang di bidang Penambangan Migas, Jasa Penunjang di Bidang Penerbangan dan bandara, Jasa Pengolahan Limbah, Jasa Penyedia Tenaga Kerja,
Jasa penyedia outsourcing services,s Jasa Perantara, Jasa Penilai, Jasa Aktuaris, Jasa Pengisian Sulih Suara, Jasa Maklon, Jasa Rekrutmen, Jasa Sehubungan dengan
Software computer, Jasa kustodinpenyimpananpenitipan, Jasa mixing film, Jasa instalasipemasangan mesin, Jasa Perawatanpemeliharanperbaikan mesin, Jasa
Penyelidikan dan Keamanan, Jasa penyelenggara kegiatan, Jasa pengekapan, Jasa penyediaan tempat danatau waktu dalam media massa, Jasa pembasmian hama, Jasa
kebersihan atau cleaning service dan jasa catering atau tata boga. Surat Pemberitahuan SPT merupakan sarana bagi wajib pajak untuk
melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan. SPT harus diisi dengan benar, lengkap dan jelas dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf
latin dan angka arab, satuan mata uang rupiah dan menandatangani serta menyampaikannya ke Kantor Pelayanan Pajak KPP atau tempat yang telah
ditentukan oleh Direktur Jendral Pajak. Fungsi Surat Pemberitahuan SPT bagi wajib pajak PPh adalah sebagai
sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Bagi pemotong pajak atau pemungut pajak, fungsi Surat
Pemberitahuan SPT adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan pajak yang dipotong atau yang disetorkannya.
Universitas Sumatera Utara
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Berdasarkan tujuan yang telah dijabarkan di atas, maka penulis membatasi
kegiatan yang dilakukan dengan merumuskan ruang lingkup yang timbul dari uraian tersebut yaitu :
1. Cara perhitungan pajak atas jasa penyelenggara kegiatan pada dinas
pendidikan kota medan 2.
Mekanisme pengenaan dan pemungutan atas jasa penyelenggara kegiatan pada Dinas Pendidikan Kota Medan.
3. Hambatan pemotong dalam melakukan pengenaan dan pelaporan ke kantor
pelayanan pajak pratama.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan PKLM
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai
dengan metode yang digunakan, tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini penulis melakuan berbagai persiapan yang menyangkut Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, dimulai dari penentuan tempat
praktik, pengajuan judul, penentuan judul, mencari bahan proposal, konsultasi, dengan dosen serta proses administrasi untuk melakukan Praktik
Kerja Lapangan Mandiri PKLM. 2.
Studi Literatur
Universitas Sumatera Utara
Di dalam tahap ini yang akan dilakukan penulis adalah mencari dan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti buku-buku, undang-
undang perpajakan, peraturan, majalah, koran, artikel ilmiah, maupun literature yang berhubungan dengan objek dan laporan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri PKLM.
3. Observasi Lapangan
Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauanpengamatan secara langsung pada objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dan meninjau secara
langsung kondisi serta keadaan objek tempat pelaksanaan kegiatan. 4.
Pengumpulan Data Dalam tahap ini penulis melakukan pengumpulan data melalui 2 dua cara
yaitu, data primer, yaitu data yang doperoleh melalui wawancara terhadap orang yang dianggap mampu memberikan masukan dan informasi serta
observasi penulis di lapangan tempat objek Praktik Kerja Lapangan PKLM dan data sekunder, yaitu datainformasi yang diperoleh melalui studi literatur
seperti sumber-sumber pustaka, Undang-undang, dokumentasi maupun literatur lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri
PKLM yang bertujuan untuk pengumpulan berbagai data yang berhubungan dengan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
5. Analisis dan Evaluasi
Analisa data dalam PKLM ini dilakukan secara deskriktif yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
atau mendiskusikan keadaan subjek atau objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM secara sistematis, aktual dan akurat berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya.
F. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data digunakan tiga metode yaitu :
1. Wawancara Interview
Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan seperti data-data pajak, target dan
realisasai pajak dan pertanyaan-pertanyaan yang lain kepada pegawai instansi. 2.
Observasi Pengamatan Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara langsung
maupun tidak langsung terjun kelapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar dan bila perlu membantu mengerjakan tugas
yang diberikan dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak
boleh melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki risiko tinggi. 3.
