BAB III
GAMBARAN DATA PAJAK PENGHASILAN
A. Pengertian Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan PPh Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan,
selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.
1. Subjek dan Objek Pajak Penghasilan
1.1 Subjek Pajak Penghasilan yaitu :
a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada
di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai
niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. b.
Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria.
• Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. • Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
• Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
Universitas Sumatera Utara
• Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional Negara.
c. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.
2. Objek Pajak Penghasilan yaitu :
d. Gaji, upah, komisi, bonus, atau gratifikasi, uang pensiun atau imbalan lainnya
untuk pekerjaan yang dilakukan. e.
Honorarium, hadiah undian dan penghargaan. f.
Laba bruto usaha. g.
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta. h.
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah diperhitungkan sebagai biaya.
i. Bunga.
j. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, yang dibayarkan oleh
perseroan, pembayaran dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, pembagian Sisa Hasil Usaha SHU koperasi kepada pengurus dan
pengembalian SHU koperasi kepada anggota. k.
Royalti. l.
Sewa dari harta. m.
Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala. n.
Keuntungan karena pembebasan utang.
Universitas Sumatera Utara
2. Bukan Objek Pajak Pengasilan.
Pada Pajak Penghasilan tidak semua dikenakan pajak penghasilan. Ada
beberapa pengecualian yang tidak termasuk objek pajak, yaitu : 2.1
Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank. 2.2
Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usahaa dengan hak opsi.
2.3 Dividen atau bagian laba yang diterimaa atau diperoleh perseroan terbatas sebagai
Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia, dengan syarat : a.
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan. b.
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang
memberikan dividen paling rendah 25 dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
2.4 Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5
tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha. 2.5
Bagian laba yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan usaha di
Indonesia dengan syarat badan pasangan usaha tersebut :
Universitas Sumatera Utara
a. Merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan
dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. b.
Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia. 2.6
Sisa Hasil Usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya 2.7
Bunga simpanan yang tidak melebihi batas yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. Sesuai Keputusan Menteri Keuangan telah ditetapkan batas
jumlah sebesar Rp. 240.000,00 setiap bulan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya atas bunga simpanan yang jumlahnya di atas Rp. 240.000,00
dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15 dari seluruh bunga yang diterima dan bersifat final.
3. Tarif Pajak Dan Perhitungannya