Daftar Dokumentasi Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar
dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi Dinas Pendidikan Kota Medan.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Universitas Sumatera Utara
Dalam pembahasan penulisan laporan ini penulis menyajikanya pembahasan ke dalam 5 bab. Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan
Praktik Kerja lapangan Mandiri PKLM.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis memberikan gambaran mengenai keseluruhan isi dari laporan. Bab ini terdiri dari Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Mandiri, Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri, Uraian Teoritis, Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan Mandiri, Metode
Pengumpulan Data dan Sistematika Penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
Dalam bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai Lokasi Praktek Kerja Lapangan Mandiri, Struktur Organisasi, Uraian Tugas
Pokok dan Fungsi, serta Gambaran Mengenai wajib pajak atau badan usaha tetap pada Dinas Pendidikan Kota Medan.
BAB III : GAMBARAN DATA WAJIB PAJAK
Dalam bab ini penulis memaparkan data yang berkaitan dengan wajib pajak mulai dari pengertian, subjekobjek, tarif, ketentuan umum dalam
peraturan perundang undangan.
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan mekanisme pengenaan pemungutan, wajib pajak atau badan usaha tetap dan lain-lain, menganalisa data yang
diperoleh dan mengevaluasi data yang telah diterima selama proses Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan disimpulkan uraian uraian dari bab-bab sebelumnya dan saran saran yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB II
GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KOTA MEDAN
A. Sejarah Singkat Dinas Pendidikan Kota Medan
Sejarah pendidikan di Indonesia sudah dimulai sebelum Indonesia merdeka,
yakni seejak masa penjajahan Belanda, bangsa Indonesia telah mengadakan pendidikan walau secara sembunyi – sembunyi dari pemerintah Hindia Belanda,
Walaupun demikian bangsa Indonesia pantang menyerah untuk tetap belajar di tengah-tengah peperangan. Pada waktu itu bermunculan para cendikiawan keturunan
yang dengan gigihnya mengajarkan bangsa Indonesia supaya dapat menulis dan membaca, berkat kegigihan para cendikiawan inilah, maka lahirlah kumpulan
cendikiawan yang menamakan diri nya “TIGA SERANGKAI” dan berkat kerja kerja keras mereka la, pada tahun 1980 berdirilah sekolah yang di beri nama “STOVIA” di
sinilah banyak pemuda–pemuda Indonesia yang terpelajar dan turut dalam mencerdaskan bangsa.
Dari tahun ketahun bangsa Indonesia banyak yang dapat menulis serta
membaca, sehingga pada tanggal 20 Oktober 1928 lahirlah Sumpah Pemuda yang di prakarsai oleh pemuda pemuda Indonesia.sejak saat itu pendidikan tidak lagi
dilakukan secara sembunyi–sembunyi, melainkan sudah terang-terangan tidak ada
Universitas Sumatera Utara
lagi rasa takut untuk menuntut ilmu, dengan Sumpah Pemuda Indonesia bertekad untuk bersatu melawan penjajah dimuka bumi ini.
Kemudian pada tanggal 17 agustus 1945 Indonesia menjadi bangsa yang
merdeka, bersama dengan itulah lahirlah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.pada tahun 1981 pemerintah mengeluarkan peraturan No.65 tahun 1981 yaitu menerapkan,
bahwa sebagian urusan pendidikan di serahkan kepada pemerintah daerah, yang mana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini di pelopori oleh Dr.Moch Yamin, kemudian
pada tahun 1989 pemerintah kembali mengeluarkan peraturan No.11 tahun 1989 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintahan di bidang P dan K kepada
pemerintah kota atau kabupaten,kemudian pada tahun 1990 dikeluarkan perda No.3 tahun 1990 tentang pembentukan Dinas dan Cabang Dinas Pendidik, kemudian pada
tahun 2001 pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah tentang Otonomi Daerah. Dalam era otonomi, Dinas Pendidikan bertekad untuk mendukung
pembangunan pendidikan di Kota Medan yang mendasari. Diselenggarakannya Otonomi Daerah Medan, yaitu lahirlah Undang-undang nomor 22 Tahun
1999,tentang Pemerintah Daerah. Untuk melaksanakan Otonomi Daerah di Kota Medan sesuai dengan Undang-undang nomor 22 Tahun 1999 tersebut telah di
tetapkan peraturan daerah Kota Medan No 27 tahun 2000 tentang pembentukan organisasi perangkat Daerah dan Seketariat DPRD Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Dinas Pendidikan Kota Medan telah beberapa kali setelah Otonomi Daerah, yang pertama yaitu Dinas Pendidikan Nasional Kota Medan dan berubah lagi menjadi
Dinas Pendidikan Kota Medan sampai tahun 2012. Dinas Pendidikan Kota Medan mengelola mulai dari tingkat setara TK,SD,SMP,SMA,SMK dan SLB serta Program
Pendidikan Luar Sekolah mencakup 21 Kecamatan di wilayah Kota Medan. Sesuai Keputusan Presiden Dinas Pendidikan berubah lagi namanya menjadi Dinas
Pendidikan dan Kebudayan. Tetapi untuk Kota Medan tetap Dinas Pendidikan Kota Medan karena belum ada Peraturan Daerah dari Walikota Medan untuk mengubah
nama Dinas Pendidikan Kota Medan. Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan terletak di Jalan Pelita IV No.77 Kota Medan.
Dinas Pendidikan Kota Medan mempunyai motto yaitu PENDIDIKAN
UNTUK SEMUA,SEMUA MENDIDIK yang mempunyai arti Pendidikan untuk semua yaitu semua warga Kota Medan mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh pendidikan dan semua mendidik yaitu semua warga kota medan berperan mendidik sesuai dengan kapasitasnya.
Sedangkan visi dan misi Dinas Pendidikan Kota Medan yaitu : 1.
Visi Pendidikan Kota Medan Terwujudnya pelayanan akses pendidikan yang merata dan berkualitas
disemua jalur dan jenjang pendidikan menuju terwujudnya Medan Metropolitan yang berdaya saing, nyaman dan sejahtera.
2. Misi Pendidikan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
a. Mempertahankan tuntas wajib belajar pendidikan dasar universal dan
menyiapkan rintisan wajib belajar dua belas tahun. b.
Meningkatkan kualitas sarana prasarana pendidikan, berbasis teknologi dan sekolah yang berbasis lingkungan.
c. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
secara merata. d.
Mewujudkan sekolah, pkbm dan kursus sebagai basis peningkatan mutu. e.
Mewujudkan pelayanan dan manajemen pendidikan yang lebih berkualitas. Dinas Pendidikan Kota Medan megelola sekolah yaitu TK = 357, SD = 816,
SMP = 348, SMA = 200 dan SMK 144 dengan jumlah keseluruhannya adalah 1865 sekolah yang tersebar di 21 kecamatan Kota Medan.
B. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Medan
Strruktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Medan, sesuai dengan peraturan
Daerah Kota Medan No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Medan Pasal 14 sebagai
berikut : 1.
Kepala Dinas 2.
Sekretaris, terdiri atas : a.
Sub Bagian Umum b.
Sub Bagian Kepegawaian
Universitas Sumatera Utara
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Program dan Peningkatan Mutu Pendidikan,, terdiri atas :
a. Seksi Program Pengembangan Pendidikan
b. Seksi Pengembangan Mutu dan Tenaga Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan
4. Bidang Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar, terdiri atas :
a. Seksi Kurikulum Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar
b. Seksi Teknis Edukatif Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar
c. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama
5. Bidang Pendidikan Menengah Atas dan Kejuruan, terdiri atas :
a. Seksi Teknis Edukatif Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan
b. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Menengah Umum
c. Seksi Kurikulum dan Kesisawan Pendidikan Kejuruan
6. Bidang Pendidikan Non Formal, Informal dan Pendidikan Anak Usia Dini,
terdiri atas : a.
Seksi Teknis Edukatif Pendidikan Non Formal, Informal dan Pendidikan Anak Usia Dini
b. Seksi Kurikulum Pendidiikan Non Formal, Informal dan Pendidikan Anak
Usia Dini c.
Seksi Bina Program Pendidiikan Non Formal, Informal dan Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Sumatera Utara
7. Cabang Dinas
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas UPT
9. Kelompok Jabatan Fungsional
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Medan
Sesuai dengan keputusan Walikota Medan Nomor 03 Tahun 2009, pasal 1
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Medan. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Medan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan.
3. Walikota adalah Walikota Medan.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Medan.
5. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kota Medan.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan.
7. Unit Pelaksana Teknis UPT adalah unsur pelaksana teknis pada Dinas yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 8.
Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai
kebutuhan daerah. Adapun tugas Pokok dari Kepala Dinas dan masing-masing seksi pada Kantor
Dinas Pendidikan Kota Medan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Dinas